Samarinda– Masalah kenaikan berat badan atau obesitas menjadi epidemi kesehatan terbesar di dunia, karena hampir 30 persen dari seluruh populasi di dunia mempunyai masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Termasuk Indonesia yang menjadi 10 besar dengan negara obesitas tertinggi.

Tak hanya itu, yang mencengangkan adalah berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, tingkat obesitas di Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata tertinggi ketiga se-Indonesia. Diketahui bahwa posisi pertama ditempati Sumatera Utara (Sumut), dan kedua DKI Jakarta.

Direktur Pencegahan Pengendalian  Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementrian Kesehatan RI dr. Cut Putri Aliani M.H.Kes menuturkan obesitas merupakan penyakit tidak menular yang saat ini banyak di derita  rakyat Indonesia. Penumpukan lemak yang berlebihan akan menimbulkan berbagai penyakit salah satunya obesitas atau kelebihan berat badan.

“Penumpukan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan akibat energi yang masuk itu lebih besar daripada yang keluar. Jadi makanan yang masuk banyak tapi energi yang dikeluarkan tidak berimbang. Ini yang menyebabkan obesitas menjadi masalah global yang penting untuk dikhawatirkan,” tuturnya saat Sosialisasi Implementasi Kawasan tanpa rokok  dan penyakit tidak menular di Aula Dinas Kesehatan Kaltim, Kamis (3/10).

Menurut dr. Cut faktor lain yang bisa memicu obesitas diantaranya perubahan pola hidup. Masyarakat semakin sering konsumsi makanan cepat saji, aktivitas fisik harian kurang, Kandungan gizi di piring makanan tak sesuai standar, dan konsumsi gula, minyak, garam berlebih.

“Oleh karena itu dengan adanya sosialisasi ini diharapkan rakyat Indonesia khusunya masyarakat Kalimantan Timur mulai sekarang dapat berubah gaya hidup  tidak sehat dan mengatur pola makan  yang bergizi dan berimbang,” imbuhnya. (Diskominfo/Cht)a

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *