Balikpapan—Sebagai bentuk upaya dan dukungan terkait kesiapan Kaltim dalam menyongsong Ibukota Negara (IKN) baru, RRI menggelar acara sarasehan udara yang berlangsung di hotel Grand Senyiur, Jalan ARS. Moh No. 7 Klandasan ulu, Rabu(4/12).
Acara tersebut mengangkat tema “Rumah Baru Indonesia, Rumah Kita Bersama” dengan dipandu langsung oleh
Pembawa acara Risty Rustarto.
Dalam kesempatan itu Gubernur Kaltim H. Isran Noor mengatakan infrastruktur penunjang sudah siap mulai dari bandara, pelabuhan, jalan tol, dan lainnya sudah dibangun. Demikian halnya sektor keamanan, semua sudah disiapkan untuk mendukung lancarnya pemindahan IKN ke Kaltim.
Terkait konsep rencana pembangunan atau desain dari IKN itu sendiri Isran mengatakan tidak mempersiapkannya, namun dirinya memiliki saran sesuai dengan rencana pembangunan IKN tersebut.
“Artinya sebuah rencana pembangunan ibukota negara cara yang bernuansa Green (Hutan) namun tetap modern metropolis. Saya menginginkan model seperti itu, atau bahkan belum ada di dunia, bahwa di dalam kawasan ibukota negara itu terdiri dari berbagai macam kondisi hutan lindung, suaka alam dan itu cantik sekali.”tutur Isran.
Dirinya menjelaskan dengan ditetapkannya Kaltim sebagai IKN, gairah perekonomian di Kaltim semakin meningkat. Bahkan, jika pembangunan infrastruktur IKN sudah berjalan, maka akan ada dana masuk sekitar Rp60 triliun per tahun. Belum lagi investasi-investasi yang masuk di luar.
“Jadi masyarakat kita harus siap, jangan hanya jadi penonton. Kita harus bisa menjadi tuan rumah dan berperan penting dalam menyukseskan IKN di Kaltim. Inilah konstribusi baru Kaltim untuk Indonesia,”Jelas Isran.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah menuturkan terkait peran Diskominfo sebagai corong informasi pemerintah serta pendukung infrastruktur teknologi jaringan, dirinya telah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait terutama media cetak maupun elektronik guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menggaungkan IKN.
“Media cetak dan online harus berkembang sejalan, dan itu sudah mengarah kepada suatu produk yang di sebut dengan wartawan ring satu. melalui kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang kemarin alhamdulillah sudah kita laksanakan, bekerja Sama dengan PWI pusat untuk melakukan peningkatan kualitas sumber daya wartawan di Kaltim,”Ujar Diddy.
Diddy mengungkapkan media online saat ini berkembang cukup pesat, oleh karena itu Diskominfo Kaltim bekerja sama dengan kantor berita ANTARA sudah mempromosikan informasi mengenai IKN dengan menggunakan tiga bahasa yakni China/Mandarin, Inggris dan Arab.
“Alhamdulillah untuk wilayah arab, responnya cukup bagus untuk informasi yang kita sajikan mengenai IKN ini,”ucapnya.
Selain itu, dalam persiapan yang lain terutama masalah blankspot di daerah penyanggah, dirinya juga berupaya untuk menyelesaikan prasarana telekomunikasi di wilayah tersebut.
“Khususnya blankspot untuk masalah operator itu kita harus selesaikan. Sementara untuk akses internet kita akan coba dorong melalui penyedia jasa layanan seperti telkomsel, indosat, XL Axiata dan Smartfren,”pungkas Diddy.
Untuk di ketahui, Pembangunan ibu kota baru rencananya dimulai pada akhir 2020 atau awal 2021. Pembangunan dan pemindahan ibu kota akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama meliputi pembangunan lahan seluas 6.000 hektare (ha) di Penajam Paser Utara. Di sana akan dibangun distrik pemerintahan yang diharapkan rampung pada 2024 mendatang.
Istana Presiden dan masjid akan menjadi bangunan pertama pemerintahan yang akan berdiri di Penajam Paser Utara. Selanjutnya, tahap kedua meliputi pembangunan berbagai sarana pendukung aktivitas ibu kota baru tersebut.
Lokasinya di Kabupaten Kutai dengan luas lahan 40 ribu ha. Lahan tersebut juga meliputi kawasan Bukit Soeharto.
Turut hadir Direktur Utama LPP RRI M Rohanuddin, Wakapolda Kaltim Brigjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan, Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo, Walikota Balikpapan Rizal Efendi, Kadiskominfo Kaltim Diddy Rusdiansyah, Kepala BPBD Kaltim Frederik Bid, Irdam VI Mulawarman Kolonel Czi I Nyoman Parwata dan Pembina Forum Kebangsaan Kaltim Jos Soetomo.(Diskominfo/Rey)