SAMARINDA — Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie menjadi salah satu Rumah Sakit Rujukan penanganan COVID 19 di Kalimantan Timur. Selain itu Ada beberapa Kabupaten/Kota juga yang memiliki Rumah Sakit Rujukan seperti Balikpapan, Tenggarong, Bontang dan Paser.

Hal tersebut dibenarkan oleh Dokter Spesialis Paru dan Pernafasan Rumah Sakit AWS Dr. Dony, Sp.P saat menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit agar siap sedia mengingat sejumlah suspect yang telah ditemukan. Meskipun masih negative bukan menjadi alasan untuk Kaltim tidak waspada akan penyebaran virus COVID 19.

Dr. Dony menyampaikan bahwa penyebaran virus COVID 19 ini terjadi melalui banyak cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satunya jika seseorang memperlihatkan gejala-gejala seperti batuk dan bersin tanpa menggunakan masker maka tanpa disadari orang-orang yang berada disekitarnya pun akan ikut tertular.

“Ini menjadi menjadi perhatian serius terlebih virus COVID 19 ini sangat rentan pada usia-usia lanjut,”jelas Dr.Dony (5/3)

Dijelaskannya hal ini dikarenakan mereka yang berusia lanjut tentunya mengalami penurunan sistem daya tahan tubuh dan imun sama halnya dengan balita maupun anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan sehingga  daya tahan tubuhnya pun tidak stabil.

Sehingga diharapkan kewaspadaan sedari dini melalui tindak pencegahan seperti mencuci tangan secara rutin dan mengkonsumsi makanan bergizi sangat disarankan guna menjaga kesehatan.

Tentunya kecemasan dan ketakutan masyarakat dalam menanggapi COVID 19 berdampak besar salah satunya stok masker dibeberapa pusat perbelanjaan terpantau kosong.

“Masker digunakan bagi orang yang sakit untuk menghindari penularan penyakit ke orang lain,”ujarnya.

Jika seseorang sehat tidak perlu menggunakan masker namun wajib tetap mencuci tangan secara rutin dan mengkonsumsi makan begizi agar menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. (DISKOMINFO/Lely)

SAMARINDA — Corona atau COVID 19 kini tengah menjadi hal yang sangat meresahkan bagi Indonesia, tidak terkecuali Kalimantan Timur. Pasalnya,ditemukan sejumlah suspect di beberapa Kabupaten/Kota di Kaltim dan paling banyak berada di Balikpapan. Hal ini mengingat bahwa Balikpapan menjadi pintu gerbang Kaltim dan ditambah dengan adanya Bandara Internasional.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Dr. Ronny Setiawati saat dijumpai menyebutkan bahwa masyarakat dimohon untuk tidak panik melainkan lebih waspada terkait penyebaran virus COVID 19.

“Jika memang baru kembali dari bepergian ke luar negeri atau salah satu anggota keluarga baru saja tiba dari luar negeri misalnya pulang umroh dapat langsung melakukan pengecekan ke unit kesehatan terdekat,” jelas Dr. Ronny (5/3)

Masyarakat diminta untuk dapat bekerjasama dengan tidak menutup-nutupi jika adanya seseorang dengan gejala-gejala yang menjurus pada penularan virus COVID 19.

Ditambahkannya bahwa masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan melainkan harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat seperti mencuci tangan secara rutin sehabis bepergian dari luar, jangan menyentuh wajah saat tangan kotor, gunakan masker saat merasa kurang sehat agar tidak menular kepada orang lain dan konsumsi makanan bergizi.

Tentunya ini menjadi langkah awal untuk memproteksi diri sedari dini dari penyebaran virus COVID 19, mengingat virus ini rentan ketika daya tahan tubuh maupun imun seseorang sedang tidak dalam kondisi baik.

Harapannya, masyarakat dapat lebih memahami dengan memberi informasi  virus COVID 19 kepda orang-orang terdekat dan tidak menyebarkan berita hoax ataupun berita bohong yang menggiring opini dan membuat ketakutan berlebih bagi orang lain. (DISKOMINFO/Lely)

Samarinda—- Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Januari 2020 mencapai 50,84 persen atau turun sebesar 13,06 poin dibanding bulan sebelumnya.

” TPK bulan Januari mengalami pemurunan dibandingkan bulan Desember 2019 sebesar 63,90 persen,” hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Kaltim Anggoro Dwithjahyono, belum lama ini di Samarinda.

Anggoro menyebutkan pada bulan Januari 2020 hotel berbintang 2 mengalami raihan TPK tertinggi yaitu mencapai 56,62 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel berbintang 1 yang hanya mencapai 27,41 persen, sementara hotel berbintang 3, berbintang 4 dan berbintang 5 mencatat TPK masing-masing sebesar 52,32 persen, 48,81 persen, dan 51,64 persen.

Sementara, TPK hotel berbintang 5 pada bulan Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 16,55 poin bila dibandingkan bulan Desember 2019, yaitu dari 68,19 persen menjadi 51,64 persen. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 10,68 poin, yaitu dari 40,96 persen menjadi 51,64 persen.

Menurutnya, secara umum rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Kalimantan Timur selama bulan Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 0,04 hari dari rata-rata lama tamu menginap bulan Desember 2019, yakni dari rata-rata 1,52 hari menjadi 1,48 hari. Penurunan tersebut terjadi karena rata-rata lama menginap tamu nusantara pada Januari 2020 dibanding Desember 2019 mengalami penurunan sebesar 0,05 hari. Kenaikan sebesar 0,06 hari pada ratarata lama menginap tamu mancanegara tidak cukup mendongkrak rata-rata lama tamu menginap secara total.

Selain itu, jelasnya rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada bulan Januari 2020 dibanding Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 0,44 hari, sedangkan pada rata-rata lama menginap tamu nusantara mengalami penurunan sebesar 0,61 hari. Dari keseluruhan tamu hotel yang ada, ratarata lama menginap di hotel berbintang pada bulan Januari 2020 mengalami penurunan sebesar 0,60 hari jika dibandingkan Januari 2019.

Lanjutnya, apabila diamati dari perkembangan rata-rata lama menginap tamu setiap bulannya pada hotel berbintang pada kurun waktu Januari 2019 – Januari 2020, maka rata-rata lama menginap tamu paling tinggi terjadi pada bulan Januari 2019 yaitu sebesar 2,08 hari sedangkan bulan Januari 2020 seperti mengulang rata-rata lama tamu menginap pada Bulan November 2019 hanya mencapai 1,48 hari dan menjadi rata-rata lama menginap tamu paling rendah pada kurun waktu tersebut.

Tambahnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah Kalimantan Timur pada bulan Januari 2020 tercatat sebanyak 204 kunjungan yang berarti sama dengan jumlah kunjungan pada bulan Desember 2020. Sementara itu jumlah wisman pada Januari 2020 jika dibandingkan dengan Januari 2019 mengalami penurunan 2 kunjungan.

Menurut asal regional negara wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kaltim pada bulan Januari 2020 didominasi oleh wisatawan asal ASEAN. Peranan regional ASEAN tersebut mencapai 49,5 persen terhadap total kunjungan wisman pada bulan Januari 2020.

Balikpapan— Dalam rangka menjalankan Keterbukaan Informasi Publik di Pemerintah Provinsi Kaltim sesuai dengan amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Nomor 14 tahun 2008, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Prov Kaltim menggelar Rapat Koordinasi PPID Kab/Kota di Hotel Grand Jatra, Kamis (5/3).

Ketua Panitia Hj. Nurulita menuturkan, kegiatan ini guna mensinergikan pelayanan informasi dan koordinasi PPID Pembantu Kab/Kota dengan PPID Utama Prov Kaltim. Terutama dalam pengembangan kelembagaan dan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab PPID mewujudkan Kaltim Informatif tahun 2020.

“Ini juga sebagai pengembangan dan pembinaan PPID sekaligus sinergi PPID Pembantu dan PPID Utama yang ada di Provinsi Kaltim, tuturnya.

Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Komisi Informasi Pusat dengan pemaparan materi Kelembagaan PPID di Pemerintah Daerah dan Desa serta Komisi Informasi Kaltim dengan materi Monitoring dan Evaluasi Kab/Kota.

Adapun peserta yang hadir merupakan Ketua PPID Utama dan Pembantu Kab/Kota yang ada di Provinsi Kaltim.

Di akhir laporan, Nurulita berpesan melalui penyelenggaraan rakor ini merupakan momentum untuk menyatukan langkah, meningkatkan kerjasama dalam upaya memperkuat komitmen dengan langkah-langkah pengelolaan dan pelayanan informasi publik di masing-masing perangkat daerah.

“Semoga pelayanan informasi dan penyediaan jenis-jenis informasi sesuai Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dapat terselenggara dengan baik,” harapnya.

Samarinda – Bertempat di ruang kerjanya, lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (2/3/2020), menerima audiensi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Zuhdi Yahya, bersama  Kepala Dispora Kaltim, Muhammad Syirajuddin beserta jajarannya.

Adapun maksud audiensi ini adalah mempresentasikan persiapan kontingen Kaltim pada Pekan Olahraga Nasional XX tahun 2020 di Provinsi Papua yang akan berlangsung pada Oktober 2020 mendatang.

Gubernur Kaltim mengapresiasi persiapan kontingen Kaltim untuk PON tersebut, dan menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim siap mengakomodir keperluan kontingen Kaltim dari yang akan berjuang di PON Papua khususnya mempertahankan prestasi Kalltim minimal sebagaimana hasil PRA PON yang bErada di dalam 5 besar perolehan medali.

“Semoga persiapannya lancar. Kita juga perlu melibatkan pihak ketiga, seperti perusahaan-perusahaan di Kaltim, untuk menjadi sponsor pendanaan per cabang olahraga. Kedepan kita harus bisa mencetak atlet andal yang murni dari daerah. Artinya putra putri asli Kaltim. Yang siap berjuang dan membela nama Kaltim di kancah nasional,”pesan Isran.

Dari paparan yang disampaikan Zuhdi mengungkapkan berdasarkan hasil Pra PON, Kaltim dapat meloloskan 437 atlet untuk 33 cabang olahraga (cabor) dari 37 cabor yang dipertandingkan pada PON XX yang pertamakali digelar di tanah Papua tersebut.

Berdasarkan catatan KONI Kaltim per Desember 2019, Kaltim sukses meraih  47 emas, 59 perak dan 54 perunggu dan bila disandingkan dengan hasil kontingen provinsi lain, Kaltim berada di posisi 4 besar dibawah Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta.

“Dari jumlah tersebut ada 326 atlet yang masuk zona medali. Sejak Februari sampai Agustus 2020 ini kita terus mengikuti tahapan pendaftaran keikutsertaan, agar tidak ada atlet yang sudah lolos tetapi tidak terdaftar di panitia penyelenggara. Jika tidak ada halangan Mei kita akan mulai pemusatan pelatihan dan uji coba, hingga hari pelaksanaan PON di Papua pada Oktober mendatang,” jelas Zuhdi.

PON XX Papua akan digelar dari 20 Oktober hingga 2 November 2020 dengan menggulirkan 37 cabang olahraga dari yang sebelumnya direncanakan 47 cabor melalui sejumlah pertimbangan oleh Kemenpora dan KONI memangkas menjadi 37 cabor yakni aerosport, aquatik, anggar, angkat berat, atletik, baseball, bermotor, biliar, bola basket, bola tangan, bola voli, bulu tangkis, catur, kriket, dayung, gulat, hoky, judo, karate, kempo, layar, menembak, muaythai, panahan, panjat tebing, pencak silat, rugby ,Selam, senam, sepakbola, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tarung drajat, tenis, tinju, wushu.

Untuk venue pertandingan 37 cabor akan dipusatkan 3 Kabupaten/Kota besar yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika.

 

Sumber : Dispora Kaltim