Samarinda – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim mengumpulkan segenap pejabat struktural dan Koordinator Pendamping Wilayah (KPW) Kaltim untuk membahas pencapaian target pengentasan desa dengan status sangat tertinggal dan tertinggal.
Kegiatan ini untuk Rapat koordinasi teknis dalam memantapkan target desa yang menjadi sasaran peningkatan status Indeks Desa Membangun (IDM) dari sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang.
“Ini penting kita bahas karena ada pergeseran. Sebagian desa yang ditargetkan ditingkatkan statusnya pada 2020 sudah meningkat menjadi berkembang. Makanya perlu kita bahas bersama desa mana yang tepat disasar ditingkatkan status IDM nya,” ujar Kepala DPMPD Provinsi Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat memimpin rapat, di Ruang Rapat Kantor DPMPD Kaltim, Senin (3/2).
Selain itu, melalui rapat koordinasi teknis diharap terakomodir data indikator penilaian IDM yang akan disasar ditingkatkan melalui program yang ditetapkan.
Jauhar juga berharap dukungan data KPW melakukan pemetaan perindikator.
“Yakin kalau dicermati satu-satu indikatornya akan cepat pencapaiannya. Desa sasaran, kita genjot dengan program yang tepat pada nilai yang masih rendah untuk ditingkatkan,” katanya.
Untuk diketahui Pemprov Kaltim dalam RPJMD Kaltim 2019-2023 dan Renstra DPMPD 2019 – 2023 menetapkan mengurangi 150 desa dari 518 desa sangat tertinggal dan tertinggal menjadi berkembang. Rinciannya 15 desa di tahun 2019, 25 desa di tahun 2020, 30 desa di tahun 2021, 35 desa di tahun 2022 serta 45 desa di tahun 2023.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!