Samarinda-– Sinergitas antar prajurit pengamanan perbatasan kedua negara perlu dipupuk secara baik. Kebersamaan terus dibina dimana prajurit yang melakukan patroli patok berjalan dan tidur bersama di alam terbuka serta melaksanakan karya bakti. Tentunya, kebersamaan tersebut akan terpatri terus guna memperkuat silaturahmi kedua Negara.

Hal ini yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yakni Yonif Raider 600/Modang dan Tentara Diraja Malaysia (TDM) melaksanakan kegiatan melaksanakan gerak saraf (Jiwa Murni) atau Karya bakti di lapangan sepak bola bersama warga Desa Kampung Seliku Negara Malaysia, Jum’at (8/11).

Adapun sasaran kegiatan karya bakti dari pemotongan rumout di lapangan bola, pengambilan sampah sampah plastik, pembenahan timbunan dan pembersihan selokan selokan.

Terpisah, Dansatgas yonif Raider 600/Mdg Letkol Inf Ronald Wahyudi menyampaikan tidak hanya di lakukan di dalam Negri saja tapi di luar Negri pun bisa pada saat kita sedang melaksanakan tugas operasi, bentuk kecil seperti ini bisa menjadi contoh yang sangat bermanfaat bagi kedua negara, terutama bagi masyarakat yang ada di sekitaran kampung Seliku negara Malaysia.

“Benteng kokoh di serambi perbatasan dalam mengawal dan menjaga patok patok perbatasan, semoga kedepannya kegiatan yang melibatkan kedua negara ini dapat berlanjut dan terus terjaga dalam melaksanakan tugas.”tutupnya.

Penrem 091/ASN

Samarinda — Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Arsyad, menyebutkan jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berdasarkan klasifikasi dan jenis kelamin tahun 2018 sebanyak 3230 orang.

“Selanjutnya, berdasarkan Data Kependudukan Bersih (DKB) Kemendagri semester I tahun 2019, jumlah penduduk Kaltim usia 0-18 tahun berkebutuhan khusus berjenis kelamin perempuan sebanyak 1284 orang,” ujarnya, Jumat (8/11).

Ia melanjutkan, hal ini dengan klasifikasi cacat fisik 441, cacat netra 110, cacat rungu 270, cacat mental jiwa 163, cacat fisik mental 75 dan cacat lainnya 225.

Sementara itu, jumlah penduduk Kaltim usia 0-18 tahun berkebutuhan khusus berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1805 orang, dengan klasifikasi cacat fisik 632, cacat netra 182, cacat rungu 337, cacat mental jiwa 238, cacat fisik mental 120 dan cacat lainnya 296.

“Dari data tersebut, terlihat bahwa ABK di Kaltim paling banyak adalah laki-laki. Sebagai upaya penanganan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyediakan layanan untuk ABK antara lain, layanan medis (terapi) di RSUD AW Sjahranie Samarinda, RSJD Atma Husada Samarinda. Terbaru, RS Hermina Samarinda juga telah menyediakan layanan medis ABK,” ungkap Halda.

Selanjutnya, pemerintah juga telah menyediakan SLB Negeri dan sekolah inklusi. Ditambah layanan fisik berupa sarana/prasarana ABK – Autis Center, dan sarpras ramah disabilitas.

Halda berharap, keluarga sebagai lingkungan terdekat bagi ABK, oleh karena itu perlu kerja sama dengan berbagai pihak untuk penanganan ABK. Masyarakat harus responsif dan menerima kehadiran ABK disamping sebagai pendamping dalam penanganan ABK.

“Kami juga mendorong Pemerintah Kabuaten/Kota untuk mengalokasikan anggarannya untuk menyediakan sarana/prasarana yang responsif terhadap ABK. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota diharapkan mengadakan pelatihan peningkatan SDM yang responsif ABK. Selain itu, mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menetapkan rumah sakit dan puskesmas agar memberikan layanan khusus ABK yang mudah dijangkau,” imbuh Halda.

Ujoh Bilang – Kabupaten Mahakam
Ulu (Mahulu) adalah daerah pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat kini menjadi salah satu daerah yang perlu mendapat perhatian lebih karena masuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) tidak hanya dari Pemerintah daerah
saja melainkan juga dari Pemerintah pusat.

Diskominfo Kabupaten Mahakam Ulu mempunyai komitmen kuat untuk membebaskan masyarakatnya dari keterisoliran wilayah dengan cara memberikan pelayanan telekomunikasi yang baik.

Dari 50 desa yang ada di Mahulu terdapat 3 desa yang masih blankspot antara lain desa Long Pakaq Kecamatan Long Pahangai, Long Pakaq Lama Kecamatan Long Pahangai dan Delang Krohong Kecamatan Long Apari.

“3 desa ini hanya memerlukan 1 tower untuk mencakup jangkauan karena ada daerah yang tinggi, tower akan kita bangun disitu,” Ujar Evodius Awang Kabid Infrastruktur Teknologi Informasi dan Telematika.

Untuk menikmati layanan telekomunikasi Diskominfo Mahulu terus berupaya mengusulkan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang berada dibawah Kementerian Komunikasi dan informatika RI (Kemenkominfo).

“Kami terus berkomunikasi dengan pihak BAKTI agar target kami di tahun 2020 Mahulu bebas blankspot,” Tambahnya.

Dalam upaya meningkatkan jaringan telekomunikasi di Mahulu ia mengaku telah sering berkunjung ke kantor BAKTI di gedung menara merdeka wilayah Jakarta Pusat, bersama pihak terkait di Mahulu melakukan pertemuan dengan BAKTI

“Agar dapat meningkatkan kualitas jaringan yang dulunya 2g beralih ke 3g atau bahkan kalo bisa ke 4g,” Tambah Evo.