Samarinda— Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosika (BMKG) Kota Samarinda memprediksi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah kota Samarinda masih akan berlangsung hingga akhir Januari 2020.

Kepala Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda, Riza Arian Noor menjelaskan untuk wilayah Kaltim  kenaikan intensitas hujan setiap tahunnya terus meningkat di tahun 2019 lalu. Untuk Provinsi Kaltim kenaikannya sebesar 0.09 derajat. Pada awal tahun 2020 ini Kota Samarinda berada di puncak musim penghujan, hujan yang terjadi di wilayah kota Samarinda saat ini diatas 50 milimeter.

“Dalam tiga bulan ke depan Samarinda akan masuk dalam musim hujan, dan berada di puncak musim hujan. Namun, setelah melewati bulan Januari ini diperkirakan intensitas hujan akan menurun,” tuturnya.

Lebih lanjut Riza menerangkan, kriteria BMKG apabila curah hujannya di atas 50 milimeter termasuk dalam kategori lebat, diatas 50 hingga 100 milimeter itu termasuk kategori cuaca ekstrim. Hasil analisis biasanya pada bulan Desember hingga Januari merupakan puncak musim penghujan dan di bulan Februari intensitas turun sedikit.

“Klasifikasi  hujan ada lima yaitu, hujan sangat ringat antara 0-5 milimeter, hujan ringan 5-20 milimeter. Hujan sedang 20-50 milimeter dan hujan  lebta 50-100 milimeter sementara hujan sangat lebat atau ekstrim diatas 100 milimeter,” jelasnya.

Hujan yang terjadi di wilayah kota Samarinda saat ini diatas 50 milimeter, sehingga berdampak padanya terjadi  banjir dan longsor. Dengan masih berlangsungnya hujan dengan intensitas tinggi, warga Samarinda diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap berbagai bencana.

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *