SAMARINDA—–Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 TNI jajaran Korem 091/ASN melakukan Upacara Ziarah Nasional ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Samarinda, Jum’at (4/10).

Upacara Ziarah Nasional dipimpin langsung oleh
Kepala Staf Korem (Kasrem) 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kolonel Inf Ruslan Effendy.
Kegiatan tersebut diawali dengan penghormatan umum kepada arwah para pahlawan, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di tugu makam pahlawan oleh pimpinan ziarah nasional. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga yang dilakukan oleh peserta ziarah.

Kasrem Azrul menuturkan kegiatan ini sebagai salah satu wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan, seraya mendoakan para pahlawan agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, kegiatan ini sudah menjadi tradisi sebelum peringatan HUT TNI.

Dari kegiatan ini diharapkan dapat sebagai motivasi bagi para Prajurit dan PNS TNI untuk meneruskan jiwa dan semangat kepahlawanan dengan senantiasa memperbaiki kinerja, dan kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk selalu mempelajari, memahami serta menghargai nilai nilai perjuangan para pahlawan.

Dirinya juga mengharapan kepada prajurit dan PNS TNI serta seluruh masyarakat untuk tetap meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah lebih dahulu gugur.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain para Kasi Korem 091/ASN, Dansat/Kabalak Aju, Perwira, Bintara, Tamtama, Pegawai Negri Sipil (PNS) jajaran Korem 091/ASN, Wakil Ketua Persit KCK Korcab Rem 091 PD VI/Mulawarman serta para pengurus Persit dan pelajar SMK Pelayaran Samarinda. Penrem 091/ASN

SAMARINDA—– Sebagaimana diketahui bahwa tindak pidana terorisme yang melibatkan anak di Indonesia menjadi fenomena memprihatinkan yang mengancam tumbuh kembang anak baik dari sisi kehidupan masyarakat, kepribadian, pemahaman agama serta nasionalisme.

“Perempuan terutama anak-anak remaja menjadi kelompok rentan yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan dianggap mudah untuk ditanamkan paham radikalisme,” Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Noer Adenany,mewakili Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, pada acara Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Anak Dari Redakalisme dan Tindak Pidana Terorisme, di Hotel Aston Samarinda, Jum’at (4/10)

Menurut Adenany, anak-anak remaja rentan disusupi paham radikalisme, karena pada remaja kemampuan adaptasi mereka dipengaruhi oleh nilai yang didapatkannya dari lingkungan sosial dan keluarga. Seperti yang diketahui masa remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju dewasa dan remaja berada pada masa badai topan yang berarti memiliki jiwa yang meletup dan ingin diakui keberadaannya.

Adenany menilai terorisme merupakan masalah strategis yang menuntut perhatian semua pihak karena mengancam kehidupan masyarakat khususnya terhadap anak-anak.

Disinilah peranan ibu menjadi penting untuk menangkal radikalisme serta menjadi benteng utama penangkapan paham radikal terorisme . Oleh karena itu, peran perempuan sangat strategis dalam edukasi dan literasi terhadap keluarga khususnya anak-anak agar terhindar dari paham kekerasan dan terorisme.

Dimana dalam pasal 52 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak mengamanatkan bahwa pemerintah baik pusat daerah dan lembaga Negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak perlindungan khusus tersebut dimaksud untuk memberikan perlindungan yang diterima oleh anak dalam situasi kondisi tertentu mendapatkan jaminan dan Rasa aman terhadap ancaman yang membahayakan diri dan jiwa anak dalam tumbuh kembangnya.

Tindak pidana terorisme merupakan kejahatan luar biasa karena menimbulkan ancaman ketakutan ketidaknyamanan kekawatiran kehancuran serta menelan banyak korban pelaku kejahatan ini bukan hanya perorangan tetapi juga kelompok. (diskominfo/ris)

Samarinda – Tanggung jawab pemerintah daerah terkait dengan perlindungan anak dari terorisme sesuai dengan UU Perlindungan Anak agar menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan RI mengadakan sosialisasi kebijakan perlindunagn anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Hotel Aston Samarinda, Jumat (3/10).

Pasal 28 B ayat (2) UUD Tahun 1945 menjelaskan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

“Oleh karena itu perlu ada upaya untuk mencegah hal yan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, upaya untuk melindungi anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga daerah, masyarakat dan orang tua,” Ujar Hasan, Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum dan Stigmatisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).

Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang menimbulkan korban yang bersifat massal, dan menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik atau gangguan keamanan.

Masalah budaya juga termasuk penyebab terjadinya terorisme karena masyarakat yang tidak peduli, menerima tanpa menyaring paham dari luar yang mengajarkan tindakan radikal dan terorisme guna kepentingan mereka.

Sosialisasi kebijakan perlindungan anak dari radikalisme dan tindak pidana terorisme di Hotel Aston Samarinda, Jumat (3/10).

 

 

 

 

 

 

 

 

Kaltim- Kementerian Pariwisata menggelar Event pameran pariwisata Borneo Extravaganza 2019 yang berlangsung di Atrium Mal Bali Galeria Kuta, Bali, Sabtu(5/10).

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan  Kementerian Pariwisatabekerjasama dengan 5 Pemerintah Provinsi se-Kalimantan adalah upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung program Wonderful Indonesia untuk mencapaitarget 20 juta wisatawan di tahun 2019.

Kalimantan yang terkenal dengan wisata petualangan ekotourism diharapkan mampu menarik wisatawan mancanegara khususnya dari Eropa.

Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, kita tidak perlu jauh-jauh promosi keluar negeri, cukup di Bali sudah mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia

Kegiatan Borneo Extravaganza diselenggarakan sejak tahun 2004,  yang bertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar dinas pariwisata se Kalimantan yang mempunyai visi yang sama untuk mempromosikan dan memperkenalkan Borneo secara bersama di kancah nasional dan internasional.

