Samarinda– Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim terus memberikan motivasi  dan sosialisasi kepada wajib pajak melalui Gebyar Taat Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Undian Tabungan Tahun 2019. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor berlangsung di Atrium Bigmall Samarinda, Rabu (20/11).

Kegiatan ini merupakan langkah Bapenda Kaltim dalam meningkatkan PAD dengan melakulan terobosan  dan inovasi sebagai upaya untuk mempermudah pembayaran Pajak Kendaraann Bermotor (PKB).

Isran Noor menuturkan  melalui motivasi Gebyar Taat Pajak diharapkan kesadaran masyarakat khususnya para wajib pajak bisa meningkat dengan selalu membayar PKBnya tepat waktu. Karena itu dirinya tak lupa mengapresiasi Bapenda Kaltim yang tiada henti-hentinya melakukan inovasi dalam peningkatan PAD melalui pajak daerah, khususnya PKB.

“Upaya terobosan, inovasi Gebyar Taat Pajak PKB yang dilakukan Bapenda Kaltim, sangat kita dukung sebagai upaya meningkatkan penerimaan pajak daerah,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Bapenda Kaltim Ismiati menyebut data peserta undian tabungan sudah disimpan di dalam laptop berisi potensi 2,4 juta wajib pajak. Adapun yang diundi hanya peserta wajib pajak  selama tiga tahun berturut tanpa denda.

“Sebelum diundi, sebagai jaminan legalitas pengundian, laptop berisi data sudah disegel terlebih dulu disaksikan berbagai pihak termasuk Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi,” ujar Ismiati.

Inovasi yang diadakan Bapenda Kaltim ini adalah apresiasi untuk masyarakat yang taat pajak. Hadiah undian untuk pemenang bernilai Rp 12.500.000.00 juta per orang dari 89 orang yang akan di undi se-kalimantan Timur.

“Mudah mudahan dengan adanya undian gebyar taat pajak menjadi semangat bagi para pembayar pajak tepat waktu dan memenuhi kewajiban pajak. PAD kaltim saat ini perlahan mencapai target disetiap tahunnya, Dengan momentum ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah secara maksimal,” imbuhnya.

 

 

 

SANGATTA – Ribuan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kutai Timur (Kutim) berebut 136 formasi untuk penempatan di Kutim yang telah diumumkan saat pembukaan pendaftaran CPNS pada Senin (11/11/2019) lalu. Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kutim, Zainuddin Aspan mengatakan sampai Senin (20/11/2019) kemarin, jumlah pendaftar online yang mengisi formulir terdata di BKPP Kutim sebanyak 1.919 pelamar.

“(Namun) jumlah pendaftar yang sudah masuk tahapan berikutnya berjumlah 1.206 pelamar,” kata Kepala BKPP Kutim Zainuddin Aspan saat ditemui awak media diruang kerjanya, Kantor BKPP Kutim, (20/11/2019).

Selanjutnya, kata Zainuddin, jumlah keseluruhan berkas fisik  yang sudah masuk di kantor BKPP, yang diterima melalui loket atau dikirim via Kantor Pos baru berjumlah 402 berkas. Berkas dimaksud sudah diverifikasi tim BKPP Kutim, sisanya yang belum masuk sekitar 804 berkas.

Metode baru pengiriman berkas ini menjadi kemudahan baru bagi pelamar CPNS. Sebab dari daerah manapun dapat mengirimkan berkas CPNS ke Kutim. Apabila ingin mengantar langsung dipersilahkan juga di loket yang telah disediakan Kantor BKPP Kutim.

“Yang terpenting berkas yang dikirimkan ke kami sudah lengkap dan bisa dipetanggung jawabkan sampai dengan penutupan pada 25 November 2019,” pungkasnya.

SAMARINDA—- Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) harus dapat menjadi wadah bagi LM yang peduli perempuan dan anak, mitra bagi pemerintah daerah (Dinas PPPA), mendukung program PPPA, juga sebagai ‘‘bridging’ antara pemerintah dan masyarakat serta sarana untuk bersinergi. Hal tersebut diungkapkan Asdep Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian PPPA Sri Prihantini Lestari Wijayanti belum lama ini di Samarinda.

“Anggota Forum Puspa minimal terdiri dari lembaga profesi, dunia usaha, media cetak dan elektronik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, dan akademisi. Kemudian rencana sinergi harus diawali dengan analisis kebutuhan terlebih dahulu, menentukan lokus, memetakan para pihak, dan merumuskan rencana aksi,” ujarnya

Ia melanjutkan, pelaksanaan sinergi yang dapat dijadikan acuan kerja Forum Puspa adalah menetapkan masalah prioritas, menentukan penggerak/pendamping, kontinuitas penggerak/pendamping, penentuan para pihak, pelaksanaan sinergi program, kontinuitas sinergi program, pengendalian dan peningkatan sinergi program, dan pembiayaan sinergi program.

Forum Puspa menjadi mitra pemerintah dalam mencapai program unggulan Kemen PPPA yaitu Three Ends, He For She dan Planet 50:50. Hal ini bertujuan untuk mengakhiri dan merespon segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan dan anak. Menjamin partisipasi penuh dan efektif dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin di semua  tingkat  pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan masyarakat. Menjamin akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi dan hak kesehatan reproduksi. Melakukan reformasi untuk memberi hak yang sama kepada perempuan terhadap sumber daya ekonomi, jasa  keuangan, sumber daya alam sesuai dengan hukum nasional. Memperkuat kebijakan hukum untuk meningkatan kesetaraan gender di semua tingkatan

JAKARTA— “Penghargaan ini diberikan setiap 5 tahun sekali, jadi ini adalah kali kedua saya mewakili Balikpapan menerima Apresiasi Bunda Paud Tingkat Nasional,”tutur Arita Rizal Effendy usai menerima penghargaan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2019 di Balai Sarbini Jakarta, Senin, (18/11).

Terdapat 23 Bunda Paud Kabupaten/Kota dan 5 Bunda Paud Provinsi Se-Indonesia yang menerima Apresiasi tersebut dengan tema tahun ini adalah “Memantapkan Peran Bunda PAUD Menuju PAUD Berkualitas.

“Alhamdulillah, tentu ini semua karena Alloh sehingga Saya diberikan kesehatan, keluarga, teman, mitra mitra PAUD, bantuan program untuk pengembangan sarana prasarana dan pendidik PAUD, DPRD Balikpapan, segenap bapak ibu di Dinas Pendidikan yang proaktif. Tanpa semua bekerjasama dengan ikhlas, tentu tidak akan terjadi peristiwa ini,”jelasnya.

Tentunya apresiasi tersebut harus disambut dengan rasa syukur namun juga harus berbenah dalam pendidikan PAUD. Hal itu dimulai dari akreditasi lembaga dan kualitas yang masih harus ditingkatkan mengingat Kompetensi Pendidikan Pendidik PAUD yang belum memenuhi persyaratan dan meningkatkan kesejahteraan segenap pendidik dan tenaga pendidik harus ditingkatkan serta sarana prasarana lembaga.

Harapannya kedepan anak didik PAUD adalah sandaran Bangsa Indonesia di tahun emas kemerdekaan RI pada tahun 2045 sehingga kerja dan bakti masyarakat Indonesia sekarang ini akan teruji ditahun-tahun tersebut.

“Terus berjuang untuk generasi Indonesia demi SDM Unggul Indonesia Maju,”akhiri Arita. (DISKOMINFO/Lely)