SAMARINDA—- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur memberikan pemahaman lebih tentang KB Metode Operasi Pria (MOP) atau yang biasa dikenal dengan vasketomi kepada Motivator KB Pria Samarinda, yang dilaksanakan di Swiss belhotel, Selasa (26/11)

“Kami mengumpulkan kelompok-kelompok motivatir KB Pria dengan tujuan ingin meningkatkan pencapaian kepersetaan KB pria di Kaltim,”hal tersebut diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Eli Kusnaeli

Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen dan vasektomi merupakan KB pria yang sangat bagus Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Namun banyak perspektif masyakarat menilai Vasktomi sama halnya dengan dikebiri.

“Jadi Rumor-rumor yang berkembang itu tidak benar, pada saat dilakukan vasektomi itu tidak dapat mengurangi gaurah seksual pria,” katanya

Eli melanjutkan menurut catatan BKKBN Kaltim hingga bulan Oktober 2019 hanya ada 1.000 pengguna Vasektomi dari seluruh pasangan di Bumi Etam.

Adapun faktor penyebab minimnya pengguna vasektomi, diantaranya adanya mitos vasektomi dapat memengaruhi gairah seksual pria dan ketakutan para istri kepada suaminya yang divasektomi. Karena dianggap dapat melakukan hubungan seksual dengan wanita lain tanpa meninggalkan jejak.

Diharapkan kepada motivator dan para kelompok KB pria dapat memberikan penjelasan tentang kiat-kiat setelah melakukan vasektomi kepada masyarakat.

SAMARINDA. Situs website Dinas Perkebunan Kaltim dengan alamat URL https://disbun.kaltimprov.go.id ditetapkan sebagai nominasi tiga besar pemenang Lomba Inovasi TIK Kementerian Pertanian Tahun 2019 kategori website terbaik yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (PUSDATIN) Kementerian Pertanian.

“Alhamdulillah, website milik kami kembali meraih penghargaan tingkat nasional untuk kedelapan kalinya melalui Lomba Inovasi TIK Kementerian Pertanian Tahun 2019, yakni sebelumnya pernah menjadi juara ke-2 sebanyak lima kali pada tahun 2005, 2011, 2012, 2014 dan 2016. Kemudian menjadi juara ke-1 sebanyak dua kali pada tahun 2015 dan 2017,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad, Jumat (22/11) pagi tadi.

Menurutnya, lomba web nasional ini merupakan ajang tahunan dan proses penilaian dilakukan melalui 2 proses, diantaranya penilaian secara online yang dilakukan dari bulan Mei hingga Agustus 2019 dan tahap wawancara yang digelar di Bogor, 10-11 Oktober lalu dengan peserta yang terdiri dari OPD Pertanian tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota serta UPT pusat seluruh Indonesia yang telah memiliki situs web.

Topik wawancara membahas mengenai kelembagaan, kebijakan, infrastruktur dan dampak dari penyelenggaraan E-Government di masing – masing OPD dengan menghadirkan tim juri dalam wawancara yang terdiri atas Mohammad Arief dari Ikatan Ahli Informatika Indonesia, Ardiansyah dari Universitas Indonesia dan Yulianto dari Forum Wartawan Pertanian.

“Peringkat baru diumumkan pada Upacara Peringatan Hari KORPRI ke 48, tanggal 29 November 2019 mendatang di halaman Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Bagi para pemenang akan mendapat penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian H. Syahrul Yasin Limpo,” papar Ujang lagi.

 

website Dinas Perkebunan Kaltim

SAMBALIUNG – Dalam upaya penguatan kelembagaan petani khususnya petani pekebun, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melaksanakan kegiatan Dinamika Kelompok yang melibatkan petani kakao di Kampung Pelinjau, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim diwakili Kepala UPTD Bahan Tanaman dan Pasca Panen Kabupaten Berau, Doni Manoroe mengatakan kegiatan ini dilakukan karena pada umumnya permasalahan manajemen pengelolaan kelompok tani (poktan) yang kurang baik dan tidak tepat sasaran.


“Dinamika Kelompok merupakan salah satu upaya kami dalam hal penguatan kelembagaan. Selama ini banyak poktan hanya berdasarkan kegiatan swadaya masyarakat saja, namun dengan pembinaan yang dilakukan sehingga poktan tersebut akan bisa lebih maju,” ungkapnya saat membuka Pelatihan Bimbingan Teknis dan Dinamika Kelompok Perluasan Kakao 100 Hektar di Kampung Pelinjau, Kecamatan Sambaliung, Berau, Selasa (26/11) kemarin.

Pada tahap ini, Doni menerangkan, kegiatan dinamika kelompok ini, diharapkan kelompok tani tersebut akan semakin kuat dan berkembang. Wawasan pemahaman dan penghayatannya dalam hal pengelolaan kelompok tani melalui sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemitraan.

Ditambahkannya, kegiatan didanai melalui APBD Kaltim tahun 2019, yakni kegiatan perluasan kakao seluas 100 hektar, dimana telah disalurkan bantuan berupa bibit kakao sebanyak 100 ribu batang, pupuk NPK sebanyak 10 ton dan 500 liter herbisida.

Sumber : Dinas Perkebunan Kaltim

TANJUNG REDEB – Dinas Perkebunan Prov. Kaltim melaksanakan kegiatan penutupan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadi (SL-PHT) untuk petani kakao di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Selasa (26/11).

Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad, didampingi Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono, mengatakan SL-PHT kakao ini telah dilaksanakan selama empat bulan lalu atau kurang lebih 16 kali pertemuan, diikuti oleh 25 orang petani dari kelompok tani Punan Mandiri di Kampung Birang, Kecamatan Gunung Tabur, Kecamatan Berau.

“Kegiatan berlangsung sejak bulan Agustus yang lalu, lebih difokuskan pada cara-cara atau upaya pengendalian hama dan penyakit. Disadari, penurunan produksi kakao selama ini lebih diakibatkan karena adanya gangguan organisme pengganggu yang hingga kini masih menghantui petani. Upaya pengendalian hama tersebut sangat sulit,” ungkap Ujang.

Namun begitu, menurutnya, melalui SL-PHT ini sedikit banyaknya akan membantu petani dalam mengelola kebun ke arah yang lebih intensif lagi. Dengan demikian, hasil produksi kakao yang diperoleh pun meningkat dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelatihan ini.
“Terimakasih telah menyelenggarakan kegiatan SL-PHT ini , mengingat banyak hal yang didapat dalam rangka perbaikan budidaya kakao kedepannya. Mohon adanya bimbingan yang berkelanjutan dari Disbun Kaltim melalui SL-PHT ini sehingga petani kakao dapat mengaplikasikan apa yang sudah didapat dari SL-PHT ini”, ungkap Daud, salah seorang peserta saat memberikan kesan dan pesan selama penyelenggaraan SL-PHT.

Sumber : Dinas Perkebunan Kaltim.

Samarinda— Menanggapi isu aktual terkait pemangkasan jabatan eselon III dan Eselon IV, Kepala BKD prov. Kaltim, Hj. Ardiningsih, mengemukakan Pemerintah sudah pasti punya latar belakang pertimbangan-pertimbangan sendiri.

“Insyallah niatnya bagus tetapi tentu semuanya harus berdasarkan regulasi-regulasi yang sudah ada dan kajian-kajian yang matang,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya, beum lama ini.

Ardiningsih berharap pemerintah tetap memperhatikan kesejahteraan dan kelanjutan karier PNS eselon III dan IV tadi yang disebut akan ditiadakan atau dipangkas.Apalagi, dengan jumlah jabatan eselon yang cukup banyak misalnya di Kaltim saja jumlahnya ada sekitar 700 jabatan.Maka, menurut Hj. Ardiningsih dengan jumlah itu tentu memerlukan pemikiran-pemikiran yang matang untuk penyelesaiannya.

“Pada prinsipnya kita di BKD tentunya memberikan sumbang saran kepada Biro Organisasi, kemudian nanti Biro Organisasi akan bekerja lebih dulu, menyediakan rumahnya, apakah itu fungsional A, B, dan C tentu dengan melihat anjab dan analisis beban kerja pada masing-masing Perangkat Daerah kemudian jumlah PNS yang ada sekarang,” ungkap, Hj. Ardiningsih.

Selanjutnya, BKD akan mengarahkan kepada penetapan ‘jafung’ atas rencana perpindahan dari jabatan struktural ke fungsional, apakah nantinya menggunakan mekanisme inpassing atau uji kompetensi, dan sebagainya.

“kita tunggu saja aturannya,sambil mempersiapkan, paling tidak mendiskusikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan kedepan,” tuturnya.

“Secara pribadi saya melihat di jabatan eselon III dan IV khususnya di kesekretariatan itu perlu dipikirkan kembali apabila akan dihapuskan, karena bagaimanapun juga dalam organisasi itu harus ada yang mengurus orang, uang dan barang, jadi harus ada pertimbangan sendiri,” ucap, wanita berpenampilan ramah ini.

Menurutnya, yang pertama adalah regulasi yang harus dipersiapkan, kalau tidak matang kan banyak juga yang harus dievaluasi, tinggal sekarang itu penetapan jafungnya bagaimana, angka kreditnya bagaimana?

“kalau jumlah orangnya banyak ya tidak mudah mencari angka kreditnya, banyak faktor, jadi kita sambil menunggu terutama kita BKD dengan jajaran Biro Organisasi sudah bisa bersiap-siap sebagai tindak lanjut atas Surat MenpanRB itu nanti langkah-langkah apa saja yang diambil,”terangnya

SANGATTA- Bupati Kutai Timur, Ismunandar membuka Pekan Pemuda 2019 yang diselenggarakan oleh KNPI Kutim di Ruang Meranti Kantor Bupati,Selasa (26/11/2019). Kegiatan Pekan Pemuda yang ke 7 ini merupakan agenda rutin KNPI Kutim dalam menggalang Pemuda untuk bertukar pikiran dan saling berbagi informasi untuk kemajuan dan kemandirian pemuda.

Dalam Pekan Pemuda 2019 ini, KNPI menekankan sektor kewirausahawan atau entrepreneur dan kemandirian pemuda di era teknologi informasi sekarang ini.

Pemuda masa kini (kaum milenial) harus berorientasi “out of the boks”, tidak konvensional, berpikir jauh ke depan, inovatif dan tentu paham teknologi. Ini menjadi bekal utamadalam menghadapi persaingan global saat ini.

“Jiwa kewirausahawan dan kemandirian harus menjadi modal utama jika mau bersaing dengan yang lain. Ciptakan ide-ide dan terobosan baru dalam bidang apa saja, sehingga menjadi pemuda yang mumpuni,” tegas Ismu dihadapan para pemuda.

Kemajuan bangsa yang dicapai saat ini tidak bisa lepas dari peran serta pemuda,mulai dari Pergerakan Kebangsaan Budi Utomo, Sumpah Pemuda 1928, Kemerdekaan RI 1945, Gerakan Pemuda 1966 dan 1998.

“Semua momentum kebangsaan ini dipelopori oleh pemuda, mana ada sumpah orang tua, yang ada Sumpah Pemuda,” tegas Ismu.

Ismu juga mengajak seluruh stakeholder mengambil peran melatih kemandirian dan kewirausahawan pemuda yang ada di Kutim baik melalui kerjasama kelembagaan resmi maupun melalui lembaga pendidikan lainnya serta langsung terlibat dalam dunia usaha yang ada.

“Peningkatan kualitas SDM tentu bukan hanya peran pemerintah tapi harus didukung juga pihak swasta,” ungkapnya.

Kegiatan yang digelar DWP Kaltim ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) DWP ke 20 tahun 2019. Perlombaan tersebut dibuka langsung oleh Penasehat DWP Kaltim Hj. Norbaiti Isran Noor.

26 tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) baik Instansi Pemprov maupun Kabupaten/kota adu merdu dalam lomba paduan suara dan vocal grup, di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Selasa (26/11).

SAMARINDA—- 26 tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) baik Instansi Pemprov maupun Kabupaten/kota adu merdu dalam lomba paduan suara dan vocal grup, di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Selasa (26/11)

Kegiatan yang digelar DWP Kaltim ini dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) DWP ke 20 tahun 2019. Perlombaan tersebut dibuka langsung oleh Penasehat DWP Kaltim Hj. Norbaiti Isran Noor.

Norbaiti mengatakan bahwa paduan suara sebagai ajang silaturahmi, kompetisi dan sebagai ajang menunjukkan bahwa keberadaan Dharma Wanita baik itu di Prov. Kaltim, baik itu di Kabupaten/kota itu partisipasinya kelihatan.

“Saya lihat peserta lomba kali ini muda-muda semua, istri pegawai negeri itu mau tidak mau suka tidak suka memang harus ikut dengan namanya organisasi DWP,”katanya

Dirinya melanjutkan dengan paduan suara ini tentu saja kecintaan kepada Dharma Wanita menjadi bertamba, apabila diikuti setiap bait kata-kata di dalam dharma wanita sungguh luar biasa maknyanya.

Kepada seluruh peserta lomba baik itu dinas maupun instansi di lingkup Pemprov. Kaltim maupun Kabupaten/kota, Norbaiti mengucapkan selamat berlomba.

“Lomba ada menang dan kalah, jangan patah semangat bahwa lomba ini adalah sebagai silaturahmi untuk menunjukkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki DWP, jadi lomba ini ikuti saja tampilkan yang terbaik dan sungguh-sungguh,”tegasnya

Sementara Ketua DWP Kaltim Hj Sonya Evelyn Saini menjelaskan Lomba tersebut diikuti 26 tim yang terbagi dalam 13 tim yang terdiri dari 8 tim dari DWP instansi Pemprov. Kaltim dan 5 tim DWP Kabupaten Kota. Sementara lomba vocal grup berjumlah 13 tim peserta yang terdiri dari 10 tim DWP instansi Pemprov. Kaltim dan 3 tim lainnya berasal dari DWP Kabupaten/kota.

Sonya juga mengatakan perlombaan kali ini merebutkan juara 1-III dan Harapan I-III. Selain itu kegiatan tersebut menghadirkan 3 Juri dari Kota Balikpapan yaitu Jantje Roring, Lousis Lau dan Marlen Papulele.

Ia juga menegaskan bagi peserta lomba yang memoeroleh juara 1 nantinya akan ditampilkan di puncak HUT DWP ke 20 tanggal 18 Desember 2019 mendatang.