Samarinda-kuliah umum yang dilakukan oleh Fakultas Fisipol UNMUL Program studi ilmu komunikasi, dengan mengusung tema Literasi Digital 4.0,menuju Masyarakat informasi dalam menyambut tantangan Ibu kota Negara Baru indonesia. Dilaksanakan Ball Room Hotel Grand Viktori (8/11).

Dalam acara tersebut Hatifah anggota DPR RI komisi X dan Diddi Rusdiansyah kepala dinas kominfo provinsi kaltim sebagai  pengisi kuliah umum tersebut.

Hatifah menyampaikan dalam kuliah umumnya, Informasi di masa sekarang sangat cepat diterima oleh masyarakat, dengam adanya media sosial serta gaget yang mereka miliki. Kehawatiran dampak negatif (Hoax) dari informasi yang sangat mudah diperoleh dapat merusak kesatuan dan kesatuan bangsa, maka dari itu kuliah umum ini kita sama menyaring dan memahami bermedia sosial dengan baik.

Pemanfaatan media sosial secara bijak sangat pengaruh besar terhadap kehidupa dimasa sekarang khusuanya dalam komunikasi,

“Literasi elemen kultural sangat penting, karena setiap konten harus ada tanggung jawab ,daya kritis , kreatif dan pemberdayaan sosial media” ucap Hatifah dalam menyampaikan kuliah umum .

Dalam menyambut IKN persiapan untuk smart city ,penggunanya juga harus smart dalam berkomunikasi dengan teknologi canggih. Informasi dan layanan publik kedepanya akan sangat maju, maka dari itu segala sesuat harus dipersiapkan dari sekarang .

“Kita harus melek teknologi yang terus berkembang,Maka dari itu kita harus siap dalam menghadapinya” tegas Diddi

Di era digital ini masyarakat indonesia sekarang sudah terhubung dengan internet,60% menggunakan HP dan 8 jam bermedia sosial ria . Sembilan bahan pokok sekarang mengalami tambahan yaitu Internet .

Penajam Paser Utara—Pemanfaatan dan penerapan Teknologi Informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan perkembangannya masih dipandang jauh dari optimal, bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang sudah terlebih dulu menerapkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis Teknologi Informasi, Negara kita masih jauh tertinggal.

Memang masing-masing badan pemerintahan telah membangun sistem berbasis elektronik yang sudah cukup canggih, namun sistem tersebut belum terintegrasi, artinya sistem yang dibangun masih berdiri sendiri.

Hal ini mengakibatkan setiap lembaga/instansi pemerintahan masih melakukan pola birokrasi lama, sehingga, terjadi kesenjangan pemanfaatan teknologi informasi antara satu lembaga dengan yang lainnya.

Kepala Seksi Infrastruktur TIK dan Pengembangan Diskominfo Penajam Paser Utara (PPU)  Junaidi mengungkapkan, sementara ini untuk misi integrasi di Kominfo PPU masih belum bisa jalankan dikarenakan kendalanya yang pertama sewa bandwidth di usulkan untuk tahun 2019 masih belum bisa dipenuhi dan yang kedua untuk server hardware maupun softwarenya masih di adakan pembenahan.

“Jadi kita susun ulang lagi device atau alat apa aja yang sebenarnya kita perlukan tapi belum kita penuhi itu kita inventarisir,”ujarnya di Kantor Dinas Kominfo PPU, Kamis(7/11).

Dirinya membeberkan, rata-rata kabupaten/kota menginginkan Smart City menjadi tujuan Fokus utama nya, namun sebelum berbicara tentang smart city integrasi data aplikasi dan sebagainya yang paling utama pondasi awal yang di bentuk harus mempunyai Data Center yang pertama.

Termasuk yang didalamnya ada penunjangnya server dan lain-lain. Selain itu ternyata persyaratan yang kedua juga memiliki Disaster Recovery Center (DRC).

“Itu diperlukan sebagai backup data kita apabila sewaktu-waktu Data Center kita atau data-data yang berada di server kita mengalami gangguan atau crash dan sebagainya, sehingga itu kita bisa melihat backupnya di DRC tadi,”jelasnya.

Ia menambahkan, tak terlepas dari itu semua ternyata pengetahuan dari SDM itulah letak kuncinya semua ini. “Jadi kita harapkan monitoring yang dilakukan oleh rekan-rekan diskominfo Kaltim bisa inventarisir, bahwa memang melihat data-data informasi yang digali dari setiap kabupaten/kota rata-rata sumber daya manusianya yang masih perlu di maksimalkan,”bebernya.

Seiring dengan pengumuman yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat sebagai ibukota negara baru di sini (PPU) nantinya mulai awal tahun 2020 sudah mulai progres pembangunan untuk tahap menuju pembangunan ibukota negara.

“Jadi Kalimantan Timur khususnya (PPU) terutama, sangat menyiapkan untuk itu semua baik dari infrastruktur jaringan telekomunikasi dan sumber daya manusianya terutama. Dan harapan kami semoga progres yang dilakukan oleh rekan-rekan dari Provinsi bisa ditindaklanjuti secepatnya,”ucapnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Seksi Pengelolaan Data dan Integrasi Sistem Informasi Diskominfo Kaltim Fahmy Asa mengatakan, setelah dapatkan data-data dan aplikasi dari  Kominfo Penajam Paser Utara (PPU) tentang sistem informasi tersebut, ternyata di pemkab PPU tersebut masih belum terintgrasi dan pengelolaannya masih dilakukan oleh masing-masing OPD.

“Kita akan coba pola integrasi seperti apa yang tepat untuk dilakukan. Dan Diskominfo Kaltim juga akan memberikan bantuan ke pemerintah kabupaten/kota terutama kominfo PPU, supaya mereka juga dengan cepat mendorong terjadinya integrasi sistem informasi di sana,”Ujar Fahmy Panggilan akrabnya.

Dirinya mengungkapkan, ada beberapa kabupaten kota yang pengelolaan data-datanya sudah terintegrasi seperti pemkot Balikpapan, Bontang, Kutai Timur.

“Kemaren kita juga sudah meninjau ke beberapa wilayah yakni Balikpapan, Bontang, Kutim. untuk Bontang sudah cukup baik pelaksanaan sistem informasinya dan Balikpapan mereka juga sudah terintegrasi dengan beberapa aplikasi. Dan itu memang sudah di hosting di kominfo masing-masing, artinya mereka tidak hosting di luar,”ungkapnya.

Fahmy juga menuturkan dengan memperkenalkan API.Kaltimprov.go.id ke masing-masing kabupaten/kota di harapkan agar daerah tersebut bisa saling berbagi data, terjadi efisiensi, menjamin ke sahihan dan faliditas data, dan menjamin keamanan data.

“Karena itu sudah sejalan dengan tupoksi seksi di pengelolaan data dan integrasi sistem informasi salah satunya memberikan layanan pusat API ke daerah,”tuturnya

Untuk diketahui, API adalah singkatan dari Application Programing Interface dan memungkinkan developer untuk mengintegrasikan dua bagian dari aplikasi atau dengan aplikasi yang berbeda secara bersamaan.

API terdiri dari berbagai elemen seperti function, protocols, dan tools lainnya yang memungkinkan developers untuk membuat aplikasi. Tujuan penggunaan API adalah untuk mempercepat proses development dengan menyediakan function secara terpisah sehingga developer tidak perlu membuat fitur yang serupa.

Dalam kunjungannya Fahmy juga berharap kepada semua pihak terutama Diskominfo yang ada di Kabupaten/Kota agar terus mengupdate informasi dan saling berkoordinasi, sehingga dari sisi pengelolaan data integrasi dan sistem informasi tidak hanya di level Provinsi tapi juga Kabupaten/Kota.

“mudah-mudahan kedepan kita upayakan bisa terwujud,”pungkasnya.(Diskominfo/Rey)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

POPNAS XV tahun 2019 diikuti Atlit Pelajar dan Pelatih sebanyak 160 orang dan diikuti oleh 12 cabang olahraga

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Kaltim Syirajuddin menyampaikan Laporan

Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi saat memberikan arahan pada kontingen POPNAS

Penyerahan bendera oleh Wakil Gubernur kaltim H. Mulyadi kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Kaltim Syirajuddin

 

Penampilan atraksi Atlit Taekwond dan Pecak Silat

Pemberian Ucapan Selamat bertanding oleh Wakil Gubernur Kaltim kepada Atlit POPNAS

 

Foto Bersama Wakil Gubernur Kaltim bersama Kontingen POPNAS Kaltim

 

 

SAMARINDA—– Wakil Gubernur H. Hadi Mulyadi secara resmi melepas kontingen Provinsi Kalimantan Timur untuk berlaga Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XV yang akan dilaksanakan di Jakarta dan Jawa Barat.

