SANGKULIRANG-Kunjungan balasan Perusahaan asal Brunei Darussalam Multippro Resourcss SDN BHD yang dipimpin langsung oleh Ketua Eksekutif Dewan Kerja Sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP- EAGA) Business Council yaitu Pengiran Yura Kesteria PSN Haji MD Yusuf merespon sangat baik setelah melihat potensi yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Pengiran yang didampingi Seskab Irawansyah, Kepala BAPPEDA Kutim Edward Azran, Kabid Perizinan dan Non Perizinan DPMPTSP Syaiful Ahmad, dan beberapa rombongan melihat langsung lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), Jumat (18/10/2019). Menurut Pengiran, KEK MBTK sangat potensial karena letaknya yang strategis.

“Ini salah satu wilayah strategis yang bisa mengkonektivitaskan buffer zone (kawasan penyangga) karena didukung sumber saya alam lewat kedalaman laut yang memadai. Jalur akses laut berhadapan dengan Selat Makassar cukup menarik,” paparnya.

Pengiran menambahkan akan segera melakukan pemetaan bersama timnya, lokasi mana saja yang cocok untuk berinvestasi guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di KEK MBTK lebih bergairah bekerja sama dengan Pemkab Kutim.

“Kami akan segera melakukan kajian dan segera menindaklanjuti investasi di proyek strategis nasional di Kutim ini yaitu KEK MBTK,” jelasnya.Sementara itu, Seskab Irawansyah menyambut baik respon kunjungan rombongan dari Brunei. Menurutnya Pengiran cukup antusias saat berada di Pelabuhan KEK MBTK. Gambarannya kondisi KEK MBTK ini dirasa sudah siap disinggahi kapal besar dan menjadi pusat lalu lalang pesinggahan peti kemas (kontainer) hingga bongkar maut.

“KEK MBTK sangat terintegritas sesuai dengan fungsinya yang memang dibangun menjadi Pelabuhan Kelas Internasional. Selanjutnya kami menunggu hasil evaluasi rumusan dari tim Brunei. Intinya kami siap bersinergi apalagi dalam hal investasi di Kutim,” tutupnya.

BALIKPAPAN — Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, juga dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

Bunda ASI Balikpapan Arita Rizal Effendy bersama dengan Ikatan Istri Dokter Indonesia – IIDI bergandengan tangan dalam mempercepat penanganan stunting di Balikpapan. Hal ini dilakukan dengan metode satu orang anak stunting akan dituntaskan oleh tiga orang yang anggota IIDI, terkumpul dana sebesar Rp.45.000.000

“Tentu ini merupakan sumbangan yang luar biasa bagi Kota Balikpapan. Semoga lebih banyak lagi komunitas,organisasi yang berbagi bagi kebaikan sesama,”jelas Arita.

Diharapkan bahwa kedepan berbagai program dapat terus menjadi acuan dalam pencegahan stunting demi menuju Indonesia Bebas Stunting. (DISKOMINFO/Lely)

Samarinda– Jumlah penderita kanker di seluruh dunia termasuk Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Penambahan angka ini seiring dengan populasi  warga dunia yang terus bertambah. Serangan kanker yang masif ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kanker bakal menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini.

Ketua sekaligus pendiri Yayasan  Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar menjelaskan Kanker bakal menjadi penghalang terbesar bagi manusia untuk meningkatkan angka harapan hidup. Karenanya, dalam menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium  lanjut di Indonesia, pihaknya memotivasi  untuk lebih giat mendukung program pemerintah  dalam menurunkan  angka kanker payudara di Indonesia melalui program kerjanya.

”Program kerja kami akan terus melakukan sosialisasi pentingnya deteksi dini hingga pelosok tanah air. Tingginya angka kesembuhan tak lepas dari upaya deteksi dini. Bisa melalui cara sadari yakni bisa dilakukan sendiri di rumah secara rutin, jika ada terdapat benjolan di sekitar payudara bisa langsung memeriksakannya ke dokter,” jelas Linda pada acara sosialisasi pencegahan dini Kanker payudara Jum’at (18/10)

Menurutnya, kepedulian masyarakat dan dukungan kepada para penyintas kanker payudara dapat menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut. Hal ini dirasakan sendiri oleh Linda yang sempat berjuang melawan kanker payudaranya.

“Saya pernah divonis menderita kanker payudara tahun 1996. Tentunya saat itu saya tidak bisa menerima, sedih, marah karena hanya kematian yang terbayang.  Namun, dukungan,  semangat dan rasa sayang  dari keluarga, teman, dan semua orang yang peduli  ternyata dapat menjadi obat paling ampuh dalam menemani masa-masa sulit berjuang melawan kanker dan menjalani semua tahapan pengobatan dokter. Tanpa itu semua, saya tidak akan berada di sini,” tuturnya.

Bertepatan dengan Oktober sebagai bulan peduli kanker payudara internasional, YKPI menjemput bola kegiatan pengabdian masyarakat dari PERABOI yang dilakukan di Samarinda dan Tenggarong untuk membangun kesadaran masyarakat atas kejadian kanker payudara stadium lanjut.

SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang melepas Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Kabupaten Kutai Timur yang akan mengikuti kegiatan Pesparawi Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di halaman Kantor Bupati, Jumat (18/10/2019) dihadiri Ketua Pengadilan Agama Sangatta, H Ahmad Asy Syafi’I, staf ahli bupati, panitia dan sebagian peserta Pesparawi.

Pesparawi tingkat Provinsi Kaltim akan digelar di Kabupaten Kutai Barat pada 20 – 25 Oktober 2019 menyelenggarakan 12 kategori lomba. Dari 9 Kabupaten/Kota se-Kaltim hanya dari Kabupaten Paser yang tidak mengirimkan perwakilan untuk acara tersebut.

Dalam sambutannya Kasmidi Bulang menyampaikan bahwa Kutim adalah gudang prestasi, karena dibuktikan setiap perwakilan Kutim yang berlaga di lomba apa saja mampu meraih hasil yang memuaskan dan membawa nama harum Kutim baik di level provinsi, nasional maupun internasional.

“Saya mendapat informasi bahwa tim ini sudah berlatih selama 3 bulan dan dalam seminggu 3 kali latihan dengan durasi 2 jam setiap latihan. Bukan hanya itu tim Pesparawi ternyata juga berdikari mencari tambahan dana untuk keperlluan kostum dengan bernyanyi di beberapa gereja setiap minggunya. Saya sangat mengapresiasi perjuangan seperti ini dan layak disupport apalagi membawa nama Kutim,” tegas Kasmidi, pria yang hobi berpetualang dengan motocross ini.

Ia menambahkan mudah-mudahan dengan perjuangan dan usaha yang sangat gigih kurang lebih 3 bulan ini, tim Pesparawi juga bisa memberikan yang terbaik dan membawa kebanggaan dan nama harum Kutim.

“Saya juga ingatkan kepada seluruh peserta untuk menjaga kesehatan dengan baik mengingat perjalanan yang bakal ditempuh kurang lebih 15 jam ke Sendawar Kubar. Dibutuhkan stamina yang prima apalagi menyangkut olah suara ini, kurang fit sedikit saja bisa tidak maksimal. Dan atas nama Pemkab Kutim, saya menyampaikan selamat berjuang, jaga kekompakan dan nama baik Kutim,” ungkap Kasmidi.

Sebelumnya Kementerian Agama Kutim, dalam hal ini Bimas Agama Kristen, Nakuleni menyebutkan nantinya Pesparawi akan mengikuti berbagai kegiatan lomba dalam ajang tingkat provinsi tersebut. Terdapat delapan bidang lomba, mulai dari paduan suara dewasa campuran, paduan suara wanita, vocal grup remaja putra putri, solo remaja putra-putri, dan cerdas-cermas Alkitab.

“Tim Pesparawi berterimakasih atas dukungan dari Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih, PT KPC, gereja –gereja serta seluruh donatur yang sudah berkontribusi, terhadap kegiatan yang melibatkan 120 orang dalam ajang Pesparawi tingkat provinsi Kaltim. Rencananya akan dibuka langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor di Stadion Sepakbola Swas Gunaq Kecamatan Barong Tongkok Kubar,” ungkap wanita beparas lembut ini.

Informasi dari pihak Kementerian Agama Provinsi Kaltim, ada 12 cabang lomba yang ditampilkan dan akan menggunakan beberapa gedung pertemuan umum untuk kegiatan tersebut diantaranya Balai Pertemuan Umum (BPU) Tanaa Purai Ngeriman, Gedung PKK, hingga Aji Tullur Jejangkat di Kantor Pemkab Kubar.

“Kegiatan Pesparawi tingkat provinsi ini merupakan ajang dalam melekatkan beragam nilai-nilai kemanusian dan persaudaraan, seperti saling hormat-menghormati. Sebagai umat beragama , dalam hal ini umat kristiani di Kaltim, tentu kita harus mencipatkan harmoni dalam kesatuan berbangsa dan bertanah air. Untuk itu melalui Pesparawi, diharapkan wakil dari Kutim dapat mengharumkan nama daerah,” jelas Nakuleni.

SAMARINDA –Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur menggelar aksi sosial bertajuk “Jum`at Berkah “ dengan membagikan nasi bungkus gratis bagi kaum dhuafa yang tengah melintas di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kesuma Bangsa Samarinda, Jum’at (18/10)

Kegiatan aksi sosial yang digagas Kadis Sosial Kaltim, HM. Agus Hari Kesuma, tersebut, mengundang apresiasi dan reaksi positif dari sejumlah warga yang melintas di kawasan TMP Kesuma Bangsa tersebut.

“Menurut saya program seperti ini (bagi-bagi nasi bungkus gratis) sangat mulia, karena hal itu menunjukkan jiwa sosial dan kepedulian antar sesama khususnya bagi kaum dhuafa yang memang sangat memerlukan kepedulian dari kita semua, harapan saya pribadi tentunya program ini kedepannya dapat terus dilanjutkan,” kata Marzuki (56), warga Jl Pahlawan 1 Samarinda, saat berada di lokasi pembagian nasi bungkus gratis bagi kaum dhuafa

Dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Dinas Sosial Kaltim, H.Muhammad Yusuf mewakili Kadis Sosial Kaltim, HM. Agus Hari Kesuma, berkesempatan langsung membagikan nasi bungkus bagi salah satu kaum dhuafa yang berprofesi sebagai penyapu jalan.

“Ini merupakan kegiatan pertama, harapan kami kegiatan berbagi dengan kaum dhuafa ini dapat secara rutin dilakukan setiap hari Jum’at,” tegas Yusuf.

PENAJAM – Dalam upaya penguatan kelembagaan petani khususnya petani pekebun, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melaksanakan kegiatan DInamika Kelompok yang melibatkan petani kelapa  di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kepala Dinas Perkebunan diwakili Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Bambang Fajrul Fallah mengatakan kegiatan ini dilakukan karena pada umumnya permasalahan manajemen pengelolaan kelompok tani (poktan) yang kurang baik dan tidak tepat sasaran.

“Dinamika Kelompok merupakan salah satu upaya kami dalam hal penguatan kelembagaan. Selama ini banyak poktan hanya berdasarkan kegiatan swadaya masyarakat saja, namun dengan pembinaan yang dilakukan sehingga poktan tersebut akan bisa lebih maju,” ungkap Bambang, saat ditemui di kantor Dinas Perkebunan, Samarinda, Selasa (16/10).

Pada tahap ini, Bambang menerangkan, Disbun memfokuskan kegiatan pada Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan/Dinamika Kelompok yang diikuti sebanyak 12 orang peserta dari kelompok tani Pada Idi di Kampung Baru, Penajam, PPU.

Samarinda — Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim bekerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda, Satpol-PP Kaltim dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, melakukan Uji Cepat Sampel Pangan Jajanan Anak di beberapa sekolah, Kamis (17/10).

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad melalui Kabid PPPA Noer Adenany, mengatakan masalah jajanan anak sekolah tampaknya hanya masalah kecil, namun dampaknya besar terhadap kelangsungan bangsa yang lebih baik di masa depan.

“Selain itu, uji cepat sampel jajanan anak sekolah ditinjau dari sisi higienis penjual, cara pengolahan, cara penyajian, cara penyimpanan, dan kualitas makanan. Sehingga diharapkan melalui uji cepat sampel ini dapat mengetahui apakah jajanan tersebut sudah layak konsumsi atau tidak,” ujarnya.

Dany melanjutkan, dengan sinergi OPD terkait dalam pembinaan pangan jajanan anak sekolah di Samarinda ini, diharapkan dapat memberikan pola pengawasan melalui langkah pembinaan yang baik kepada pelaku usaha penyedia jajanan anak sekolah yang sehat dan higienis.

“Semoga kedepan kita bisa terus bersama melakukan pengamanan terhadap jajanan anak sekolah, tidak hanya uji sampel tetapi juga melalui peran edukasi, sosialisasi dan pemberian materi melalui event-event yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari pelaksanaan Nawacita yaitu Negara hadir di tengah masyarakat dalam melindungi rakyatnya,” imbuhnya.

Uji Cepat Sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah ini dilaksanakan di SDN 018 Samarinda Ulu, SDN OO8 Samarinda Ulu dan SDN 007 Samarinda Ulu. Dari tiga sekolah ini diperolah sebanyak 34 sampel pangan dan beberapa diantaranya terindikasi bahan-bahan berbahaya.

“Hasil tersebut akan dilakukan uji lap lanjutan. Selanjutkan akan menjadi bahan masukan bagi kami dan OPD terkait untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak,” tutup Dany.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan Sosialisasi Puspaga di sekolah dengan sasaran guru dan orang tua murid.