Rangkaian acara pengukuhan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kaltim dimulai dengan penanaman pohon di sekitar halaman sekretariat DEKRANASDA Kaltim Jalan H.A.M Rifaddin, Senin (14/10).
Rangkaian acara pengukuhan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Kaltim dimulai dengan penanaman pohon di sekitar halaman sekretariat DEKRANASDA Kaltim Jalan H.A.M Rifaddin, Senin (14/10).
Samarinda—Sebanyak 62 peserta yang terdiri dari 26 pelajar se Kota Samarinda dan 36 peserta dari kalangan umum mengikuti Open Turnamen Futsal Wawali Cup 2019 yang di gelar di lapangan indoor Gor Segiri Samarinda, Senin(14/10).
Kegiatan itu juga dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Dalam Sambutannnya Wakil Walikota Samarinda M. Barkati mengatakan, dengan diselenggarakannya turnamen tersebut dirinya ingin agar anak-anak di Samarinda dapat berprestasi di bidang olahraga serta muncul bibit-bibit baru yang berbakat.
“Kita berupaya ingin menciptakan generasi-generasi yang handal memiliki ketangkasan, juga punya prestasi serta Sehat dan cerdas,”ujar Barkati.
Ia juga berpesan kepada para peserta turnamen, agar selalu menjunjung tinggi sportivitas yang tinggi dalam meraih prestasi.
“kalau ada yang kalah jangan ada yang emosi, orang yang sukses adalah orang-orang yang dapat mengendalikan emosi,”pesannya.
Usai memberikan sambutan, M. Barkati secara resmi membuka turnamen tersebut ditandai dengan tendangan bola pertama ke arah gawang.
Sementara itu Ketua panitia Open turnamen futsal Wawali Cup 2019 Anshar HS menjelaskan, dalam turnamen tersebut ada perbedaan antara kategori pelajar dan umum.
Sistem yang di tentukan kategori umum menggunakan sistem gugur, sedangkan untuk kalangan pelajar menggunakan sistem grup atau point sebagai penentu kelolosan tim.
“Untuk kategori umum kita menggunakan sistem gugur, artinya setiap tim yang bertanding, ketika kalah langsung dinyatakan gugur, dan tidak bisa melanjutkan ke babak berikutnya. Berbeda untuk peserta kalangan pelajar, yang menggunakan sistem grup atau point. Jadi tim tersebut bertanding satu sama lain di dalam grup tersebut. Tim yang mengumpulkan point tertinggi diakhir, itu yang akan lolos ke babak berikutnya,”ungkapnya.
Untuk di ketahui turnamen tersebut memperebutkan piala bergilir Wakil Walikota Samarinda Cup 2019 serta total hadiah sebesar 25 juta rupiah untuk kalangan pelajar dan umum sebagai uang pembinaan.(Diskominfo/Rey).
Samarinda-Acara resepsi Hut ke 54 Bank Kaltimtara yang berlangsung meriah, dihadiri oleh para nasabah dan pemegang saham terbesar,bertempat di lantai 6 Aula Bank kaltimtara.(14/10)
Di usia yang ke-54 tahun ini, Bank Kaltimtara akan berupaya untuk bisa masuk ke wilayah yang belum terjamah menggunakan salah satu teknologi baru. Tetapi untuk antisipasi, pihaknya akan lebih banyak menunjuk agen-agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau biasa disebut Laku Pandai.
Zainuddin menyebutkan, agen Laku Pandai akan bertugas untuk melakukan kegiatan perbankan secara umum, tetapi memang jumlahnya masih terbatas. Namun, Bank Kaltimtara tetap berupaya untuk bisa masuk ke wilayah pelosok untuk menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan.
“Oleh karena itu kami berharap pemerintah daerah bisa mendukung segala infrastrukturnya, terutama komunikasi,” Imbuhnya.
Isran Noor berharap agar Bank Kaltimtara bisa terus berkembang menjadi sebuah Bank yang modern dan memiliki kemampuan serta kapasitas yang baik dalam perannya sebagai agen pembangunan di Kaltim dan Kaltara.
“Bank Kaltimtara harus bisa menjadi Bank yang sebelumnya konvensional menjadi modern,” ujar Isran.
Isran menambahkan, Bank Kaltimtara juga harus bisa mengabil peranan penting dan aktif dalam menyambut momen pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kaltim agar tidak tertinggal dengan Bank lainnya.
SAMARINDA— Masalah stunting menjadi persoalan serius yang harus ditangani bersama. Pasalnya dua Kabupaten di Kaltim menjadi lokus utama penangan stunting yaitu Kabupaten Kutai Barat dan Penajam Paser Utara.
“Penanganan stunting harus menjadi tugas kita bersama, tidak cukup hanya Pemprov Kaltim saja, namun perlu dukungan Pemkab/Pemkot maupun Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) tetapi juga perlu dukungan semua pemangku kepentingan termasuk bapak dan ibu dirumah,” hal tersebut diungkapkan Ketua TP PKK Kaltim Hj. Norbaiti Isran Noor di Samarinda saat menjadi Narasumber di Dialog Publik belum lama ini.
Menurutnya, salah satu upaya pencegahan stunting yang baik adalah pemberian air susu ibu (ASI) dan TP PKK juga sudah menegaskan upaya pencegahan itu dengan Deklarasi Bunda ASI se Kaltim tiga pekan yang lalu.
“Dua lokus tersebut harus dimonitor sudah ada penurunan atau masih perlu upaya lebis serius lagi,” jelasnya
Oleh karena itu, TP PKK Kaltim melakukan upaya-upaya preventif yaitu bekerjasama dengan instansi terkait diantaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam program gerakan memasyarakatkan makan ikan. Selain itu kerjasam juga dilakukan dengan puskesmas dan posyandu untuk memantau kondisi para balita.
Upaya-upaya ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.