Pemerintah kota Balikpapan beberapa saat lalu baru saja menyerahkan 5000 lembar masker ke RS Kanudjoso yang diterima langsung Direktur RSKD dr.Edy Iskandar.SpPD.MARS.Menurut beliau melalui Kepala Dinas Kesehatan kota Balikpapan, stok masker masih tersisa sekitar 1000 lembar juga dengan APD yang jumlahnya sekarang menipis. SEhingga akan diserahkan kembali bantuan 50 perlengkapan APD ke RSKD.

Benar bahwa saat ini APD di RSUD Beriman milik Pemkog ataupun di Puskesmas mengalami kekurangan. Sehingga sembari menunggu bantuan APD dari pemerintah pusat melalui provinsi, dkk melakukan pemesanan langsung ke agen kesehatan yang berjumlah sekitar 1000 perlengkapan. Hanya saja masih menunggu antrian barang dikirim. Kita doakan para petugas kita, semoga Yang Maha Kuasa membersamai mereka ditengah perjuangannya.

 

 

Samarinda–Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX 2020 di Papua nampaknya akan menemui beberapa kendala.

Pasalnya sejak mewabahnya Virus Corona atau Covid-19  sejumlah daerah di Indonesia, berimbas terhadap persiapan atlet Kalimantan Timur (Kaltim) tak tertinggal untuk Cabang Olahraga (Cabor) Kriket.

Sejak Senin (23/3/2020) lalu seluruh Atlet Kriket Kaltim yang berlatih bersama di Samarinda diminta untuk berlatih di rumah atau istilah (Cricket From Home) dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Sekretaris Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltim, Budhi Iriawan mengatakan langkah meniadakan latihan bersama untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran Virus semakin meluas, mengingat Komplek Stadion Madya Sempaja tempat Atlet Kriket berlatih juga ditutup untuk seluruh aktivitas.

“Sebenarnya para Atlet sempat latihan saat Virus Corona sudah mewabah, tapi intensitasnya dikurangi. Karena Komplek Stadion Madya Sempaja ditutup, jadi kita putuskan Atlet latihan di rumah masing-masing dulu,” ujarnya, Kamis (26/3).

PCI pusat telah mengeluarkan imbauan Cricket From Home (CFH) untuk sementara waktu ini agar atlet menggelar latihan di rumah.

Karena wabah tersebut, rencana mengumpulkan seluruh Atlet di Samarinda juga gagal terlaksana. Padahal, sesuai rencana awal, atlet akan berkumpul di Samarinda pada 20 Maret 2020.

Bahkan, agenda try out yang rencanya dilaksanakan ke sejumlah daerah di dalam negeri dan luar negeri juga terancam batal.

“Terdapat 3 (tiga) Atlet asal Kota Balikpapan, 2 (dua) Atlet asal Nunukan, 1 (satu) Atlet asal Kabupaten Berau dan 8 (delapan) Atlet asal Kota Samarinda. Karena virus ini, kita minta untuk bertahan dulu di daerahnya masing-masing,” ucapnya sambil mengimbau.

Tana Paser – Untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19, Gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 Kabupaten Paser melakukan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum selama 3 hari sejak Kamis 26 Maret 2020.

Sebelum penyemprotan dilakukan, tim berkumpul di Makodim 0904 Tanah Grogot, mendengar arahan dari Ketua Gugus Tugas yang juga Kepala Pelaksana BPBD Paser Edward Effendi dan Dandim 0904 Tanah Grogot Letkol Czi Widya Wijanarko.

Tim yang melakukan penyemprotan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0904 Tanah Grogot, Polres Paser, pemadam kebakaran, dan manggala agni.

Ketua Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Paser, Edward Effendi mengatakan sebanyak 60 personel gabungan dikerahkan dalam kegiatan penyemprotan ini.

“Yang disemprot fasilitas umum seperti perkantoran, rumah ibadah, sekolah dan pasar,” kata Edward.

Penyemprotan di hari pertama kata Edward dipusatkan di fasilitas umum kota Tanah Grogot, kemudian selanjutnya akan dilanjutkan di kecamatan secara bertahap.

Dalam mendukung kegiatan ini, tim gugus tugas lanjut Edward mengerahkan 9 armada. Desinfektan yang disiapkan untuk penyemprotan hari ini sebanyak 500 liter.

“Prinsipnya Pemkab Paser siap menyediakan cairan desinfektan untuk penyemprotan fasilitas umum di seluruh kecamatan. Rencananya, penyemprotan di kecamatan akan dilakukan minggu depan,” ujar Edward.

