Samarinda- Pekan olahraga pelajar yang akan diselenggarakan bulan November ini kaltim menurunkan 18 atlit cabor panahan, yang akan berlangsung di jakarta sebagai tuan rumah penyelenggara.

Gelaran popnas yang tinggal seminggu lagi,agar para atlit tampil dengan maxsimal, mereka mengadakan TC mandiri di GOR madya Sempaja.

M Ali syabana mengungkapkan harapanya Kontingen panahan kaltim memastikan akan mencapai target 2 sampai 3 Emas hal ini mencakup keseluruhan di berbagai divisi pertandingan.

“Untuk para Atlit agar bertanding dengan secara maxsimal untuk hasil terbaik” ucap dari Ali sebagai pelatih panahan kaltim. (12/11)

Persiapan yang dilakukan para atlit untuk bertanding dengan berlatih dilakukan setiap hari menjelang keberangkatan mereka ke jakarta pada 16 november 2019.

Popnas akan berlangsung pada 16-25 November 2019 dan hanya 13 dari 20 cabang olahraga yang akan dipertandingkan

Samarinda—Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan resmi meluncurkan pentas peluncuran proyek perubahan budaya Sandiwara mamanda (Sandima) ke berbagai Sekolah. Acara tersebut berlangsung di Halaman SDN 007,Jalan Piano,Selasa (12/11).

Di ketahui, Sandiwara Mamanda merupakan sebuah kesenian yang hidup di kota Samarinda di daerah tahun 60-an. Kesenian ini berbentuk teater tradisional yang biasanya banyak bercerita tentang istana sentris.

Sandiwara Mamanda adalah seni yang mengalami alkulturisasi dari budaya pesisir. Maka jadilah kesenian tersebut menjadi seni khas kota Samarinda yang tidak dimiliki daerah lain.

Dalam sambutannya Wakil Walikota Samarinda M.Barkati mengungkapkan, Pentas keliling sandima tersebut patut didukung karena ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan kepada generasi muda tentang kearifan lokal yang dimiliki oleh Kota Samarinda.

“Dengan adanya pentas keliling sandima, tentulah akan mengingatkan kembali kejayaan kesenian Mamanda ini. Oleh karenanya patut kita dukung bersama dengan harapan kedepannya bisa lebih berkembang dan dapat diterima semua lapisan masyarakat,”Ujar Barkati.

Ia juga mengatakan, Sandima sendiri merupakan bagian dari kesenian rakyat yang menyajikan sistem sosial dan sistem budaya etnik Banjar dan Kutai yang memiliki struktur tetap dari masa ke masa bagi masyarakat yang sudah lama bermukim di Kota Samarinda.

Dirinya juga berterima Kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah menggagas kegiatan ini.

Barkati berharap, kesenian tradisional tersebut bisa menjadi sarana pemberdayaan bagi para pelaku seni khususnya pada Dinas Kebudayaan sendiri dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya.

“Semoga dengan Berjalannya acara ini masyarakat kita semakin mencintai seni dan menjadi masyarakat yang memiliki komunikasi yang positif,”Tutupnya sekaligus membuka acara tersebut.

Acara di rangkai dengan penandatangan Mou peluncuran proyek pelesatarian budaya sandima.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti, Ketua Dewan Kesenian Daerah Samarinda Ibnu Araby serta pejabat di lingkungan Pemkot Samarinda.(Diskominfo/Rey)

SAMARINDA— Kasus perceraian sebagai satu kasus yang patut mendapat perhatian, untuk itu Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Prov. Kaltim membuat terobosan dengan melaunching tiga aplikasi khusus diantaranya yaitu aplikasi sipesut, VAC dan Moresipp.

Gubernur Kaltim H. Isran Noor mengharapkan dengan adanya aplikasi ini akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dan moderen.

Selain itu, Gubernur Isran mengaku bangga karena tiga aplikasi tersebut di Indonesia baru pertama kali di PTA Kaltim dan dapat menjadi role model di Indonesia.

“Menjadi role model pertama di Indonesia untuk tiga aplikasi ini tentunya bukan mudah, dengab segala niat baik dan memiliki tujian yang iklas semua akan berjalan dengan baik,” ucapnya pada Launching tiga aplikasi inovasi PTA dan penandatanganan kesepakatan bersama 4 Instansi Pemerintah diantaranya dengan Pemerintah Provinsi, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kaltim, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kaltim dan Radio Republik Indonesia di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (12/11).

Dirinya juga menegaskan bahwa Pemerintah Prov Kaltim siap melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, bahkan bukan hanya antara pemerintah tetapi akan ditindaklanjuti ke bawah.

