SAMARINDA—-Angka Inflasi Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2019 sebesar 0,40 persen dengan tingkat inflansi tahun kalender sebesar 1,66 persen dan tingkat inflansi tahun ke tahun sebesar 1,66 persen.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwithjahyono pada konfrensi persnya yang berlangsung di Kantor BPS Kaltim, Kamis (2/1)
“Inflansi Kaltim lebih rendah dibandingkan Inflansi Nasional sebesar 2,27 persen,” ujarnya.
Anggoro mengatakan Inflansi di Kaltim dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi mengalami inflansi sebesar 1,26 persen, diikuti kelompok bahan makanan yang mengalami inflansi sebesar 1,00 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen dan kelompok kesehatan dengan inflansi sebesar 0,03 persen.
Sementara itu 3 (tiga) kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu sebesar 0,20 persen kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,14 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga dengan deflasi sebesar-0,01 persen.
Di sisi lain pada bulan Desember 2019 empat kelompok yang memberikan andil positif yaitu kelompok transportasi dan komunikasi memberikan andil besar 0,218 persen, kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,198 persen.
Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,031 persen dan kelompok kesehatan dengan andil sebesar 0,001 persen. Tiga kelompok lainnya memberikan andil negatif yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil sebesar -0,036 persen, kelompok sandang dengan andil sebesar -0,011 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil -0,001 persen.
Lanjutnya jika dirinci menurut kota pada bulan desember 2019, Kota Samarinda mengalami inflasi 0,19 persen dengan IHK 140,07 dan Kota Balikpapan mengalami inflansi sebesar 0,68 persen dengan IHK 141,64. Pada bulan Desember 2019 inflasi tahun kalender dan inflansi tahun ke tahun kota Samarinda sebesar 1,49 persen. Sedangkan inflansi tahun kalender dan inflansi tahun ke tahun kota Balikpapan pada desember 2019 sebesar 1,88 persen.
Dari 82 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional bulan Desember 2019 yaitu sebanyak 72 kota mengalami inflansi dan 10 kota lainnya mengalami deflasi. Inflansi tertinggi terjadi di kota Batam sebesar 1,28 persen dan terendah terjadi di kota Watampone sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar -1,88 persen dan terendah Kota Bukit Tinggi sebesar -0,01persen, terang Anggoro menambahkan.