Sementara Dandim 0904 Tanah Grogot Letkol Czi Widya Wijanarko mengatakan, TNI dan Polri sepenuhnya mendukung program penyemprotan yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia ini.

“Untuk pencegahan Cocid-19 ini, kami mendukung kegiatan serentak yang dilakukan seluruh kodim,” kata Wijanarko.

Kodim Tanah Grogot kata Wijanarko sebelumnya telah melakukukan penyemprotan desinfektan di masing-masing koramil sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.

Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan edaran kepada masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyeraban Covid-19.

Wijanarko mengatakan Kodim Tanah Grogot telah menyiagakan 100 personelnya di 8 koramil untuk mengawasi pergerakan masyarakat di setiap wilayah, yang dari luar maupun daerah yang terjangkit Covid-19.

“Kami kerahkan intel Kodim untuk memantau ODP, termasuk warga dari luar kota,” ujar Widya Wijanarko.

Tana Paser – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Paser, Amir Faisol mengatakan, kunci keberhasilan Kabupaten Paser dalam mengatasi Virus Corona  atau Covid-19, adalah keterlibatan masyarakat bersama pemerintah.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers di Media Center Penanganan Covid-19, Kantor Bupati Paser, Kamis (26 /3/2020).

“Kunci keberhasilan penanggulangan Covid harus ada kesatupaduan elemen antara pemerintah dan masyarakat,” kata Amir.

Pemkab Paser kata Amir telah mengambil beberapa langkah penanganan dalam mengatasi Covid-19. Salah satunya pembentukan Gugus Tugas, dengan diketui  Sekretaris Sekda, unsur yang terlibat OPD, unsur profesi, tokoh agama, pemuda dan masyarakat.

Data monitoring Gugus Tugas, tertanggal 26 Maret 2020, pukul 12.00 Wita, sebanyak 70 warga Paser masuk dalam ODP atau Orang Dalam Pantauan.

“Hingga jam 12 siang tanggal 26 Maret 2020, tercatat ODP sebanyak 70 orang. Perkembangannya meningkat dibanding kemarin,” kata Amir.

Amir menerangkan  ke-70 ODP tersebut tersebar di 7 (tujuh) kecamatan. Dari 10 (sepuluh) kecamatan, terdapat 3 (tiga) kecamatan yang tidak ada ODP yakni Kecamatan Muara Komam, Tanjung Harapan dan Kecamatan Muara Samu.

Ia merinci 70 ODP tersebut diantaranya di Kecamatan Batu Sopang terdapat 3 (tiga) orang, Kecamatan Batu Engau 2 (dua) orang dan Kecamatan Pasir Belengkong 8 (delapan) orang.

Kemudian, lanjutnya di Kecamatan Tanah Grogot 31 orang, Kecamatan Kuaro 10 orang dan Kecamatan Long Ikis 10 orang, serta di Kecamatan Long Kali 6 (enam) orang.

“Saat ini 70 ODP tersebut berada di rumah, sebagian kondisi sehat, sebagian ada sakit tapi tidak ada indikasi mengidap penyakit radang paru atau pneumonia sehingga harus isolasi diri di rumah,” ujar Amir.

Amir melanjutkan sejauh ini dari 7  (tujuh) Pasien Dalam Pengawasan (PDP), hingga saat ini 4 (empat)  diantaranya sudah dipulangkan karena kondisi kesehatannya berangsur membaik.

“Karena kemarin dipulangkan 1 (satu) pasien PDP, (ia) tetap menjalani isolasi mandiri di rumah. Sehingga total pasien pulang berjumlah 4 (empat) orang, sekarang tinggal 3 (tiga) PDP,” ujar Amir.

Ke-3 (tiga) PDP yang saat ini dirawat di RSUD Panglima Sebaya, kata Amir kondisinya cukup stabil.

“Info sampai tadi pagi cukup stabil, mudahan sampai beberapa hari bisa dipulangkan dengan pertimbangan medis,” ujarnya.

Berau – Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid 19 di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mendirikan posko pembantu, Rabu (25/3/2020).

Seperti di Kecamatan Gunung Tabur. Posko gabungan tersebut akan stand by selama 24 jam memantau aktivitas warga.

Camat Gunung Tabur, Anang Saprani mengatakan jika pendirian posko tersebut sudah menjadi instruksi dari Pemkab Berau.

