Jakarta—Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda dunia, termasuk Indonesia membawa berbagai dampak negatif bagi masyarakat baik itu dari pengusaha, pegawai, pekerja pabrik, para pengrajin, pedagang kecil, pelaku usaha mikro dan lain-lain.

“Oleh sebab itu, pemerintah ingin memberikan perhatian besar dan memberikan prioritas utama untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan meningkatkan daya beli masyarakat di lapisan bawah,” ucap Presiden RI Ir. H Joko Widodo saat memberikan keterangan pers melalui video confrence di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (9/4/2020).

Pada tanggal 31 Maret yang lalu, dirinya telah menyampaikan kebijakan mengenai penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang diberikan kepada 10 juta keluarga penerima dengan total anggaran sebesar Rp 37,4 triliun.

Kemudian berkaitan dengan Kartu Sembako, akan diberikan kepada 20 juta penerima. Per orang diberikan Rp 200.000 tiap bulannya dengan total anggaran sebesar Rp 43,6 triliun.

“Sementara itu bagi Kartu Prakerja, yang sudah saya sampaikan yang lalu juga berjumlah  5,6 juta orang, insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600.000 selama 4 (empat) bulan dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 20 triliun,”tutur Presiden.

Selain itu pemerintah juga memberikan diskon tarif bagi Pelanggan 450 VA dan 900 VA Subsidi dengan nilai total Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 3,5 triliun.

Dari data, Rumah Tangga daya 450 VA adalah sebanyak 24 Juta pelanggan dan akan diberikan pembebasan biaya listrik.
Sedangkan untuk Rumah Tangga daya 900 VA subsidi sebanyak 7 Juta pelanggan akan diberikan keringanan biaya listrik sebesar 50%. Masa berlaku keringanan ini adalah untuk Bulan April-Juni 2020

Kebijakan Tambahan Baru

Dalam minggu ini, pemerintah telah memutuskan beberapa kebijakan bantuan sosial (bansos) yang baru, pertama bantuan Khusus Bahan Pokok (sembako) dari Pemerintah Pusat untuk masyarakat di DKI (Jakarta) yang dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta KK, dengan besaran Rp 600.000 per bulan selama 3 bulan. Anggaran yang dialokasikan tersebut sebesar Rp 2,2 triliun.

Kedua, bantuan sembako untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Diberikan kepada 1,6 juta jiwa atau 576 ribu KK, sebesar Rp 600.000 per bulan selama 3 (tiga) bulan, dengan total anggaran Rp 1 triliun.

Ketiga, bagi masyarakat di luar Jabodetabek, akan diberikan Bantuan Sosial Tunai kepada 9 (sembilan) juta Kepala Keluarga (KK) yang tidak menerima Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bansos Sembako.

“Sekali lagi, kepada 9 juta KK, sebesar Rp 600.000 per bulan selama 3 (tiga) bulan dan total anggaran yang disiapkan adalah Rp 16,2 triliun,”imbuh Jokowi.

Kemudian juga (Keempat) sebagian Dana Desa juga segera dialokasikan untuk bantuan sosial di desa. Diberikan kepada kurang lebih 10 juta keluarga penerima dengan besaran Rp 600.000 per bulan selama 3 (tiga) bulan dan total anggaran yang disiapkan adalah Rp 21 triliun.

Kelima, Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah juga akan memperkuat Program Padat Karya Tunai di Kementerian-Kementerian, yang total anggarannya adalah Rp 16,9 triliun.

“Ini nanti ada di Kementerian Desa dengan Program Padat Karya Tunai Desa, ini targetnya adalah 59 ribu tenaga kerja,”jelas Presiden.

Kementerian PUPR dengan Program Padat Karya Tunai juga, targetnya 530 ribu tenaga kerja, dengan total nilai kurang lebih Rp 10,2 triliun.

Kemudian di kementerian-kementerian yang lain, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kemudian Kementerian Perhubungan.

Dan yang terakhir Keenam, Presiden menyampaikan tentang pelaksanaan Program Keselamatan dari Polri dengan mengkombinasikan antara bantuan sosial dan pelatihan.

“Targetnya adalah 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus atau truk dan kernet, akan diberikan insentif Rp 600.000 per bulan selama 3 (tiga) bulan. Anggaran yang disiapkan disini adalah sebesar Rp 360 miliar,”terangnya.

Dari sejumlah Program-Program bantuan tersebut, Sambung Jokowi, Pemerintah akan terus berupaya untuk menyisir lagi anggaran-anggaran yang tersedia untuk menambah lagi bantuan sosial, memperluas peluang kerja bagi masyarakat di lapisan bawah untuk program padat karya.

Diakhir Keterangan Persnya, Presiden juga mengajak para pengusaha untuk berusaha keras mempertahankan para pekerjanya dan mengajak semua pihak untuk peduli kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Kita harus sadar bahwa tantangan yang kita hadapi tidak mudah, kita harus hadapi bersama-sama. Dengan bergotong-royong secara nasional kita bisa mempertahankan capaian pembangunan dan memanfaatkannya untuk lompatan kemajuan,”ucap Jokowi.

Dan tak lupa Jokowi juga turut memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran yang bergerak di depan, dalam hal ini dokter, para perawat, tenaga medis yang berada di rumah sakit, dalam berperang melawan COVID-19 ini.

Sumber:
– Youtube (Sekretariat Presiden)
– https://setkab.go.id

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *