SAMARINDA — Di era digital saat ini tentunya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah sangat pesat. Hal ini menjadi nilai positif dan dapat dimanfaatkan dalam hal meningkatkan layanan kepada masyarakat, untuk menampung dan menyalurkan aspirasi/aduannya terkhusus kepada Pemerintah.

Hal ini mengingat semakin meningkatnya  tuntutan  masyarakat  atas  tata kelola pemerintahan  yang  baik  menjadikan pemberian  pelayanan  sebagai  salah  satu  sektor yang  perlu  mendapat prioritas,  khususnya terkait manajemen  pelayanan aspirasi dan aduan  masyarakat  yang  ada di sektor publik.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan prioritas utama  dibidang pelayanan atas aspirasi/pengaduan yang berasal dari masyarakat. Pelayanan yang baik, efisien dan efektif dapat memberikan  harapan akan terpenuhinya rasa keadilan dan tersalurkannya aspirasi masyarakat.

Dalam sambutannya Sekretaris Diskominfo Kaltim menyampaikan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melalui Seksi Pengelolaan Domain dan Aplikasi, Bidang Aplikasi Informatika, memiliki peran penting dalam urusan pengembangan aplikasi dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“Berdasarkan identifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses pelayanan aspirasi/aduan masyarakat, dilakukan pengembangan aplikasi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Adapun aplikasi yang dikembangkan oleh Diskominfo Provinsi Kaltim adalah ASPIRASI ETAM (Layanan Online Penyampaian Aspirasi/Aduan Masyarakat Provinsi Kalimantan Timur),”jelas Eka bertempat di Hotel MJ Samarinda dalam Bimtek Aplikasi Layanan Aspirasi Etam, (24/10).

Ditambahkannya bahwa Rencana pengembangan selanjutnya adalah pada sisi managemen sistem sehingga dapat menghubungkan aplikasi ASPIRASI ETAM dengan SPAN LAPOR!, PPID Provisi Kalimantan Timur, Media Center dan Unit Layanan Pengaduan.

“Dengan diterapkannya aplikasi ASPIRASI ETAM ini, diharapkan aspirasi/aduan masyarakat dapat terlayani dan meningkatkan kinerja ASN agar pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Diharapkan pengembangan aplikasi ini akan lebih meningkatkan kualitas dan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses penggunaannya,”tukasnya mengakhiri sambutan. (DISKOMINFO/Lely)

SAMARINDA—  Tim terpadu penanganan konflik sosial diminta bisa bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk dapat menjaga stabilitas di semua daerah masing-masing. Karena dengan situasi kondusif, maka pembangunan akan dapat berjalan dengan baik.

Disinilah peran dari tim terpadu untuk bisa memetakan potensi konflik, sehingga bisa dicegah sebelumnya, demi terwujudnya suasana aman dan kondusif di daerah, apalagi di Kaltim yang sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara baru. Hal tersebut diungkapan Pelaksana Tugas (Plt) Sekprov Kaltim HM Sa’bani saat menyampaikan sambutan selamat datang pada Rapat Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi Periode Pelaporan Target B.08 Tahun 2019, di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Kamis (24/10).

Sa’bani mengatakan, secara tidak disadari memang perbedaan-perbedaan itu di satu sisi bisa dijadikan perekat tapi di satu sisi juga bisa menimbulkan konflik, Kalau tidak ada proporsi dalam tingkat kesejahteraan di masing-masing wilayah dan tentu saja perlu penanganan dan kebijakan untuk meredam kalau terjadi konflik.

“Kalau di Kaltim konflik-konflik kita upayakan dilakukan secara cepat dengan melibatkan Forkopinda, TNI Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda, alhamdulillah saat ini bisa cepat ditanggulangi,”ucapnya

Dirinya berharap semua pemangku kepentingan untuk dapat menjaga stabilitas daerah masing-masing, karena dengan stabilitas yang kondusif maka pembangunan juga akan mudah dilaksanakan. Dengan begitu semua masyarakat bisa berpartisipasi dalam pembangunan.

Sementara, Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum, Didi Sudiana mengungkapkan rapat ini dimaksudkan untuk mewujudkan dan meningkatkan koordinasi keterpaduan dan sinergi antar anggota tim terpadu penanganan konflik sosial.

“Semoga perpindahan ibu kota negara berjalan lancar dan sukses. Konflik sosial yang disampaikan tadi harus di eliminir sejak sekarang. Kita sebagai elemen bangsa harus mendukung ini semua,” ucap Didi Sudiana.

Kegiatan yang digagas oleh Direktorat Kewaspadaan Nasional Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia diikuti 100 peserta dari anggota Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial tingkat Provinsi dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

 

 

 

Syukuran dan silaturahmi atas ditunjuknya Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Negara, Syukuran atas pelantikan DPR-RI, MPR RI dan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden serta memperingati Hari Sumpah Pemuda di Ballroom Hotel Senyiur Samarinda, Kamis (24/10).

 

 

 

 

 

 

 

 

Samarinda – Ratusan masyarakat yang terdiri dari tokoh lintas agama, TNI dan POLRI memenuhi Ballroom Hotel Senyiur Samarinda bersepakat untuk menyampaikan pernyataan sikap masyarakat Kalimantan Timur bertajuk Gelar Tasyakuran atas dilantiknya Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan dipilihnya Kaltim sebagai Ibu kota Negara (IKN), Kamis (24/10).

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan penghargaan atas inisiatif terselenggaranya acara ini, keharmonisan yang sudah terbangun harus terus dirawat dan terus ditingkatkan lagi, Ujar Isran Noor

Pernyataan sikap pertama terhadap dukungan Kalimantan Timur dipilih sebagai Ibu Kota Negara, Kedua mengapresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI/POLRI karena telah sukses mengamankan penyelenggaraan Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden  sampai pelantikan, Ketiga memberikan dukungan penuh kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk menjalankan amanah demi membangun dan mensejahterakan rakyat Indonesia dan pernyataan keempat berkomitmen senantiasa mempererat silaturahmi untuk menjaga perdamaian.

Hadir pula pada acara ini Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subiyanto, Ketua FKUB Kaltim Asmuni Alie dan seluruh tokoh agama.

SAMARINDA—– Sebagai bentuk implementasi dari program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim bekerjasama dengan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menggelar Lomba Masak Serba Ikan, Bazar & Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (24/10)

Kepala DKP Kaltim Riza Indra Riadi menjelaskan Ikan sebagai komoditas sagat relevan dalam peningkatan kualitas dan daya saing bangsa pada saat ini dan gerakan makan ini adalah untuk lebih menggelorakan lagi peningkatan konsumsi ikan sebagaimana diketahui produk ikan ini selain aman dari kolesterol dan kanker juga murah dan gampang didapat di sekitar.

ikan dapat juga dijadikan sumber gizi dan protein bagi masyarakat mengingat Saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang ada antara lain itu ya itu kekurangan gizi lebih kurang 17% dan masih adanya stanting lebih kurang 27,5% kalau yang kurus 11,1% untuk diketahui juga ikan mengandung omega 3 yang tinggi sehingga memiliki peran penting mendukung program peningkatan gizi anak pada 100 hari pertama kehidupan anak-anak di bawah umur.

Dirinya juga mengatakan dalam rangka pembentukan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan bersaing diperlukan selain sumber nabati juga hewani dalam memenuhi gizi masyarakat. Selain sebagai sumber bahan pangan yang sehat juga mendukung gerakan masyarakat (germas) diharapkan berperan dalam mengurangi beban penyakit, sehingga dapat mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan meningkatkan produktivitasnya.

“Meningkatnya konsumsi ikan nasional menjadi pendorong industri perikanan nasional dan daerah dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat dan mewujudkan kemandirian ekonomi,

Lanjutnya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan keluarga dan masyarakat dan akan bisa menumbuhkan kreativitas dalam mengolah menu keluarga yang berbahan baku ikan

Selain lomba masak serba ikan, juga ada bazar di lapangan Kantor Gubernur dengan display menu balita dan kudapan serba ikan. Lomba masak serba ikan diikuti 7 Kabupaten/kota yang mana pemenangnya nanti akan dikirim ke tingkat Nasional pada bulan November untuk mewakili Kaltim.

