Tenggarong – Banyak rangkaian Peringatan Hari Ibu Ke 91 Tahun 2019 antara lain jalan santai, seminar tentang peningkatan peran keluarga dan kunjungan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan semua lembaga atau organisasi perempuan Kaltim ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Samarinda di Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis (26/12).

“Dibina secara kepribadian dan didik melatih keterampilan, antara lain keterampilan menyulam, membuat manik-manik dan kemudian gantungan kunci, sarung bantal harapannya setelah mereka keluar dari lapas ini mereka bisa menambah pendapatan keluarga,” Ucap Norbaiti.

Terkait kerajinan Ketua Dekranasda Kaltim Norbaiti menyakini mereka sudah mampu merebut peluang usaha, Banyak produk yang dipamerkan dan dijual ini semua hasil kerajinan warga binaan lapas Kelas II A Samarinda.

“Hasil kerajinan mereka ini sudah siap untuk dipamerkan, jika ada pameran diluar kota itu akan diikutkan, Sebagai ketua Dekranasda Kaltim tentu saja ini merupakan peluang walaupun mereka didalam kita bisa kerjasama untuk menampilkan produk kerajinan mereka,” Ujar Ketua Dekranasda Kaltim Norbaiti.

Usai mengikuti rangkaian acara di Lapas Kelas II A Samarinda tampak Ketua Dekranasda Kaltim melihat berbagai hasil kerajinan dan melihat warga binaan yang membuat sulam tumpar, manik-manik.

“Ini merupakan permulaan dari kegiatan lapas dan Dekranasda Kaltim untuk bekerjasama sehingga hasil kerajinan warga binaan dapat dijual dan mendapat tambahan pendapatan,” Tutup Istri Gubernur Kaltim ini.

Tenggarong – Sri Astiani Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Samarinda, mengungkapkan warga binaan dengan kasus narkoba mendominasi. Tercatat sebanyak 293 orang merupakan kasus narkoba dari 315 orang total warga binaan.

“Narkoba paling banyak. Hanya 22 orang di luar narkoba. Itu terdiri dari 2 orang kasus Tipikor, dan selebihnya tindak pidana umum dan trafficking atau perdagangan orang,” Cetus Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Samarinda, Sri Astiani saat menerima anjangsana atau kunjungan organisasi perempuan Kaltim ke Lapas Perempuan Kelas II Samarinda, di Tenggarong, Kamis (26/12).

Itu sebabnya dia mendekatkan program pembinaan warga binaannya untuk lebih meningkatkan kemandirian dengan program pelatihan dan pembinaan bidang agama.

Tindaklanjutnya berupa rencana kerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.

Kerja sama peningkatan kemandirian tersebut akan segera ditindaklanjuti melalui penandatanganan nota kesepahaman MoU antara Lapas Perempuan Kelas II A Samarinda dengan TP PKK Kaltim dan BLK Samarinda pada awal 2020.

“Kerja sama fasilitasi pemasaran produk hasil warga binaan dan fasilitasi pembinaan kemandirian dengan pelatihan, maupun fasilitasi pembinaan bidang agama,” sebutnya.

Dia berharap program kerja sama tersebut dapat menghindarkan yang bersangkutan kembali kepada kehidupan sebelumnya yang bergelut dalam penyalahgunaan dan peredaraan gelap narkoba.

Terkait kunjungan organisasi wanita yang dipimpin Ketua dan Wakil Ketua TP-PKK Kaltim, dia mengaku bangga dikunjungi istri orang nomor satu dan nomor dua di Kaltim dalam rangka bhakti sosial hari ibu dan silaturahmi langsung dengan warga binaan.

“Ibu Gubernur dan Ibu Waki Gubernur bersedia datang. Ini tentu membawa kebahagian bagi kami dan 315 warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Samarinda,” katanya sambil menyebut 315 warga binaan tersebut mengisi 252 kamar yang ada dengan kapasitas 40 orang per kamar.

Samarinda—- Berdasarkan data sementara dari Kelurahan Sempaja Timur dan BPBD kota Samarinda hingga saat ini tercatat sebanyak 652 rumah tergenang air.

Lurah Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara Agus Sukmana mengatakan dari 652 tersebut terdiri dari 537 rumah diperumahan Bengkuring, 100 rumah Perum Griya Mukti dan 25 rumah Perum Puspita.

Selain itu, 652 rumah tersebut berada di 12 RT diantaranya RT 35 Jalan Kestela  2-6 sebanyak 125 rumha, RT.36 meliputi jalan Asparagus 1 sampai 10 sebnayak 104 rumah dan RT.37 meliputi jalan Terong 1 sampai 12 94 rumah dan RT.37 Jalan Terong Pipit 1 sampai 8 rumah yang terendam sebanyak 103 rumah,RT.44 meliputi Jalan Pakis merah 12, 35 rumah, Rt.45 Pakis Merah 17 15 rumah, RT.46 Jalan Pakir Aji 4 sampai 6  20 rumah, RT.50 Perumaha Griya Mukti 100 rumah dan RT.26 Perus Puspita sebanyak 15 rumah.

Agus mengatakan, saat ini yang dibutuhkan korban bencana banjir di Kota Samarinda yakni makanan siap saji, obat-obatan dan pampers.

“Masalah bantuan itukan ada yang  mengkaper sendiri di posko, sampai hari ini baru ada bantuan dari Wakil Walikota Samarinda dan Partai lain ada yang membantu korban banjir di Kota Samarinda.” Ungkapnya saat dikonfirmasi di sSamarinda, Kamis (26/12)

Untuk itu, dirinya mengharapakan kepada Dinas Instansi terkait, agar dapat membantu terhadap korban banjir di Perumahan Bengkuring, Griya Mukti dan Puspita Samarinda.

Ia juga minta agar tidak mendirikan posko lagi selain posko Kelurahan Sempaja Timur, sehingga jika ada yang memberikan bantuan baik berupa makanan maupun bantuan lainnya dapat di data di posko Kelurahan Sempaja Kutai Timur.