PENAJAM– Berbagai cara dilakukan untuk menghindari, atau mencegah Virus Corona (COVID-19). Himbauan terus digencarkan, untuk melawan virus yang cepat penularannya di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan calon Ibu Kota Negara (IKN).

Seperti halnya salah satu upaya pencegahan virus corona atau covid – 19 adalah dengan meningkatkan metabolisme tubuh, yaitu dengan berjemur di bawah sinar matahari langsung selama 10 sampai 15 menit. Ini yang dilakukan TNI dari Koramil 01/Penajam Kodim 0913/ PPU, sesuai dengan arahan Komando Atas, melaksanakan jemur pagi dibawah terik sinar matahari. Bertempat di Makoramil Penajam Km 1 Kelurahan Penajam Kab PPU, Senin (6/4/2020).

Danramil Penajam, Kapten Inf Imam S menyampaikan menurut para ahli, waktu terbaik jemur badan dibawah sinar matahari pagi adalah diatas pukul 09.00 WITA, serta untuk untuk menambah sistem ketahanan tubuh.

“Namun, saat berjemur tidak boleh terlalu lama. Diatas jam 9 pagi 10-15 menit, diatas pukul 11 selama 3 menit dan diimbangi makan makanan bergizi,” ungkap Kapten Imam.

Pelaksanaan berjemur di bawah sinar matahari tersebut dilanjutkan dengan olahraga lari jalanan dengan route Makoramil ke Pelabuhan Penajam dan kembali ke Makoramil, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan metabolisme tubuh agar terhindar dari penularan virus corona atau covid – 19, tutupnya.

Penrem 091/ASN

Kutai Timur – Upaya pencegahan penyebaran dan penularan pandemi Virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), tidak mampu dilakukan pemerintah tanpa dukungan semua pihak dan elemen kemasyarakatan. Salah satunya adalah Ketua Rukun tetangga (RT) yang menjadi ujung tombak dan perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan kebijakan kepada warga masyarakat.

Demikian diungkapkan Bupati Kutai Timur, Ismunandar saat menggelar koordinasi antara tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim dengan seluruh pengurus Forum RT Kecamatan Sangatta Utara, Kepala Desa (Kades), Lurah dan Camat di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, Sabtu (4/4/2020) kemarin.

“Saya berharap Forum RT di setiap desa dan kelurahan mampu mengambil bagian penting dalam upaya mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19 di Kutim dan khususnya Kecamatan Sangatta Utara yang saat ini menjadi daerah dengan penyebaran wabah COVID-19 terbanyak di Kutim,” ujar Ismu dalam arahannya.

Ismu mengatakan, saat ini masyarakat harus benar-benar diberikan pemahaman bahwa COVID-19 bukan lah gurauan. Sudah banyak korban jiwa dari masyarakat dan termasuk tenaga medis yang menangani pasien COVID-19. Bahkan di Kutim sendiri, selain jumlah Orang Dalam Pemantauan (OPD) yang jumlahnya ratusan orang, bahkan sudah ada yang dinyatakan positif. Karenanya peran Forum RT yang mengawaki seluruh Ketua RT di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, sangat diperlukan sebagai perpanjangan lisan pemerintah kepada warga.

Disinilah Forum RT yang mengawaki seluruh Ketua RT di Kecamatan Sangatta Utara maupun Kecamatan Sangatta Selatan, bisa menjadi perpanjangan lisan Pemerintah Kutim dalam memberikan arahan dan pemahaman kepada warga agar mau penerapan aturan yang telah diterbitkan oleh pemerintah terkait upaya penanganan COVID-19. Jika pemerintah meminta agar sementara waktu tetap diam di rumah, tolong Ketua RT menyampaikan dan memberikan pemahaman yang benar kepada warganya agar mengikuti anjuran pemerintah tersebut. Keluar rumah jika memang mendesak dan penting sekali. Jangan kumpul-kumpul di kampung dan jangan keluyuran. Untuk sementara diminta untuk tidak sholat berjamaah di masjid, dan termasuk sholat jum’at berjamaah. Jika sudah terjangkit maka kasian karena harus diisolasi di Rumah Sakit hingga sembuh. Kan repot jadinya.

lanjut Ismu, saat ini Pemkab Kutim sedang berupaya maksimal untuk meringankan beban masyarakat kecil yang terdampak akibat mewabahnya COVID-19 di Kutim. Mulai dari penyediaan paket sembako gratis selama 3 bulan bagi warga miskin dan pedagang kecil yang memang kehilangan mata pencaharian dan penghasilannya selama COVID-19 melanda, menggeratiskan pembayaran air PDAM bagi golongan bersubsidi selama 3 bulan.

”Paket sembako selama 3 bulan akan dibagikan kepada masyarakat miskin dan pedagang kecil yangmemang kehilangan mata pencahariannya selama wabah COVID-19. Air PDAM juga kami gratiskan bagi pelanggan dengan kategori bersubsidi selama 3 bulan. Sementara sesuai instruksi Presiden Jokowi, pembayaran listrik PLN bagi pelanggan dengan daya 450 VA juga gratis dan pelanggan PLN dengan daya 900 VA, mendapatkan keringanan hingga 50 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum RT Kecamatan Sangatta Utara, Basti Sanggalangi dalam forum yang sama, menyatakan siap mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan penularan COVIS-19. Namun pihaknya juga meminta agar pemerintah Kutim bisa membatu masyarakat dalam pengadaan masker. Sebab masker yang sesuai standar kesehatan memang kosong dan tidak lagi ditemukan tersedia di semua apotik dan toko obat di Sangatta.

“Kami dar Forum RT dan seluruh Ketua RT di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan siap mendukung program pemerintah Kutim dalam pencegahan penularan COVID-19. Tapi kami juga berharap Bapak Bupati bisa membantu warga yang saat ini sangat membutuhkan masker. Tolong diadakan Pak, masalahnya masker yang sekarang digunakan warga, banyak yang tidak standar sesuai kesehatan. Ini merupakan aspirasi masyarakat. Kami berharap menjadi perhatian khusus, Pak Bupati,” ucap Basti.

Samarinda- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan DPRD Prov Kaltim melakukan video conference,  membahas tentang percepatan penanganan Covid-19. Bertempat di Kantor Gubernur ruang Heart Of Borneo (HOB) lantai dua. (6/4/2020)

Poin-poin yang dibahas dalam rapat antara lain,  adanya keseragaman Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan pasien Orang Dengan Pemantauan (ODP) yang nantinya dilakukan sosialisasi oleh Dinas Kesehatan terhadap Rumah Sakit Rujukan .

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyampaikan adanya rumah sakit darurat disetiap daerah.

“Sekarang Asrama Haji di Balikpapan menjadi rumah sakit darurat untuk pasien ODP covid,” pungkas Isran.

Apabila terjadi peningkatan jumlah ODP harus ada tempat isolasi khusus disetiap rumah sakit dan puskesmas . Dan mahasiswa kedokteran tingkat akhir bisa diperdayakan untuk membantu penanganan.

Karena dampak sosial sangat tinggi untuk tim medis sebaiknya juga ada tindakan,dengan mengkarantina diri sendiri.

DPRD Kaltim Komisi IV mengatakan Anggaran perjalanan dinas kami sudah kami alihkan untuk membantu penanganan percepatan Covid 19 .

APD dan alat pendeteksi Corona juga sudah disediakan Pemerintah. Untuk APD sendiri sudh distribusikan ke Kaltim sebanyak 6000 ,baju cover all . Karena baju tersebut hanya sekali pakai, sekarang sudah ada pengiriman lagi untuk rumah sakit di Kaltim.

Bantuan diterima Pemprov Kaltim yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak didampingi beberapa pejabat kesehatan lainnya. Bantuan tiba di Kaltim melalui Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Minggu (5/4/2020).

“Jumlah APD yang Kaltim terima berjumlah 80 koli terdiri dari 4.000 baju cover all dan 20.000 masker medis. Kami sangat berterima kasih karena ini menjadi semangat bagi teman-teman medis kami dalam memberikan pelayanan,” ucapnya saat rilis harian Covid-19 di Samarinda.

Laboraturium dan Alat PCR puntuk untuk mendeteksi juga harus disediakan guna mengetahui pasien ODP positif atau negatif terjangkit virus corona-19.

“Kita ada Laboratum seperti rumah sakit AW.Syahranie dan Fakultas kedokteran Unmul guna mempercepat pendeteksi pasien ODP covid-19,” ujar Gubernur Kaltim .

Alat Rapid Tes harus diperbanyak disetiap rumah sakit dan di puskesmas .

Harapan dari komisi III  DPRD Kaltim segera diadakannya alat PCR , karena lebih akurat 60% dalam mendiagnosa pasien covid-19 .

BONTANG – Perkembangan status Covid-19 di Kota Bontang, menunjukan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus bertambah sebanyak 53 orang, 32 orang isolasi mandiri dan 21 orang selesai pemantauan saat dikonfirmasi hingga Minggu, (5/4/2020).

“Sampai hari ini, laporan masuk ada 4.454 orang. Sebanyak 1.522 diantaranya selesai monitoring. Mobilitas warga dari luar Bontang masih tinggi. Penambahan jumlah ODP setiap hari. Ini artinya bahwa risiko penularan COVID-19 di Bontang masih tinggi,” ujar Jubir Gugus Percepatan Covid-19 Bontang, Adi Permana melalui siaran persnya.

Ditegaskan Adi, hampir semua negara dan wilayah di Indonesia terjangkit COVID-19, bahkan terindikasi adanya transmisi lokal. Kasus baru bukan saja berasal dari imported case COVID-19 tapi sudah terjadi penularan antar warga di dalam wilayah.

Dia mencontohkan, ada seseorang pulang dari daerah terdampak COVID-19. Dia sudah membawa virus dalam dirinya namun belum menunjukkan gejala. Lalu, bersangkutan beraktivitas normal, tidak isolasi mandiri, tidak menjaga jarak. Jika akhirnya orang tersebut terkonfirm positif dan menularkan kepada keluarga atau teman, ini dinamakan terjadi transmisi lokal.

Ditambahkan Adi, untuk anak-anak, lanjut usia, atau orang-orang dengan penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, kanker, ginjal, HIV/AIDS menjadi kelompok rentan yang harus dilindungi. Sebab, imunitas tidak bisa bekerja optimal . Jika kelompok ini terjangkit virus COVID-19 kondisi akan menjadi lebih parah dan risiko kematian semakin tinggi.

Dia pun mengajak warga untuk disiplin terhadap imbauan. Kerja sama dan kesadaran bersama adalah kunci agar Bontang bisa melewati pandemi ini sehingga nanti bisa beraktivitas normal kembali. Hindari pergi keluar rumah atau tempat umum kecuali terpaksa. Dan gunakan selalu masker jika harus keluar rumah.

Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, memberdayakan 20 penjahit setempat untuk mejahit 2.000 masker dan membagikannya ke warga.

“Mulai kemarin sampai sekarang masih proses menjahit 2.000 masker, mungkin sampai Rabu baru selesai, karena target kami paling lambat hari Kamis (9/4), masker ini akan kita bagikan ke masyarakat,” ujar Lurah Lawe-Lawe, Mardhani di Lawe-Lawe, Senin.

Dalam menjahit kain untuk masker ini, PKK setempat mengerahkan 20 penjahit wanita yang sebelumnya telah mendapt pelatihan menjahit melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Pemkab PPU tahun 2019.

Ia bersyukur karena adanya PPMK yang diluncurkan oleh Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud yang dimulai tahun 2019 lalu, manfaatnya langsung dirasakan masyarakat karena selain mereka memiliki keterampilan, kali ini juga dapat membantu mencegah penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Menurutnya, untuk pengadaan mesin jahit dan mesin obras mendapat dukungan dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang totalnya sebanyak 20 unit (mesin jahit plus obrasnya). Bantuan kain pun diberikan langsung oleh PHKT untuk membuat masker sebanyak 2.000 lembar.

Sejak Minggu hingga hari ini, lanjutnya, ibu-ibu PKK setempat memotong gulungan kain yang diberikan oleh PHKT, hasil potongan pun langsung dibagikan ke 20 penjahit yang tersebar pada kelurahan setempat, kemudian yang sudah selesai langsung dikumpulkan kembali kembali oleh tim.

Sedangkan untuk pembagian masker yang kemungkinan dilakukan pada Rabu atau paling lambat Kamis depan, lanjutnya, akan diberikan langsung dari rumah ke rumah oleh tim yang sudah dibentuk oleh pihaknya, yakni Tim Pencegah COVID-19 Kelurahan Lawe-Lawe.

Relawan yang terlibat dalam pencegahan virus jenis baru tersebut adalah dari unsur kelurahan, ketua RT, PKK, tokoh masyarakat, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).

Menurutnya, tugas relawan pencegahan severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) alias COVID-19, bukan hanya menyiapakn fasilitas cuci tangan menggunakan sabun maupun hand sanitizer dan penyemprotan dengan disinfektan, tapi juga membantu menyiapkan alat pelindung diri (APD) dan edukasi mengenai COVID-19.

“Edukasi yang kami berikan antara lain jaga jarak antara 1-2 meter, jangan ke luar rumah jika tidak sangat penting, tetap gunakan masker, jangan mudah panik, jaga kesehatan, rutin mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin A, E, dan vitamin C, dan lainnya,” kata Mardhani. (mg)

Samarinda — Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim memberikan bingkisan berisi masker kain, susu, sabun, vitamin C dan brosur tips menjaga diri dan keluarga dari Virus Corona  Disease 2019 (Covid-19), untuk masyarakat khususnya perempuan dan anak dibeberapa pasar yang ada di Samarinda, Senin (6/4/2020).

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad mengatakan masker dan sabun untuk menjaga diri dari luar, sedangkan susu dan vitamin C untuk meningkankan imunitas tubuh.

“Ini sebagai upaya kita memutus penyebaran Virus Corona. Karena ada sebagian masyarakat yang tetap harus melakukan aktivitas diluar rumah, seperti pedagang,” ujarnya.

Halda juga menambahkan faktanya masih banyak masyarakat yang belum sadar terhadap kesehatannya sendiri.

“Rupanya, masih banyak yang kurang peduli dan tidak mau memakai masker. Padahal masker tidak harus dibeli di Apotek. Kita bisa membuat sendiri dirumah dengan kain yang ada dirumah,” ujarnya.

Selain memberikan bingkisan, DKP3A Kaltim juga memberikan sosialisasi ke masyarakat dan edukasi ke anak-anak terkait pencegahan Virus Corona. Kedepan, pihaknya akan kembali melakukan hal serupa sebagai upaya menjaga Kaltim Berdaulat bebas Covid-19.

Samarinda – Ditengah menipisnya persediaan baju pelindung diri bagi dokter dan perawat yang  menangani passion Covid-19 di Kaltim, bantuan dari Gugus Tugas NAsional Penanganan Covid-19 memberikan bantuan 4.000 lembar baju cover all dan 20.000 masker medis.

Bantuan diterima Pemprov Kaltim yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak didampingi beberapa pejabat kesehatan lainnya. Bantuan tiba di Kaltim melalui Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Minggu (5/4/2020).

“Jumlah APD yang Kaltim terima berjumlah 80 koli terdiri dari 4.000 baju cover all dan 20.000 masker medis. Kami sangat berterima kasih karena ini menjadi semangat  bagi teman-teman medis kami dalam memberikan pelayanan,” ucapnya saat rilis harian Covid-19 di Samarinda.

Dijelaskan, bantuan APD ini diangkut dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara dan langsung dilakukan serah terima barang. Hingga hari ini, barang sudah berada di Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim di Samarinda dan esok akan dibagikan ke kabupaten dan kota yang membutuhkan.

“Barang sudah ada di kantor Dinkes Kaltim dan esok akan dibagiakan ke kabupaten dan kota serta rumah sakit rujukan masing-masing. Tentang jumlah kebutuhan tiaptiap rumah sakit  masih kami hitung,” tegasnya.

Adapun beberapa rumah sakit rujukan Covid 19 provinsi seperti RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, RSUD Inche Abdoel Moeis dan RS Tingkat IV Samarinda. RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, RSUD Beriman Balikpapan dan RS Tingkat II Dr R Hardjanto Balikpapan.

APD juga akan disidtribusikan kepada RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong Kutai Kartanegara, RSUD Taman Husada Bontang, RSUD Panglima Sebaya Paser, RSUD Kudungga Kutai Timur, RSUD Dr Abdul Rivai Berau, RSUD Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara dan RSUD Harapan Insani Sendawar Kutai Barat.

Walikota Balikpapan H Rizal Effendi menyampaikan siang ini Pemerintah Kota menerima kabar bahwa tiga pasien yang sebelumnya dinyatakan Positif terinfeksi virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid 19) pada Jumat (3/4/2020) dinyatakan Negatif.

“Warga kota yang saya hormati, izinkan saya memberi kabar baik ditengah situasi yang sulit,” kata Rizal Effendi dalam surat terbukanya bagi warga Benua Etam, terkhusus laporan kepada Gubernur Kaltim.

Yakni pasien Balikpapan covid 1 (maksud kasus 1) yang telah dirawat 14 Maret, pasien kasus 2 sejak dirawat 16 Maret dan pasien kasus 3 yang sejak dirawat mulai 18 maret 2020.

“Saya tegaskan hari ini dinyatakan Negatif melalui hasil konfirmasi laboratorium Puslitbangkes dan BBLK Surabaya,” tegasnya.

Selanjutnya, ketiga pasien keluar dari rumah sakit dan dilakukan observasi ditempat yang sudah disiapkan Pemerintah Kota Balikpapan.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan RS Kanujoso Djatiwibowo atas kerja kerasnya merawat para pasien positif Covid 19 hingga sembuh,” ungkapnya.

Bagi Rizal, hal ini menjadi penyemangat bagi pasien lainnya juga kota ini. Selain itu, Pemkot mendapatkan kabar bahwa satu pasien PDP yang kemarin meninggal juga dinyatakan Negatif, pun begitu hasil tracking sekitarnya.

“Jadi dua pasien PDP yang meninggal di Balikpapan dinyatakan juga statusnya negatif,” jelasnya.

Pemkot Balikpapan juga mendapat kabar bahwa sudah disetujui menggunakan asrama haji untuk penanggulangan Covid19 di Balikpapan. Nantinya tempat ini akan dipersiapkan untuk karantina ruang observasi bagi ODP yang membutuhkan.

KUKAR – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengumumkan 1 pasien pertama asal Kukar dinyatakan sembuh dari virus Covid – 19.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menjelaskan bahwa pasien atas nama Yuyun Nurhayati yang berasal dari kluster KPU telah menjalani perawatan di ruang isolasi selama 16 hari, sejak dikonfirmasi positif hingga dinyatakan sembuh.

” Selama menjalani perawatan dan isolasi, kondisi kesehatan cukup baik dan stabil, kesembuhan pasien ini telah dikonfirmasi melalui 2 kali tes laboratorium dengan  hasil semuanya negatif,” jelas Edi Damansyah saat menggelar konfrensi pers di Media Center Penanganan Covid-19, Minggu pagi (5/4/2020).

Usai dinyatakan sembuh nantinya akan diteruskan dengan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari, tidak hanya kepada pasien yang sembuh, kepada masyarakat Kukar juga diminta tetap meneruskan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga jarak atau  physical distancing.

Samarinda— Pemerintah Provinsi akan memantau secara ketat warga yang mudik dari luar pulau atau pulang kampung ke Kaltim. Hal ini ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt) Sekprov Kaltim M. Sa’bani menanggapi kebijakan Presiden RI yang menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran 1441 H.

Namun menurutnya, pihaknya telah membuat surat edaran bagi seluruh masyarakat di Bumi Etam agar tidak melakukan perjalanan keluar Kaltim, maupun ke dalam Kaltim.

“Jadi orang Kaltim yang berada di luar, jangan dulu mudik. Istirahat dulu di mana tempat dia sekarang berada. Kalau memaksa untuk pulang ke Kaltim, ya silakan. Tapi akan diperiksa ketat di pintu dia masuk,” kata Sabani, Minggu (5/4/2020).

Pemprov Kaltim, dibantu Kabupaten/Kota, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), akan melakukan penjagaan ketat di seluruh pintu masuk, seperti pelabuhan dan bandara.

Warga yang datang atau pulang ke Bumi Etam, akan diperiksa kesehatan dan riwayat perjalanannya secara rinci. Bagi yang tidak memiliki gejala medis, warga bersangkutan akan masuk kategori ODP, dan diminta melakukan karantina mandiri.

Untuk warga yang punya masalah kesehatan, pihaknya akan langsung merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan isolasi, dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

“Kami lakukan pemeriksaan, kalau dia ada masalah kesehatan akan langsung dibawa ke rumah sakit. Otomatis diisolasi, kategori PDP dia. Kalau tidak ada gejala medis akan masuk ODP, dan melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari,” tegasnya.