Jakarta—- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan beberapa langkah kebijakan dan kegiatan dalam rangka memberikan dukungan layanan prima telekomunikasi dan penyiaran untuk mengatasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Salah satu kebijakan tersebut adalah bekerjasama dengan WhatsApp, facebook, dan Telkom Group meluncurkan layanan hotline gratis untuk menjawab semua pertanyaan masyarakat tentang COVID-19.

Kerjasama tersebut direalisasikan lewat pembuatan chatbot WhatsApp. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kominfo, Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers Online dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2020).

Johnny mengatakan Kementerian Kominfo telah berkoordinasi dengan operator telekomunikasi bahwa akses data situs resmi Pemerintah R.I. tentang Covid-19 https://www.covid19.go.id/ digratiskan dimulai per tanggal 23 Maret 2020, pelanggan tidak dikenakan kuota ketika mengakses situs tersebut.

“Kementerian Kominfo mengimplementasikan secara efektif protokol informasi publik penanganan pandemi Covid-19 yang telah ditetapkan Pemerintah,”ucapnya dalam konfrensi pers.

Dukungan ini jelasnya berupa penyediaan kanal informasi bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menyebarluaskan informasi penanganan pandemi Covid-19.

Dirinya juga mengatakan kanal informasi yang sudah aktif antara lain SMS blast dengan sender BNPB melalui operator seluler, Call center 119, dan Public Service Announcement (PSA) oleh Lembaga Penyiaran Publik dan Swasta baik radio maupun televisi serta informasi yang disediakan oleh Penyedia Layanan Akses Internet (ISP), dan Penyedia Jasa Media online dalam bentuk banner online.

Kementerian Kominfo telah menetapkan Nomor Pelayanan Darurat 117 bebas pulsa yang secara ekslusif digunakan oleh BNPB dan meminta operator telekomunikasi membuka koneksinya sesegera mungkin.

Chatbot WA yang bisa diakses publik dengan nama akun: covid19.go.id untuk nomornya akan dipublikasikan secepatnya,” sebutnya.

Menurutnya, publik dapat berinteraksi dengan akun chat resmi pemerintah tersebut untuk memperoleh informasi secara interaktif melalui chatbot yang kontennya disediakan oleh BNPB dan Kemenkes RI. Sosialisasi akun chat resmi ini akan dilakukan melalui Lembaga Penyiaran, SMS blastbanner di media online dan flyers.

Selain itu, Menkominfo menjelaskan WhatsApp (Facebook) juga sudah berkomitmen memberikan kebijakan khusus bagi Indonesia untuk dapat menyalurkan pesan WhatsApp blast terkait pandemi Covid19. Kementerian Kominfo akan menyediakan form bagi publik yang bersedia menerima pesan blast pada akun WhatsApp.

WhatsApp hanya memberikan kebijakan ini secara eksklusif kepada dua negara, yakni  Indonesia dan Singapura. Chatbot dan pesan blast pada platform WhatsApp diharapkan sudah live trial mulai Jumat, 20 Maret 2020 malam besok.

Sementara itu, Kementerian Kominfo juga menginstruksikan kepada Operator Telekomunikasi dan Penyedia Platform Digital untuk menyediakan layanan akses internet dengan kapasitas dan kualitas layanan yang baik, menggratiskan akses terhadap situs resmi penanganan pandemi COVID-19 dan Call Center 117 dan 119, menyediakan produk layanan/program yang mendukung implementasi kebijakan Presiden Joko Widodo terkait social distancing untuk Bekerja dari Rumah WFH  (Work from Home), Belajar dari Rumah, dan Ibadah di Rumah; dan menangkal hoaks dengan aktif dan mendiseminasikan informasi yang benar kepada publik.

Tambahnya, dalam rangka memastikan kualitas layanan telekomunikasi yang baik, Tim Ditjen PPI akan terus melakukan pengukuran kualitas layanan (Quality of Service/QoS) di wilayah-wilayah pemukiman. Adapun pengukuran yang telah dilakukan menunjukan hasil yang baik. Tim akan secara berkelanjutan berkoordinasi dengan Operator Telekomunikasi. Apabila ditemukenali adanya layanan telekomunikasi yang kurang baik di area tertentu akan segera diupayakan tindakan optimasi.

Berdasarkan laporan dari operator seluler, sampai dengan saat ini terdapat lonjakan trafik di area pemukiman rata-rata sebesar 5 – 10% dari kondisi normal.

“Apabila terus terjadi lonjakan trafik, Operator Seluler akan melakukan penambahan kapasitas pada masing-masing Base Transceiver Station (BTS) dan jika diperlukan operator seluler akan mengerahkan Mobile BTS untuk melayani daerah-daerah yang over loaded,” tutupnya

Sumber: Kominfo RI

 

SAMARINDA – Mewabahnya Virus Corona disejumlah daerah di Indonesia, membuat semua pihak waspada tak terkecuali di lingkungan TNI AD.

Kamis (19/3/2020) pagi tadi, personel Denkesyah 06.04.01 Samarinda melakukan pengecekan suhu tubuh sebagai bentuk antisipasi penyebaran Virus Corona di Makorem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Jalan Gajah Mada, Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.

Seluruh prajurit yang berada di Korem 091/ASN wajib mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), serta warga yang berkunjung ke Korem.

Setelah suhu tubuh diperiksa dengan menggunakan thermometer infrared. Tidak hanya prajurit, PNS maupun warga juga diwajibkan untuk mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.

Hasilnya, sejauh ini tidak ditemukan ada yang terindikasi terjangkit Virus Corona, karena rata-rata suhu tubuh setelah diperiksa mencapai 35-36 derajat celcius.

“Sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkalnya, maka dari itu Tim kesehatan dari Denkesyah melakukan pengecekan suhu tubuh seperti ini,” ucap Perwira Kesehatan, Letda Ckm Planes.

Menurutnya, Virus Corona yang begitu cepat menyebar dapat untuk dicegah dengan menjaga kebersihan baik diri maupun lingkungan, mencuci tangan dengan menggunakan cairan antiseptik, serta pemakaian masker.

Tujuan pemeriksaan ini jelasnya adalah untuk mendeteksi Virus Corona sekaligus mencegah agar tidak menyebar luas, serta menjaga personel agar tidak menyebar luas, serta menjaga personel agar tidak terkontaminasi virus tersebut.

Penrem 091/ASN

Samarinda – Unit Pelaksana Tekhnis Dinas Pengelola Prasarana Olahraga (UPTD PPO) Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan di Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19, Kamis (19/3/2020).

Kepala UPTD PPO, Sayid Husein Sadly, mengatakan penyemprotan disinfektan ini dilakukan sebagai bentuk upaya memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para pengguna dan pekerja yang beraktivitas di Kompleks Stadion Madya Sempaja.

“Setiap harinya sekitar 3.000 orang beraktivitas di Kompleks Stadion Madya Sempaja, baik itu pegawai Dispora Kaltim dan UPTD PPO, kemudian Pekerja kebersihan, serta masyarakat yang berolahraga. Belum lagi bila hari libur jumlah masyarakat yang beraktifitas mencapai velasan hingga puluhan ribu, sehingga tentu perlu dilakukan langkah-langklah antisipasi salah satunya yang penyemprotan cairan disinfektan ini, “jelasnya.

Ditemui terpisah, Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin mengapresiasi apa yang dilakukan oleh UPTD PPO tersebut yang tentu diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat tetap berjalan dengan baik.

“Saat ini sebagaimana kita ketahui  bersama penyebaran virus corona cukup mengkhawatirkan, terlebih tadi malam (Rabu Malam (28/3/2020),-red) sebagaimana disampaikan Bapak Gubernur bahwa di Kota Samarinda telah terdapat satu pasien positif yang tengah dirawat di Rumah Sakit A.W. Syahranie, sehingga langkah ini sangat tepat untuk mencegah berbagai kemungkinan terburuk,” katanya.

Penyemprotan sendiri dilakukan oleh staf UPTD PPO, dengan diawali di lingkungan Kantor UPTD PPO, kemudian dilanjutkan di sarana dan prasarana olahraga, dan kemudian di Kantor Dispora Kaltim yang terletak di dalam Kompleks Stadion yang beridri sejak tahun 2004 tersebut.

Kepada masyarakat yang beraktifitas di lingkungan stadion, Kadispora menghimbau melakukan langkah-langkah protokol kewaspadaan pencegahan wabah Covid-19 bagi kegiatan keolahragaan yang telah dikeluarkan oleh Kemenpora diantaranya menjaga jarak dalam melakukan kegiatan olahraga sejauh minimal 1 hingga 2 meter, kemudian tidak emlakukan interaksi fisik secara langsung, menggunakan masker, dan bagi yang merasakan demam, batuk serta pilek agar segera menghubungi pelayanan kesehatan terdekat seperti rumah sakit, puskesmas atau klinik.

“Mari kita mengikuti protocol kewasapadaan covid-19 yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah, hal ini merupakan salah satu bentuk pencegahan agar penyebaran viris Covid-19  tidak semakin luas,” pungkas Kadispora.

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda—- Salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Corona (Covid-19). Kamis 19 Maret 2020 segenap pegawai dilingkup Badan Kepegawaian Daerah Prov. Kaltim mengikuti skrining dan konsultasi kesehatan yang difasilitasi oleh tim dari RS Korpri Prov. Kaltim, di Ruang Rapat BKD Kaltim.

Apalagi Kaltim telah ditetapkan statusnya sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) setelah ada 1 warga Kaltim di Samarinda yang dinyatakan positif terpapar Virus Corona.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur Kaltim, H Isran Noor melalui konferensi pers di halaman kantor Gubernur tadi malam, Rabu (19/3).

“Apa yang kita lakukan hari ini sesuai arahan Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, sedini mungkin kita juga segera melakukan pengecekan terhadap teman-teman pegawai di lingkup kerja masing-masing. Alhamdulillah tim RS Korpri membantu kita (BKD-red) memfasilitasi skrining dan konsultasi kesehatan, ”ungkap Ardiningsih

Dalam situasi makin maraknya penyebaran virus corona saat ini diberbagai negara termasuk daerah. Untuk itu dirinya menghimbau secara khusus bagi segenap pegawai BKD Prov Kaltim untuk selalu rajin melakukan cek dan ricek kesehatan, diantaranya suhu badan dan daya tahan tubuh. Pun termasuk jika ada pegawai yang habis bepergian/tugas dari dinas luar daerah.

”Teman-teman yang sedang tugas diluar daerah terakhir itu rasanya sudah kembali semua pada hari Jumat sekitar dua minggu yang lalu, habis itu ga ada kemana-mana lagi,” jelasnya

Tambahnya, beberapa agenda yang mengharuskan pergi keluar daerah dan mengundang orang banyak pun kita tunda dulu.

Selain Skrining dan konsultasi kesehatan oleh pegawai BKD, petugas Cleaning Service juga diberikan bimbingan teknis tentang bagaimana menjaga kebersihan lingkungan kantor agar tetap steril dari virus oleh tim RS Korpri.

Samarinda—Dalam penanganan wabah penyakit di dunia, Anthony de Mello pernah mengingatkan bahwa jumlah korban bisa menjadi lima kali lipat, kalau terjadi ketakutan di saat terjadi wabah penyakit. Seribu orang menjadi korban karena sakit, sedangkan empat ribu orang menjadi korban karena panik. (Mello, A. D. (1997). The heart of the enlightened: a book of story meditations. Glasgow: Fount Paperbacks)

Berkaca pada hal tersebut, komunikasi adalah bagian terpenting dalam menghadapi ancaman pandemi. Kepercayaan publik perlu dibangun dan dijaga agar tidak terjadi kepanikan dalam masyarakat dan agar penanganan dapat berjalan lancar.

Salah satu instruksi yang diberikan Presiden RI H. Joko Widodo adalah Pemerintah harus menunjukan bahwa Pemerintah serius, Pemerintah siap dan Pemerintah mampu untuk menangani outbreak ini.

Persepsi tentang kesiapan dan keseriusan Pemerintah perlu disampaikan kepada publik melalui penjelasan yang komprehensif dan berkala, dengan menjelaskan apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Pemerintah.

Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Prov Kaltim, Diddy Rusdiansyah mengatakan, dalam menghadapi kondisi saat ini, Kominfo sebagai gugus terdepan dalam menyampaikan infomasi kepada masyarakat, ada 4 pilar komunikasi  publik terkait COVID-19. Yang pertama memberikan informasi kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada.

“Ini adalah upaya kita, salah satunya pemasangan baliho pemasangan Billboard siaran terbuka. Kemudian kita menggunakan berbagai kanal diantaranya media siber, media cetak lembaga penyiaran seperti RRI TVRI itu kita optimalkan semua,”ucapnya saat memimpin rapat pembahasan Protokol Komunikasi Pencegahan Penyebaran Covid 19 di Ruang Kudungga Diskominfo Kaltim Selasa (18/3) kemarin.

Yang kedua Koordinasi dengan instansi terkait. Salah satu upaya tersebut adalah membentuk satuan tugas (Satgas) sebagaimana yang diamanatkan pasal 11 Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dimana ini merupakan domain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memprosesnya lebih lanjut dengan menetapkannya dalam surat keputusan Gubernur Kalimantan Timur.

“Dari kami kominfo yang kita bentuk sekarang ini adalah tim komunikasinya, jadi SK yang kami terbitkan menunggu rujukan dari BPBD. Jadi ini sifatnya lintas perangkat daerah,”imbuh pria berkacamata tersebut.

Sementara itu untuk pemberian akses informasi ke media upaya yang dilakukan adalah menetapkan atau membentuk juru bicara khususnya dari Dinas Kesehatan.

Yakni menempatkan Media Center di Kominfo untuk menghindarkan Dinas Kesehatan dari kesibukan publikasi, dan nantinya setiap hari akan disampaikan press release oleh juru bicara pada pukul 12.00 Wita.

“Tadi pagi kami sudah rapat dengan tim teknis dengan bidang TI. Jadi hari Senin situs kita mengenai COVID 19 Kaltim itu sudah muncul,”jelas Diddy.

Ia menerangkan, di dalam website tersebut akan menyediakan fasilitas berupa question and answer, baik melalui email maupun cek online.

Namun, tidak semua informasi bisa di berikan oleh Media Center, contohnya hal-hal teknis mengenai kesehatan karena itu murni dari dinas kesehatan yang akan menjawabnya langsung.

“Jadi nanti kita akan berikan admin kepada Dinas Kesehatan apabila ada masuk cek online atau ada masuk email yang terkait langsung mengenai teknis kesehatan, kami akan serahkan langsung kepada Dinkes untuk menjawabnya.”terang Diddy.

Selanjutnya ketiga, terkait kanal penyampaian informasi atau publikasi dengan melibatkan organisasi PWI, IJTI dan AJI.

Diddy meminta kepada rekan rekan media agar menghindari bahasa-bahasa yang dapat menimbulkan kepanikan dan ketidaktenangan masyarakat sesuai arahan protokol Komunikasi maka, penyampaian informasi kepada masyarakat di daerah adalah merujuk narasi-narasi yang berlaku secara nasional, antara lain pemerintah serius siap dan mampu menangani COVID-19, masyarakat tetap tenang dan waspada, COVID-19 bisa sembuh dan lawan COVID-19.

“Jadi diharapkan kepada teman-teman PWI IJTI, AJI dan media lainnya kita bersatu padu untuk bersama-sama menciptakan ketenangan masyarakat,dengan menggunakan bahasa-bahasa yang santun,”harap Diddy.

Dan yang ke empat pengarusutamaan gerakan mencuci tangan dengan sabun.

“Jadi protokol memastikan di setiap keramaian  itu ada gerakan mencuci tangan. Baik di lingkungan instansi pemerintahan, swasta, mall ada memasang baliho atau backdrob dan Itu di pandu oleh BPBD,”tuturnya. (Diskominfo/Rey)

 

 

 

 

SAMARINDA – Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkolusis Indonesia (PPTI) Wilayah Kaltim, Hj Norbaiti Isran Noor mengatakan kasus Tuberkulosis (TB) seperti fenomena gunung es yang muncul ke permukaan hanya sedikit. Tetapi penderita yang belum terdeteksi jauh lebih banyak daripada yang sudah terdeteksi atau ditemukan.

Ia menyebutkan persoalan TB sudah menjadi Isu Nasional. Pemerintah menargetkan pada tahun 2030, Indonesia sudah bebas dari TB termasuk diseluruh wilayah Kaltim. Untuk merealisasikannnya semua pihak (pemerintah dan swasta) harus berperan aktif melalui upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis.

“Tidak terkecuali, kerja keras dan kerjasama PPTI wilayah Kaltim dan cabang kabupaten/kota untuk terus berkolaborasi dengan semua pihak bahu membahu turut serta menemukan kasus-kasus TB baru di lingkungan sekitar dan memantau pengobatan hingga tuntas,”ucapnya belum lama ini di Samarinda.

Norbaiti menyampaikan Tuberkulosis bukanlah penyakit yang menakutkan. Namun, jika tertangani dengan baik dan diobati secara tepat serta telaten tentu penderita TB bisa disembuhkan.

“Penyakit TBC itu bisa sembuh, tidak seperti HIV yang tidak bisa disembuhkan. Yang penting rutin berobat enam bulan secara terus menerus, termasuk melaksanakan aksi Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh (TOSS TB), “terangnya.

Aksi ini jelasnya, didasarkan pada kenyataan bahwa setiap pasien TBC, harus ditemukan dan diobati sampai sembuh agar penularannya dapat dihentikan dan ditekan.

Untuk menghindari dan mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan seperti penyakit TBC, Norbaiti mengajak masyarakat untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Yakni, gerakan nasional yang diprakarsai Presiden Joko Widodo dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif, serta melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.

Bontang – Jabat tangan biasa dilakukan oleh semua manusia jika sedang ketemu sahabat atau kerabat. Namun saat ini ditengah isu merebaknya virus Corona, jabat tangan diganti dengan bersinggungan sikut.

Inilah yang dilakukan Walikota Bontang dengan beberapa tamu yang hadir tak luput Kadis Kominfo Kaltim yang hadir pada acara Bontang Smart Festival, Jumat (13/3/2020).
“Salam Corona, Salam Corona,” ucap Neni Moerniaeni sambil melipat tangan kemudian menemukan sikutnya dengan tamu yang hadir di pendopo rumah jabatan walikota Bontang.

Menariknya semua yang hadir pada acara itu menyambut positif Salam Corona yang dilakukan wanita berkerudung ini.

Kadis Kominfo Kaltim, Diddy Rusdiansyah tampak sumringah menyambut salam yang tak biasa dilakukan pada acara pemerintahan ini.

“Kendati belum ada yang dinyatakan positif terkena virus corona, alangkah baiknya jika kita mencegah penularanya dengan berjabat tangan menggunakan sikut,” Ucap Neni.

Ini juga untuk pembelajaran kepada masyarakat agar dapat mengurangi penyebaran virus corona dengan tidak berjabat tangan.

Tidak hanya itu, seruan untuk terus mencuci tangan menggunakan sabun juga harus di kampanyekan agar seluruh anggota keluarga kita menjaga kebersihan.