SAMARINDA—–Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kematian dan angka kesakitan serta peningkatan usia harapan hidup saat lahir.

Saat ini yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia. Oleh karena itu, perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih baik yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Kesejahteraan Rakya (Kesra) Setdaprov Kaltim, H. Elto mewakiki Gubernur Kaltim H. Isran Noor pada acara pertemuan lintas sektor kesehatan lansia, yang dilaksanakan di Ruang Tepian 2, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (9/10).

Elto menjelaskan, pada tahun 2000 Kementerian Kesehatan mulai mengembangkan konsep pelayanan kesehatan santun lanjut usia di Puskesmas. Konsep ini mengutamakan pembinaan kesehatan secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan
untuk mewujudkan wujudkan lansia sehat aktif dan produktif.

Lanjutnya di Kaltim untuk poli pelayanan geriarti dengan tim terpadu telah dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie dan Puskesmas yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia sebesar 63% yaitu 118 Puskesmas dari 187 Puskesmas yang ada, serta jumlah Posyandu lansia dari 10 kabupaten kota yang sudah terintegrasi sebesar 80% yaitu 1.154 Posyandu lansia dari 1.441 Posyandu lansia.

Selain itu, juga telah dibentuk Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda lansia) tingkat Provinsi di 5 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kota Samarinda dan Balikpapan, serta telah berdiri pula sanggar sehat lansia sejahtera yang terletak di gedung PWRI Kaltim.

Program kesehatan lanjut usia jelsnya dilaksanakan secara komprehensif yang meliputi aspek promotif preventif kuratif dan rehabilitatif salah satu bentuk upaya yang dilakukan dalam meningkatkan derajat dan mutu pelayanan kesehatan lanjut usia adalah strategi menjadikan Puskesmas santun lansia usia menjadi optimal, Maka sangat diperlukan kemitraan dan program lintas sektoral terkait program kesehatan lansia.

Tambahnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan lanjut usia adalah sebagai berikut yang pertama sumber daya manusia terlatih, kedua yang tidak kalah pentingnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan program lansia seperti alat pemeriksaan deteksi kesehatan atau buku pemantauan kesehatan lansia dan yang ketiga tersedianya kursi roda pada ruang tunggu pada pelayanan kesehatan serta perlu adanya penyedian poli lansia di layanan kesehatan.

“Saya harap pelayanan kesehatan bagi para lanjut usia bisa berjalan lebih baik dan lebih efektif menuju usia harapan hidup manusia Indonesia umumnya,” pintanya (dismominfo/ris)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *