SANGATTA-Sejumlah catatan penting mencuat dalam “Rembuk Pendidikan” gelaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim) yang dipusatkan di area Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Kamis (19/12/201). Kegiatan yang turut dihadiri Seskab Irawansyah mewakili Bupati Ismunandar, Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih, Kadisdik Kutim Roma Malau, perwakilan 350 orang terdiri dari UPT Pendidikan, Kepala Sekolah, guru dari 18 Kecamatan di Kutim, hingga sebanyak 176 perwakilan manajemen perusahaan dan stakeholder tersebut menargetkan keselarasan sinergitas antara Pemkab Kutim melalui Disdik lewat CSR pendidikan perusahaan mewujudkan SDM unggul dan berkualitas.

Kadisdik Kutim Roma Malau melaporkan dari data hingga 2019 jumlah siswa di 18 kecamatan Kutim mencapai 82.431 orang mulai tingkat PAUD hingga SMA yang tersebar di perkotaan, pedalaman, hingga pesisir. Dalam rembuk ini Disdik mengajak bantuan CSR perusahaan yang berada di lokasi terdekat sekolah berkontribusi dalam pengembangan kemajuan pendidikan yaitu lewat bantuan dana CSR.

“Kami mengundang bapak-ibu perwakilan perusahaan maupun stakeholder seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC), Pertamina, hingga perusahaan perkebunan bisa bekerja sama berkomitmen dalam program mencerdaskan anak daerah terutama di Kutim dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) CSR pendidikan. Tujuan prioritas utama Disdik yaitu mengantarkan anak-anak siwa di 18 Kecamatan di Kutim mampu meraih cita-citanya menjadi SDM unggul dalam segala bidang,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Roma turut mempresentasikan program andalan Disdik yang sudah dijalankan seperti Sistem Informasi Kinerja Guru (Simaksiru) yang didalamnya terdapat laporan kinerja profesi pendidik memenuhi standar profesinya. Hasilnya memberikan jaminan pelayanan pendidikan yang paripurna di wilayah Kutim.

“Dengan berlangsungnya layanan pendidikan secara profesional serta manajemen sekolah yang berdaya guna tinggi, maka upaya menciptakan disiplin dan produktifitas profesi dibidang kependidikan akan lebih terjamin,” sebut Roma.

Ditambahkan Roma melalui Simaksiru, profesi kependidikan di Kutim akan memperoleh manfaat, diantaranya rekam jejak kinerja dan angka kredit terpantau.

“Kenaikan pangkat lebih pasti, kesejahteraan profesi lebih adil dan pembinaan profesi lebih fokus. Intinya aplikasi Simaksiru akan menguatkan pendidikan, khususnya dalam sistem pengawasan pada saat kegiatan belajar mengajar disetiap sekolah di Kutim,” paparnya.

Selanjutnya ada program Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Bantuan Operasional Nasional (Bosnas) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilaporkan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, tepat waktu sehingga terhindar dari penyimpangan.

“Kita antisipasi terjadinya korupsi, untuk itu kita menginput data keuangan secara real sesuai fakta,” jelasnya.

Untuk Digital Learning, Disdik Kutim sudah mensosialisasikan yaitu suatu sistem informasi, komunikasi dan teknologi yang bisa memantau seluruh kegiatan siswa di satu sekolah.

“Mulai dari kegiatan belajar mengajar, kegiatan siswa, nilai ulangan, kehadiran siswa maupun guru, hingga aktifitas pendidikan lainnya,” ujarnya.

Sistem ini juga mendorong siswa lebih mandiri dalam belajar dan mendalami materi bahan ajar. Karena mereka dapat belajar kapan dan dimana saja, baik secara offline maupun online.

“Orangtua dapat memantau seluruh kegiatan anak mereka, cukup dengan menekan tombol informasi yang diinginkan,” terangnya.

Terakhir yaitu Sistem Informasi Penatapan Angka Kredit (SIMPAK) yang diterapkan Disdik Kutim yaitu menggunakan aplikasi di smartphone untuk melihat perencanaan kebutuhan guru, baik menentukan kebutuhan CPNS guru hingga lainnya.

“Ini sangat penting untuk guru untuk memperoleh angka kredit dalam pembinaan karir dan penerbitan SK tunjangan profesi pendidik,” katanya.

Sementara itu, Seskab Irawansyah dalam arahannya upaya Disdik bersinergi dengan CSR perusahaan dalam dunia pendidikan pastinya terus didukung oleh Pemkab Kutim pasalya kolaborasi ini diharapkan berjalan maksimal mencapai SDM unggul.

“Belum lama ini pendidikan yang terkait  dengan kesehatan saat ini sudah kita lakukan yaitu program strategis seperti PAUD dalam mengentaskan kemiskinan. Tentunya kedepan menjadi prioritas pertama sekali yaitu meningkatkan SDM unggul disamping juga melakukan pelatihan pendidikan. Dunia pendidkan bagaimana harus unggul dan berkarakter. Tidak hanya itu, guru-guru dengan pelaku dunia usaha bisa sejalan,” tuturnya.

Irawansyah menambahkan CSR pendidikan juga harus menyentuh peningkatan infrastruktur terutama bangunan sekolah maupun penyediaan fasilitas komputer dan jaringan internet.

“Hasilnya bagaimana membuka isolasi ketertinggalan sekolah yang berada di pedalaman maupun pesisir menghasilkan produk unggulan. Kita punya SDA melimpah seperti batu bara dan perkebunan. Tentunya perusahaan pertambangan maupun sawit mengeluarkan dana CSR nya sebagai bentuk kepedulian kemajuan pendidikan daerah. Selanjutnya peningkatan ekonomi, tanpa SDM unggul otomatis ekonomi berjalan ditempat, dan terakhir yaitu penyederhanaan peraturan lebih berjalan lancar,” tutupnya.

SAMARINDA—- Pelaksanaan kegiatan kajian perempuan kepala rumah tangga miskin yang mempunyai usaha ekonomi merupakan salah satu upaya yang perlu dilaksanakan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat khususnya kebudayaan perempuan dan kesetaraan gender.

Fakta menunjukkan bahwa tidak sedikit rumah tangga miskin dipimpin oleh perempuan dengan kapabilitas seadanya, sehingga para perempuan ini harus berjuang menghadapi rumah tangga yang rata-rata terdiri dari lima orang. Padahal rumah tangga yang dipimpin oleh seorang perempuan lebih beresiko untuk terjerembab ke dalam kemiskinan.

“Para perempuan kepala rumah tangga baru inilah yang perlu diperdayakan baik dalam peran dan kualitas hidupnya,” hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kesetaraan Gender Dwi Hartini mewakili Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DKP3A) Kaltim Hj. Halda Arsyad, pada acara Seminar Kajian Perempuan Dalam Rumah Tangga Miskin Yang Mempunyai Usaha Ekonomi, di Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Jum’at (20/12)

Dwi mengatakan jumlah penduduk Kaltim pada tahun 2018 mencapai 3.648.835 jiwa denga penduduk laki-laki 1.912.919 dan perempuan 164.136 kepala rumahbtangga perempuan.

Dari data tahun 2018, dirinya menyebutkan bahwa sumbangan pendapatan perempuan adalah 23,64 persen angka tersebut menunjukkan bahwa perempuan belum banyak berperan dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga. Ditambah lagi dengan angka kekerasan pada anak yang cukup tinggi di Kaltim akan memunculkan para perempuan kepala rumah tangga rentan terhadap berbagai masalah sosial kemiskinan.

Dengan data informasi pada kegiatan ini tentunya akan tersedia data dalam bentuk buku yang komprehensif tentang perempuan kepala rumah tangga di Kaltim kususnya Kota Samarinda kota Bontang dan Kabupaten Kutai Timur.

Selain itu juga, akan terpetakan persoalan-persoalan yang dihadapi sehari-hari oleh keluarga perempuan kepada rumah tangha di Kaltim dan adanya rekomendasi untuk mengintervensi masalah-masalah tersebut.

Melalui kegiatan ini juga tambahnya, dapat disusun perencanaan program dan kegiatan yang terarah dan disesuaikan dengan kebutihan para perempuan kepala rumah tangga tersebut berdasarkan rekomendasi hasil kajian.

SAMARINDA– Rangkaian peringatan Hari Ibu ke 91 diwarnai dengan upacara dan ziarah Rombongan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Samarinda, yang pimpin langsung oleh Wakil Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kaltim, Hj. Erni Makmur Hadi Mulyadi, Jum’at (20/12)

Prosesi Ziarah diawali dengan Penghormatan kepada arwah Pahlawan dilanjutkan dengan peletakan rangkaian bunga dimonumen TMP dan Tabur bunga di pusara makam pahlawan.

Seluruh rangkaian kegiatan ini bersifat sederhana, khidmat, tertib, merata dan penuh makna serta memberikan kesan yang mendalam dan bermanfaat bagi kaum perempuan.

Ketua TP PKK Kaltim, Norbaiti Isran Noor mengatakan, ziarah ke makam pahlawan untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

“Perjuangan itu tidak gampang, perjuangan itu membutuhkan kerja keras dan tekat agar semua bisa rasakan seluruh masyarakat di kaltim khususnya di Samarinda,” ucapnya

Khususnya di peringatan Hari ibu diirinya menghimbau kepada seluruh ibu-ibu di Kaltim tetap harus semangat melaksanakan tugas dengan iklas dan kerja keras.

Acara tersebut di hadiri Ketua TP PKK Kota Samarinda Puji Setyowati, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, BKOW, DWP, DKP3A, IKWI dan beberapa organisasi wanita di Kaltim.

Samarinda – Setelah melalui perjuangan panjang, kini Kaltim secara resmi mendapatkan sertifikat indikasi geografis lada putih Malonan dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala Sub Direktorat Indikasi Geografis Kementerian Hukum dan HAM, Fajar Sulaeman kepada Gubernur Kaltim diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim HS Fathul Halim yang didampingi Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad, Selasa (17/12) di Kantor Dinas Perkebunan Kaltim, Samarinda. Penyerahan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Perkebunan ke-62 tahun 2019.

Ujang Rachmad mengatakan, nama Lada Putih Malonan mulai diajukan oleh pihaknya yang melibatkan Dinas Perkebunan Kukar sejak tahun 2018 yang lalu. Sertifikat indikasi geografis ini diberikan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Tim Ahli Indikasi Geografis Ditjen HKI secara berjenjang, yakni dari segi kepemilikan produk khas yang dimiliki daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni lada putih Malonan, melalui dokumen permohonan yang telah diajukan.

“Dokumen tersebut berupa deskripsi indikasi yang memuat informasi, termasuk reputasi, kualitas dan karakteristik barang atau produk yang terkait dengan faktor geografis dari lada putih malonan. Kami juga mengapresiasi partisipasi pihak Disbun Kukar dan Kanwil Kemenhumkam Provinsi Kaltim dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan pemegang hak atas indikasi geografis lada putih Malonan ini,” ujarnya.

Dikatakan, sertifikasi indikasi geografis merupakan upaya untuk melindungi produk suatu daerah agar tidak diklaim dan dipatenkan oleh daerah lain. Melalui perlindungan indikasi geografis akan diperoleh manfaat seperti memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produk dan proses di antara para pemangku kepentingan indikasi geografis, menghindari praktik persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dan penyalahgunaan reputasi indikasi geografis.

Lada asli Kaltim merupakan varietas unggul nasional yang dinamakan Malonan 1, memiliki sejumlah keunggulan diantaranya mengandung minyak atsiri sebesar 2,35%, oleoserin 11,23% dan piperin 3,82% atau lebih tinggi dari oleoserin dan piperin lada putih varietas Petaling 1 yang hanya 10,66% dan 3,03%. Termasuk juga lada enteng dengan kandungan minyak atsiri 2,90%, piperin 3,96%, dan oleserin 12,59%.

Sedangkan lada hitam Kaltim memiliki kandungan minyak atsiri 2,61%, oleoserin 15,60% dan piperin 3,18% atau lebih tinggi dari oleoserin dan piperin lada hitam varietas Natar 1 (11,29% dan 2,35%).

Selain itu, Malonan 1 memiliki toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang dan mampu berproduksi sepanjang tahun dengan rata-rata produksi 2,17 ton/hektare per tahun.

Ujang menambahkan, saat ini pihaknya bersama Dinas Perkebunan Berau dalam proses pengajuan sertifikasi indikasi geografis komoditi kakao, dan kedepannya juga akan melakukan hal yang sama terhadap komoditi aren genjah.

Samarinda – Pengelolaan kearsipan Dinas Perkebunan ditetapkan sebagai nominasi lima besar terbaik di lingkungan Pemprov Kaltim tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad pada puncak Peringatan Hari Perkebunan ke-62 tahun 2019 di Kantor Dinas Perkebunan Kaltim, Samarinda, Selasa (17/12) kemarin.

Menurutnya, penilaian terhadap pengelolaan kearsipan ini merupakan kegiatan tahunan. Adapun untuk lima besar nominasinya akan memasuki tahap wawancara yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim, Samarinda, (17/12).

Pemaparan 5 Nominasi OPD Terbaik Pengelolaan Sistem Kearsipan Prov.Kaltim yaitu RS Jiwa Adma Husada Mahakam Samarinda, RS Umum Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Perkebunan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dengan agenda tindak lanjut laporan audit kearsipan internal (LAKI) selama periode 12 Juli hingga 17 Desember 2019 yang dilanjutkan dengan rencana kegiatan dalam DPA/RKA tahun 2020 yang berkaitan dengan pengelolaan kearsipan.

Hadir sebagai tim juri dalam wawancara tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim (Prof. DR. Ir. H. M. Aswan, MM) , Auditor Madya (Bapak Edi Santoso, SP) serta Arsiparis Muda (Ibu Risnawati SE, MM).

“Selanjutnya, diumumkan pada Hari Ulang Tahun Provinsi Kaltim ke-63 pada 9 Januari 2020 mendatang”, ungkap Ujang.

Samarinda – Peresmian Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Samarinda yang digelar di halaman Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Samarinda pada Kamis (19/12) dihadiri oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa. MPP Kota Samarinda merupakan pengembangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang memiliki 103 jenis layanan.

Menghadapi Revolusi Industri Jilid ke-4 dan menghadapi perubahan dan persaingan Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa yang dalam hal ini mewakili Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Tjahjo Kumolo mengatakan perlunya dilakukan terobosan baru, secepatan, kreativitas dan inovasi.

“Cara lama yang monoton dan tidak kompetitif agar dapat dirubah dengan selalu melakukan reformasi yang berkelanjutan, tidak bekerja rutinitas saja tapi juga menerapkan nilai-nilai baru dalam bekerja dan adaptasi terhadap perubahan” Ujarnya.

Diah Natalisa juga mengatakan untuk meningkatkan produktivitas serta berorientasi acuan pada hasil. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik.

“Untuk itu diperlukan optimis dalam menatap masa depan dan percaya diri dalam menghadapi kompetisi global, Mal Pelayanan Publik merupakan suatu inovasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.” tambahnya.

Turut hadir dalam peresmian Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Rusdi, Ketua Pengadilan Negeri Hongkun Otoh, Komandan Kodim 0901/Samarinda Kolonel Kav Tomi Kaloko Utomo, Wakapolresta Samarinda AKBP Dedi Agustono Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairuddun, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda Jusmaramdhana Alus, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II Kementerian PANRB Jeffrey Erlan Muller, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda Abdullah, Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Samarinda Ali Fitri Noor, mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda Ahmad Maulana, serta para kepala organisasi perangkat daerah Kota Samarinda dan para pimpinan perbankan.

SAMARINDA– Upacara dan Ziarah Rombongan dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 91 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Samarinda dipimpin langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Kaltim, Hj. Erni Makmur Hadi Mulyadi, Jum’at (20/12)

Upacara diikuti Gabungan Organisasi Wanita Prov Kaltim

Prosesi Ziarah diawali dengan Penghormatan kepada arwah Pahlawan

Tampak hadiri Ketua TP PKK Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor, Ketua TP PKK Kota Samarinda Puji Setyowati, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua BKOW, serta Ketua DWP Kaltim

 

Peletakan rangkaian bunga dimonumen TMP

 

Tabur bunga di pusara makam pahlawan

Sebelum foto bersama terlihat Ketua TP PKK Hj. Norbaiti Isran Noor beserta Waki Ketua TP PKK Hj. Erni Makmur Hadi Mulyadi sedang beselfie bersama ibu-ibu DWP Kaltim

Upacara dan Ziarah rombongan di tutup dengan foto bersama

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Samarinda– Masa saat ini, perempuan memiliki peran yang cukup penting baik dalam keluarga bahkan membantu penyelenggaraan pembangunan nasional. Tak terkecuali istri Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) memiliki tugas penting dalam membangun peran wanita tangguh.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan  bahwa peranan kaum ibu-ibu atau istri PNS yang tergabung di dalam Dharma Wanita Persatuan memiliki peranan penting didalam kehidupan. Seorang ibu adalah tiangnya agama, seorang ibu adalah tiangnya negara, tentunya kaum ibu-ibu memiliki peranan dan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan, selain itu juga tanpa seorang ibu-ibu sebagai pendamping suami, maka suami tersebut tidak akan sukses, karena kesuksesan seorang suami dibelakangnya ada peran istri.

“Peran selaku perempuan sekaligus Ibu dalam keluarga, pertama adalah akhlak dalam keluarga yang menjadi benteng keseluruhan. Kemudian itu semua dapat dijadikan contoh keteladanan bagi anak-anak. Peran membangun keluarga yang sejahtera dan mandiri bukan saja tugas pemerintah tetapi peran Ibu yang lebih dekat kepada anak-anak dalam keluarga. Peran Ibu bisa membantu pemerintah membangun SDM handal dan berkualitas,” katanya.

Wagub menambahkan peran DWP mendukung pembangunan dengan membangun SDM berkualitas menjadi hal bagian penting, mengingat anggotanya dapat menuangkan ide, gagasan pembangunan melalui komunikasi langsung yang dapat memberi dampak positif.

“Beberapa hal yang dilakukan perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya, membina rumah tangga dengan baik, produktif dalam mendidik anak, meningkatkan kapasitas diri agar bermanfaat bagi orang banyak dan mendukung aktivitas suami. Ibu-ibu semua ini menjadi contoh dari generasi penerus kita. Bekerja keras dan semangat tinggi yang utama,” imbuhnya.