BALIKPAPAN- Pemerintah Kota Balikpapan masih terus mempersiapkan pengajuan Pengetatan Sosial Berskala Besar (PSBB)demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan kebijakan PSBB masih terus dikaji oleh pemerintah kota demi meminimalisir kendala yang ada.

“Kita masih mengkaji, jangan sampai hal yang menjadi keterbatasan kembali terulang. Kita tengah pelajari pengalaman kota lain yang sudah lebih dulu,” ujar Rizal Effendi, kemarin

Dari penuturannya, Rizal saat ini terus berkomunikasi dengan Walikota Banjarmasin mengenai penerapan PSBB.

Pasalnya, ia tak ingin seperti Kota Surabaya yang dihari pertama menerapkan PSBB justru terjadi kemacetan lalu lintas.

“Kita lihat dibeberapa kota yang sudah lebih dahulu mereka masih mengalami beberapa kendala, seperti misalnya Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Rizal pun meyakinkan pada awak media, hingga kini pemerintah kota juga masih belum menentukan tanggal terkait dengan penerapan PSBB.

Menurutnya ada atau tidaknya PSBB, sebenarnya pemerintah kota dengan segala imbauannya sebagian besar hampir mendekati kebijakan tersebut.

“Yang jelas informasi tanggal 8 Mei itu belum, kita masih belum tentukan tanggal. Jangan PSBB ditekankan terus, tanpa PSBB pun pada prinsipnya kita harus disiplin terhadap imbauan yang ada,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah kota Balikpapan memang telah memenuhi syarat terkait dengan aspek anatomi kesehatan. Namun terkait dengan aspek sosial, pemerintah kota masih terus mempertimbangkan hal tersebut.

Tana Paser – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser memperpanjang kegiatan Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah hingga 20 Mei 2020.

“Belajar di rumah diperpanjang sampai 20 Mei 2020, sambil menunggu perkembangan dan regulasi selanjutnya,” kata Kepala Disdikbud Paser Murhariyanto, Rabu (29/4).

Disdikbud Paser kata Murhariyanto sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran terkait keputusan tersebut, yang berlaku bagi seluruh satuan pendidikan mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) hingga SMP.

Keputusan itu tertuang dalam surat edaran Disdikbud Paser Nomor: B/421/637/PSD.4.1/IV/2020 tertanggal 23 April, perihal pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19.

Murhariyanto mengambahkan, dengan diberlakukannya aturan ini maka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan standar keamanan COVID-19 diupayakan secara daring atau online.

“Tujuannya untuk menghindari kerumunnan orangtua dan anak di sekolah,” ujar Murhariyanto.

Oleh karena itu, Murhariyanto meminta setiap sekolah segera menyiapkan media aplikasi online melalui anggaran BOS, adapun untuk daerah blank spot agar menyesuaikan.

Kepala Satuan Pendidikan atau kepala sekolah lanjut Murhariyanto, diminta agar selalu menyampaikan imbauan pencegahan penyebaran COVID-19 kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik serta masyarakat sekitar.

“Pencegahan sesuai protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. sebagaimana edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui media sosial,” kata Murhariyanto.

Seperti mengenakan masker dengan benar, mengurangi pertemuan yang tidak perlu, cuci tangan dan menjaga kebersihan, tinggal di rumah hingga aman, jika memiliki gejala yang mencurigakan segera konsultasikan dengan tenaga medis, imbuhnya.

Samarinda— Penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Kaltim kembali memperlihatkan adanya kenaikan yang signifikan pada Kamis, 30 April 2020.

Dimana jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim bertambah sebanyak 15 kasus, sehingga jumlah kasus positif naik menjadi 134 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan penambahan 15 kasus tersebut berasal dari Kabupaten Berau 11 kasus, Kota Balikpapan 3 kasus dan 1 kasus dari  Kota Bontang.

” 15 kasus tambah 6 per 10 nah itu 13 diantaranya berasal dari klaster Itjima Gowa (Sulawesi Selatan), kasus terbanyak berasal dari Kabupaten Berau yang seluruhnya terkait dengan Cluster tersebut,”sebutnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Kamis (30/4/2020).

Andi merincikan, dari 11 Kasus dari Kabupaten Berau, 10 diantara BRU 9 BRU 9 laki-laki 46 tahun, BRU 10 laki-laki 54 tahun, BRU 11 laki-laki 44 tahun, BRU 12 laki-laki 21 tahun, BRU 13 laki-laki 44 tahun, BRU 14 laki-laki 42 tahun, BRU 15 laki-laki 45 tahun, BRU 16 laki-laki 46 tahun, BRU 17 laki-laki 42 tahun, BRU 18 laki-laki 44 tahun, merupakan pelaku perjalanan dari Gowa (Sulawesi Selatan) serta 10 pasien tersebut dirawat di RSD Covid-19. Sementara 1 pasien BRU 19 wanita 23 tahun merupakan kontak erat BRU 5, yang dirawat di RSUD Abdul Rivai.

Kemudian 3 kasus berikutnya dari Kota Balikpapan merupakan BPN 30 wanita 30 tahun kontak erat pelaku perjalanan dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan), BPN 31 laki-laki 35 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Surabaya(Jawa Timur) yang telah dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan sejak 21 April 2020 dan BPN 32 laki-laki 16 tahun merupakan Pelaku perjalanan dari Gowa (Sulawesi Selatan) yang telah dirawat di RSUD Beriman Balikapapn sejak 22 April 2020.

1 kasus tetakhir dari Kota Bontang yaitu BTG 10 laki-laki 54 tahun merupakan kasus OTG yang telah dirawat di RSUD Taman Husada sejak 20 april 2020.

Lanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 2 kasus yaitu 1 kasus dari Kabupaten Berau dan 1 Kasus dari Kota Bontang. Dengan begitu total PDP menjadi 544 kasus.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilaporkan bertambah 109 kasus dari total 7.921 kasus, selesai pemantauan 6.678 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.243 kasus.

Dirinya juga menyebutkan ada penambahan 1 kasus pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 berasal dari Kota Balikpapan yaitu BPN 2. Dengan begitu total pasien sembuh dari Covid-19 di Kaltim menjadi 13 kasus.

Selain itu juga terjadi penambahan PDP dengan hasil negatif sebanyak 2 kasus, yaitu dari Kabupaten Berau dan Kota Bontang.

Samarinda – Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2020 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 di Ruang Heart Of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (30/4).

Musrenbangnas 2020 dan RKP 2021 via virtual dibuka langsung Presiden Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta. Dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga/badan/non kementerian, Panglima TNI dan Kapolri, para gubernur, bupati dan walikota se Indonesia.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi meyakini Indonesia akan bangkit dan memiliki lompatan jauh pasca pendemi virus corona (Covid 19). Dirinya optimis tahun 2021 adalah tahun recovery atau tahun pemulihan dan tahun reform (perubahan kearah lebih baik).

“Negara pemenang bukan hanya negara yang berhasil cepat mengatasi covid tetapi negara yang cepat melakukan pemulihan,” katanya.

Menurut Presiden, situasi pendemik seperti saat ini memberikan kesempatan untuk melihat lagi, apa yang perlu diperbaiki dan harus direform. Agar diketahui seberapa kuat ketahanan ekonomi dan pangan Indonesia.

“Dalam situasi ini kita bisa melihat dan menghitung lagi berbagai potensi dalam negeri yang belum terkelola secara maksimal dan belum dimanfaatkan dengan baik. Ini penting demi pemulihan dan kebangkitan ekonomi serta sosial masyarakat,” tegas Jokowi.

Hadir mendampingi gubernur, Plt Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub, Asisten Administrasi Umum HS Fathul Halim, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Abu Helmi dan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jauhar Efendi, kepala biro dan pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim.

Samarinda – Walau dalam masa pandemi virus korona atau Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia, namun PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) tetap menjaga produksi minyak dan gas dalam sumbangannya terhadap migas nasional.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk usaha, tetap melaksanakan operasi memproduksi minyak dan gas dan tetap menjaga aspek keselamatan kerja.

General Manager PHM, John Anis mengatakan bahwa produksi gas dan minyak bumi di Wilayah Kerja (WK)  Mahakam hingga Kwartal 1 2020 tetap baik, dan sejauh ini tidak terdampak oleh pandemi Covid-19.

“Kami tetap berjuang dan berdoa agar wabah yang tengah merebak ini tidak mempengaruhi kinerja produksi PHM di WK Mahakam, namun ke depan hal yang harus kita cermati dan menjadi keprihatinan bersama adalah dampak penurunan harga minyak mentah dunia terhadap permintaan produksi migas kami,” ujarnya di Jakarta pada Rabu malam (29/4).

Dalam rilis yang dikirim dijelaskan jika hingga akhir Maret 2020 atau Kwartal 1 2020, rata-rata produksi gas WK Mahakam mencapai 658,5 mmscfd (wellhead), dimana target teknis Work Program & Budget (WP&B) 2020 adalah 590 mmscfd.

Sedangkan untuk likuid (minyak dan kondensat) produksinya mencapai 30,34 kbpd, sedikit lebih tinggi daripada target teknis WP&B 2020 yakni 28,43 kbpd.

“Capaian ini berkat penambahan produksi dari sejumlah sumur baru yang selesai dibor pada 2019 dan telah mulai berproduksi pada awal tahun ini, serta upaya pemeliharaan sumur-sumur (work over & well services) yang ada,” jelas Anis.

Saat ini harga minyak mentah dunia telah anjlok hingga di bawah US$ 30 per barel. Ini merupakan dampak dari banjir pasokan di pasar internasional dan lemahnya permintaan global akibat kebijakan lockdown yang diterapkan banyak negara untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Pada tahun 2020 PHM menargetkan akan mengebor 117 sumur tajak, dan 2 sumur eksplorasi (South Peciko dan Tunu Deep East). Banyaknya jumlah sumur yang dibor itu merupakan upaya untuk memaksimalkan cadangan hidrokarbon yang tersedia, karena cadangan dan produksi dari sumur-sumur yang ada sudah semakin marjinal.

“Kita semua berharap dalam situasi lemahnya permintaan dunia ditambah harga minyak mentah internasional yang rendah, diharapkan  pemerintah bersedia memberikan bantuan terhadap industri hulu migas demi mengurangi tekanan,” harapnya.

Tenggarong – Belajar di rumah selama pandemik virus korona atau Covid-19 tidak menyurutkan semangat belajar siswa di SDN 003 Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Kurnia Astuti, pengajar di SDN 003 Tenggarong berpendapat penggunaan aplikasi whatapp dalam belajar-mengajar mampu meningkatkan hubungan anak dan anggota keluarga dalam mengaplikasinya arahan pengajarnya.

“Bersyukur dengan adanya pelatihan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari Tanoto Foundation, Saya dapat memahami jenis apa yang sesuai dengan potensi sekolah dan siswa serta pelaksanaan pembelajaran. (Aplikasi) WhatsApp masih menjadi favorit Kurnia dalam PJJ karena dapat digunakan di laptop maupun telepon genggam, dapat melampirkan foto, video, audio, dan forum diskusi dapat dibentuk secara realtime. Siswa dan orang tua siswa juga sangat familiar dengan WhatsApp Group,” ucapnya.

Kurnia mengakui, jika memberikan pelajaran tentang energi sulit melekat diotak siswa jika hanya melalui dialog di WhatsApp Group. Untuk itu ia menugaskan siswanya menggambar dan mendokumentasikan aktivitas perubahan energi yang ada di sekitar rumah dalam bentuk video

Para siswa mendemonstrasikan kegiatan sehari-harinya yaitu menonton TV, membuat minuman dingin, membantu ibu, menyeterika baju. Kemudian para siswa menentukan listrik yang digunakan beserta perubahannya. Para siswa memahami bahwa listrik dapat mengubah menjadi bunyi dan cahaya, padat menjadi cair, dingin menjadi panas dan panas menjadi dingin. Setelah teridentifikasi, siswa meminta bantuan orang tua dan adik untuk merekam aktivitasnya dan penjelasannya.

“Saya sekarang sedang membuat minuman dingin dengan alat masak blender. Perubahan yang terjadi adalah dari energi listrik menjadi energi gerak,” jelas Ramadhani, siswa kelas IV.

Sementara itu, Fadhil, sangat tertarik dengan tanaman rempah-rempah yang tumbuh di sekitar rumahnya. Ada jahe, kunyit kencur, hingga buah asam.

Setelah mengerjakan tugas mata pelajaran IPS kelas IV tentang sumber daya alam hewani dan nabati, Fadhil akhirnya mengetahui betapa pentingnya sumber daya alam tersebut di tengah pandemik seperti ini.

Awalnya, Fadhil membagi-bagi mana sumber daya nabati dan hewani di sekitar rumahnya. Baik, orang tua Fadhil dan tetangga, tidak mempunyai sumber daya hewani, yaitu binatang yang ditemukan di alam liar atau peternakan. Di lingkungannya, budidaya hewan air juga tidak ditemukan.

Namun, Fadhil menemukan sumber daya nabati, yaitu rempah-rempah yang ditanam ibu dan teman-teman ibunya. Sumber daya alam nabati adalah sumber daya alam yang berasal dari tumbuhan.

Fadhil memutuskan untuk mendokumentasikan pembuatan jamu jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam situasi pandemik seperti ini.

“Dengan belajar tentang sumber daya alam, saya tidak hanya membedakan sumber daya alam nabati dan hewani, tetapi bagaimana pemanfaatannya,” tutup siswa kelas IV, Fadhil.

 

SAMARINDA – Tak kenal lelah dalam menjalankan tugasnya disaat gencarnya menangani pemutusan rantai Covid-19, kali ini dalam aksi sosialnya berbagi di Bulan Ramadhan atau Bulan Penuh Berkah dengan membagikan takjil untuk berbuka puasa.

Berbagi di Ramadhan 1441 H yang mana aksi ini patut dicontoh disaat warga masyarakat terdampak sosial ekonomi akibat wabah dari Virus Corona

Seperti yang dilakukan sejumlah personel Denpom Samarinda VI/1 yang beralamat Jl. Awang Long No.4, Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kamis (30/4/2020).

Pembagian takjil yang dilakukan jelang waktu berbuka puasa itu dipimpin langsung oleh Danden Pom VI/1 Smd, Mayor Cpm Teguh Ariwibowo.

“Alhamdulillah, Ramadhan ini kami bisa berbagi. Semoga takjil ini bisa menebus sedikit bagi saudara kita yang sedang berpuasa dan tidak memungkinkan lagi tiba di rumah untuk berbuka,” ungkap Danden Pom.

Kegiatan berbagi takjil dilaksanakan selama bulan Ramadhan dan diberikan kepada pengguna jalan sebagai bentuk rasa persaudaraan kepada sesama yang sedang berpuasa.

“Ini kegiatan rutin yang kami lakukan. Semoga makanan seadanya yang dibagikan ini dapat membantu saudara kita yang tengah berpuasa,” terangnya.

Lebih lanjut dirinya berharap dengan kegiatan berbagi seperti ini diharapkan akan mendekatkan TNI dengan rakyat.

Disela-sela pembagian takjil di jalan, salah satu warga pengendara yang menerima takjil, mengucapkan terima kasih kepada Denpom VI/1 Samarinda atas kepeduliannya yang mau berbagi takjil di bulan Suci Ramadhan 1441 H, karena takjil yang dibagikan ini, kami tidak terburu-buru untuk membatalkan Puasa dan tepat waktu untuk berbuka Puasa, saat di perjalanan.

Penrem 091/ASN

Ujoh Bilang, (29/4)- Kedisiplinan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dan kejujuran menceritakan riwayat perjalanan, dinilai menjadi kunci dalam mencegah penyebaran COVID-19, karena pemerintah telah membuat berbagai imbauan dan anjuran untuk penanganan pandemi ini.

“Komitmen seluruh masyarakat menerapkan anjuran pemerintah baik physical distancing, pola hidup sehat, dan lainnya merupakan kunci utama mencegah COVID-19,” ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Rabu.

Hal yang juga tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait dalam mempertahankan zona hijau di Mahakam Ulu, sehingga kawasan perbatasan dengan Malaysia ini masih tetap tidak ada yang positif COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini, lanjutnya, status Mahakam Ulu masih di zona hijau sehingga hal ini harus disyukuri. Namun bagaimana mempertahankan ini, kuncinya ada di masyarakat, yakni kejujuran melaporkan bagi yang baru datang dari luar daerah karena kedisiplinan menjaga daerah tergantung komitmen bersama.

“Masyarakat harus mematuhi aturan yang dikelurkan pemerintah, kemudian perusahan harus sama-sama menjaga supaya tidak mendatangkan orang luar lagi untuk sementara, lantas menjaga karyawannya untuk tidak ke luar masuk ke daerah yang terpapar COVID-19,” ucap Boni.

Meski Mahakam Ulu sampai sekarang tidak ada warga yang positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), lanjut dia lagi, namun ia telah menginstruksikan ke jajarannya untuk selalu siaga penuh.

Untuk itu, kesiapsiagaan pun ditunjukkan dari berbagai komponen mulai dari Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di kabupaten, Puskesmas di setiap kecamatan, aparatur kecamatan, hingga kepala kampung dengan melakukan antisipasi demi mengamankan wilayah masing-masing.

“Diantara giat yang dilakukan masing-masing komponen adalah jika ada pelaku perjalanan dari luar, tim menyediakan tempat karantina di lokasi masing-masing karena pada prinsipnya kita memang harus siap menghadapi segala kemungkinan yang ada,” ucapnya.

Dilanjutkannya, kerja sama seluruh masyarakat untuk terbuka terhadap lingkungan sekitar, yakni melaporkan jika ada masyarakat yang ke luar maupun masuk ke Mahulu tanpa melakukan pemeriksaan di Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Poswasdalkes) di pintu masuk.

Namun untuk angkutan sembako dan material tetap boleh masuk karena daerah ini belum menerapkan ‘lockdown’ sehingga tidak mungkin dilakukan pelarangan angkutan kebutuhan pokok, namun siapa dan apa saja yang masuk harus tetap mengikuti prosedur penanganan COVID-19.

Ia juga mengatakan bahwa berbagai langkah antisipasi telah diambil Pemkab Mahakam Ulu sejak awal Maret lalu, yakni gerak cepat mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19, membentuk Tim Gerak Cepat, membangun Poswasdalkes di lima kecamatan.

“Termasuk pengetatan hingga menyiagakan tenaga kesehatan di Poswasdalkes pada pintu masuk, melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan di sejumlah lokasi, pembagian vitamin untuk meningkatan imunitas, dan pembagian masker ke masyarakat,” ucapnya. (mg)

Penajam – Seorang warga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang sebelumnya positif COVID-19 dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung selama 26 hari, kini dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan real-time PCR.

Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dalam keterangan pers yang diterima wartawan Rabu ini mengungkapkan bahwa ada satu pasien positif yang dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan real-time PCR, yakni hasilnya negatif virus Corona.

AGM yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten PPU ini berharap kesembuhan pasien tersebut bisa menjadi awal yang baik untuk kesembuhan bagi pasien lain yang saat ini masih positif virus Corona.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 itu adalah Ahmad Babani (21 tahun). Pemeriksaan real-time PCR bagi Ahmad Babani terkait COVID-19 dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada 14 dan 15 April 2020 dengan hasil negatif virus Corona.

Pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab di RSUD Ratu Aji Putri Botung juga menyatakan kondisi Ahmad Babani sudah sangat baik, kemudian tidak menunjukkan atau tidak terdapat gejala COVID-19.

Sementara itu, hingga Rabu ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU juga menerima konfirmasi ada satu warga berjenis kelamin perempuan, berusia 22 tahun yang dinyatakan positif virus Corona tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG).

Warga tersebut diketahui kontak langsung dengan keluarganya yang positif COVID-19 sehingga saat ini dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Sementara keluarganya yang positif COVID-19 itu, kini masih menjalani isolasi di rumah sendiri karena harus mengurus bayi yang masih berusia 14 hari, sementara bayinya negatif virus Corona.

Bupati Penajam Paser Utara kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah agar penyebaran virus corona dapat segera ditekan.

“Bagi yang merasakan ada keluhan sakit segera menghubungi petugas medis di pusat layanan kesehatan terdekat dan sampaikan dengan jujur apa yang dirasakan,” tutur AGM.Rabu (29/4/2020)

Ia mengatakan bahwa masyarakat harus jujur dan menceritakan dengan tim mengenai pernah kontak langsung dengan siapa saja, atau pernah berkunjung ke daerah mana saja untuk membantu penanganan penyebarannya.

“Keterusterangan dari pasien selain untuk memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan diagnosis (identifikasi) dengan tepat, juga untuk melindungi petugas medis dari terpaparnya COVID-19,” ungkap AGM. (mg)