SAMARINDA–Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin resmi melantik Abdullah sebagai anggota Dewan Pengawas PDAM Tirta Kencana periode 2019-2023 di Ruang Rapat PDAM Kota Samarinda, Rabu (22/1).

Sugeng mengungkapkan, pengangkatan Dewan Pengawas PDAM kali ini yang paling unik, bahkan sampai diulang 3 (tiga) kali.

“Kalau ditahun-tahun sebelumnya kita menempatkan posisi dari perwakilan masyarakat dua orang dan dari perwakilan pemerintah satu orang. Tetapi untuk tahun ini dibalik, dari Pemerintah dua orang dan satu dari perwakilan masyarakat,” ungkap Sugeng.

Ia menuturkan hal ini dilakukan, karena Walikota Samarinda, H. Syaharie Ja’ang menghendaki Dewan Pengawas betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Ini menjadi tugas dalam mengawasi dan juga bisa menyampaikan semua perkembangan, kemajuan, serta permasalahan yang ada di PDAM kepada Walikota,”tuturnya.

Sugeng berharap kepada dewan Pengawas yang hari ini telah lengkap tiga orang, mampu menjalankan tugas sesuai prosedur dengan melanjutkan program seperti yang sudah diputuskan.

“PDAM diharapkan terus bisa meningkatkan mutu pelayanan dengan inovasi, sehingga bisa membawa dampak kebaikan bagi masyarakat Samarinda,”tutupnya.

Hadir Asisten II, Nina Endang rahayu, Asisten III, Ali Fitri Noor, Dirut PDAM Nor Wahid, Pejabat dilingkungan PDAM Tirta Kencana, Ketua Dewan Pengawas PDAM, Kepala Dinas Kominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah.

Diketahui, dalam Pelantikan tersebut rencananya Walikota Syaharie Jaang yang akan langsung melantik. Dikarenakan terkendala beberapa hal, di waktu yang bersamaan harus mendampingi Gubernur Kaltim, H. Isran Noor untuk menerima tamu dari BNPB Pusat. (Diskominfo/Rey)

SAMARINDA — Penyusunan strategi komunikasi publik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui kerjasama antar OPD di lingkup Pemprov Kaltim dan media online berlangsung di Ruang Kudungga Dinas Komunikasi dan Informatika, Rabu pagi (22/1) dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kominfo yang didampingi oleh Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik Nurulita.

Ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang pernah dilaksanakan pada September 2019 lalu rapat koordinasi media massa dan Organiasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim, bertajuk penguatan peran OPD dalam diseminasi informasi pembangunan Provinsi Kalimantan Timur di Hotel Midtown.

Tentunya kerjasama ini menjadi pembuka jalan bagi seluruh OPD untuk dapat menyebarluaskan informasi yang dimiliki melalui media online sebagai partner agar masyarakat dapat melihat perkembangan pembangunan yang ada di Kaltim melalui berbagai lini sektor.

Diddy Rusdianyah menjelaskan bahwa Diskominfo menangani kehumasan Pemprov, berbeda dengan kehumasan yang ditangani oleh Biro Humas yang mengarah kepada tugas Public Relation yang berhubungan dengan Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekertaris Daerah.

“Sasaran kita adalah OPD namun selama ini OPD sewring dilupakan padahal jika dilihat bahwa banyak kegiata-kegiatan OPD yang memiliki nilai jual dari segi berita dan hal tersebut layak diketahui oleh masyatkat,”jelas Diddy usai acara.

Ditambahkannya selama ini hanya terjadi miss komunikasi atau salah persepsi dan hari ini telah diselesaikan baik dari pihak OPD maupun dari pihak media online.

“Mereka respect dengan apa yang dilakukan oleh Diskominfo,”ucap Diddy mengakhiri wawancara. (DISKOMINFO/Lely)

SAMARINDA— Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Widi Prasetijono bersama Gubernur Kaltim, H. Isran Noor dampingi Kunjungan Kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo.

Tujuan kunjungan tersebut untuk meninjau kondisi terkini bencana dan pasca banjir yang melanda Kota Samarinda dan sekitarnya khususnya di Sambutan dinilai telah menyebabkan lahan persawahan para petani gagal panen, Rabu (22/1).

Kunjungan tersebut melihat secara langsung banjir yang melanda beberapa wilayah Kota Samarinda, khususnya di Sambutan dinilai telah menyebabkan lahan persawahan para petani gagal panen. Sekitar 81 hektar lahan yang diketahui gagal panen di Sambutan.

Adapun beberapa Areal sawah gagal panen yang terdampak banjir di Pelita 6 Rt 16,17,18 Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Samarinda. Dan untuk luas lahan yang mengalami gagal panen meliputi milik Kelompok Tani Berkat Usaha seluas 20 Ha (hektar), Bina Usaha seluas 15 Ha, Pelita Berkat Mandiri seluas 14 Ha, Rahmad Abadi seluas 16 Ha, Agro Wisata seluas 16 Ha, hingga total luasanya 81 Ha.

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo usai meninjau lokasi terdampak banjir menyampaikan kehadirannya disini untuk memastikan negara hadir, ketika warga Indonesia menjadi korban bencana alam dan harus memberikan perhatian penuh.

Dalam kesempatan tersebut mengajak masyarakat harus kuat dan tabah terus jaga persatuan dan kebersamaan, mari kita bersama- sama menjaga alam dan tidak merusak Hutan dan mematuhi aturan pemerintah.

” Jagalah Alam Supaya Alam menjaga kita,”katanya.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Gubernur Kaltim, Dr. Ir. H. Isran Noor M.Si, Walikota, Samarinda H. Syaharie Jaang, Dandim 0901/Smd, Kolonel Kav Tomi Kaloko Utomo, Kasi Ter Korem 091/Asn, Kolonel Arh Muhamad Jamaludin Malik, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arief Budiman, SIK dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Kaltim, Ir Frederik Bid.

Penrem 091/ASN

Penyusunan Strategi Komunikasi Publik Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Kerjasama antar OPD di Lingkup Pemprov Kaltim dan Media Online berlangsung di ruang Kudungga Kominfo Kaltim pada Rabu (22/1).

 

 

Samarinda – Momentum hari jadi Samarinda, Walikota Samarinda, H. Syaharie Jaang harap masyarakat Kaltim jangan sampai jadi penonton saja ketika Ibu Kota Negara sudah mulai dibangun nanti.

“Sekarang saatnya untuk menyiapkan SDM yang unggul, maju dan berkualitas,” pintanya saat menjadi pembina Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 352 Kota Samarinda dan HUT ke 60 Pemkot Samarinda, di Gor Segiri Samarinda, Selasa (22/1).

Menurutnya Hari jadi Samarinda kali ini waktunya masyarakat bermuhasabah, merekonstruksi mana hal baik yang perlu dipertahankan dan diperbaiki. Karena Prospek Kota Samamrinda dalam bidang industri, jasa, pariwisata dan lain-lain akan mendapat kesempatan besar untuk berkembang.

Dengan kebersamaan jelasnya, akan mampu menyelesaikan berbagai hambatan, tantangan dan persoalan dalam berbagai sektor pembangunan.

Samarinda akan semakin baik karena dampak dari dibangunnya Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Saat ini Kabupaten dan Kota lain di Kaltim berlomba-lomba untuk meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitas umum sebagai bagian dari kesiapan kota penyangga Ibu Kota.

Untuk itu, dengan kondusifnya Samarinda diharap mampu meningkatkan semangat dan daya juang bersama dalam membangun Kota Samarinda menjadi kebanggan masyarakat.

Samarinda—Harga beberapa komoditi pokok termasuk dua bahan dasar masakan sehari-hari bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan harga di awal tahun 2020. Kenaikan ini diakibatkan cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda wilayah Indonesia.

Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional, kenaikan dua bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan dikisaran Rp.10.000 per kilogram. Menurut Lida, salah satu penjual di pasar tradisional Kemuning, menerangkan saat ini  harga bawang putih, dari Rp.30.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.

“Kalau bawang merah justru naik dari Rp35.000,00 menjadi Rp 50.000,00 per kilo,  bawang putih Rp. 40.000, gula pasir curah dari Rp. 14.000 per kilo menjadi Rp.16.000 per kilogram,” jelas Lida, Selasa (21/1)

Lebih lanjut Lida menjelaskan, untuk kentang Jawa dari Rp.17.000 per kilogram naik menjadi Rp.20.000 per kilogram. Sementara harga sayuran yang didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi seperti sawi putih, kubis, bawang pray  masih stabil meskipun ada kenaikan tidak terlalu signifikan hanya dikisaran Rp.1000 hingga Rp.1.500 per kilogramnya.

 

 

Samarinda- Perang melawan narkoba yang terus digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dianggap berhasil dalam beberapa tahun terakhir. Dari empat besar penyalahgunaan narkoba, kini Kaltim menduduki urutan ke-23 di Indonesia.

Perubahan tersebut dari hasil survei prevalensi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), meneliti pengembangan penyalahgunaan narkotika di 34 Provinsi di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN Prov. Kaltim, Brigjen Pol Raja Haryono saat dikonfirmasi usai mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 352 Kota Samarinda dan HUT ke 60 Pemkot Samarinda, di GOR Segiri Samarinda, Selasa (21/1).

“Secara Nasional mengalami penurunan, kalau prevalensi tahun 2018-2019 kita diposisi empat sekarang 2019 akhir masuk 2020 berhasil menduduki urutan ke- 23, ini menjadi kabar gembira untuk kita semua,” katanya.

Objek penilaian jelasnya adalah masyarakat terpapar narkotika, yang sekali pakai atau yang pernah pakai. Sementara, untuk sasaran wilayah adalah daerah yang dianggap rawan di Kaltim yaitu Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar). Yang disasar yakni para pekerja, pelajar dan ibu rumah tangga.

Dalam penurunan menurutnya berkat kerja keras semua pihak baik dari instansi terkait, TNI, Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat serta pers yang banyak turut andil memberikan informasi terkait narkotika.

Dirinya juga mengimbau agar masyarakat peduli memberikan masukan dan informasi akan bahaya penggunaan narkotika.

“Kita harus menyelamatkan putra dan putri kita agar tidak terpapar Narkotika,”tutupnya.