Samarinda—Jurnalis atau wartawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet.
Jurnalis mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Editor in chief media online kaltimkece.id Felanans Mustari mengatakan seorang jurnalis harus sering membaca sebagai modal utama untuk menulis. Cara ini akan membantu untuk menambah perbendaharaan kata. Dalam menuliskan sebuah berita, jurnalis bisa mengeksplorasi kata-kata untuk medeskripsikan sesuatu. Tetapi, tetap harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks kalimat.
“Menulis itu sebuah keahlian. Semakin sering dicoba maka semakin mudah dilakukan. Belajar menulis paling mudah yaitu dengan banyak membaca. Cara ini akan membantu untuk menambah perbendaharaan kata,” katanya saat menjadi narasumber in house training dan fotografi di Kantor Diskominfo Kaltim, Rabu (23/10).
Selain banyak membaca, seorang jurnalis, lanjutnya, harus memperhatikan bahasa sebagai elemen yang penting dalam berita. Bahasa yang digunakan untuk berita hendaknya bahasa percakapan. Berita yang bagus adalah berita yang seolah-olah bisa didengar. Prinsipnya sederhana, makin sederhana makin baik.
“Bahasa menjadi elemen yang penting dalam berita. Seorang jurnalis yang baik akan menerjemahkan perkataan narasumber itu dengan kalimat-kalimat sederhana. Menulis berita adalah menyusun fakta-fakta. Lainnya, menulis judul berita lebih baik pendek untuk memudahkan orang mengingat berita tersebut,” jelasnya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!