“Posko ini akan melakukan pemantauan dan penyemprotan disinfektan ke setiap kendaraan yang melintas, terutama yang dari Kaltara yang akan masuk ke wilayah kita,” ujarnya.

Keberadaan posko ini diharapkan tdapat mencegah penyebaran Covid-19 di Berau.Selain itu diperlukan juga kerja sama oleh seluruh masyarakat untuk mengikuti instruksi pemerintah untuk tetap di rumah.

“Kalau tidak ada kepentingan sebaiknya di rumah saja. Itu sudah jadi salah satu instruksi pemerintah untuk mencegaj wabah mematikan ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono menambahkan dalam posko tersebut melibatkan kepilisian sesuai maklumat Kapolri untuk tetap siaga.

“Adanya posko ini kita dapat memantau pergerakan orang-orang yang akan masuk di kota Berau dan lokasinya juga strategis,” katanya Kapolsek Gunung Tabur, Iptu Kasiyono.

Kasi Peralatan dan Perlengkapan BPBD Berau, Datu Hasbi menyampaikan jika saat ini sudah ada lima titik posko pembantu yang didirikan yakni di Bandara Kalimarau, Tepian Teratai, Teluk Bayur, Sambaliung dan Gunung Tabur.

“Di lima titik posko kami dari tim gabungan akan stanby 24 jam dan tugas ini kita tidak tau akan sampai kapan, kami akan terus melaksanakan tugas sesuai dengan arahan pimpinan,” tandasnya.

Kutai Timur – Sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien pandemik Virus Corona atau COVID-19 di wilayah Kutai Timur (Kutim), RSUD Kudungga kini telah menyiapkan satu blok khusus terdiri dari 15 ruangan dan tempat tidur, yang dijadikan sebagai blok isolasi khusus bagi pasien COVID-19 yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Demikian disampaikan Direktur RSUD Kudungga Kutim, dr. Anik Istiyandari, Rabu (25/3/2020).

“Kami sudah buka ruangan khusus isolasi penanganan pasien COVID-19. Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan pasien PDP. Tapi tentu kami berharap tidak terjadi lah lonjakan di Kutim,” ujar Anik.

Dijelaskan, ruangan yang saat ini digunakan sebagai ruang isolasi khusus penanganan pasien COVID-19, merupakan ruangan kelas VVIP dengan kapasitas 15 ruangan dan 15 tempat tidur, berada di Gedung Safir. Hingga saat ini baru 5 ruangan yang difungsikan. Sementara ruangan-ruangan yang berada di sebelah ruangan Safir, sudah dikosongkan dan disterilkan.

“Ruangan sudah siap, tinggal penuhan kebutuhan APD (Alat Pelindung Diri) standar saja yang belum terpenuhi sepenuhnya. Jadi APD seadanya saja yang digunakan sementara. Kami sudah minta kepada Dinkes (Dinas Kesehatan) Kutim, tapi memang masih kosong di distributor,” katanya.

Terkait kebutuhan tenaga medis khusus yang nantinya akan betugas dalam penanganan pasien PDP COVID-19, Anik mengakui jika pihaknya juga sudah mengajukan permohonan tambahan tenaga medis ke Dinkes Kutim. Menurutnya, paling tidak tersedia 15 orang tenaga medis khususnya tenaga perawat. Selain itu, pihaknya juga membutuhkan tambahan alat ventilator pernapasan, untuk mensuport jika ada pasien yang mengalami sesak atau gagal napas.

“Kami sudah minta kepada Dinkes Kutim untuk dibantu tenaga medis perawat 15 orang untuk ditempatkan di ruang isolasi khusus COVID-19. Minimal 10 orang lah tenaga medis yang harus disiapkan, karena tetap harus bergantian shift jaga. Kami juga butuh tambahan alat ventilator pernapasan, jaga-jaga jika ada yang sesak napas. Saat ini kami baru ada 3 unit dan digunakan di ruang ICU,” terang Anik.

Terkait perkembangan pasien PDP yang saat ini tegah ditangani pihak RSUD Kudunggan, Anik menyebutkan ada sebanyak 2 orang dan terus dilakukan observasi oleh tim medis.

“Sebelumnya ada 3 orang PDP yang dirawat ruang isolasi kami. Namun 1 orang sudah pulang dan dinyatakan negatif COVID-19, dan hanya mengalami bronkitis akut. Sementara, Selasa (24/3/2020) malam tadi, ada satu pasien PDP yang masuk. Jadi saat ini hanya ada 2 pasien PDP yang tengah menjalani rawat inap dan observasi dari tim medis kami,” sebut Anik.

Kepada masyarakat Kutim, Anik menghimbau agar tidak perlu panik menghadapi wabah COVID-19 yang saat ini melanda, namun juga tidak bersikap meremehkan. Tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan Dinas kesehatan, dengan melakukan Social Distancing atau mengisolasi diri di rumah sementara waktu selama 14 hari, serta tidak keluar atau beraktivitas di luar rumah jika memang tidak sangat mendesak atau penting.

“Kami sebagai petugas kesehatan tidak bosan-bosannya menghimbau kepada masyarakat, ayo sama-sama bertanggungjawab dalam mencegah penyebaran dan penularan Virus Corona, khususnya di Kutim. patuhi aturan Social Distancing dengan mengisolasi diri sementara di rumah, agar yang sehat tidak tertular dari si sakit dan yang sakit tetap di rumah agar tidak menulari yang sehat. Sering-sering cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, gunakan hand sanitizer usai menyentuh barang atau sesuatu, jika memang tidak menemukan air dan sabun untuk cuci tangan. Terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan makan-makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas tubuh,” pungkasnya.

Bontang — Pemkot menempuh langkah cepat guna memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Bontang. Terlebih usai penetapan seorang warga Bontang positif terpapar COVID-19.

Dalam waktu dekat, Pemkot Bontang akan memasang Wastafel Portabel di penjuru kota dan sejumlah ruang publik. Seperti pasar, terminal, pelabuhan, dan hingga trotoar jalan raya.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menuturkan hingga Rabu (25/3/2020) malam, sudah ada lima Wastafel Portabel siap diedarkan. Ini terbilang cepat, mengingat pengerjaan wastafel baru dilakukan Senin (23/3/2020) petang. Seusai COVID-19 dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Pihaknya berencana memperbanyak Wastafel Portabel tersebut. Agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat lebih luas, menyeluruh, dan terpenting, penyebaran COVID-19 di Bontang diminimalisir.

”Sementara baru lima yang jadi. Rencana mau kita diperbanyak. Doakan semoga bisa secepatnya,” ujar Wali Kota, Neni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (25/3/2020) malam.

Wastafel Portabel itu nantinya dilengkapi penampung air berkapasitas 800 liter. Secara berkala PDAM Tirta Taman bakal memasok air untuk seluruh Wastafel yang disebar, serta bakal selalu ada cairan pencuci tangan disediakan. Berikut instruksi mencuci tangan yang baik dan benar.

Sebelumnya, untuk mencegah penyebaran virus corona, Pemkot Bontang telah mengeluarkan Surat Edaran. Diantaranya memindahkan proses belajar ke rumah (Study from home) untuk seluruh jenjang pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga menengah atas.

Menerapkan sistem kerja dari rumah (Work From Home/WTH) 19 OPD sejak Senin (23/3/2020). Meminta seluruh rumah ibadah di Kota Bontang meniadakan sementara ibadah berjamaah. Serta melarang kegiatan yang melibatkan massa.

SAMARINDA—–Sejumlah anggota TNI Korem 091/ASN diperiksa suhu tubuhnya. Pemeriksaan dilakukan setiap hari oleh Tim personel Denkesyah 06.04.01 Samarinda dengan alat pengukur suhu tubuh (thermometer infrared).

Selain kepada seluruh personel yang akan berdinas, pengecekan juga berlaku bagi para pengunjung yang akan masuk area Makorem.

“Tiap tamu wajib melalui ruangan disinfektan. Sebagai upaya melawan Covid-19,” terangnya di Samarinda, Kamis (26/3/2020).

Setelah suhu tubuh diperiksa dengan menggunakan thermometer infrared. Tidak hanya prajurit, PNS maupun warga juga diwajibkan untuk mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan.

Lebih jauh diterangkan, personel dan tamu nantinya diwajibkan masuk ke dalam ruangan disinfektan. Kemudian kendaraan-kendaraan nanti ada personel yang menyemprot sebelum masuk area Makorem 091/ASN.

“Tiap tamu wajib melalui ruangan disinfektan. Sebagai upaya melawan Covid-19,” terangnya.

Kepada seluruh prajurit, PNS dan seluruh warga Samarinda tidak perlu panik, rajin mencuci tangan, jaga pola hidup sehat. Banyak mengkonsumsi air putih dan terpenting menghindari keramaian dan melajukan social distancing, imbaunya.

