Samarinda – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) UKM Kaltim melakukan pendataan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kaltimantan Timur, khususnya para pelaku usaha terdampak wabah virus corona (Covid 19).

“Tujuannya sebagai data UMKM yang terdampak Covid 19 yang mengalami penurunan produksi dan penjualan produk/omset jualan. Sampai berdampak PHK (pengurangan karyawan),” kata Kepala Disperindagkop Kaltim Fuad Assadin via WhatsApp, Ahad (12/4/2020).

Pendataan lanjut Fuad, dilakukan dwngan pengisian Formulir Pendataan sendiri secara online oleh para pedagang sayur keliling, pedagang pasar malam, asongan keliling, tahu gunting, bakso, pedagang pasar tradisional, tukang ojek, grab, gojek, penjual gorengan, warung sembako mikro dan pelaku usaha lainnya.

Program secara online dan manual ini digagas PLUT Disperindagkop UKM Kaltim. Data digunakan untuk bahan pengambilan kebijakan Pemprov dalam mengatasi dampak Covid 19 bagi dunia usaha UMKM, saat melanda dan saat pasca covid 19.

“Selain itu, data akan dikirimkan ke Kemenkop dan UKM RI. Data akan digunakan sebagai program dan kegiatan untuk penanganan usaha UMKM yang terdampak covid 19 oleh Pemprov,” jelas Fuad.

Disebutkannya, pendaftaran online bit.ly/datausahaultra mulai dibuka sejak kemarin. Untuk saat ini data manual sudah ada sekitar 300an pendàftar. Pendaftar online sedah mencapai 823 responses.

“Kami menggunakan aplikasi atau akun Data UMi (Usaha Mikro). Batas waktu sampai pendaftar mencapai 1500 orang. Kami berharap segera masyarakat, khususnya pelaku UMKM untuk mendaftarkan dirinya, segera,” ungkap Fuad.

Jakarta—Pemerintah meminta seluruh masyarakat saling melindungi untuk memutus penularan Covid-19, apabila ada warga yang sakit atau terpapar, jangan dikucilkan.

“Tolong diingatkan bahwa gotong royong, partisipasi, saling membantu itu bisa ditumbuhkan dari bawah. Ini penting sekali,”ujar Presiden RI Joko Widodo saat memimpin Rapat Terbatas (ratas) mengenai Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Senin (13/4).

Dalam rapat terbatas (ratas) tersebut, Joko Widodo mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menumbuhkan sifat kegotong-royongan di tengah pandemi virus corona.

Salah satu kasus yang terjadi seperti di daerah Cimahi, Jawa Barat warganya dengan sigap dan begitu kompak menolong salah satu tetangganya yang tengah mengalami kesulitan akibat virus Corona.

Keluarga berjumlah empat orang yang berada di daerah tersebut terindikasi positif Corona. Mereka telah menjalani rapid test dan hasilnya M sebagai kepala keluarga dinyatakan positif. Sementara istri dan dua anaknya dinyatakan negatif dan kini statusnya sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Saat ini warga tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Untuk meringankan beban keluarga tersebut, warga lainnya bergerak memberikan bantuan selama menjalani isolasi.

Warga memberikan kebutuhan seperti makan berat untuk pagi, siang, sore dan malam ditambah vitamin dan sembako lainnya. Kebutuhan makan disuplai oleh warga, belanjanya hasil patungan dan dimasak oleh ibu-ibu PKK, nanti diantarkan ke rumahnya namun kontaknya pun terbatas dan tetap antisipasi.

“Hal-hal seperti ini, kegotong royongan seperti ini yang harus terus kita gaungkan, sehingga benar-benar kalau ada isolasi mandiri, kalau ada pasien positif yang ada di sebuah kampung betul-betul bukan malah dikucilkan tetapi kanan-kirinya bisa tolong-menolong,” ucap Kepala Negara.

Sumber : Youtube (Sekretariat Presiden)

BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, melalui Dinas Kesehatan kembali merilis data terbaru perkembangan wabah Covid-19 atau Corona di Bumi Batiwakkal, Minggu (12/4/2020).

Hingga Pukul 11.00 Wita, sesuai rekapitulasi penanganan Covid-19 Kabupaten Berau yang diterima, pasien positif satu orang dan masih menjalani perawatan.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 27 orang Jumlah tersebut tak mengalami penambahan dari data sehari sebelumnya, Sabtu (11/4/2020)

Dari 27 orang Pasien Dalam Pengawasan 11 diantaranya hasil negatif. Sementara 16 lainnya masih proses pengawasan.

Sementara itu Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai data terbaru mengalami peningkatan, kini jumlahnya mencapai 130 orang.

