Samarinda—- Presentase penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Timur di September 2019 sebesar 220,91 ribu (5,91 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2019 sebesar 219,92 ribu (5,94 persen).

“Jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah sebayak 990 orang, namun secara presentase berkurang sebanyak 0,03 persen,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik, Anggoro Dwithjahyono pada Press Release tingkat kemiskinan di Kaltim, di Ruang Vidio Conference BPS Kaltim, Rabu (15/1)

Anggoro menjelaskan jumlah pemduduk miskin di daerah perkotaa dan pedesaan mengalami kenaikan sedangkan secara presentase mengalami penurunan. Selama periode Maret- September 2019 penduduk miski di daerah perkotaa naik sebanyak 490 orang dari 107,67 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 108,16 ribu orang pada september 2019.

Sedangkan pada presentase turun 0,02 persen poin. Penduduk miski di daerah perdesaan naik sebanyak 500 orang dari 112,25 ribu orang pada Maret 2019 menjadi 112,75 ribu orang pada september 2019 dan secara presentase turun sebeaar 0,05 prsen poin.

Namun jumlah penduduk miskin di daerah pedesaan masih lebih besar dibandingkan di daerah perkotaan. Presentase penduduk miski yang berada di daerah perdesaan pada bulan September dan Maret 2019 masing -masing sebesar 9,26 prsen dan 9,31 persen. Di Daerah perkotaan sebesar 4,29 persen pada bulan Septembee 2019 dan 431 persen pada bulan Maret 2019.

Dirinya menjelaskan, jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskina, karena pemduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Lanjutnya, selama Maret-September 2019, garis kemiskinan naik sebesar 4,85 persen yaitu dsri 609,155,-per kapita per bulan pada Maret 2019 menjadi 638.690,-per kapita per bulan pada September 2019.

Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GMK) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) terlihat bahwa peranan komoditi makanan lebih jauhlebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan,sandang,pendidikan dan kesehatan). Pada bulan September 2019, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 69,96 persen.

Garis kemiskinan di daerah perkotaan lebih besar dibandingkan di daerah perdesaan, pada bulan september 2019 garis kemiskinan di daerah perkotaan sebesar Rp. 643.047  sedangkan di daerah perdesaan sebesar Rp. 628.354.

“ini menggambarkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup di daerah perkotaan lebih mahal dibandingkan dengan daerah perdesaan,” tutupnya

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *