Samarinda—Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda bersama Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kota Samarinda menggelar Rapat Koordinasi Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berlangsung Ruang Rapat Utama, Lantai II Balaikota, Senin (6/1)

Agenda yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairuddin tersebut guna mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan dokumen rencana tata ruang dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kota Samarinda serta merapikan sistem penunjang kesiapan Masterplan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.

Tim ahli TKPRD Juniar Ilham Pramukadianto mengungkapkan, dengan adanya pertemuan rapat koordinasi ini sebagai penyambung lintas sektor instansi terkait dan juga kepala daerah sebagai penyalur ide dan aspirasi keinginan masyarakat.

Layaknya Forum Disscution Grup yang jadi tempat pembahasan isu-isu dari awal dalam menyusun Perda RTRW 2019-2039 ini ke depan.

“Jadi semuanya kita mintai pendapat tentang bagaimana membangun kota secara keseluruhan, Nah, Kami lah yang meramunya dalam jangka panjang seperti apa keinginan dari masyarakat,” ungkapnya.

Juniar menambahkan, dari situ bisa terlihat bagaimana sebuah perencanaan tata ruang menjawab persoalan banjir dan masalah lainnya.

Perihal IKN, jika sudah beroperasi dengan kelengkapan fasilitas seperti Tol Balikpapan-Samarinda dan Moda Raya Terpadu (MRT) kelak yang akan dibangun, maka akan membawa dampak positif dan negatif bagi kawasan sekitarnya seperti Kota Samarinda dan Kota Balikpapan. Tentunya, dalam pembangunannya pun bertahap.

“Jadi inilah yang jadi cikal bakal kebijakan RTRW Kota Samarinda, jadi harus visioner bukan lagi jangka pendek yang dipikirkan tapi merumuskan jangka panjang,”Tuturnya.

Terakhir ia menegaskan kembali bahwa kerja-kerja tim tata ruang tidak bisa berdiri sendiri dalam merumuskan. Oleh karenanya diperlukan pertimbangan matang dari semua elemen lintas sektor guna menyerahkan data-data kajiannya masing-masing.

Untuk diketahui, rencananya rapat ini akan dilaksanakan selama dua hari, tertanggal 6-7 Januari 2020, membahas Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) lanjutan.

Acara dihadiri beberapa OPD dilingkungan pemkot yakni Camat dan Lurah Se-Samarinda.(Diskominfo/Rey)

Samarinda – Dalam rangka persiapan HUT ke-63 Pemprov Kaltim yang diperingati pada tanggal 9 Januari 2020 mendatang, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi menjadi Narasumber Dialog Interaktif di LPP RRI Samarinda, Senin (6/1).

Jauhar mengatakan menjelang hari jadi Pemprov Kaltim masyarakat Kaltim bersyukur mendapat dua kado terindah yaitu operasional Jalan Tol Balikpapan – Samarinda dan Jembatan Mahakam IV (Jembatan Kembar).

“Jalan Tol dan Jembatan Mahakam IV ini adalah kado terindah HUT k3 63 Pemprov Kaltim. Masyarakat sudah merasakan sebagian hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan Pemprov Kaltim,” ujarnya.

Menurutnya, dengan operasionalnya dua kegiatan pembangunan infrastruktur menempatkan masyarakat menikmati hasil pembangunan. Dari hasil pembangunan tersebut diharapkan memperlancar arus orang dan barang antar wilayah untuk Jalan Tol sedangkan Jembatan Mahakam IV untuk mengurai kemacetan lalulintas antara Samarinda Kota dan Samarinda Seberang.

Sesuai tema HUT ke- 63 Pemprov Kaltim, “Kaltim Berdaulat Untuk Indonesia Maju” Jauhar menyebut tema ditetapkan menyesuaikan Visi Pembangunan Kaltim dan Visi Pembangunan Nasional.

Secara umum tema ini tepat dengan kondisi di lapangan. Kaltim memberi kontribusi terhadap pembangunan nasional antara lain memberi kontribusi terhadap devisa negara dari hasil pengelolaan SDA dan masyarakat siap Kaltim menjadi lokasi pemindahan IKN.

Tidak hanya itu, pembangunan Kaltim dipastikan akan terus bergeliat seiring ditetapkanya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Dia menilai pemerintah pusat pasti akan risih jika tidak memberikan perhatian membangun daerah menyongsong pemindahan IKN.

SAMARINDA—–Dalam rangka memenuhi kebutuhan stok dalam beberapa hari kedepan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) kota Samarinda menggelar Gebyar Donor Darah. Kegiatan selama tiga hari yaitu 6-8 Januari 2020, di kantor UDD PMI Kota Samarinda, Senin (6/1).
Sejumlah masyarakat yang datang terpantau antusias mengikuti donor darah. Satu persatu masyarakat menunggu giliran untuk dicek kesehatan terlebih dahulu dan jika dinyatakan sehat maka bisa melanjutkan donor darah.
Kepala Unit Transfusi Darah UDD PMI Samarinda, dr. Asmarani Tenri Bali mengatakan Kegiatan gebyar donor darah dalam rangka menyambut tahun baru dan memenuhi stok darah yang saat ini kurang. Bagi pendonor yang datang akan diberikan suvenir yang lebih dibandingkan hari-hari biasa.
Ia terangkan, Standar PMI, stok darah yang dinyatakan aman adalah minimal 800 kantong perharinya, untuk hari ini hanya ada 400 kantong dan ini masih dibawah standar.
“Stok darah semua kurang kecuali stok darah AB, yang kurang golongan darah A,B dan O,” katanya
Lanjutnya untuk saat ini stok golongan darah A ada 102 kantong, golongan darah B ada 113 kantong dan golongan darah O ada 125 kantong dan golongan AB ada 85 kantong.
Tenri menegaskan selama tiga hari ini kegiatan donor kali ini ditargetkan mendapatkan 500 kantong darah. Karena kebutuhan darah sangat diperlukan terutama bagi pasien yang kekurangan maupun keperluan medis lainnya.
Dirinya mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan donor darah, karena dengan aktif mendonorkan darah akan bisa terhindar dari berbagai penyakit.

Samarinda– Guna mempermudah sistem administrasi di Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Prov Kaltim memberikan pelatihan kepada pegawai untuk mempelajari cara aplikasi e-office. Hal ini untuk lebih mempercepat proses surat menyurat dan mengurangi pemakain kertas dan mengurangi secara signifikan total biaya administrasi.

Kepala Diskominfo Kaltim Diddy Rusdiansyah menerangkan aplikasi e-office sebagai salah satu bentuk perwujudan e-government, yang bertujuan memperlancar kegiatan berkaitan dengan administrasi perkantoran. Selain itu juga untuk meningkatkan transparansi, kontrol serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih.

“Aplikasi e-office memungkinkan pimpinan OPD, eselon 3, eselon 4 untuk tetap memberikan disposisi, walaupun di luar kantor. Serta mengetahui adanya surat masuk dan mendisposisi ataupun akan bersurat dengan mudah, kapanpun, dan dimanapun,” terangnya saat arahan apel pagi, Senin (6/1).

Mengenai pelatihan ini, lanjutnya, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang konsep e-office dalam proses kegiatan administrasi perkantoran atau surat menyurat dan disposisi yang dilakukan secara elektronik dengan akses internet.

“Sebuah sistem informasi tidak akan mampu berjalan sendiri tanpa ada dukungan serta campur tangan dari pengguna yang memiliki keterampilan untuk mengoperasikannya. Karenanya kita harap pelatihan ini mampu mereka pahami sehingga penggunaan e-office dapat maksimal terutama di Diskominfo,” imbuhnya. (Diskominfo/Cht)

Samarinda—Harga daging sapi di pasar tradisional di wilayah Kota Samarinda masih terpantau tinggi pasca natal 2019 dan tahun baru 2020.

Dari pantauan disejumlah pasar tradisional diwilayah Samarinda harga daging sapi bervariasi mulai dari harga Rp.125.000/kg hingga Rp. 130.000/kg untuk kualitas nomor satu.

Salah satu pedagang daging sapi di pasar Rahmad, Aldo mengatakan, harga daging sapi segar kualitas nomor satu dijual pedagang dengan harga Rp.125.000/kg.

“Harga daging sapi  Rp.130.000/kg seminggu aja naiknya,” jelasnya

Lanjutnya, untuk harga lainnya, seperti tetelan dengan berbagai macam harga ada yang Rp.40.000, Rp.50.000 bahkan mencapai harga Rp.60.000/kgnya, sementara ada beberapa yang tidak naik yaitu tulangan Rp.70.000/kg, hati sapi dan hati ampul sama Rp.100.000/kgnya.

Tingginya harga daging sapi ini sudah terjadi sejak beberapa hari lalu saat Natal dan Tahun baru karena permintaannya meningkat. Sehingga sampai saat ini harganya masih tinggi dan tidak mengalami penurunan. tutup Aldo

Sementera itu, Nanil (55) tahun, salah satu pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga daging, menurutnya seharusnya pasca natal dan tahun baru harga daging sapi tidak naik, melainkan turun.

“Bagaimana ini harga naik, seharusnya bisa mengendalikan harga supaya tidak naik. Dirinya berharap kenaikan harga daging sapi tidak lama dan bisa kembali normal seperti biasa, ” pintanya