“Bila keluar rumah gunakan selalu masker. Rutin membersihkan rumah dan kantor,” pungkasnya.

Penrem 091/ASN

Samarinda – Ratusan petugas gabungan  terdiri dari berbagai instansi  bahu membahu melakukan penyemprotan disinfektan di jalan-jalan dan sudut kota Samarinda.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hendra AH mengatakan tujuan penyemprotan disinfektan ini adalah untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

“Kami akan lakukan penyemprotan selama tiga hari ke depan. Kami imbau semua warga Samarinda dapat  disimplin terhadap anjuran berdiam diri di rumah,” harapnya, ditemui usai penyemprotan, Kamis pagi (26/3/2020).

Didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Kebencanaan,  Ifran , SH, dijelaskan rute yang disemprot pada hari pertama ini adalah Jalan Kesuma Bangsa, Agus Salim, Basuki Rahmad, Taman Samarendah, Awang Long, Jenderal Sudirman, Pasar Pagi, kawasan Citra Niaga, Masjid Raya Darussalam,  kawasan tepian Mahakam, dan wilayah Kelurahan Kampung Jawa.

Hendra menjelaskan, personel yang diturunkan untuk penyemprotan di hari pertama ini,  BPBD Kota Samarinda berjumlah 50 orang, TNI dan Polri sebanyak 150 orang, Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Kota Samarinda masing-masing sebanyak 10 orang.

Dijelaskan juga, untuk rute hari kedua, penyemprotan akan dilakukan di jalan-jalan di wilayah Samarinda Seberang dan sekitarnya. Penyemprotan akan dimulai sejak pukul 08.00 Wita dan akan menyasar tidak saja jalan tetapi juga tempat-tempat umum.

“Kami berharap warga disiplin untuk tetap di rumah dan menjaga jarak dengan anggota keluarga lainnya serta hindari kerumunan. Pak Walikota Samarinda (Syaharie Jaang) kemungkinan akan menambah masa libur (belajar dan bekerja di rumah) atan ditambah sepuluh hari lagi,” jelasnya.

Sejak diterbitkannya surat hasil keputusan bersama Tim Pembina Samsat yang terdiri dari unsur Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim dan PT Jasa Raharja (Persero) cabang Kaltim, per tanggal 24 Maret 2020, maka dilakukan penutupan pelayanan kesamsatan di Kaltim sampai dengan 29 Mei 2020.

Kepala Bapenda Kaltim Hj Ismiati mengungkapkan sejak Selasa 24 Maret 2020 layanan samsat secara tatap muka ditutup di seluruh wilayah Kaltim. Namun masyarakat wajib pajak masih bisa membayar pajak kendaraam bermotor (PKB) tahunan secara online melalui layanan Samsat Online atau e-Samsat.

“Pemprov Kaltim masih tetap dapat melayani wajib pajak karena memiliki inovasi e-Samsat. Sekiranya kita tidak membangun aplikasi ini maka layanan akan terhenti total. Jadi masyarakat Kaltim bisa melakukan transaksi pembayaran PKB tahunan secara online,” ungkap Ismiati.

Ismiati menjelaskan berdasarkan data dari laman resmi Bapenda Kaltim www.simpator.kaltimprov.go.id per hari Rabu, 25 Maret 2020 pukul 17.00 Wita, untuk realisasi penerimaan PKB melalui e-Samsat sebesar Rp37.495.413 yang didapat dari sejumlah unit layanan pembayaran online, yakni Bank BCA 1 transaksi, Indomaret (46 transaksi), Bankaltimtara (3 transaksi), Bank Mandiri (3 transkasi), Bank BRI (1 transaksi) dan Samsat Online Nasional (Samolnas) dengan 3 transaksi.

“Sejak jam 8 pagi tadi sudah ada yang bayar. Meskipun penerimaan sedikit atau kecil, namun kita tidak melihat dari sisi nominal nya tapi lebih kepada pelayanan yang bisa dipakai masyarakat ditengah situasi dan kondisi seperti ini,” jelas Ismi.

Dengan dukungan inovasi e-Samsat Mobile, Ismiati memastikan kesiapan sistem milik Bapenda dapat menunjang secara penuh.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, selama layanan Samsat ditutup sementara, pemerintah tidak memberikan denda PKB dan denda sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) apabilabelum bisa membayarkan pajak kendaraannya ketika jatuh tempo pada periode 24 Maret sampai 30 Juni 2020 atau saat penutupan layanan,” tambahnya.