Dengan kegiatan lomba makan ini nantinya, Rizal berharap dapat membimbing masyarakat atau memberikan pengetahuan mssyarakat tentang manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan anak serta akan tumbuh dan berkembang usaha-usaha kuliner dengan menu olahan berbahan baku ikan. (diskominfo/ris)

Menu Keluarga
Juara I Kota Samarinda
Juara II Kota Balikpapan
Juara III Kabupaten Kutai Kartanegara
Harapan I Kabupaten Kutai Timur
Harapan II Kabupaten Penajam Paser Utara

Menu Kudapan
Juara I Kabupaten Penajam Paser Utara
Juara II Kota Balikapapn
Juara III Kabupaten Paser
Harapan I Kabupaten Berau
Harapan II Kota Samarinda

Menu Balita
Juara I Kota Balikpapan
Juara II Kabupaten Kutai Kartanegara
Juara III Kutai Timur
Harapan I Kabupaten Berau
Harapan II Kota Samarinda

Juara Favorite Menu Kudupan Kabupaten Paser
Juara Favorite Menu Keluarga Balikpapan
Juara Favorite Menu Balita Balikpapan

Sementara Juara Umum Lomba Masak serba Ikan diraih Kota Balikpapan

Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda akan menggelar pemilihan Duta Peduli Sampah pada November 2019 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak milenial untuk dapat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah yang benar dan cinta lingkungan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. Serta tepat waktu yakni dimulai pada pukul 18.00-06.00 Wita.

Kepala Dinas DLH Samarinda Nurrahmani menjelaskan kegiatan Duta Peduli Sampah ini diperuntukkan bagi remaja Samarinda usia 17 – 25 tahun. Duta yang terpilih  nantinya akan memiliki tugas mulia untuk bersama DLH selama satu tahun sehingga pihaknya secara tertulis akan berizin disekolah dan kepada orang tua.

“Saat ini kita buka pendaftaran bagi yang mau menjadi Duta Peduli Sampah khusus Samarinda ya. Usia 17-25 tahun yang kita ajak. Pastinya jika Duta nanti yang menang adalah mereka yang masih sekolah, kita minta izin dengan sekolahnya dan orang tua karean tugas meraka akan terus-menerus hingga satu tahun,” jelasnya.

Nurrahmani lebih lanjut menuturkan, pemuda merupakan usia strategis untuk memutus mata rantai generasi yang tidak peduli terhadap pengelolaan sampah yang tidak benar. Sehingga keberadaannya nanti diharapkan dapat memberikan implikasi dan mengajak kaula sebayanya untuk lebih peduli hingga sayang terhadap lingkungan Kota Samarinda.

“Pemuda itu adalah rantai tengah daripada generasi yang awal dengan yang tua disitulah mereka bisa memutus mata rantai yang sudah terlanjur yang tidak peduli lingkungan. Saat ini tengah mencari format supaya mereka dengan senang hati untuk mau membenahi kota Samarinda ini,” tuturnya.

Samarinda—Jurnalis atau wartawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet.

Jurnalis mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Editor in chief media online kaltimkece.id Felanans Mustari mengatakan seorang jurnalis harus sering membaca sebagai modal utama untuk menulis. Cara ini akan membantu untuk menambah perbendaharaan kata. Dalam menuliskan sebuah berita, jurnalis bisa mengeksplorasi kata-kata untuk medeskripsikan sesuatu. Tetapi, tetap harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks kalimat.

“Menulis itu sebuah keahlian. Semakin sering dicoba maka semakin mudah dilakukan. Belajar menulis paling mudah yaitu dengan banyak membaca. Cara ini akan membantu untuk menambah perbendaharaan kata,” katanya saat menjadi narasumber in house training dan fotografi di Kantor Diskominfo Kaltim, Rabu (23/10).

Selain banyak membaca, seorang jurnalis, lanjutnya, harus memperhatikan bahasa sebagai elemen yang penting dalam berita. Bahasa yang digunakan untuk berita hendaknya bahasa percakapan. Berita yang bagus adalah berita yang seolah-olah bisa didengar. Prinsipnya sederhana, makin sederhana makin baik.

“Bahasa menjadi elemen yang penting dalam berita. Seorang jurnalis yang baik akan menerjemahkan perkataan narasumber itu dengan kalimat-kalimat sederhana. Menulis berita adalah menyusun fakta-fakta. Lainnya, menulis judul berita lebih baik pendek untuk memudahkan orang mengingat berita tersebut,” jelasnya.