Wagub Hadi mengatakan POPNAS dapat dimanfaatkan sebagai sarana silaturahmi dan belajar banyak dari orang lain. Selain itu peserta harus berjuang untuk mendapatkan medali sebagai ajang meningkatkan prestasi.

“Saya yakin Kaltim bisa masuk lima lima besar, bagi yang mendapat mendali emas, perak dan perunggu, akan saya beri hadiah,” tuturnya saat memberikan arahan pada acara Pelepasan Kontingen POPNAS XV tahun 2019, di Aula Dispora kaltim, Jum’at (8/11)

Dirinya juga mengatakan ajang POPNAS juga sebagai cikal bakal untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua.

“Keluarkan kemampuan terbaik kalian saat bertanding, sehingga hasil yang kalain raih akan maksimal dan bisa mengharumkan nama benua etam di event Nasional kali ini,” pintanya

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Prov. Kaltim Syirajuddin menerangkan Pelaksanaan pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) ke XV tahun 2019 dilaksabakan di 2 Provinsi yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat pada tanggal 16 sampai dengan 25 November 2019 yang diikuti oleh Atlit Pelajar dan Pelatih sebanyak 160 oranf dan diikuti oleh 12 cabang olahraga dari 13 cabang olahraga yang dipertandingkan.

Para atlet yang berlaga di POPNAS tersebut Angkat Besi, Atletik, Bola Voli Pasir, Bulutangksis, Dayung, Judo, Karate, Panahan, Pencak Silat, Renang, Taekwondo dan Tarung Derajat.

Menurutnya, Atlit-Atlit pelajar yang mengikuti POPNAS sebagian besar 65% berasal dati Atlit-Atlit pelajar yang menempuh pendidikan di SKOI dan PPLP.

Untuk persiapan mengikuti POPNAS sudah dilakukan oleh Dispora Kaltim bersama penguris cabang olajraga masing-masing dengan persiapan yang minim tapi Pemerintah Prov. Kaltim tetap optimis karena atlit-atlit yang dikirim dianggap potensial untuk mendapatkan medali. (diskominfo/ris)

SAMARINDA – Sebanyak 108 ekor sapi telah masuk di Karantina Hewan Balikpapan. Sapi tersebut baru datang kemarin, Selasa (5/11) dari Sulawesi Selatan. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Dadang Sudarya menjelaskan sapi-sapi tersebut terdiri 96 ekor betina dan 12 ekor jantan merupakan program pengadaan ternak sapi 2019 yang bersumber dari APBD Provinsi Kaltim. 

“Datangnya sapi ini maka seluruh pengadaan ternak sapi tahun 2019 yang bersumber dari APBD I sudah terealisir 100 persen,” ucap Dadang. 

Saat ini, lanjut dia, sapi-sapi tersebut sudah diambil darahnya oleh petugas karantina untuk diperiksa di laboratorium, apakah ada penyakit menular atau tidak. 

“Alhamdulillah kondisi ternaknya bagus, sehat dan gemuk,” tambahnya. 

Sapi ini akan di distribusikan kepada enam kelompok tani (poktan). Masing-masing poktan mendapatkan 18 ekor (16 betina dan 2 jantan). Poktan yang menerima sapi tersebar di kabupaten dan kota. Yakni Kutai Kartanegara dua poktan, Bontang satu poktan dan Kutai Timur tiga poktan.

Bontang – Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Kesejahteraan Rakyat 2019 yang digelar di Ballroom Bintang Sintuk Bontang pada Kamis (7/11) bertemakan Berani Berdaulat Untuk Membangun dan Mewujudkan Kejahteraan Rakyat.

