Samarinda— Media sosial dan teknologi digital saat ini bisa menjadi berkah bagi semua manusia, karena media sosial jika digunakan secara baik dan benar dengan menebarkan pesan-pesan perdamaian maka akan dapat mempersatukan dan mendamaikan. Jadikan media sarana mempersatukan umat.

Pernyataan tersebut dipaparkan oleh Ketua Umum Pusdai Kaltim Ustadz Aslam Abu Hanifah saat pertemuan ceramah agama di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Jumat (21/2).

Menurutnya media sosial juga bisa menjadi bencana jika dipakai untuk menyebarkan radikalisme yang dapat membahayakan dan memecah belah umat.

“Kita harus bisa membedakan antara pesan-pesan yang kita anggap berbahaya. Ketika ada orang yang berusaha menghasut orang lain untuk masuk ke dalam gerakan yang sifatnya mengancam jiwa atau dirinya sendiri, maupun orang lain. Kita harus waspada. Bijaklah menggunakan media, rangkul umat melalui media dan teknologi,” ucapnya.

Ustadz Aslam juga mengingatkan agar selalu mengisi media sosial dengan konten-konten yang mengedepankan persatuan dan perdamaian. Jangan gunakan media sosial sebagai sarana untuk memecah bangsa.

Samarinda — Maraknya beberapa kejadian bullying atau perundungan di sekolah, menginisiasi Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Bullying di sekolah.

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, kasus perundungan ibarat fenomena gunung es yang terus terjadi karena adanya indikasi pembiaran baik oleh guru, orang tua, pihak sekolah maupun instansi pengawas.

“Padahal kalau kita tinjau lebih dalam tentunya akan berpengaruh pada mental / jiwa anak atau korban. Bahkan kasus perundungan kerap terjadi karena tidak adanya komunikasi yang efektif dalam keluarga, sementara di sekolah komunikasi antara siswa dan guru tidak lancar,” ujarnya di Samarinda, Kamis (20/2)

Ia juga menyebut, usia SMA adalah transisi menuju fase dewasa sehingga rujukan perilaku mereka adalah teman sebaya atau peer group dan bukan lagi orang tua.

Pola asuh sangat penting sehingga anak memiliki kemandirian dan keberanian dalam menghadapi pelaku perundungan. Anak juga harus berani mengadu jika mengalami perundungan sehingga mendapat social support yang besar dari keluarga.

“Perilaku ini bisa dihilangkan, tentunya perlu kerjasama berbagai pihak dan kolaborasi yang baik antara orang tua, sekolah dan pemerintah,” imbuhnya.

Halda berharap bahwa Satgas ini nantinya menjadi jembatan komunikasi dan bisa melakukan upaya strategis sebagai agen pencegahan maupun penanganan.

DKP3A Kaltim menggandeng Disdikbud Kaltim, LPA Kaltim, YKAI, Kanwil Kemenag Kaltim, Dinas Pendidikan Kota Samarinda, DP2PA Kota Samarinda, dan Forum Anak Kaltim.

Samarinda – Pemprov Kaltim disebut sudah melaksanakan kewajiban memastikan warga Kaltim aman dalam menghadapi kasus penyebaran Virus Corona yang terjadi di Wuhan, Tiingkok.

“Sejauh ini kita sudah melaksanakan kewajiban. Pemprov sudah berkoordinasi dengan Kemenkes RI memberikan layanan ruang isolasi di RSUD AWS Samarinda, RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RSUD Panglima Sebaya Paser dan RSUD Taman Husada Bontang fasilitas jika ada suspect. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada,” ujar Plt Asisten Pemerintah dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat menjadi narasumber Dialog Publika TVRI Kaltim, Kamis (20/2).

Pun demikian terhadap warga Kaltim yang melanjutkan pendidikan tinggi di Tiongkok. Sebelum pemulangan ke Indonesia dan kembali ke Kaltim, Pemprov Kaltim melalu Badan Penghubung di Jakarta selalu berkoordinasi dengan Kemenkes RI terkait langkah-langkah evakuasi dan penanganan warga Indonesia di Tiongkok.

Karenanya saat pemulangan ke Kaltim langsung disambut Gubernur Kaltim, Isran Noor sebagai bentuk perhatian. Terkait kondisi ini, Jauhar menyarankan masyarakat boleh wasapada tapi tidak  berlebihan.

Terlebih Pemerintah Indonesia sudah berpengalaman atasi flu burung dan penyebaran virus berbahaya lainnya.

“Saya ingatkan masyarakat jangan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Sebab jika tersebar informasi salah dikhawatirkan menyebabkan ekonomi melambat,” serunya.

Rusniah salah satu ibu Mahasiswa asal Kaltim yang menempuh pendidikan perkuliahan di Tiongkok mengaku saat kejadian heboh Virus Corona sangat panik.

Hanya saja dia melihat kondisi anaknya aman karena sebelum pemulangan untuk observasi dan pemulangan ke Kaltim aktif menanyakan informasi kepada anaknya.

“Saya sering video call memastikan anak baik-baik saja. Dan tentunua terus memberikan motivasi dan doa agar tetap sehat,” katanya.

Sementara Rizka Nurazizah Mahasiswa Kaltim yang kuliah di Tiongkok mengaku bersyukur tindakan cepat pemerintah. Sebab saat wabah virus corona Rizka bersama mahasiswa lain yang satu asrama harus membatasi berhubungan dengan orang luar asrama sebagai antisipasi.

“Sampai-sampai kita makan bubur karena menghindari kontak dengan orang luar sebelum mendapat pertolongan pemerintah,” katanya.

Hanya saja dia menilai pemberitaan yang beredar di masyarakat terlihat berlebihan. Bahkan informasi di media sosial yang menayangkan ada warga Tiongkok berjatuhan pingsan di jalan disebut merupakan berita bohong atau hoax.

Dia berharap kasus penyebaran virus corona bisa selesai agar segera bisa melanjutkan perkuliahannya. Untuk sementara dia tetap menempuh pendidikan dengan sistem pembelajaran online sampai kondisinya benar-benar aman.

Samarinda – Plt Asisten Pemerintahn dan Kesra Sekprov Kaltim, M. Jauhar Efendi menegaskan upaya mengatasi kemiskinan tidak bisa diwujudkan hanya dengan program bantuan, tapi perlu perubahan pola fikir agar terbebas dari msalah kemiskinan.

“Kemiskinan tidak boleh dipelihara. Sebab siapapun tidak ingin bercita-cita jadi orang miskin. Yang bisa merubah nasib diri sendiri,” sebut Moh Jauhar Efendi saat membuka
Rakor dan Sosialisasi Bantuan Sosial Pangan Program Sembako, di Hotel Selyca Samarinda, Kamis (20/2/2020).

Meski demikian, program bantuan pemerintah seperti bantuan sosial pangan program sembako juga tetap dibutuhkan membantu mengurangi beban pengeluaran dan tambahan nutrisi yang lebih seimbang agar hidup sehat.

“Patut bersyukur terjadi perubahan penyaluran bantuan pangan. Tahun ini disebut sembako. Merupakan kelanjutan program bantuan pangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara akun elektronik di akun gotong royong atau e warung,” paparnya.

Menurutnya, melalui perubahan program menjadi program sembako diharap penyalurannya secara tepat sasaran, waktu, administrasi, jumlah, dan kualitas.

Pelaksanaannya mulai Januari 2020 melalui program sembako diberikan topup emoney atau uang elektronik. Nilainya meningkat dari sebelumnya Rp 110 ribu per KPM perbulan menjadi Rp 150 ribu per KPM perbulan.

Kemudian komoditas yang dapat diakses juga lebih luas. Jika sebelumnya yang bisa dibeli hanya beras dan telur melalui ewarung, sekaramg bertambah beras, telur, jagung, sagu, dagung sapi, ikan, kacang, tahu, tempe, dan sayur sebagai sumber nutrisi.

“Kalau nutrisnya membaik diharap sekaligus membantu pengurangan stunting menjadi masalah secara nasional,” katanya.

Karenanya dia berharap ada kesungguhan dan komitmen kabupaten/kota tim koordinasi kabupaten/kota perlancar penyalurannya dengan meningkat sinkronisasi dan pengawasan penyalurannya. “Kemudian terus verifikasi dan aktifkan program lapor untuk mendeteksi masalah penyalurannya,” Ujarnya.

Sementara Kadis Sosial Kaltim, Agus Hari Kesuma berharap rakor dan sosialisasi bantuan sosial pangan sembako dapat meningkatkan sinergitas program penanganan fakir miskin di Kaltim agar sesuai ketentuan berlaku.

Rakor dan sosialisasi menghadirkna narasumber Direktur Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI Wayan. Nampak hadir dalam pembukaan Deputi Direktur BI Kaltim, Yudistira
Kepala Divisi Regional PerumBulog Kaltimtara, Kepala Dinas Sosial se Kaltim, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Tim Koordinasi Pangan Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Samarinda—- Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menginisiasi pembentukan Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, PISA merupakan layanan yang berfokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak-anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak.

“PISA juga menjadi wadah yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, PISA menjadi cross cutting issue,” ujarnya pada acara rapat persiapan pembentukan PISA, di ruang Rapat Kepala DKP3A Kaltim, Kamis (21/2)

Halda melanjutkan, tujuannya anak sebagai generasi penerus bangsa akan benar-benar mendapatkan hak atas informasi yang layak sesuai dengan kapasitasnya, juga memiliki wadah untuk menyalurkan aspirasinya.

Kemudian, sarana prasarana yang perlu disiapkan saat ini adalah SDM, dana, pengelola, pengawasan dan monev. Harapannya, PISA dapat menjadi lembaga yang mengintegrasikan informasi layak anak, wadah  penyedia informasi yang dibutuhkan anak, mengembangkan minat, bakat, kreativas dan inovasi dan pemanfaatan waktu luang bagi anak.

Ia menyebutkan, semua OPD yang hadir pada rapat pembentukan PISA mendukung dan siap berkontribusi untuk PISA sesuai dengan bidang dan perannya. DKP3A Kaltim sendiri, melibatkan partisipasi Forum Anak Kaltim untuk mensosialisasikan PISA.