Samarinda—Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur triwulan III 2019 yang diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 164,42 triliun dan atas harga dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 123,05 triliun.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Ekonomi Benua Etam pada triwulan ke III 2019 terhadap triwulan ke III 2018 tumbuh sebesar 6,89 persen. lebih tinggi dibanding capaian triwulan III 2018 yang tumbuh sebesar 1,83 persen.
Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwitjahyono mengungkapkan, dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi secara year on year, dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 11,46 persen.
“Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar 15,94 persen,”ungkapnya di kantor BPS Prov. Kaltim, Selasa(5/11).
Ekonomi Kalimantan Timur secara kumulatif triwulan I sampai dengan triwulan III 2019 terhadap triwulan I sampai dengan triwulan III 2018, tumbuh sebesar 5,93 persen.
Hal ini di picu oleh pertumbuhan pada hampir seluruh lapangan usaha di bandingkan kondisi triwulan III 2018 lalu kecuali lapangan jasa keuangan dan asuransi.
Ia menuturkan, pada triwulan III 2019 secara y-on-y pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 11,46 persen diikuti lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor yang tumbuh sebesar 9,27 persen dan lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tumbuh sebesar 8,02 persen.
“sedangkan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi masih mengalami kontraksi sebesar 0,62 persen,” tuturnya.
Sementara itu jika diamati sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III 2019 secara sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan berdasar dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memiliki sebesar 5,26 persen, diikuti lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor dengan Android sebesar 0,51 persen.
Lapangan usaha industri pengolahan dengan andil sebesar 0,35% lapangan usaha Pertanian dan Kehutanan dan Perikanan dengan andil besar 0,2 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi memberi andil sebesar 0,9 persen, lapangan usaha transportasi dan pergudangan memberi andil sebesar 0,1 persen dan 0,36 persen merupakan hasil dari 10 lapangan usaha yang lainnya yang tumbuh secara positif.
“Sedangkan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi masih memberi andil negatif terhadap pertumbuhan perekonomian Kalimantan Timur sebesar negatif yang akhirnya Agak terlambat kecepatan laju pertumbuhan ekonomi Kaltim secara pada triwulan III 2019,”ujar Anggoro.
Ia menambahkan, jika dilihat kinerja ekonomi di pulau Kalimantan secara umum pada triwulan III 2019 menempatkan Kalimantan timur dengan pertumbuhan tertinggi dibanding pulau Kalimantan lainnya yakni sebesar 6,89 persen, diikuti Kalimantan Utara sebesar 6,53 persen, Kalimantan Tengah sebesar 5,31persen, Kalimantan Barat sebesar 4,95 persen, dan Kalimantan Selatan 3,72 persen.
“Artinya secara spacial, Kalimantan Timur masih mendominasi dengan PDRB sebesar 50,13 persen, diikuti Kalimantan Barat sebesar 16,61 persen, Kalimantan Selatan sebesar 14,50 persen, Kalimantan Tengah sebesar 11,43 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 7,33 persen”.(Diskominfo/Rey).