Samarinda-LPPOM MUI bekerjasama Dinas PERINDAKOP Prov.Kaltim mengadakan pelatihan penyusunan sistem jaminan Halal (SHJ, bertempat di jln Harmonika no 1. (16/9)

Pengusaha UKM wajib mendaftarkan produk makanan atau kosmetik. Melalui pelatihan sertifikat Halal LPPOM yang diselenggarakan selama 2 hari 16-17 September, para pengusaha diberi arahan untuk diuji tentang pengetahuan halal produk yang mereka miliki. Diikuti 80 peserta di Tahun 2019.

Sertifikasi halal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk-produk makan dan usaha kecil, agar meningkatkan perekonomian di Kaltim.

Dalam sambutannya Sumarsongko Direktur LPPOM MUI mengatakan, peserta yang belum melengkapi syarat sertifikat halal segera mendaftarkan produk mereka. Karena menurut Undang-Undang nomor 33 Tahun 2014 untuk menjamin ketersediaan Produk Halal, maka ditetapkan bahan produk yang dinyatakan halal.

“sertifikat halal sebagai perlindungan terhadap konsumen, juga sebagai syarat untuk masuk segmen super market dan mall. Maka dari itu kami membantu para pengusaha UKM mensertifikasi produk mereka agar ada lebel Halal” ujar Songko.

Rumiati selaku bidang perlindungan konsumen dan barang Dinas Perindakop Prov.Kaltim menambahkan “Masyarakat juga perlu mendukung sertifikasi halal ini dengan cara membeli produk-produk UKM, sebagai bentuk memajukan perekonomian UKM di Kaltim, kalau bukan kita siapa lagi yang mau membeli produk lokal.” Ujar rumiati.

Harapan dari uji sertifikasi halal adalah agar para pelaku UKM fokus terhadap pengelolaan usaha mereka dan melakukan perbaikan di berbagai hal, sehingga produk mereka mengalami peningkatan daya saing. (Diskominfi/Bgs)

Samarinda—Kabut pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti sejumlah kota di Kalimantan membuat aktifitas dan kesehatan warga terganggu.

Melihat kondisi tersebut Walikota Samarinda Syaharie Jaang menginstruksikan agar seluruh OPD, Camat, Lurah dan Sekolah se Kota Samarinda melakukan doa bersama meminta hujan saat apel Senin pagi.

“Kami mohon kepada seluruh OPD , Camat, Lurah dan seluruh Sekolah se Kota Samarinda pada saat apel pagi besok berdo’a memohon kepada Allah SWT supaya diturunkan hujan. Terima kasih, dan untuk dilaksanakan,” ucap Ja’ang, Minggu (15/9).

Seperti diketahui, akibat kebakaran hutan ini beberapa kota di Kaltim juga terkena dampaknya, seperti yang ada di Kutai Barat. Selain mengganggu jarak pandang dan mengganggu kesehatan pernafasan, banyak beberapa maskapai yang membatalkan penerbangannya.

Dengan melakukan doa bersama, dirinya sangat berharap agar hujan segera turun.

“Kami juga menghimbau agar warga ketika beraktivitas di luar rumah menggunakan masker. Saya juga minta OPD terkait melakukan action terhadap asap ini,” imbuh Jaang.

Terkait dengan kebakaran hutan, beredar informasi mengenai air garam dalam baskom dapat menciptakan hujan. Menurutnya ini adalah berita bohong atau hoax, karena upaya membuat hujan tidak sesederhana itu.

Untuk itu Ja’ang menghimbau agar masyarakat Samarinda cerdas dalam memilih informasi.

“Ini malah banyak yang share di medsos untuk menyiapkan garam dan air di baskom. Ini hoax. Mari kita cerdas memerangi hoax, dan tidak asal share,” tegas Jaang.(Diskominfo/Rey).