KUKAR—-Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan secara intensif di wilayah Kodam VI/Mulawarman (Mlw). Berkaitan dengan hal tersebut Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto, beserta Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo dan Gubernur Kaltim H. Isran Noor, dan Pejabat terkait lainnya memantau langsung beberapa titik sisa-sisa bekas lahan yang terbakar di wilayah Tabang Kab. Kutai Kartanegara, Rabu, (24/9).

Berdasarkan dari pemantauan di udara masih terdapat beberapa bekas lahan terbakar yang perlu menjadi perhatian dan pengawasan dibeberapa titik di wilayah sepanjang Muara Wis, Kenongan dan Tabang, Kab. Kukar.

Pada arahan singkatnya kepada Dandim 0906/Tenggarong (Tgr), para Satgas Karhutla, dan Unsur petugas lainnya, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto meminta pos kotis TNI-POLRI dapat di arahkan sedekat mungkin dengan bertitik berat pada areal yang memiliki titik api terbanyak agar mudah dilakukan tindakan pemadaman bila sewaktu-waktu terjadi Karhutla.

Selain itu, jelasnya di wilayah Tabang juga telah dilakukan beberapa program penangganan Karhutla yang ditandai dengan apel kesiapan penangganan karhutla, dimana dalam pelaksanaanya mengedepankan “Model Korelatif” yang melibatkan semua stake holder baik TNI-POLRI, Pemerintah daerah serta pelaku usaha utk menghadapi karhutla.

Sementara Kapendam VI/Mlw Kolonel Kavaleri Dino Martino mengatakan secara umum Karhutla yang terjadi di wilayah Kodam VI/Mlw yang meliputi Provinsi Kaltim, Kaltara dan Kalsel telah dapat ditanggulangi.

Agar tidak berpotensi munculnya kembali Karhutla, maka dibutuhkan pengawasan dan kontrol secara terpadu dan intensif oleh para Petugas terkait dilapangan, sehingga potensi Karhutla dapat dideteksi secara dini dan cepat ditanggulangi sebelum Karhutla terjadi.

Sumber Penrem 091/ASN

Samarinda- Dharama Wanita persatuan Provinsi Kaltim mengadakan pertemuan arisan gabungan sekaligus mensosialisasikan gerakan Anti Hoax kepada ibu ibu Darma wanita yang hadir. Acara berlangsung di Dinas kominfo gedung Kudungga.(25/9)

Tujuan diadakan kegiatan ini selain silahtuhrahmi dan arisan, para istri ASN OPD Provinsi kalimantan timur dapat mendapat wawasan langsung dari narasumber tentang pengertian Hoax, agar dapat mengantiaipasi terjadinya hoax,dari pada itu mereka juga harus mensosialisasikan dan mengajarkan pengertian hoax ini kepada teman terdekat dan keluarga mereka.

Narasumber yang di hadirkan dari Jurnalis senior Carles Siahaan, saran beliau dalam memberikan edukasi tentang Hoax dan bermedia sosial yang baik.

“Bijaklah bermedia sosial,tipsnya iyalah Saring dulu sebelum dishare, stop share dikita saja, ancamanya membuat hoax iyalah dosa dan pidana”, ujar Carles

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab audiens ke narasumber dan bagi-bagi hadiah undian, setelah itu ditutup dengan makan siang bersama.

Seluruh peserta pertemuan gabungan pengurus DWP Prov Kaltim, DWP Instansi Pemprov Kaltim dan Sosialisasi anti Hoax dengan tema cerdas bermedia sosial dalam menyikapi hoax, di Ruang Kudungga Diskominfo Kaltim, Rabu (25/9).

 

Ketua DWP Diskominfo Kaltim Ibu Rini Diddy Rusdiansyah memberikan sambutan selamat datang kepada para peserta.

 

Kadis Kominfo Kaltim Diddy Rusdiansyah memberikan sambutan kepada para peserta pertemuan gabungan pengurus DWP Prov Kaltim, DWP Instansi Pemprov Kaltim dan Sosialisasi anti Hoax dengan tema cerdas bermedia sosial dalam menyikapi hoax.

 

Nara sumber sosialisasi anti hoax Charles Siahaan dengan tema cerdas bermedia sosial dalam menyikapi hoax (tengah) berfoto bersama pengurus DWP Kaltim.

 

Ekpresi Charles Siahaan saat memberikan yel yel kepada ibu ibu DWP Kaltim.

 

Ketua DWP Diskominfo Kaltim Ibu Rini Diddy Rusdiansyah memberikan doorprize kepada peserta yang beruntung.

 

 

SAMARINDA—- Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunga Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad menegaskan cepat dan tuntasnya persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak, sebenarnya dapat ditentukan dengan seberapa kuat sinergis dan kerjasama yang dibangun.

“Kalau kita masih mengedepankan ego kelompok atau organisasi masing-masing atau masih saling menyalahkan satu sama lain, sampai kapanpun penyelesaian persoalan perempuan dan anak akan terus jalan,” katanya saat memberikan arahan pada Bimbingan Teknis Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) Bagi Anggota Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan anak (PUSPA),di Hotel Grand Victoria Samarinda, Rabu (25/9)

Namun, jelas Halda kalau semua potensi yang dimiliki seluruh komponen masyarakat tersebut bersatu, mau bersaing, berbagi dan tidak saling menyalahkan dapat dibayangkan betapa dahsyatnya kekuatan bersama maka kesejahteraan perempuan dan anak yang menjadi cita-cita besar akan lebih cepat terwujud.

Lanjutnya, persoalan perempuan dan anak hampir setiap saat disajikan dengan berita-berita seputar kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak, ironisnya lagi banyak dari pelaku kekerasan adalah orang-orang terdekat. Persoalan yang dihadapi perempuan dan anak termasuk kekerasan terhadap mereka sudah menjadi urusan bersama.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak anggota Forum Komunikasi PUSPA untuk bersinergi dalam penyelenggaraan urusan bidang PPPA dengan menerapkan prinsip sinergi yaitu ikhlas, transparan, semuanya penting, tidak saling menyalahkan, dan mau berbagi.

Forum PUSPA adalah salah satu forum partisipasi lembaga masyarakat yang secara formal dimaksudkan untuk memantapkan sinergi dan koordinasi, mendiskusikan dan menjabarkan serta ikut bersama pemerintah mempercepat pembangunan PPPA. (diskominfo/ris)