Wakil Gubernur Hadi Mulyadi yang dalam hal ini menghadiri sekaligus membuka acara mengatakan bahwa pentingnya dalam menunaikan tugas-tugas pemerintahan, terlebih dalam melayani masyarakat. Maka, aparatur harus bekerja keras, bekerja sama, bekerja tulus, bekerja dengan cinta dan dikuatkan dengan doa kepada Allah SWT.

“Itu yang menjadi modal dasar kita dalam bekerja melayani masyarakat. Tidak kalah pentingnya, adanya keinginan dan niat baik itulah yang harus dimiliki para aparatur” ujar Hadi.

Hadi juga mengatakan Pemerintah telah bertekad untuk menurunkan bahkan menghapuskan kemiskinan. Walaupun Kaltim berada dibawah angka rata-rata nasional. “Namun upaya dan pelayanan harus terus dilakukan secara optimal” tambahnya.

Narasumber Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ahmad, Asisten Pemerintahan dam Kesra Setdaprov Kaltim HM Jauhar Efendi, Bappeda Kaltim dan Biro Kesra Setdaprov Kaltim.

Tampak hadir Kepala Biro Kesra Setdaprov Kaltim H Elto dan Kepala Biro Humas HM Syafranuddin, Kepala Dinas Sosial Kaltim Agus Hari Kusuma, pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim serta kabupaten dan kota se Kaltim.

Samarinda—Gubernur Kaltim Isran Noor berpesan kepada seluruh peserta Rapat Koordinasi Regional (Rakoreg) Bidang Organisasi dan Kepegawaian se-Kalimantan, sebagai seorang atasan agar tidak mudah menyalahkan anak buah terhadap suatu pekerjaan yang dianggap kurang memuaskan. Sebaliknya, atasan harus mampu membuat atmosfer kerja yang positif agar semakin bersemangat dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab.

“Jadi pemimpin itu harus berani. Tapi jangan mudah menyalahkan anak buah. Apalagi sampai marah-marah di depan publik. Atasan harus lebih memberikan kepercayaan kepada anak buah. Lebih baik kita perbaiki, berlaku yang baik, tau salahnya dimana. Kalau anak buah yang salah berarti pemimpinnya yang salah,” jelas Isran, Rabu (6/11).

Menurut Isran, agar anak buah lebih menghargai kita, maka kepercayaan kepada anak buah harus benar-benar diperhatikan. Seperti pengalaman saat menjadi Bupati Kutim, dirinya mengaku meskipun anak buah terkadang jarang di tempat, namun ketika diberi kepercayaan mengenai tugas dan tanggung jawab secara penuh, akhirnya semua pekerjaan yang dibebankan selesai dengan baik.

“Kita jangan menyalahkan atau menyudutkan kinerja anak buah. Kalau ada yang berbuat kesalahan pasti itu tidak disengaja. Kalaupun ada yang sengaja berarti mungkin dia punya kesalahan berpikir dalam jiwanya. Intinya, atasan harus memberikan kepercayaan diri kepada bawahan agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik,” imbuhnya.

 

 

 

SAMARINDA—Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKTP) Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya untuk menangkal masuknya paham radikalisme di Kaltim.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kaltim Hasyim Miraj mengatakan, salah satu cara untuk menangkal masuknya kelompok radikalisme di Kalimantan Timur tersebut yakni melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti aparat Kepolisian dan Kementrian Agama serta Kementrian Hukum dan HAM setempat.

“Kita punya peta daerah-daerah yang dianggap ada radikalismenya, maka dari itu kita menghimbau, mengajak diskusi,berkoordinasi aparat Kepolisian, Kemenkum HAM, FKUB untuk intens mengadakan penyuluhan tentang bahaya kelompok  radikalisme”, kata Hasyim saat menjadi narasumber pada dialog interaktif RRI Samarinda, Kamis (7/11)

Selain itu, pihaknya juga secara berkesinambungan memberikan pemahaman  dan penguatan bahaya kelompok radikalisme kepada aparatur Kelurahan dan Desa dalam, pencegahan terorisma dan radikalisme, karena dianggap paling dekat dengan masyarakat.

Dirinya juga berharap aparat kelurahan dan desa dapat menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada masyarakat  agar bersama-sama dalam mencegah radikalisme atau terorisme.