SAMARINDA—– Meningkatnya jumlah ABK yang terjadi selama ini menunjukan semakin pentingnya informasi dan penanganan serta pendampingan untuk ABK dalam banyak aspek. Selain itu, terjadi tren bahwa banyak orang tua yang telah berani menunjukkan jika anaknya ABK.

Sementara untuk Provinsi Kaltim, berdasarkan Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri tahun 2018, jumlah ABK di Kaltim 3.230 orang dari berbagai klasifikasi baik cacat fisik, cacat netra, cacat rungu, cacat mental jiwa dan cacat lainnya.

“ABK sebagai warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan anak normal, termasuk berhak memperoleh pendidikan dan belajar bersama anak-anak normal di sekolah umum,” hal tersebut diungkapkan Kepla Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Noer Adenany mewakili Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Prov. Kaltim Hj. Halda Arsyad, pada acara Pelatihan Pendampinh Bagi Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus, di Grand Victoria Samarinda, Kamis (7/11)

Adenany mengatakan berbagai permasalah anak terkait dengan tumbuh kembang anak, salah satunya adalah masalah anak yang mengalami hambatan fisik atau mental sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangannya.

Lanjutnya, keterbatasan yang dimiliki seorang anak dalam proses tumbuh kembangnya membutuhkan perlindungan khusus. Terutama dalam upaya memberikan aksesibilitas untuk menjamin dan melindungi anak atas hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi.

Ditegaskannya semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik, tak terkecuali orang tua yang memiliki ABK. Orang tua ABK seringkali merasa khawatir akan tumbuh kembang anak-anak mereka.

Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat mempersiapkan diri dalam penanganan ABK melalui orang tua, keluarga, guru dan tenaga terapis, dalam rangka melindungi dan memenuhi hak anak pada kehidupan dan kondisi yang agak sulit.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta terdiri dari empat orang tua yang memiliki ABK dan satu guru dari SDN 027 Samarinda.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *