Samarinda— Wakil Gubernur Kaltim, H. Hadi Mulyadi menegaskan Penggunaan KB di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019 menunjukkan progres yang positif. Baik itu dalam penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang maupun jangka pendek.
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) untuk Kaltim terjadi penurunan angka pernikahan di umur belasan tahun, tentunya hal ini juga mencegah terjadinya kematian Ibu dan bayi saat melahirkan.
“Kaltim berdasarkan SDKI menunjukkan hal yang positif, dimana tiap tahunnya angka perkawinan diusia muda selalu turun dan ini harapan kita ditiap tahun bisa dikendalikan,”kata Hadi saat membuka Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana), di Hotel Selyca Mulia Samarinda, Rabu (26/2)
Hadi menerangkan berdasarkan hasil SDKI penurunan angka pernikahan di umur belasan tahun tersebut dari 100 simple usia pernikahan 16-19 tahun tahun 1991 sebanyak 63 orang dan tahun 2017 berjumlah 53 orang dan ini terjadi penurunan yang yang positif.
Hadi mengatakan hal terpenting dalam dalam program dua anak cukup bagaimana menciptakan kualitas kesehatan keluarga juga membangun sarana pendidikan bagi anak.
“Yang jelas Pemprov Kaltim siap mendukung program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Perwakilan Kalimantan Timur dalam mewujudkan masyarakat sejahtera,” katanya
Karena itu dirinya berharap, BKKBN terus menjalin kerjasama dengan berbagai perangkat daerah dan lintas sektor, sehingga nanti dapat mendukung program dari BKKBN.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!