Samarinda—- Kasus penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kaltim, Senin (30/3/2020), tidak ada penambahan kasus positif dan masih tetap 17 kasus. Namun demikian menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Provinsi Kaltim , Andi Muhammad Ishak, ada terjadi perubahan ataupun perbaikan data dari Kabupaten/kota terutama yang terjadi dari Kota Balikpapan.

“Ini berdasarkan definisi operasional sebelumnya, jadi revisi terakhir ada perubahan sedikit terkait klasifikasi kasus Covid-19 di Kaltim,” ucapnya pada saat jumpa pers, di Aula Dinkes Kaltim, Senin (30/3/2020).

Andi menjelaskan orang dalam pemantauan (ODP) tiga hari ini ada penambahan sebanyak 689 kasus, yang selesai pemantauan ada 887 kasus dan dalam proses ada 2.210 kasus.

Andi meminta kabupaten dan kota bisa menskrining ulang ODP yang ada. Untuk kasus pasien dalam pengawasan (PDP) ada penambahan 86 kasus dari 84 kasus yang merupakan perbaikan data dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, sehingga total PDP menjadi 169 kasus.

Lanjut Andi, ada penambahan kasus yang merupakan tambahan baru PDP yaitu 1 kasus dari Kutai Barat, 2 kasus dari Kutai Timur dan 1 kasus dari Berau.

Jadi secara Akumulasi Gugus Tugas Penangan Covid 19 jelasnya, Kaltim menerima jumlah OPD 2.210 kasus, PDP 169 kasus, negatif 84 kasus. Positif 17 kasus dan masih dalam proses ada 68 orang.

Dirinya menambahkan, per 30 Maret 2020 terjadi penambahan hasil negatif sebanyak 45 kasus berasal dari Balikpapan yang didapat data hasil kegiatan tracing kontak sebelumnya.

 

 

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser akan memprioritaskan deteksi gejala virus corona atau COVID-19 kepada Orang Dalam Pantauan (ODP) di 3 cluster penyebaran virus.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser, Amir Faisol mengatakan ketiga cluster tersebut yakni cluster Bogor, KPU, dan cluster Ijtima ulama di Gowa Sulawesi Selatan.

“Deteksi dini menggunakan rapid tes kami prioritaskan untuk ODP dari 3 cluster yaitu cluster Bogor, KPU, dan  Ijtima Ulama Gowa,” kata Amir Faisol, Selasa 30 Maret 2020.

Amir mengatakan hal itu dilakukan mengingat dari 3 cluster tersebut diantaranya sudah ada yang positif terjangkit corona.

“Yang terakhir cluster Ijtima ulama ada yang positif,” ujar Amir.

Saat ini lanjut Amir, 41 warga Paser peserta Ijtima Ulama di Gowa dimasukkan ke dalam status ODP. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Saat ini 41 peserta Ijtima ulama kami masukkan dalam ODP,” ujar Amir.

Amir menjelaskan saat ini terdapat 102 alat rapid test untuk mendeteksi cepat warga yang memiliki gejala corona.

“Alat tersebut diprioritaskan untuk tenaga medis dan ODP,” ujar Amir.

Amir menilai pengujian rapid test tersebut penting dilakukan untuk mencegah cepat potensi adanya virus Corona.

“Meski alhamdulillah sampai saat ini belum ada kasus positif corona di Kabupaten Paser,” ujar Amir.

Hingga Senin 30 Maret 2020, belum ada kasus pasien positif Corona. Dari 8 Pasien Dalam Pengawasan, 1 diantaranya sudah dipulangkan. Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 181 orang.

“Kita tetap harus waspada, terapkan social distancing atau jaga jarak, berdiam di rumah, dan jaga imunitas tubuh,” ujar Amir.

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser segera melakukan pengecekan suhu di perbatasan. Dalam waktu dekat akan dilakukan di perbatasan Long Kali dan Babulu.

“Mudah-mudahan besok juga bisa dilakukan pengukuran suhu di pintu gerbang perbatasan antara Kecamatan Long Kali dan Babulu. Kita sudah kordinasi dengan kecamatan,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol, Senin 30 Maret 2020.

Dalam kegiatan ini kata Amir Pemkab Paser akan melibatkan puskesmas setempat dan aparat keamanan.

Amir mengatakan upaya ini merupakan sebagai langkah antisipasi pencegahan potensi gejala COVID-19.

“Setiap warga dengan suhu tubuh diatas 38 celcius kita waspadai,” kata Amir.

Dengan pengecekan suhu tubuh di gerbang perbatasan diyakini dapat memudahkan pencegahan penyebaran virus.

“Meski gejala suhu tubuh diatas 38 celcius belum tentu mengarah ke corona,” ujar Amir.

Amir mengimbau kepada masyarakat dari luar daerah, terutama daerah terjangkit untuk dapat melapor ke puskesmas terdekat.

Termasuk mahasiswa yang besar di luar daerah tetap diperbolehkan pulang asalkan segera melapor ke puskesmas.

“Termasuk mahasiswa. Kami harap segera melapor puskesmas,” ucap Amir.

Hingga Senin 30 Maret 2020 belum ditemukan kasus pasien positif Corona. Untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) berjumlah 181. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 1 orang, dan 7 pasien sebelumnya sudah dipulangkan karena kondisinya membaik.

SAMARINDA– Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah antispatif guna memutus penyebaran Covid-19 di Kaltim khususnya Kota Tepian.

Pasalnya selama tiga hari ke depan, Pihaknya akan membatasi transmisi lokal yang berasal dari luar Samarinda, terutama dari Kota Balikpapan.

Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menilai hal tersebut jadi pertimbangan bukan tanpa alasan. Menurutnya, pintu masuk berasal dari kota Minyak itu cukup rawan hingga perlu diambil tindakan membatasi masuknya para pendatang.

“Kita target tiga hari lagi kami sosialisasikan. Insya Allah kami akan membuat pembatasan tapi bukan ditutup full, namun orangnya yang kita batasi ke Samarinda. Seperti hanya jalan-jalan ke tempat keluarga atau mudik kami akan tutup,” kata Sugeng saat dikonfirmasi pada Senin (30/3/2020).

Meski begitu, Kota Balikpapan yang kini telah menjadi salah satu zona merah, akses masuknya tidak akan ditutup sepenuhnya. Mengingat, seluruh pendistribusian alat kesehatan pun bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat melalui jalur tersebut. Sehingga tidak bisa sembarangan dilakukannya penutupan.

“Untuk barang, alat medis yang menjadi relawan boleh masuk Samarinda. Kita harapkan nanti juga dari Kukar dan Bontang. Dan nanti dari jalur laut pun seperti itu,” ungkapnya.

Untuk akses jalur udara, Sugeng masih mempertimbangkan. Pasalnya, pihak pemkot lebih mudah mendapatkan data-data orang yang masuk melalui jalur udara yang kini sangat diperlukan. Seperti jumlah data pendatang yang mendarat tiap harinya bisa dilacak dari data keberangkat dan kepulangan.

“Jalur udara masih diperhitungkan karena data yang dari udara kami sudah terima lengkap alamatnya, serta jam berapa sehingga itu mudah di-tracing. Kami akan membuat payung hukum segera terhadap apa yang kita lakukan,” Imbuhnya.

Balikpapan- Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Prov Kaltim, Fuad Asaddin melepas Ekspor. Pelepasan tersebut dilakukan bersama dengan Dirut KKT (Kaltim Kariangau Terminal ), Muhammad Basir dan jajarannya . (30/3/2020)

Kegiatan tersebut merupakan bentuk dari kepedulian dinas terkait guna menunjang perekonomian Kaltim saat ini dan akan berlangsung seterusnya.

Kadis Perindagkop dan UKM Prov Kaltim, Fuad Asaddin menerangkan Pelaksanaan Ekspor langsung melalui Pelabuhan Kariangau telah dibuka kembali dengan tujuan ke seluruh negara dengan Operator Sealand (A Maersk Company), Maersk Line.Pengiriman di jadwalkan setiap hari Senin di Pelabuhan petikemas Kariangau.

Implikasi dari ekspor langsung menurut Kepala dinas Perindakop & UKM , perekonomian Kaltim menjadi terangkat , meningkatkan pendapatan dalam daerah , pengembangan industri sehingga lapangan pekerjaan terbuka, kesejahteraan masyarakat semakin membaik .

“Masing-masing industri dan usaha sekitaran daerah Kaltim diharapkan meningkatkan produk unggulanya, karena pasar luar negri sudah ada peminatnya, dengan adanya ekspor langsung dan jalan tol Samarinda Balikpapan bisa memangkas biaya pengiriman ,” pungkas Fuad Asaddin diwawancarai dari via telefon.

Komoditas unggulan Kaltim yang diekspor hari ini berupa , Rumput Laut Udang, dan Palm Acid Oil (PAO).

 

 

 

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser akan memutuskan isolasi wilayah untuk mencegah virus corona atau COVID-19, melalui rapat yang akan digelar besok, Selasa 31 Maret 2020.
“Besok kita rapat dengan camat untuk membahas isolasi wilayah,” kata Sekda Paser Katsul Wijaya, Senin 30 Maret 2020.
Pada rapat besok kata Katsul juga akan dibahas konsekuensi jika keputusan isolasi wilayah diambil.
“Termasuk pembagian kebutuhan untuk masyarakat yang terisolasi,” kata Katsul.
Katsul mengatakan untuk penerima bantuan, diperlukan data yang akurat. “Terkait pendistribusiannya diperlukan data dari masing-masing kecamatan,” ujar Katsul.
Oleh karena itu pada rapat besok sejumlah camat akan diundang sehingga tidak ada masalahmasalah nantinya dalam proses pendistribusian bantuan.
Katsul mengatakan pada rapat besok juga akan dibahassoal insentif bagi tenaga medis yang menangani COVID-19.
“Soal insentif tenaga medis juga akan dibahas besok,” ujar Katsul.

KUKAR – Satgas Covid-19 Aman Nusa II Polres Kutai Kartanegara membuka layanan hotline di nomor 0852-4890-0388, bagi masyarakat yang ingin membuat laporan pengaduan, terkait hal hal yang berkaitan dengan penanggulangan Covid-19 di wilayah Kukar.

Adapun pengaduan yang bisa masyarakat laporkan melalui Hotline ini antara lain jika ada ditemukannya warga yang dinyatakan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih berkeliaran di tempat umum, maka pihak Polres Kukar akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kukar untuk dilakukan tindakan.

“Masyarakat bisa melaporkan warga ODP dan PDP agar kita bantu menekankan untuk tetap tinggal (menjalani isolasi mandiri), namun apabila masih bersikeras maka yang bersangkutan akan dibawa ke lokasi isolasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah seperti asrama atlit,” jelas Kapolres Kukar, AKBP Andrias Susanto Nugroho, Senin(30/03/2020).

Kapolres Kukar juga menghimbau masyarakat Kutai Kartanegara untuk menaati surat edaran ataupun maklumat Kapolri, untuk bisa menjaga kesehatan diri dan keluarga, tidak keluar rumah apabila tidak terlalu penting, tidak keluar kota, untuk menghindari wabah corona yang telah terjadi di seluruh dunia, dengan angka postif dan meninggal semakin hari semakin meningkat.

” Mari kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa supaya wilayah Kukar, wabah ini tidak banyak menyebar, dan kita juga terhindar dari Covid-19,” tutup Kapolres Kukar.

 

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang mulai memberlakukan karantina wilayah hari ini, Senin (30/3) sampai 30 April atau sampai pandemi Covid-19 mereda. Ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus itu di Kota Taman.

“Draf untuk karantina wilayah sudah dibuat. Kami berlakukan mulai 30 Maret sampai 30 April atau sampai dari berhentinya wabah,” jelas Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat dikonfirmasi.

Neni bilang karantina wilayah sudah dianggap perlu. Apalagi dahsyatnya penyebaran virus corona. Dia tak mau kecolongan. “Ini upaya melindungi masyarakat dari pandemi dan bencana nasional Covid-19. Peningkatan kewaspadaan dan upaya bersama harus dilakukan,” tegas Neni.

Karantina wilayah di Bontang yaitu membatasi mobilitas penduduk yang akan masuk dan keluar dari wilayah Kota Bontang melalui jalur pelabuhan Umum Lok Tuan Bontang.

Pemkot pun memohon kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Cq. Direktorat Jenderat Perhubungan Laut untuk menghentikan sementara khusus kapal penumpang milik PT PELNI dari dan ke Pelabuhan Umum Lok Tuan terkecuali pengangkutan barang.

Langkah karantina wilayah pun sudah mulai diterapkan kala 96 orang penumpang KM Egon asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan tiba di Pelabuhan Lok Tuan, Sabtu (28/3) petang. Mereka diminta petugas agar mengisolasi diri selama 14 hari di rumah. Para penumpang pun diminta mengisi formulir keterangan berasal dari luar Kota Bontang.

Petugas menyemprotkan cairan disinfekatan kepada seluruh penumpang saat turun kapal. Mereka pun diperiksa satu demi satu gejala klinis covid-19. Hasilnya seluruh penumpang tak menunjukkan gejala klinis. Koordinator gugus tugas covid-19, Jamila Suyuthi mengimbau seluruh penumpang wajib mengisolasi diri selama di Bontang.

Para penumpang pun diwajibkan melaporkan diri kepada petugas

BERAU – Mengantisipasi pendemi virus Corona atau Covid- 19, Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus berupaya mencari solusi, Senin (30/3/2020)

Seperti mencari tempat untuk menampung pasien jika terjadi lonjakan. Salah satunya menyediakan bangunan hotel untuk menampung pasien jika terjadi lonjakan.

Yakni bangunan Hotel Cantika yang terletak di Jl Pulau Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Berau.

Rencananya bangunan tersebut akan disulap menjadi ruang isolasi untuk pasien yang terinfeksi virus Corona atau Covid 19.

Mengecek kondisi bangunan, Sekretaris Daerah, Muhammad Ghazali bersama Kadis Kesehatan Berau, Iswahyudi meninjau langsung bangunan tersebut untuk dilakukan perbaikan nantinya.

Bangunan dua lantai tersebut terdiri dari 60 kamar dan kondisinya cukup bangus hanya beberapa yang terlihat kusam.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan rencananya kamar yang terdapat di Hotel Cantika diperuntukkan untuk pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

“Untuk orang yang berstatus OPD rencananya akan disiapkan 10 kamar terlebih dahulu yang setiap kamar terdiri dari dua pasien,” katanya.

“Sedangkan untuk yang Pasien Dalam Pengawasan (PDP)  tetap dirawat di rumah sakit lantaran masih perlu ruangan ICU atau mendapatkan unit perawatan intensif,” jelasnya.

Sekda Berau, Muhammad Ghazali menambahkan, penyediaan bangunan untuk menampung pasien Corona jika terjadi lonjakan berdasarkan hasil rapat.

Menurutnya, ketersediaan ruangan rumah sakit yang ada saat ini tidak dapat menampung jika terjadi lonjakan.

Lanjut Muhammad Ghazali menjelaskan langkah tersebut harus diambil untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan ODP dan PDP.

“Langkah ini kita lakukan sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan, jadi segala sesuatunya harus kita persiapkan,” katanya.

“Hasil rapat dengan pihak rumah sakit menyebutkan jika tak dapat menampung semua apalagi rumah sakit tetap menerima pasien lainnya,” tuturnya.

Sehingga perintah Bupati lanjut Sekda dipilihlah Hotel Cantika yang akan dijadikan lokasi karantika jika terjadi lonjakan.

Berau – Wakil Bupati Kabupaten Berau,  H. Agus Tantomo tak tinggal diam dan berpangku tangan di tengah maraknya wabah Coronavirus-19. Yang saat ini membuat warga was-was ketika berada di luar rumah.

Terutama warga berpenghasilan kecil yang harus melakukan aktivitas pekerjaan untuk menyambung kebutuhan keluarga.

Bentuk kepeduliannya pun mengalir tulus dari kantong pribadinya, dengan menyiapkan 10 ribu ekor ayam potong segar yang secara bertahap akan dibagikan kepada warga di 10 kelurahan di 4 Kecamatan terdekat, Sabtu (28/3).

Aksi peduli kepada sesama ini dimulai di RT 05 Kecamatan Karang Ambun, yang tidak jauh dari kediaman pribadinya. Ada sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) yang menempati bangsal atau rumah pribadi mendapatkan ayam potong gratis ini.

Yang menarik, Wabup H. Agus Tantomo yang turun langsung untuk menyerahkan bantuan. Sekaligus memberikan imbauan bahaya Covid-19 dari pintu ke pintu.

Agar warga memperhatikan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker ketika bepergian hingga membatasi waktu keluar rumah.

“Ini bentuk kepedulian saya pribadi, saya pesan warga tetap di rumah jaga kesehatan, untuk menghindari wabah covid ini,” tuturnya.

Di lokasi ia menjelaskan, untuk hari pertama sebanyak 2 ribu ayam potong diserahkan kepada warga masyarakat. “Satu keluarga satu ekor, kalau lebih tetap kita kasih, biar semua terbagi,” jelasnya.

Pembagian ayam potong ini, Wabup juga melibatkan Komunitas Berau Journalist Diver untuk mendistribusikan di beberapa tempat tinggal warga.

“Kita turun bersama-sama, sekaligus untuk memberi contoh kepada komunitas lain agar bisa tergerak membantu warga, dan peduli pandemi Covid,” ungkapnya.