Sehari sebelumnya jumlah ODP Covid-19 di Kabupaten Berau sebanyak 129 orang. Dari 130 Kasus ODP 92 orang masih dalam pemantauan dan 38 telah selesai.

130 orang dalam pemantauan tersebut tersebar di 12 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Berau. Kecamatan Tabalar masih nihil untuk ODP kasus Covid-19.

Ketua tim gugus yang juga Bupati Berau H Muharram menyebutkan dari jumlah PDP yang ada di Berau didominasi klaster ijtima ulama.

“Hampir seluruh yang terdetaksi baik itu PDP rata-rata dari klaster ijtima ulama di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan,” katanya.

Sementara itu, peserta yang belum terdaftar, Muharram berharap agar segera melapor ke pihak kesehatan seperti Puskesmas atau tim gugus

“Karena kalau tidak melaporkan diri, ini berpengaruh kepada keluarga maupun masyarakat sekitar karena virus ini dapat menyebar,” tuturnya

Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur telah menerima ribuan bantuan alat-alat kesehatan dan berbagai Alat Pelindung Diri. Bantuan yang diterima baik berupa masker medis, baju cover all, cover all set hingga alat tes cepat (rapid test diagnose).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak, usai saat rilis perkembangan Covid-19 di Kaltim, pada Minggu sore (12/4) mengatakan untuk rapid test Kaltim menerima dua tahap yaitu pada tahap pertama dan telah didistribusikan. Sedangkan untuk tahap kedua akan didistribusikan pada pekan ini.

“Sebanyak 2.400 rapid test tahap pertama telah didistribusikan dan yang akan didistribusikan pekan ini sebanyak 4.800 yang merupakan bantuan tahap kedua,” ujar Andi.

Untuk masker bedah atau masker kesehatan Kaltim mendapatkan bantuan sebanyak 706.000 lembar dan sebanyak 235.500 sudah didistribusikan ke rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Kaltim. Sementara sisanya sebanyak 470.500 akan didistribusikan kembali pada pekan ini.

Untuk rapid test, penggunaanya prioritaskan kepada semua pasien ODP dan tenaga kesehatan yang menangani pasien PDP dan Positif Covid-19.

“Sebanyak  2.350 yang telah didistribusikan, 1.324 alat tes telah digunakan  dan 1.264 hasilnya negatif dan 42 reaktif terhadap rapid test atau positif. Jadi sudah kita gunakan sebanyak 43,2 persen dari bantuan tahap pertama,” jelasnya.

Sementara itu, untuk Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju cover all , Kaltim mendapatkan sebanyak 13.950 lembar dan sudah didistribusikan ke 10 kabupaten dan kota sebanyak 7.295 lembar. Dan 6.655 dalam proses distribusi. Sedangkan APD set lengkap Kaltim mendapatkan 90 set

“Bantuan ini berasal dari berbagai pihak termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19. Ada juga bantuan dari Dinkes dan berbagai komunitas.  Jadi bantuan dari berbagai pihak ini saya harapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,” harap Andi.

Samarinda— Secara Nasional perkembangan penyebaran kasus terkonfirmasi Covid-19 masih terus bertambah, ini menunjukan bahwa penularannya terus terjadi dan semakin meluas.

Artinya, kasus penyebaran memang masih terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak terkecuali di Benua Etam, Kalimantan Timur.

“Maka dibutuhkan komitmen bersama untuk saling menjaga diri dan menjaga sesama agar tetap sehat. Bagi masyarakat yang kurang sehat diupayakan sehat kembali. Segera dirawat dan diobati sampai sembuh,”ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak, saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (12/4/2020).

Andi mengatakan penyebaran virus ini berlangsung cukup lama. Karena itu perlu kerjasama dan gotong royong semua untuk bersama-sama memutus rantai bahkan menghentikannya penularan Covid-19.

Untuk memutus mata rantai tersebut diperlukan partisipasi dan disiplin seluruh lapisan masyarakat melakukan physical distancing serta menerapkan pola hidup sehat. Paling penting untuk saling mengingatkan agar tetap di rumah, belajar di rumah, bekerja di rumah serta beribadah di rumah.

Physical distancing inilah paling efektif dan aman dilakukan guna memutus penularan virus. Semoga kita semua dijauhkan dari musibah dan wabah Covid-19 segera berakhir,”pintanya.

Selain itu, masyarakat hendaknya menghilangkan stigma negatif bagi penderita Covid-19. Sebaliknya, terus memberikan dukungan dan semangat. Sehingga daya tahan tubuh semakin meningkat dan penderita bisa sembuh.