Konsep Borneo Extravaganza adalah membawa keunikan Kalimantan ke pusat tempat yang dapat mendatangkan wisatawan ke Kalimantan.

Tahun ini merupakan kegiatan ke-10 Borneo Extravaganza 2019. Dalam catatan kepariwisataan Kalimantan,  Borneo Extravaganza telah berhasil, dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Kalimantan setiap tahun,  dan bertambahnya biro perjalanan wisata yang menawarkan Kalimantan sebagai destinasi, ujar Sri Wahyuni Kadis Pariwisata Prov.Kaltim

Sri Wahyuni menambahkan, format kegiatan Borneo Extravaganza 2019 adalah Pameran dan Festival Budaya Kalimantan, dengan pementasan di panggung untuk pagelaran dan budaya dan seni juga atraksi kesenian Kalimantan. Pameran dari masing-masing provinsi berupa cinderamata, kuliner, dan produk khasnya. Juga ada pameran dari Biro Travel Agency Kalimantan, tour operator dan lainnya yang memasarkan paket wisata Kalimantan khususnya Kalimantan Timur

Sapto Haryono, S.H selaku Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II mengatakan, pertumbuhan pariwisata Indonesia meraih peringkat ke-9 tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara pada tahun 2014-2018 mencapai 67,6 persen.

“Maka dari itu bisa diproyeksikan kemungkinan pada 2019, target devisa mencapai 20 miliar dolar AS dapat tercapai. Dan akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Pulau Kalimantan, yang bergerak ke pariwisata, bukan hanya fokus pada minyak dan batu bara” kata Sapto.

Penyelenggaran Borneo Extravaganzaberlangsung selama dua hari tanggal 5-6 Oktober 2019 Mall Galeria, Kuta Bali

SAMARINDA – Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) menggelar Enggang Trail Run 2019 dalam rangka memperingati HUT Ke 74 TNI. Event lari skala nasional akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2019 mendatang dengan dua kategori utama yang diperlombakan, yakni lari 10 K dan 5 K, serta kategori kostum terunik.

Kegiatan ini diperuntukan bagi seluruh kalangan, yang dibagi menjadi tiga kategori yang diperlombakan, 10 K diperuntukan bagi TNI, Polri dan Umum; 5 K untuk tradisinal, umum dan pelajar; serta kostum terbaik untuk lari dan gowes.

“Selain memeriahkan HUT TNI, tujuannya juga untuk meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dan meningkatkan nasionalisme,” ucap Kasi Teritorial Korem 091/ASN, Kolonel Arh Muhamad Jamaludin Malik, Kamis (3/10).

Jamaludin mengatakan, total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp 170.500.000, dan berkesempatan untuk mendapatkan dooprize menarik yang disediakan oleh penyelenggara. Selain itu, setiap peserta yang berhasil menjuara bakal mendapatkan medali, sertifikat dan uang pembinaan.

Start dan finish serta lokasi event dilaksanakan di komplek stadion Utama Palaran.

Lanjutnya, peserta tidak perlu repot-repot untuk melakukan pendaftaran, karena pendaftaran dapat dilakukan secara online, dengan mengakses link berikut ini https://forms.gle/fXMEFSTBTGsqzc7Q9, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 150 Ribu – 5 K dan Rp 200 Ribu – 10 K.

Selain event lari, di lokasi kegiatan juga terdapat pasar murah yang diperuntukan bagi keluarga peserta dan warga sekitar.

Peserta yang ikut serta event ini bakal mendapatkan pengalaman lari yang berbeda dibandingkan dengan event-event lari lainnya. Penrem 091/ASN

Samarinda– Masalah kenaikan berat badan atau obesitas menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia, karena hampir 30 persen dari seluruh populasi di dunia mempunyai masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Termasuk Indonesia yang menjadi 10 besar dengan negara obesitas tertinggi.

Tak hanya itu, yang mencengangkan adalah berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, tingkat obesitas di Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata tertinggi ketiga se-Indonesia. Diketahui bahwa posisi pertama ditempati Sumatera Utara (Sumut), dan kedua DKI Jakarta.

Direktur Pencegahan Pengendalian  Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementrian Kesehatan RI dr. Cut Putri Aliani M.H.Kes menuturkan obesitas merupakan penyakit tidak menular yang saat ini banyak di derita  rakyat Indonesia. Penumpukan lemak yang berlebihan akan menimbulkan berbagai penyakit salah satunya obesitas atau kelebihan berat badan.

“Penumpukan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan akibat energi yang masuk itu lebih besar daripada yang keluar. Jadi makanan yang masuk banyak tapi energi yang dikeluarkan tidak berimbang. Ini yang menyebabkan obesitas menjadi masalah global yang penting untuk dikhawatirkan,” tuturnya saat Sosialisasi Implementasi Kawasan tanpa rokok  dan penyakit tidak menular di Aula Dinas Kesehatan Kaltim, Kamis (3/10).

Menurut dr. Cut faktor lain yang bisa memicu obesitas diantaranya perubahan pola hidup. Masyarakat semakin sering konsumsi makanan cepat saji, aktivitas fisik harian kurang, Kandungan gizi di piring makanan tak sesuai standar, dan konsumsi gula, minyak, garam berlebih.

“Oleh karena itu dengan adanya sosialisasi ini diharapkan rakyat Indonesia khusunya masyarakat Kalimantan Timur mulai sekarang dapat berubah gaya hidup  tidak sehat dan mengatur pola makan  yang bergizi dan berimbang,” imbuhnya. (Diskominfo/Cht)a