Samarinda- Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Januari 2020 mengalamai inflansi sebesar 0,32 persen. Ini menunjukkan  terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,09 pada bulan Desember 2019 menjadi 103,42 pada bulan Januari 2020.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono pada konferensi persnya yang berlangsung di Kantor BPS Kaltim, Senin (3/2).

“Januari 2020, secara umum mengalami kenaikan harga atau terjadi inflasi sebesar 0,32 persen,” terangnya.

Inflansi terjadi jelas Anggoro, karena adanya kenaikan harga ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,42 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebebsar 0,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,54 persen.

Sementara kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,47 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,00 persen dan kelompok perawatan probadi dan jasa lainnya sebesar 0,65 persen. Sedangkan yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar 1,32 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar – 0,04 persen.

Lanjutnya dari 11 kelompok pengeluaran ada delapan (8) kelompok memberikan andil inflansi, dimana dua (2) kelompok memberikan andil deflasi dan satu (1) kelompok tidak memberikan andil terhadap inflansi Kaltim. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflansi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,388 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,003 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,053 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen.

Disisi lain, kelompok kesehatan sebesar 0,001 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,008 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,002 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,035 persen. Adapun kelompok yang juga memberikan andil deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar -0,178 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,002 persen.

Pada bulan Januari 2020, dirinya menjelaskan dari 90 kota pantauan IHK Nasional sebanyak 79 kota mengalami inflansi dan 11 kota lainnya mengalami deflasi. Inflansi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,44 persen dan terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,03 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 1,39 persen dan terendah di Kota Kudus sebesar -0,01 persen.

Jika dirinci menurut Kota tambahnya, pada bulan Januari 2020, Kota Samarinda mengalami inflansi sebesar 0,36 persen dengan IHK 103,78 dan Kota Balikpapan mengalami inflansi 0,27 persen dengan IHK 102,96. Pada bulan Januari 2020 inflansi tahun kalender Kota Samarinda sebesar 0,36 persen dan inflansi tahun ke tahun sebesar 1,76 pereen. Sedangkan inflansi turun kelender Kota Balikpapan sebesar 0,27 persen dan inflansi tahun ke tahun sebesar 1,49 persen.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *