Balikpapan – Sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas dan Keputusan Gubernur (Kepgub) Kaltim nomor 090/K.12/2020 tentang Penetapan Standarisasi Biaya Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 digelar di Ballroom Hotel Grand Jatra Balikpapan pada Kamis (30/1).

Staf Ahli Gubernur Bidang SDA, Perekokomian dan Kesra, HM Sa’bani turut hadir dan membuka acara ini mengatakan bahwa sosialisasi ini penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam merealisasikannya.

“Pergub ini penting agar jangan tersalah mengeluarkan kuitansi ataupun salah administrasi perjalanan. Walaupun resikonya bisa untung atau rugi. Tapi jangan lah, perjalanan dinas itu tugas dinas bukan take home pay. Uang yang diberi bukan uang saku tapi uang makan dan biaya selama dinas” kata Sa’bani

Sementara Kepala Biro Umum, HS Adiyat mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk optimalisasi administrasi perjalanan dinas yang tertib dan akuntabel.

“Peraturan ini mengamanatkan perjalanan dinas dilakukan hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi yang prioritas berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan efesiensi, yang terpenting mengutamakan tercapainya kinerja memperhatikan ketersediaan dana pada satuan kerja” ujar nya.

Kegiatan ini diikuti 250 peserta dari 46 perangkat daerah induk lingkup Pemprov Kaltim, tampak hadir Asisten Administrasi Umum, Fathul Halim dan Kepala Biro Umum Setdaprov Kaltim, HS Adiyat, Pimpinan Perangkat Daerah serta pejabat administrator dan pengawas di Lingkup Pemprov Kaltim.

SAMARINDA— Dalam mendorong gerakan hidup sehat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi  Kaltim melakukan kegiatan senam bersama, di Halaman Kantor Diskominfo Kaltim, Jum’at (31/1).

Dengan mengundang instruktur senam, senam pagi ini diikuti Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Diddy Rusdiansyah, seluruh staf, baik pejabat struktural maupun fungsional Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim.

Senam Jum’at pagi ini merupakan anjuran dari Kepala Dinas Kominfo untuk membangun kesehatan serta kebugaran jasmani. Senam tersebut terdiri dari tiga gerakan yaitu pemanasan, gerakan inti dan gerakan pendingin.

Seluruh pegawai nampak antusias dalam mengikuti setiap gerakan senam. Senam pagi ini juga dapat mempererat kekompakan dan kerjasama antar pegawai, terlihat candaan dan gurauan serta gelak tawa mengiringi jalannya senam pagi ini.

Dira salah satu staf Diskominfo Kaltim merasa senang dan mendukung sekali kegiatan rutin senam pagi yang digelar setiap hari Jum’at.

“Walaupun cuma 45 menit, tapi lumayanlah dapat memberikan kesegaran dan mengurangi lemak di badan saya,” tuturnya

Samarinda – Komunikasi merupakan kunci utama dari sebuah keberhasilan dalam menyampaikan sebuah pesan yang akan disampaikan. Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa terlepas dari keinginan untuk berhubungan dengan manusia lain.

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, dalam dua tahun terakhir membina Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) yang memfasilitasi para pemuda disabilitas dengan semua latar belakangnya dan dengan prinsip bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mereka berkarya dan mandiri.

Melalui Bidang Pengembangan Pemuda, secara aktif melakukan pembinaan Pemuda Disabilitas yang dirangkul dalam FPDK Kaltim dengan tujuan utama yakni agar pemuda-pemudi disabilitas Kaltim menjadi kreatif dan memiliki wadah untuk menghasilkan karya-karya luar biasa sekaligus sebagai pembuktian kepada non disabilitas bahwa disabilitas juga bisa berkarya. Karena pada prinsipnya Pemuda Disabiltas tidak perlu dikasihani, yang mereka butuhkan kesempatan, akses, fasilitas untuk bergabung berkumpul dalam satu wadah, dimana mereka setiap manusia memiliki kemampuan dan menggali kreatifitasnya.

Namun demikian seringkali kendala muncul dalam berkomunikasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi kurang maksimal.

Mengingat pentingnya hal tersebut, Kadispora Kaltim, Muhammad Syirajudin bersama Kabid Pengembangan Pemuda, Hardiana Muriyani memulai program pelatihan bahasa isyarat yang dilaksanakan 2 kali seminggu atau 8 kali pertemuan dalam sebulan.

“Bahasa isyarat kami pandang perlu apalagi pemuda difabel tunarungu cukup banyak yang menjadi binaan FPDK, sehingga kami berinisiatif menggandeng pembelajar bahasa isyarat dari Ikatan Kebersamaan anak Tuli (IKAT) Samarinda dan Yayasan Difabel ID Balikpapan untuk menjadi Pemateri,”kata Hardiana.

Hardiana menambahkan bahwa bahasa isyarat menjadi bahasa non verbal berupa isyarat tangan ataupun jari agar dapat berkomunikasi baik sesama tunarungu, maupun dengan orang pada umumnya. Tentu harapannya dengan pegawai Dispora khususnya di Bidang pengembangan pemuda menguasai bahasa isyarat tidak akan terjadi distorsi komunikasi.

Seperti pada Kamis (30/1), sejumlah pegawai dengan antusias belajar sejumlah bahasa isyarat dari huruf hingga beberapa kata dasar yang umum digunakan diantaranya Kasi kepemimpinan, kepeloporan dan Kamitraan Pemuda, Syahril, Kasi Organisasi kepemudaan dan kepramukaan, Nunung Suriyani, dan Kasi Infrastruktur dan Kewirausahaan Pemuda, Nova Fachlevie dengan dipandu Agustin dan Inggit dari Ikat Samarinda yang juga penyandang Difabel tuna Rungu serta Huda dari Yayasan Difabel Id Balikpapan.

Muhammad Said, salah satu pegawai Dispora yang mengikuti pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) mengaku sangat antusias untuk mempelajari dan mengikuti setiap ilmu yang diberikan. Menurutnya hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi dirinya saat memberikan pelayanan kepada Pemuda Disabilitas yang berkoordinasi ke Dispora Kaltim.

Dari data Survei Penduduk Antar Sensus atau Supas BPS pada 2015 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas Indonesia sebanyak 21,5 juta jiwa, sementara dari data Dinas Sosial Kalimantan Timur jumlah penyandang Disabilitas sebanyak 7.500 orang sebagaimana disampaikan pada Seminar Konsultasi Publik tentang Perlindungan dan Pemajuan Hak-Hak Penyandang Disabilitas melalui kerjasama ASEAN yang dilaksankan Kementerian Luar Negeri 21 Juni 2019 lalu di Universitas Mulawarman.

Sementara berdasarkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim, jumlah Pemuda penyandang Disabiltas sebanyak 116 orang terdiri dari 30 laki-laki dan 86 perempuan, namun belum semuanya bergabung ke FPDK Kaltim yang juga bertujuan untuk menanamkan kemandirian dan kepercayaan diri, dimana penyandang disabilitas cenderung minder dengan keterbatasannya sehingga akhirnya mengurung diri.

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda – Wakil Gubernur Kalim Hadi Mulyadi Membuka Rapat Kerja Daerah DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Kalimantan Timur di Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Kamis (30/1/2020).

“Untuk mensuskseskan setiap program yang akan dilakukan Hadi Mulyadi berpesan kepada pengurus KPPI Kaltim agar selalu bekerja tulus dan ikhlas, Selain itu juga diperlukan kerja keras, kerja sama penuh cinta dan serta tak lupa berdoa artinya dengan memperhatikan itu semua diyakini seluruh pengurus KPPI mampu mendukung pemerintah dalam mensukseskan pembangunan daerah,” Ujar Hadi.

Ketua DPD KPPI Kaltim Hj. SB Yaumid memaparkan rencana kerja dan program KPPI Kaltim salah satunya melaksanakan Rakerda ini, Selain itu juga acara talkshow dengan menghadirkan tokoh-tokoh wanita yaitu Ketua Umum DPD KPPI, Hj. Dwi Septiawati Djafar dan Sekjen DPP KPPI Hj. Noorhasanah.

Sebagai informasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia merupakan organisasi perempuan pegiat politik yang didirikan tahun 2000 dengan anggota dan pengurus berasal dari seluruh partai politik serta pemilu. KPPI lahir dari rahim gerakan reformasi dengan menginginkan perubahan kehidupan demokrasi yang lebih maju, adil, sejahtera dan bermartabat.

Kehadiran KPPI diinisiasi oleh aktivis perempuan yang ingin menyatukan ide, gagasan, karya dan karsa guna memberikan kontribusi yang nyata pada pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 peserta, hadir pula pada acara ini pendiri KPPI Kaltim, Komariah Kuncoro, Kepala Dinas DKP3A Kaltim, Hj. Halda Arysad, Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati dan pengurus maupun anggota KPPI Kabupaten Kota Se Kalimantan Timur.

Samarinda— Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Seleksi CPNS Pemprov Kaltim Tahun Anggaran 2019 sudah di depan mata, tinggal tiga (3) hari lagi dilaksanakan, yaitu yang dimulai hari minggu, 2 Februari 2020, bertempat di Gedung Assessment Center Prov. Kaltim Jl. Kartini, Samarinda.

Dalam rangka menyukseskan kegiatan hajatan nasional itu BKD Prov. Kaltim menggelar rapat persiapan dengan para panitia petugas seleksi CPNS Pemprov Kaltim yang dipimpin Kabid Mutasi BKD Kaltim, Hj Kustiningsih, di Ruang Rapat BKD Kaltim, Kamis (30/1).

Sebelumnya berbagai persiapan mulai dari sarana dan prasarana sudah dipersiapkan demi kenyamanan peserta saat mengikuti tes. Diantaranya disiapkan 100 unit komputer dan 10 cadangan beserta server didukung dari BKN, karena nanti SKD menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), ditambah ruangan full AC dan Genset untuk berjaga-jaga ketika listrik padam.

“Teman-teman yang sudah mendapat surat tugas diharapkan agar bertanggung jawab dan melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik, jangan lupa untuk selalu koordinasi sebagai tim,” ungkap Kabid Mutasi BKD Kaltim, Hj Kustiningsih saat memimpin Rapat Persiapan tersebut.

Untuk tenaga lain seperti keamanan selain melibatkan sekuriti, lanjut Kustiningsih, pada saat pelaksanaan CPNS, BKD akan bekerjasama dengan Kepolisian dan Satpol PP, kemudian tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Prov. Kaltim dan juga sebagai Pengawas dari Inspektorat Prov. Kaltim.

Selain petugas dari BKD, Polisi dan Satpol nanti akan ikut membantu memeriksa peserta dengan metal detector sebelum memasuki ruang tes, jadi handphone, jam tangan, dan assesoris lainnya tidak diperkenankan dibawa ke ruang tes, hanya ada ktp dan kartu peserta asli, nanti ada loker yang disiapkan untuk penitipan barang peserta.

Sementara Kepala UPT Pengukuran Kompetensi Yuli Fitrianti, mengatakan SKD dilaksanakan dari tanggal 2 Februari – 11 Februari mendatang, dalam sehari dibagi menjadi 5 sesi, kecuali hari Jumat hanya 4 sesi, tiap sesinya 100 peserta.

“Peserta itu nanti mohon diarahkan dulu ke petugas registrasi untuk mengisi daftar hadir, lalu dilanjutkan ke ruang tunggu yang disiapkan untuk melihat simulasi CAT sambil menunggu panggilan, jadi kita bantu jangan sampai ada peserta yang salah sesi,”katanya.

“Kita panitia wajib hadir jam 6 pagi sudah di sana (lokasi tes), mudah-mudahan semuanya lancar, semangat teman-teman, semoga sukses hingga akhir pelaksanaan tes,” tutur Yuli memberi semangat kepada panita pelaksana.

Selain fasilitas disebutkan diatas tadi, peserta juga akan disiapkan kamar kecil dan Mushola bagi yang ingin melaksanakan solat. Kemudian dibagian luar halaman, akan disediakan tenda dan kursi untuk pengantar peserta dan televisi /monitor yang akan secara live menayangkan langsung nilai peserta tes SKD.

Seperti diketahui seleksi CPNS Pemprov Kaltim 2019 akan diikuti sebanyak 4.882 peserta untuk memperebutkan 368 formasi, tediri dari tenaga kesehatan, pendidikan dan teknis.

Tanjung Redeb – Asosiasi Futsal Kabupaten (AFKAB) Berau kembali menyelenggarakan Turnamen Futsal Antar Pelajar. Turnamen ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Berau, Drs. Amiruddin di Graha Pemuda Tanjung Redeb, Selasa (28/1).

Kadispora Drs. Amiruddin didampingi Ketua AFKAB Berau, Yudhi Rizal menyerahkan secara simbolis piagam, trophy dan uang pembinaan kepada pemenang turnamen futsal kategori pelajar Sekolah Dasar (SD), yang telah dilaksanakan pada tanggal 19-23 Januari 2020 lalu.

Juara Pertama berhasil diraih oleh SDN Gunung Sari, kemudian menyusul Juara Kedua diraih SDN 004 Tanjung Redeb dan Juara Ketiga, SDN 003 Rinding. Sedangkan untuk kategori Top Score Of The Match berhasil disabet oleh Asrul dari SDN 1 Gunung Sari Kecamatan Segah, dan Emanuel Felix dari SDN 004 Tg Redeb sebagai Best Top Player.

Ketua AFKAB Berau, Yudhi Rizal dalam laporannya menyampaikan, turnamen futsal antar pelajar ini diikuti sebanyak 29 tim dari pelajar SLTP. Kemudian 31 tim dari SLTA, sedangkan untuk putri bergabung antara SLTP dan SLTA dengan jumlah 10 tim.

Pertandingan digelar selama 8 hari dengan total dana pembinaan mencapai puluhan juta. Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini dalam rangka membudayakan olahraga Futsal secara khusus, serta peningkatan kemampuan diri dan mencari bibit pemain potensial dikalangan pelajar.

“Ini tujuan kami, sekaligus menjaring potensi atlit daerah dicabang ini,” ungkapnya.

Kadispora Drs. Amiruddin memberikan apresiasi atas peran serta AFKAB Berau yang terus menggelorakan olahraga bola futsal. Menurutnya, meskipun olahraga ini tergolong baru namun perkembangan futsal cukup pesat. Karena olahraga ini bisa menjadi pilihan untuk mengisi waktu luang dan wadah dalam mengembangkan kemampuan sepakbola, karena futsal dilakukan dilapangan kecil yang juga sangat membantu mereka untuk mengembangkan insting dan skill maupun tehnik permainan.

“Saya apresiasi kepada AFKA Berau, telah menyelenggarakan kegiatan ini. Selamat bertanding junjung tinggi sportifitas dilapangan,” jelasnya.

SAMARINDA — Kesehatan gigi dan mulut masih belum cukup mendapat perhatian dari masyarakat. Hal ini dikarenakan masyarakat belum memahami pentingnya kesehatan gigi dan mulut dalam mendukung fungsi pengunyahan, bicara dan estetik serta sangat besar pengaruhnya pada kehidupan. 

Hal ini dituturkan drg. Tiara Asrining Pratiti, dokter gigi yang bertugas di RS Hermina Samarinda. Tiara mengaku masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mulut dan gigi sehingga pasien yang datang sudah dengan keadaan kesehatan mulut yang tidak optimal.

“Dari pasien yang datang, kebanyakan mereka kurang prioritaskan kesehatan mulut dan gigi. Mereka datang jika sudah parah sakitnya. Padahal 6 bulan sekali dianjurkan untuk datang ke dokter gigi guna menjaga kebersihan dan kesehatan mulut dan gigi,” tutur Tiara di ruang kerjanya, Kamis (30/1).

Apabila mengabaikan kesehatan gigi dan mulut, lanjutnya, akan menjadi sarang kuman di rongga mulut yang berakibat kerusakan gigi. Kerusakan gigi diawali proses karies dan peradangan dari sisa-sisa makanan yang dibiarkan sehingga terjadi pembusukan.

Selain itu terdapat bakteri penyebab kerusakan gigi yaitu streptococcus mutans. Bakteri menyebabkan infeksi jaringan gusi sehingga bisa masuk ke aliran darah. Akibatnya terjadi peradangan di bagian tubuh lain, seperti ginjal, sendi, sakit kepala yang berkepanjangan dan organ tubuh lainnya.

“Menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dimulai sejak pertama kali gigi susu anak tumbuh. Sedini mungkin anak-anak harus diajarkan untuk merawatnya. Karena kalau sudah infeksi memengaruhi pertumbuhan gigi tetapnya. Kalau dari kecil sudah diajarkan menjaga kesehatan rongga mulut otomatis kebiasaan itu akan terbawa sampai besar,” paparnya. 

Lebih lanjut Tiara berharap masyarakat dapat sadar sedini mungkin untuk merawat gigi. Kesehatan gigi yang baik merupakan kombinasi dari perawatan sehari-hari yang tepat dimulai dari menggosok gigi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.

 

ilustrasi foto: google

Samarinda—DPRD Kota Samarinda kembali menggelar Sidang Paripurna I dengan Agenda Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pergantian Antarwaktu (PAW) yang berlangsung di Gedung Utama, Jalan Basuki Rahmat, Kamis(30/1).

Diketahui, Pelantikan ini berlangsung kondusif mengantarkan Mujianto menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda meneruskan estafet kerja Almarhumah Sarlena Layuk yang mangkat Selasa, 12 November 2019 lalu yang keduanya sama-sama merupakan kader dari Partai Gerindra.

“Hari ini saya bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan media. Saya akan terus berjuang bagaimana menerima aspirasi masyarakat Samarinda, terutama di daerah pemilihan (Dapil) saya di Samarinda Seberang,” Ucap Mujianto

Untuk itu, dirinya berjanji akan ikut serta dalam melakukan pembangunan merata di Kota Samarinda meski belum mengetahui komisi mana yang akan ditempatinya.

“Sementara karena saya masih baru, saya akan pelajari itu semua mudah-mudahan bisa. Untuk masalah Komisi mana nantinya, intinya masuk aja dulu. Kriteria mana yang pasti harus taat saja,” pungkasnya.(Diskominfo/Rey)

Balikpapan- Kegiatan Pengedukasian Konsumen Cerdas yang ditujukan Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN),  dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah  (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Kaltim.

Kegiatan ini bertujuan agar para ASN yang  menjadi konsumen mengerti dan paham akan hak dan kewajiban. Serta juga sebagai agen-agen terhadap masyarakat serta keluarga mereka.

Hadir Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Prov Kaltim yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar (PKPB) , Ir. Hj. Rumiati, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, serta Narasumber, (30/1).

Kepala Bidang PKPB, Ir. Hj. Rumiati menerangkan kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemberdayaan konsumen, meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan kemampuan konsumen agar konsumen lebih teliti, kritis apabila hak-haknya tidak terpenuhi, mandiri dan akhirnya menjadi konsumen yang cerdas.

Lanjut ia terangkan tahun 2016 Pemprov Kaltim mendapatkan penghargaan sebagai Daerah Peduli Konsumen ke- VI dari Kementerian Perdagangan. Di tahun 2019 Dinas Perindagkop UKM Provinsi  Kaltim telah melaksanakan Survey Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) di 10 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur.

Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop UKM Provinsi Kaltim telah melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan perlindungan konsumen. Salah satunya dengan kegiatan Edukasi Konsumen Cerdas.

“Semoga acara ini dapat berjalan dengan baik, bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua,” ucap Ibu Ir. Hj. Rumiati sembari menutup sambutannya pada pagi hari ini.

Samarinda— Keterwakilan politik perempuan dan jabatan publik menurut Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Hj. Halda Arsyad merupakan salah satu indikator Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, IDG Kaltim adalah 57, 04 sedikit melampaui Papua Barat pada indeks 51,04  dan juga dibawah Kalimantan Utara yaitu 69,5 atau Papua pada indeks 68,71 dan jauh berada dibawah DKI dengan indeks 73,68 atau Indonesia di 72,90.

Ini tentu menyisakan permasalahan yang tidak sederhana, rangkaian dari kondisi tersebut meliputi tingginya angka kekerasan perempuan dan anak di Kaltim pada tahun 2019 sebanyak 554 kasus, Angka Perkawinan Usia Anak Kaltim sampai Juni tahun 2019 sebanyak 953, tingginya Kaltim dalam penggunaan Narkoba yaitu di peringkat 5.

Sehingga, peran dan tugas perempuan di bidang politik dan pejabat publik sangat strategis dalam mengurangi kesenjangan diatas, melalui perumusan kebijakan atau peraturan, penganggaran dan pengawasan yang dihasilkan sebagai output kinerja diharapkan dapat memberikan warna keseimbangan dan bisa lebih berpihak pada kepentingan kesejahteraan perempuan Kaltim.

“Pada Era Reformasi, kaum perempuan sudah mendapat tempat dan kesempatan yang luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam bidang politik,” ujarnya pada acara workshop publik speaking bagi perempuan di bidang politik dan jabatan publik, di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Rabu (29/1).

Menurut Halda, banyak anggapan bahwa politik itu dinilai tidak pantas untuk kaum perempuan yang fisiknya memang lemah dan tidak berdaya untuk melawan atau bertarung dalam dunia politik yang keras, yang penuh dengan intrik dan terkesan seperti sandiwara untuk mencapai suatu tujuan.

Anggapan demikian tentu tidak semuanya benar. Emansipasi yang didengungkan dari sejak lama, telah mengubah cakrawala pandang kaum perempuan yang ingin maju dan sejajar dengan laki-laki. Bahkan, di dalam pembangunan ini, partisipasi kaum perempuan sangat ditunggu untuk dapat disumbangkan bagi kemajuan bangsa dan negara.

Halda menyebutkan, DKP3A Kaltim telah  melakukan berbagai upaya guna  mendorong peningkatan kualitas perempuan di bidang politik dan jabatan publik. Misalnya, tahun 2017 dalam kegiatan Perumusan Kebijakan Peningkatan Peran  dan Posisi Perempuan dibidang Jabatan Publik. Pada tahun 2018 berupa pelatihan politik untuk bakal calon perwakilan perempuan pada pilkada  2018. Sedangkan, pada tahun 2019 dalam bentuk Pelatihan Politik Perempuan Calon Legislatif Pada Pemilu 2019. Sementara, di tahun 2020 melakukan kegiatan Workshop Publik Speaking bagi Perempuan di bidang Politik dan Jabatan Publik.