Wakil Ketua PTA Kaltim HM Manshur mengatakan dengan adanya ketiga aplikasi ini diharapkan dapat meminimalisit dan menekan adanya data palsu.

Manshur menjelaskan Aplikasi Validasi Akta Cerai (VAC) dihadirkan untuk mengetahuikeaslian data akta cerai yang dicetak melalui aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) secara cepat dan mudah diakses melalui jaringan internet.

Sementara Aplikasi Sipesut data percerain akan dapat terkoneksi dengan data-data kependudukan lainnya, misalnya dari status kawin berubah menjafi duda atau janda. Sedangkan Aplikasi Moresipp dapat digunakan secara internal bagi Pengadilan Tinggi Agama Kaltim untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja SIPP seluruh Pengadilan Agama sewilayah Hukum PTA Kaltim.

Launching 3 aplikasi inovasi Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Timur dan penandatanganan kesepakatan bersama PTA Kalimantan Timur dengan Gubernur Kaltim dengan kepala kantor wilayah kementrian agama Kaltim, Kepala kantor wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Radio Republik Indonesia di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (12/11).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2019 diperingati di seluruh pelosok tanah air tak terkecuali di Provinsi Kaltim. Rangkaian kegiatan dimulai hari Selasa tanggal 12 November yaitu Upacara Puncak Hari Kesehatan Nasional ke 55 tahun 2019 dan Penyerahan Penghargaan Bidang Kesehatan yang dipusatkan di Halaman Kantor Gubernur Kaltim.

Plt Sekretaris Daerah Prov Kaltim Sa’bani bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Sosial mengatakan, HKN 2019 yang mengusung tema “Generasi Sehat, Indonesia Unggul” mengangkat dua isu kesehatan utama.

Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan Workshop Penguatan Kapasitas Forum PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Tahun 2019 di Hotel Aston Samarinda, Selasa (12/11).

 

 

 

 

Samarinda – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan Workshop Penguatan Kapasitas Forum PUSPA (Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Tahun 2019 di Hotel Aston Samarinda, Selasa (12/11).

“Three Ends tersebut dicanangkan dengan maksud untuk merespon semakin meluasnya peristiwa kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak, juga perdagangan perempuan dan anak serta masih terjadinya ketidakadilan bagi kaum perempuan dalam mengakses sumber daya ekonomi,” Ujar Halda.

PUSPA merupakan wadah berkumpulnya berbagai lembaga masyarakat yang mencakup berbagai bidang profesi. Pada tahun 2016 Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memperkenalkan 3 program unggulan bernama Three Ends yaitu : 1. Akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak. 2. Akhiri perdagangan manusia. 3. Akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan. Nara sumber pada acara ini asisten deputi lembaga profesi dan dunia usaha Wida Septarini dan Kepala bidang perlindungan perempuan dan anak Noer Adenany.

“Harapannya pada acara ini agar para peserta dari Kabupaten/Kota se Kaltim dapat memberikan pemahaman anggota forum PUSPA tentang sinergi dan kemitraan untuk kesejahteraan perempuan dan anak dan meningkatkan kapasitas anggota forum dalam kerjasama antar lembaga, sinergi dan memahami implementasi CSR,” Tmbah Halda.

Menyadari berat dan kompleksitas persoalan yang dihadapi perempuan dan anak saat ini, dan untuk memastikan bahwa program unggulan tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, Kementerian PPPA perlu menggalang partisipasi semua pihak, tidak hanya sesama lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah, namun juga lembaga masyarakat, organisasi keagamaan, akademisi, lembaga riset, dunia usaha dan media, untuk turut bersama-sama terlibat dalam pembangunan PPPA, sesuai dengan bidang dan kewenangan tugas masing-masing.

Samarinda—Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2019 diperingati di seluruh pelosok tanah air tak terkecuali di Provinsi Kaltim. Rangkaian kegiatan dimulai hari Selasa tanggal 12 November yaitu Upacara Puncak Hari Kesehatan Nasional ke 55 tahun 2019 dan Penyerahan Penghargaan Bidang Kesehatan yang dipusatkan  di Halaman Kantor Gubernur Kaltim.

Plt Sekretaris Daerah Prov Kaltim Sa’bani bertindak sebagai inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Sosial mengatakan, HKN 2019 yang mengusung tema “Generasi Sehat, Indonesia Unggul” mengangkat dua isu kesehatan utama. Isu tersebut harus diselesaikan terkait membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Sementara itu, lanjutnya, ada dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri. Hal-hal tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk dapat segera diupayakan solusinya.

“Kita patut berbangga bahwa pembangunan kesehatan dalam lima tahun terakhir ini kian dirasakan manfaatnya. Namun, kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai permasalahan yang masih ada dalam proses pembangunan kesehatan di tanah air. Kita masih dihadapkan pada kompleksitas masalah Stunting, JKN, serta penyediaan pelayanan kesehatan dasar,” katanya.

Lebih lanjut dipaparkan, JKN telah dilaksanakan sepenuhnya. Walaupun besar tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan JKN ini, peningkatan pemanfaatan JKN menjadi bukti bahwa JKN sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

“Untuk itu, mari kita cari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata,” imbuhnya.

Meski begitu, berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan untuk pembangunan SDM telah diraih. Isu-isu strategis telah dilaksanakan dan menghasilkan perbaikan, antara lain dengan menurunnya angka kematian ibu dan anak, menurunnya angka stunting, meningkatnya cakupan imunisasi serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka TB.

Peringatan HKN 2019 di Lingkup Pemprov Kaltim dimeriahkan berbagai lomba yakni 13-15 November lomba merangkai Sayur dan Buah, Penyuluhan dan olahraga tradisional di Halaman Dinas Kesehatan Kaltim.

Kemudian di tanggal 14 November juga digelar berbagai lomba seperti Lomba Catur dan Tenis Meja serta lomba Tradisional yang digelar di Kantor Dinas Kesehatan Kaltim. Sementara tanggal 24 November Jalan Sehat Germas, Bakti Sosial dan Bazar Germas di Halaman Kantor Gubernur Kaltim dan tanggal 25 November Seminar Kesehatan di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.

BALIKPAPAN—–Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim, M. Jauhar Efendi mengharapkan bansos berupa barang yang bersumber pada APBD Kaltim Tahun 2019 tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan oleh para anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk mengembangkan usaha.

“Bantuan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk meningkatkan usaha teman-teman KUBE khususnya di Balikpapan,”pintanya saat mewakili Gubernur Kaltim H. Isran Noor pada Penyerahan Bantuan Sosial Kelompok Usaha Bersama (KUBE), yang dilangsungkan di Aula Kantor Walikota Balikpapan, Senin (11/11)

Menurutnya, pada prinsipnya program bantuan melalui Dinas Sosial ini yang menggulirkan bantuan kepada kelompok usaha bersama atau KUBE dengan tujuan dapat menguatkan setiap individu keluarga.

Selain bertujuan memberikan bantuan untuk mengembangkan usaha namun dapat pula menjalin hubungan sosial yang mengikat antar keluarga.

Bantuan barang diberikan kepada setiap KUBE adalah bantuan yang sudah sesuai dengan proposal masing-masing. Sudah disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian KUBE seperti sembako, menjahit, nelayan, dan sebagainya.

Serta tidak ada paksaan untuk jenis usaha yang dikembangkan. Bantuan ini diberikan bagi setiap KUBE secara cuma-cuma dengan tidak ada pengembalian dan tidak ada potongan satu persen pun.

Plt Asisten I Setprov Kaltim, M. Jauhar Efendi menyerahan bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama

Sementara Kadis Sosial Kaltim, HM.Agus Hari Kesuma menyebutkan bahwa kegiatan pemberian bantuan tersebut telah melalui beberapa tahapan, diantaranya seleksi kepada keluarga penerima manfaat, bimbingan teknis, pengadaan barang melalui lelang oleh ULP, pemberian bansos KUBE dan tahap monitoring terhadap keluarga penerima manfaat dalam hal penggunaan bantuan.

Penerima bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) KUBE ini adalah sebanyak 20 KUBE, yang mana 1 KUBE terdiri dari 5 KPM atau sebanyak 100 KK, yakni KUBE Tanjung Baru 29, KUBE Persatuan 391, KUBE Pesut 21, KUBE Selili, KUBE Manggar 53, KUBE Petani Sejahtera, KUBE Teritip, KUBE Gemas 2, KUBE Mawar, KUBE Usaha Sejahtera, KUBE Makmur Jaya, KUBE Semarak 1 KUBE Anggrek 10, KUBE Beriman I, KUBE Beriman 2, KUBE Beriman 3, KUBE Beriman 4, KUBE Beriman 5 KUBE Beriman 6, dan KUBE Beriman 7.

Adapun jenis bansos barang yang diserahkan meliputi peralatan memasak, sembako, etalase, meja kursi, tenda, peralatan salon hingga mesin jahit.