Balikpapan – Sosialisasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pentunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dinas dan Keputusan Gubernur (Kepgub) Kaltim nomor 090/K.12/2020 tentang Penetapan Standarisasi Biaya Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020 digelar di Ballroom Hotel Grand Jatra Balikpapan pada Kamis (30/1).

Staf Ahli Gubernur Bidang SDA, Perekokomian dan Kesra, HM Sa’bani turut hadir dan membuka acara ini mengatakan bahwa sosialisasi ini penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam merealisasikannya.

“Pergub ini penting agar jangan tersalah mengeluarkan kuitansi ataupun salah administrasi perjalanan. Walaupun resikonya bisa untung atau rugi. Tapi jangan lah, perjalanan dinas itu tugas dinas bukan take home pay. Uang yang diberi bukan uang saku tapi uang makan dan biaya selama dinas” kata Sa’bani

Sementara Kepala Biro Umum, HS Adiyat mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk optimalisasi administrasi perjalanan dinas yang tertib dan akuntabel.

“Peraturan ini mengamanatkan perjalanan dinas dilakukan hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi yang prioritas berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan efesiensi, yang terpenting mengutamakan tercapainya kinerja memperhatikan ketersediaan dana pada satuan kerja” ujar nya.

Kegiatan ini diikuti 250 peserta dari 46 perangkat daerah induk lingkup Pemprov Kaltim, tampak hadir Asisten Administrasi Umum, Fathul Halim dan Kepala Biro Umum Setdaprov Kaltim, HS Adiyat, Pimpinan Perangkat Daerah serta pejabat administrator dan pengawas di Lingkup Pemprov Kaltim.

SAMARINDA— Dalam mendorong gerakan hidup sehat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi  Kaltim melakukan kegiatan senam bersama, di Halaman Kantor Diskominfo Kaltim, Jum’at (31/1).

Dengan mengundang instruktur senam, senam pagi ini diikuti Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Diddy Rusdiansyah, seluruh staf, baik pejabat struktural maupun fungsional Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim.

Senam Jum’at pagi ini merupakan anjuran dari Kepala Dinas Kominfo untuk membangun kesehatan serta kebugaran jasmani. Senam tersebut terdiri dari tiga gerakan yaitu pemanasan, gerakan inti dan gerakan pendingin.

Seluruh pegawai nampak antusias dalam mengikuti setiap gerakan senam. Senam pagi ini juga dapat mempererat kekompakan dan kerjasama antar pegawai, terlihat candaan dan gurauan serta gelak tawa mengiringi jalannya senam pagi ini.

Dira salah satu staf Diskominfo Kaltim merasa senang dan mendukung sekali kegiatan rutin senam pagi yang digelar setiap hari Jum’at.

“Walaupun cuma 45 menit, tapi lumayanlah dapat memberikan kesegaran dan mengurangi lemak di badan saya,” tuturnya

Samarinda – Komunikasi merupakan kunci utama dari sebuah keberhasilan dalam menyampaikan sebuah pesan yang akan disampaikan. Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa terlepas dari keinginan untuk berhubungan dengan manusia lain.

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, dalam dua tahun terakhir membina Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) yang memfasilitasi para pemuda disabilitas dengan semua latar belakangnya dan dengan prinsip bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk mereka berkarya dan mandiri.

Melalui Bidang Pengembangan Pemuda, secara aktif melakukan pembinaan Pemuda Disabilitas yang dirangkul dalam FPDK Kaltim dengan tujuan utama yakni agar pemuda-pemudi disabilitas Kaltim menjadi kreatif dan memiliki wadah untuk menghasilkan karya-karya luar biasa sekaligus sebagai pembuktian kepada non disabilitas bahwa disabilitas juga bisa berkarya. Karena pada prinsipnya Pemuda Disabiltas tidak perlu dikasihani, yang mereka butuhkan kesempatan, akses, fasilitas untuk bergabung berkumpul dalam satu wadah, dimana mereka setiap manusia memiliki kemampuan dan menggali kreatifitasnya.

Namun demikian seringkali kendala muncul dalam berkomunikasi, sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi kurang maksimal.

Mengingat pentingnya hal tersebut, Kadispora Kaltim, Muhammad Syirajudin bersama Kabid Pengembangan Pemuda, Hardiana Muriyani memulai program pelatihan bahasa isyarat yang dilaksanakan 2 kali seminggu atau 8 kali pertemuan dalam sebulan.

“Bahasa isyarat kami pandang perlu apalagi pemuda difabel tunarungu cukup banyak yang menjadi binaan FPDK, sehingga kami berinisiatif menggandeng pembelajar bahasa isyarat dari Ikatan Kebersamaan anak Tuli (IKAT) Samarinda dan Yayasan Difabel ID Balikpapan untuk menjadi Pemateri,”kata Hardiana.

Hardiana menambahkan bahwa bahasa isyarat menjadi bahasa non verbal berupa isyarat tangan ataupun jari agar dapat berkomunikasi baik sesama tunarungu, maupun dengan orang pada umumnya. Tentu harapannya dengan pegawai Dispora khususnya di Bidang pengembangan pemuda menguasai bahasa isyarat tidak akan terjadi distorsi komunikasi.

Seperti pada Kamis (30/1), sejumlah pegawai dengan antusias belajar sejumlah bahasa isyarat dari huruf hingga beberapa kata dasar yang umum digunakan diantaranya Kasi kepemimpinan, kepeloporan dan Kamitraan Pemuda, Syahril, Kasi Organisasi kepemudaan dan kepramukaan, Nunung Suriyani, dan Kasi Infrastruktur dan Kewirausahaan Pemuda, Nova Fachlevie dengan dipandu Agustin dan Inggit dari Ikat Samarinda yang juga penyandang Difabel tuna Rungu serta Huda dari Yayasan Difabel Id Balikpapan.

Muhammad Said, salah satu pegawai Dispora yang mengikuti pelatihan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) mengaku sangat antusias untuk mempelajari dan mengikuti setiap ilmu yang diberikan. Menurutnya hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi dirinya saat memberikan pelayanan kepada Pemuda Disabilitas yang berkoordinasi ke Dispora Kaltim.

Dari data Survei Penduduk Antar Sensus atau Supas BPS pada 2015 menunjukkan jumlah penyandang disabilitas Indonesia sebanyak 21,5 juta jiwa, sementara dari data Dinas Sosial Kalimantan Timur jumlah penyandang Disabilitas sebanyak 7.500 orang sebagaimana disampaikan pada Seminar Konsultasi Publik tentang Perlindungan dan Pemajuan Hak-Hak Penyandang Disabilitas melalui kerjasama ASEAN yang dilaksankan Kementerian Luar Negeri 21 Juni 2019 lalu di Universitas Mulawarman.

Sementara berdasarkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim, jumlah Pemuda penyandang Disabiltas sebanyak 116 orang terdiri dari 30 laki-laki dan 86 perempuan, namun belum semuanya bergabung ke FPDK Kaltim yang juga bertujuan untuk menanamkan kemandirian dan kepercayaan diri, dimana penyandang disabilitas cenderung minder dengan keterbatasannya sehingga akhirnya mengurung diri.

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda – Wakil Gubernur Kalim Hadi Mulyadi Membuka Rapat Kerja Daerah DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Kalimantan Timur di Odah Etam Kompleks Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Kamis (30/1/2020).

“Untuk mensuskseskan setiap program yang akan dilakukan Hadi Mulyadi berpesan kepada pengurus KPPI Kaltim agar selalu bekerja tulus dan ikhlas, Selain itu juga diperlukan kerja keras, kerja sama penuh cinta dan serta tak lupa berdoa artinya dengan memperhatikan itu semua diyakini seluruh pengurus KPPI mampu mendukung pemerintah dalam mensukseskan pembangunan daerah,” Ujar Hadi.

Ketua DPD KPPI Kaltim Hj. SB Yaumid memaparkan rencana kerja dan program KPPI Kaltim salah satunya melaksanakan Rakerda ini, Selain itu juga acara talkshow dengan menghadirkan tokoh-tokoh wanita yaitu Ketua Umum DPD KPPI, Hj. Dwi Septiawati Djafar dan Sekjen DPP KPPI Hj. Noorhasanah.

Sebagai informasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia merupakan organisasi perempuan pegiat politik yang didirikan tahun 2000 dengan anggota dan pengurus berasal dari seluruh partai politik serta pemilu. KPPI lahir dari rahim gerakan reformasi dengan menginginkan perubahan kehidupan demokrasi yang lebih maju, adil, sejahtera dan bermartabat.

Kehadiran KPPI diinisiasi oleh aktivis perempuan yang ingin menyatukan ide, gagasan, karya dan karsa guna memberikan kontribusi yang nyata pada pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 peserta, hadir pula pada acara ini pendiri KPPI Kaltim, Komariah Kuncoro, Kepala Dinas DKP3A Kaltim, Hj. Halda Arysad, Kepala Bapenda Kaltim, Ismiati dan pengurus maupun anggota KPPI Kabupaten Kota Se Kalimantan Timur.

Samarinda— Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Seleksi CPNS Pemprov Kaltim Tahun Anggaran 2019 sudah di depan mata, tinggal tiga (3) hari lagi dilaksanakan, yaitu yang dimulai hari minggu, 2 Februari 2020, bertempat di Gedung Assessment Center Prov. Kaltim Jl. Kartini, Samarinda.

Dalam rangka menyukseskan kegiatan hajatan nasional itu BKD Prov. Kaltim menggelar rapat persiapan dengan para panitia petugas seleksi CPNS Pemprov Kaltim yang dipimpin Kabid Mutasi BKD Kaltim, Hj Kustiningsih, di Ruang Rapat BKD Kaltim, Kamis (30/1).

Sebelumnya berbagai persiapan mulai dari sarana dan prasarana sudah dipersiapkan demi kenyamanan peserta saat mengikuti tes. Diantaranya disiapkan 100 unit komputer dan 10 cadangan beserta server didukung dari BKN, karena nanti SKD menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT), ditambah ruangan full AC dan Genset untuk berjaga-jaga ketika listrik padam.

“Teman-teman yang sudah mendapat surat tugas diharapkan agar bertanggung jawab dan melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik, jangan lupa untuk selalu koordinasi sebagai tim,” ungkap Kabid Mutasi BKD Kaltim, Hj Kustiningsih saat memimpin Rapat Persiapan tersebut.

Untuk tenaga lain seperti keamanan selain melibatkan sekuriti, lanjut Kustiningsih, pada saat pelaksanaan CPNS, BKD akan bekerjasama dengan Kepolisian dan Satpol PP, kemudian tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Prov. Kaltim dan juga sebagai Pengawas dari Inspektorat Prov. Kaltim.

Selain petugas dari BKD, Polisi dan Satpol nanti akan ikut membantu memeriksa peserta dengan metal detector sebelum memasuki ruang tes, jadi handphone, jam tangan, dan assesoris lainnya tidak diperkenankan dibawa ke ruang tes, hanya ada ktp dan kartu peserta asli, nanti ada loker yang disiapkan untuk penitipan barang peserta.

Sementara Kepala UPT Pengukuran Kompetensi Yuli Fitrianti, mengatakan SKD dilaksanakan dari tanggal 2 Februari – 11 Februari mendatang, dalam sehari dibagi menjadi 5 sesi, kecuali hari Jumat hanya 4 sesi, tiap sesinya 100 peserta.

“Peserta itu nanti mohon diarahkan dulu ke petugas registrasi untuk mengisi daftar hadir, lalu dilanjutkan ke ruang tunggu yang disiapkan untuk melihat simulasi CAT sambil menunggu panggilan, jadi kita bantu jangan sampai ada peserta yang salah sesi,”katanya.

“Kita panitia wajib hadir jam 6 pagi sudah di sana (lokasi tes), mudah-mudahan semuanya lancar, semangat teman-teman, semoga sukses hingga akhir pelaksanaan tes,” tutur Yuli memberi semangat kepada panita pelaksana.

Selain fasilitas disebutkan diatas tadi, peserta juga akan disiapkan kamar kecil dan Mushola bagi yang ingin melaksanakan solat. Kemudian dibagian luar halaman, akan disediakan tenda dan kursi untuk pengantar peserta dan televisi /monitor yang akan secara live menayangkan langsung nilai peserta tes SKD.

Seperti diketahui seleksi CPNS Pemprov Kaltim 2019 akan diikuti sebanyak 4.882 peserta untuk memperebutkan 368 formasi, tediri dari tenaga kesehatan, pendidikan dan teknis.