Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim menggelar Expo Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2019. Acara tersebut dilaksanakan pada 10 – 12 Oktober 2019 di Halaman Wisma Atlet Stadion Madya Sempaja.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dadang Sudarya menuturkan tujuan kegiatan ini untuk mengumpulkan dan mengapresiasi para peternak di Kaltim.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi yang dalam hal ini menghadiri acara Pembukaan Expo Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2019 sekaligus membuka secara resmi.

Pembukaan Acara Expo Bulan Bhakti dan Kesehatan Hewan 2019 di tandai dengan membunyikan lonceng yang telah disediakan, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Kadis PKH Kaltim Dadang Sudarya serta Wakil Ketua PKK Kaltim Erni Makmur.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi saat memantau kesehatan sapi yang berada di sekitar tempat acara.

Samarinda—Sebanyak 17 penghargaan dari 32 pengelola destinasi wisata di Kota Tepian diserahkan langsung oleh Walikota Samarinda H. Syaharie Ja’ang pada acara Malam Anugerah Destinasi Pariwisata yang berlangsung di Mahakam Lampion Garden, Rabu(9/10)

Pemberian penghargaan dalam agenda yang bertema “Si Juwita Maha Gita”

Acara tersebut merupakan acara puncak pariwisata bagi pengelola destinasi wisata Samarinda karena dinilai menjadi yang terbaik dengan jumlah kunjungan mencapai diatas 10 persen, dalam mendorong pertumbuhan bisnis pariwisata di Kota Samarinda.

Wali Kota Syaharie Ja’ang memberikan sambutan pada Malam Anugerah Destinasi Pariwisata Si Juwita Maha Gita

Pada kesempatan itu Wali Kota Syaharie Jaang mengatakan, sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan destinasi wisata Samarinda maka acara ini menjadi ide yang brilian karena dapat memacu semangat setiap pengelola wisata.

Selain itu, sebagai upaya menunjang kegiatan awal ini, pemanfaatan Tourist Information Center di Jalan Bhayangkara, di Museum Samarinda yang saat ini belum dapat beroperasi untuk masyarakat umum, agar dapat cepat dilakukan tahap memasukan bahan informasi.

“Sebagai strategi pengembangan pariwisata Samarinda, acara penghargaan ini bagus, karena mempunyai semangat mengelola tempat wisata. Kalau wisata di Samarinda seluruhnya sudah mencapai jumlah kunjungan, dan menyerahkan laporan kunjungan tersebut, maka sebagai informasi wisata di Samarinda, kita bisa memanfaatkan tourist information center. Kita berupaya memaksimalkan yang kita punya,” ucap Jaang.

Ia menuturkan nantinya informasi yang ada di tourist information center, meliputi informasi destinasi wisata, hotel, restoran, transportasi, yang ada di seluruh kabupaten/kota di Kaltim guna mempermudah para wisatawan memperoleh informasi.

“Kita lengkapi fasilitasnya, untuk mudah diakses, kita sediakan keperluannya, seperti komputer, internet, dan wifi, jadi mau akses tentang wisata di Samarinda bisa dilakukan di situ, kan mempermudah penyebaran informasi,” ucapya

Terkait soal anggaran pengembangan destinasi pariwisata Samarinda, dirinya juga sudah menyiapkan anggaran yang cukup besar guna mengembangkan objek wisata. “Tahun depan target kita memperbaiki, membangun dan mengembangkan wisata Samarinda. Anggarannya sudah siap untuk itu, yang pasti cukup besar, dan mampu membiayai program pengembangan wisata,” sebutnya.

Sebagai kota industri dan jasa, pihaknya tidak akan mempermasalahkan wisatawan berkunjung ke daerah lainnya, namun Samarinda tetap menawarkan destinasi wisata yang beragam, dan ini telah dibuktikan dengan perolehan penghargaan pada acara tersebut.

“Jadi tidak apa apa kalau mau ke Museum Mulawarman di Tenggarong, tapi nanti kembalinya ke Samarinda, istirahat di sini, kita punya destinasi yang beragam,” pungkasnya.

Berikut nama-nama peraih 17 penghargaan dari 32 pengelola destinasi wisata di Kota Tepian. Budhis Center, Kapal Pesut Mahkota, Air Terjun Tanah Merah, Taman Borneo, Kapal Pesut Bentong, Rumah Ulin Arya, Desa Wisata Pampang, Pemancingan Jujur Etam, Taman Salma Sofa, Mahakam Lampion Garden, Puncak Samarinda, Citraland Water Park, Pemandian Serayu lestari, Bumi Sempaja Water Park, Kapal Pesut Etam, kelenteng Thien Le Khong dan Tjius palace.

Sementara untuk 5 The Best Destination Kategori The Most Tourists Visit Achievement diraih oleh Buddhist Center. Kategori The Best Innovative Facilities diraih Taman solfa. Kategori The Most Exo Environment Tourism Destation Rumah Ulin Arya. The Best Creative Event dan Attraction Mahakam Lampion Garden dan yang terakhir The Best Cultural Tourism Destation desa budaya Pampang.(Diskominfo/Rey)

SANGATTA-Setelah melalui prosesi pelantikan dan pengucapan sumpah janji pimpinan didepan Ketua Pengadilan Kutai Timur (Kutim) Rahmat Sanjaya dalam Rapat Paripurna Istimewa II dan III Masa Persidangan I Tahun Sidang 2019/2020 di Gedung Paripurna DPRD Kutim, Kamis (10/10/2019), Ketua DPRD Kutim terpilih dari PPP yaitu Encek UR Firgasih langsung melakukan persiapan program kerja.

Istri Bupati Kutim Ismunandar itupun optimis dibantu Wakil Ketua I Asti Mazar (Golkar) dan Wakil Ketua II Arfan (Nasdem) momen ini akan menjadi representasi perjuangan dari semangat pemimpin millennial  yang akan membawa angin segar untuk pembangunan di Kabupaten Kutim.

“Kami siap membawa babak baru yang membawa arus perubahan dengan mengendepankan integritas dan kualitas. Hasilnya memperjuangkan pokok-pokok aspirasi pikiran para 40 anggota DPRD Kutim,” tegasnya saat diwawancarai awak media pasca pelantikan.

Firgasih menambahkan kehadiran wakil pimpinan DPRD maupun anggota yang berasal dari partai berbeda tidak akan menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas sebagai pimpinan DPRD.

“Menuju ulang tahun Ke 20 Kutim, kita akan bawa semangat perubahan untuk memajukan daerah ini,” ungkap Encek.

Sementara itu, Bupati Ismunandar mengucapkan selamat kepada tiga pimpinan baru DPRD Kutim yang dilantik untuk masa kerja lima tahun kedepan.

Ia berharap, dengan dilantiknya pimpinan yang baru bisa meningkatkan kinerja DPRD Kutim dalam menjalankan fungsi DPRD. Pimpinan memiliki peranan penting dalam mengarahkan DPRD sebagai mitra pemerintah. Harmonisasi antara DPRD dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menghasilkan produk hukum berkualitas yang berpihak pada rakyat.

“Jabatan pimpinan adalah amanah rakyat yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab untuk menjembatani aspirasi masyarakat. Kedepan kita berharap adanya harmonis antara eksekutif dan legislatif sehingga mewujudkan pemerintahan yang efektif dan bagus,” tutupnya.

Samarinda—Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi secara resmi membuka seminar hari kesehatan jiwa/World Mental Healt Day dengan tema “Dunia belum berakhir, menyelesaikan masalah tanpa harus bunuh diri” bekerja sama dengan panitia sumpah pemuda ke-91 dan panitia hari kesehatan jiwa sedunia 2019 yang berlangsung di aula Dinas Pemuda Dan Olahraga Prov.Kaltim, Kamis(10/10).

Seminar tersebut juga bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa Dunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober.

Dalam kesempatan itu Hadi sangat mengapresiasi acara tersebut. Ia mengatakan pentingnya menjaga kesehatan hati dari penyakit hati.

“Orang rata-rata bunuh diri itu kebanyakan tidak tau arah hidupnya mau kemana, oleh karena itu hati adalah salah satu bagian terpenting untuk menjaga kesehatan jiwa,”tutur Hadi.

Untuk itu permasalahan bunuh diri akibat depresi sudah seharusnya menjadi perhatian masyarakat sejak dini.

“Ini masalah yang harus kita hadapi bersama bahwa memiliki kesadaran hidup yang sehat baik jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani itu diatur dengan hidup yang teratur, sedangkan rohani menjaga hati dan pikiran agar kita memastikan bahwa hidup kita selalu memberi manfaat bagi orang lain.”ujarnya.

Ia menjelaskan, banyak faktor orang ingin mengakhiri hidupnya, untuk itu pentingnya mensyukuri dalam menjalani kehidupan. “Modal menjalani kehidupan adalah sabar dan syukur, kerja dengan penuh cinta dan doa. Cintai apa yang menjadi pekerjaan kamu itu adalah kunci sukses,”ungkapnya

Hadi menambahkan terkait hari kesehatan dunia nantinya ada konseling gratis yang di laksanakan di Komplek Stadion Sempaja , dan yang menanganinya langsung dari para psikiater profesional. “Insha allah besok ada konseling gratis, silahkan masyarakat memanfaatkannya. Mungkin ada masalah yang tidak bisa di ceritakan bisa di tempat ini,”pungkasnya.

Acara dihadiri oleh siswa/siswi SMA para mahasiswa prodi psikologi dari berbagai Univeristas di Samarinda antara lain Universitas Mulawarman, UMKT muhammadiyah, universitas 17 agustus, Himpunan Mahasiswa Psikologi Kaltim.

Turut hadir juga Kepala Dinas Dispora H. Syirajudin, Kepala Satpol PP Prov.Kaltim Gede Yusa,para psikiater dan para civitas akademik seluruh fakultas di Samarinda .(Diskominfo/Rey)

Samarinda— Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim menggelar Expo Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2019. Acara tersebut dilaksanakan pada 10 – 12 Oktober 2019 di Halaman Wisma Atlet Stadion Madya Sempaja.

Kegiatan yang mengambil tema “Melalui Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Kita Wujudkan Kemandirian dan Kedaulatan Pangan Asal Ternak di Kalimantan Timur” juga menyajikan berbagai kegiatan diantaranya expo atau promosi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, Kontes ternak, Vaksinasi anti rabies gratis, Cat fashion show, Love bird beauty contest, Pemeriksaan gratis sampel pangan asal hewan, dam Seminar pengembangan peternakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dadang Sudarya menuturkan tujuan kegiatan ini untuk mengumpukan dn mengapresiasi para peternak di Kaltim.  Meningkatan motivasi petani atau peternak karena  Kaltim akan jadi Ibu Kota Negara sehingga akan menambah investor peternakan. Karenanya, pemerintah sebagai fasilitator mendorong semua masyarakat peternakan dalam meningkatkan dunia usaha peternakan berdaya saing.

“Untuk mewujudkan peternakan yang tangguh dan mampu bersaing, maka salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi usaha peternakan,” tuturnya.

Menurut Dadang, pembangunan peternakan untuk masyarakat guna memenuhi protein asal ternak yang halal. Berbagai kebijakan terus ditingkatkan terutama dalam mendukung kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan menjadi penting bagi suatu bangsa.

“Untuk memenuhi kedaulatan pangan asal ternak. Kami terus mewujudkan pengembangan peternak sapi di lahan eks tambang dan integrasi dengan tanaman untuk penyediaan daging yang berdaulat. Kami memiliki tujuan meningkatkan kontribusi lokal terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat akan produk pangan asal ternak, khususnya ketersediaan daging,” imbuhnya.

SAMARINDA—–Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kematian dan angka kesakitan serta peningkatan usia harapan hidup saat lahir.

Saat ini yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih baik yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Kesejahteraan Rakya (Kesra) Setdaprov Kaltim, H. Elto mewakiki Gubernur Kaltim H. Isran Noor pada acara pertemuan lintas sektor kesehatan lansia, yang dilaksanakan di Ruang Tepian 2, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (9/10).

Elto menjelaskan, pada tahun 2000 Kementerian Kesehatan mulai mengembangkan konsep pelayanan kesehatan santun lanjut usia di Puskesmas. Konsep ini mengutamakan pembinaan kesehatan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan
untuk mewujudkan wujudkan lansia sehat aktif dan produktif.

Lanjutnya di Kaltim untuk poli pelayanan geriarti dengan tim terpadu telah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie dan Puskesmas yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia sebesar 63% yaitu 118 Puskesmas dari 187 Puskesmas yang ada, serta jumlah Posyandu lansia dari 10 kabupaten kota yang sudah terintegrasi sebesar 80% yaitu 1.154 Posyandu lansia dari 1.441 Posyandu lansia.

Selain itu, juga telah dibentuk Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda lansia) tingkat Provinsi di 5 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda dan Balikpapan, serta telah berdiri pula sanggar sehat lansia sejahtera yang terletak di gedung PWRI Kaltim.

Program kesehatan lanjut usia jelsnya dilaksanakan secara komprehensif yang meliputi aspek promotif preventif kuratif dan rehabilitatif salah satu bentuk upaya yang dilakukan dalam meningkatkan derajat dan mutu pelayanan kesehatan lanjut usia adalah strategi menjadikan Puskesmas santun lansia usia menjadi optimal, Maka sangat diperlukan kemitraan dan program lintas sektoral terkait program kesehatan lansia.

Tambahnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia adalah sebagai berikut yang pertama sumber daya manusia terlatih, kedua yang tidak kalah pentingnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan program lansia seperti alat pemeriksaan deteksi kesehatan atau buku pemantauan kesehatan lansia dan yang ketiga tersedianya kursi roda pada ruang tunggu pada pelayanan kesehatan serta perlu adanya penyedian poli lansia di layanan kesehatan.

“Saya harap pelayanan kesehatan bagi para lanjut usia bisa berjalan lebih baik dan lebih efektif menuju usia harapan hidup manusia Indonesia umumnya,” pintanya (dismominfo/ris)

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui direktorat Jenderal Cipta Karya mengadakan Workshop Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Oversigth Service Provider (OSP) 7 wilayah Kalimantan Timur di Crown Ballroom Hotel Radja Samarinda, Rabu (9/10).

 

 

 

 

Samarinda – Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui direktorat Jenderal Cipta Karya mengadakan Workshop Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Oversigth Service Provider (OSP) 7 wilayah Kalimantan Timur di Crown Ballroom Hotel Radja Samarinda, Rabu (9/10).

KOTAKU adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung.

“Program Kotaku akan menangani kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, Mari berkomunikasi dengan baik, maka kita akan mampu bersama sukseskan program KOTAKU di Benua Etam,” Ujar Hadi

Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Arah kebijakan pembangunan Dirjen Cipta Karya adalah membangun sistem, memfasilitasi pemerintah daerah, dan memfasilitasi komunitas (berbasis komunitas).

Wagub berpesan kepada seluruh peserta harus ada kerja keras, ikhlas serta berdoa. Agar pekerjaan kita berjalan dengan baik.

Workshop yang dilaksanakan 9 – 11 Oktober diikuti 80 peserta dari Kabupaten/Kota Se Kaltim dan dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hadir juga pada acara Kasi Perencanaan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kaltim Mia Amalia, Kepala Balai Pemukiman wilayah Kaltim Sandi Eko Bramono, Tim leader Oversigth Service Provider (OSP) 7 wilayah Kaltim Isgiarto dan tenaga ahli OSP 7 Kaltim Suyono.