BALIKPAPAN — Walikota Balikpapan menyatakan bahwa 1 pasien positif COVID-19 sembuh. Selain itu, adanya penurunan jumlah ODP Balikpapan dari total 2860 orang hari ini menurun menjadi 580 orang, juga PDP Balikpapan dari total pasien 72 orang menjadi 22 orang yang dirawat per hari ini.

“Total ada 4 pasien covid-19 Balikpapan yang sembuh hari ini. Sekali lagi saya berterima kasih kepada seluruh petugas kesehatan yang merawat para pasien.

Yang mempertaruhkan waktu dan keselamatan untuk tetap konsisten memberikan pengabdian,”jelas Rizal Effendy.

Selain itu Rizal juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam serta harapan besar kepada warga kota ini agar semua pasien COVID-19 bisa sembuh dan kota Balikpapan dapat segera pulih kembali.

Tentunya Rizal selalu mengingatkan kepada seluruh warga kota agar tetap menerapkan Physical distancing, menghindari kerumunan, menjaga kesehatan dan kebersihan. (DISKOMINFO/Lely)

Samarinda – Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota di Kalimantan Timur terus mengimbau para orang yang memiliki riwayat perjalanan dari Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk melapor ke masing-masing fasilitas kesehatan terdekat.

Imbauan ini diberikan karena banyaknya eks peserta Ijtima Zona Asia di Gowa dari Kaltim yang mengikuti kegiatan tersebut. Walaupun akhirnya kegiatan yang rencananya berlangsung pada 19 – 22 Maret lalu namun batal dilaksanakan, tetapi ribuan jamaah sudah berdatangan.

“Total tracing yang dapat dilakukan oleh teman-teman kabupaten dan kota baru sebanyak 744 orang (data Selasa/14/4/2020). Samarinda yang paling besar (jumlah orang yang berangkat). Kita harapkan kesadaran dari para peserta yang sudah sampai di Gowa untuk melapor,” tegas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Rabu (15/4/2020).

Dijelaskannya, hingga saat ini telah terdata sebanyak 744 orang dan telah ditemukan tujuh orang Positif virus Corona atau Covid-19, peserta berstatus Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 32 dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 152 orang serta Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak Sembilan orang.

“Rata-rata yang saat ini berstatus PDP do Sembilan kabupaten dan kota di Kaltim kita temukan melalui rapid test atau tes cepat. Kita terus telusuri dengan siapa saja mereka kontak erat termasuk dengan anggota keluarga,” ujarnya.

Sementara itu, dari 2.350 rapid test yang telah dibagikan ke kabupaten dan kota di Kaltim, sebanyak 1.635 unit atau 76,34 persen telah terpakai. Sebanyak 1.565 orang ditemukan Negatif dan 65 orang reaktif atau Positif terhadap rapid test ini.

Dari 65 orang yang Positif, ternyata hasil tracing menunjukan 55 orang memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Gowa, Sulsel mengikuti Tablig Ijtima Gowa.

Dalam pemeriksaan cepat ini, jika terlihat tidak reaktif (Negatif) terhadap hasil tes, belum berarti bebas dari virus mematikan ini karena hanya satu kali tes. Rapid test diperlukan dua kali dalam tujuh hari ke depannya untuk di tes ulang.

“Menghimbau untuk yang telah satu kali tes untuk datang kembali ke fasilitas kesehatan terdekat untuk melakukan tes ulang yang ke dua. Atau warga dapat menghubungi call center 112 untuk pelaporan,” harap Andi.

Ujoh Bilang, (16/4)- Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kaltim, meluncurkan radio kesehatan dengan nama Team Ganyang Corona/ TGC FM, untuk mengkampanyekan sekaligus edukasi pencegahan pandemi Corona.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kabupaten Mahulu, Agustinus Teguh Santoso mengatakan, tujuan peluncuran Radio TGC FM adalah untuk memberikan edukasi atau pemahaman kepada masyarakat tentang cara penanggulangan virus Corona.

Informasi yang juga perlu disampaikan ke publik terkait pandemi ini adalah mengenai kebijakan pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten terkait penanggulangan penyebaran maupun penanganan COVID-19.

Ia menjelaskan, dalam kondisi seperti ini tidak mungkin penyuluhan kesehatan dilakukan dengan mengumpulkan masa maupun bertatap muka langsung, sehingga DKP2KB Mahulu yang menjadi Posko TGC Penanggulangan COVID-19, berinovasi dengan meluncurkan Radio TGC FM.

Program siaran yang disajikan selain menu utama saat ini adalah memberikan edukasi dan informasi mengenai penanggulangan pandemi virus, juga untuk memberikan hiburan ke masyarakat agar betah di rumah.

Radio ini mengudara pada frekuensi 99.6 Mega Hetz. Saat ini baru bisa mengudara dari pukul 16.00 hingga pukul 20.00 waktu setempat. Namun ke depan akan ditambah jam siarnya.

“Jika dimonitor menggunakan pesawat radio transistor, saat ini bisa didengar mulai dari Kampung Batu Majang sampai Kampung Mamahak Besar, namun jika dimonitor menggunakan radio bawaan smartphone, hanya bisa di seputaran Ibu Kota Mahulu, yakni di Kampung Ujoh Bilang,” katanya.

Namun, lanjutnya, adanya radio ini tentu diharapkan masyarkat bisa mengetahui informasi yang benar mengenai permasalahan dan penanggulangan COVID-19 di Mahulu.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah program, seperti akan menghadirkan beberapa narasumber baik dokter, pejabat publik, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, maupun lembaga tentang penanggulangan Corona.

Ketika ada narasumber yang hadir di studio dan dilakukan interaktif, pendengar bisa melakukan interaksi langsung melalui sambungan handphone, sehingga pendengar bisa menanyakan apa saja yang ingin diketahui terkait pencegahan maupun permasalahan dalam mengatasi pandemi ini.

“Kami harap masyarakat lebih betah di rumah, khususnya pada sore dan malam hari karena kami melalui radio ini yang akan memberikan berbagai informasi, termasuk menghibur masyarakat melalui lagu-lagu daerah, pop, dangdut dan lainnya, bahkan pendengar juga bisa pesan lagu,” katanya. (mg)

Samarinda— Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, melalui video conference aplikasi zoom cloud video meeting, memgumumkan ada penambahan 9 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim. Kamis (16/4/2020)

“Penambahan 9 kasus tersebut berasal dari, 1 kasus dari Kutai Barat, 3 kasus dari Kabupaten Berau, 2 kasus Balikpapan dan 3 kasus dari Bontang,”ujarnya

Andi memaparkan sebanyak 9 kasus tersebut 1 kasus dari Kutai Barat seorang laki-laki 21 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang tidak memiliki gejala, yang dirawat sejak 30 maret 2020 dan melakukan isolasi diri di Asrama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Barat.

Kemudian 3 Kasus dari Berau, dimana 1 kasus seorang laki-laki 28 tahun, dilaporkan sebagai kasus PDP dan di rawat sejak 3 April 2020, kedua 1 kasus seorang laki-laki 40 tahun dilaporkan sebagai kasus PDP, di rawat sejak 3 April 2020 dan 1 kasus seorang laki-laki 58 tahun memiliki hasil Rapid Test negatif, dilaporkan sebagi kasus PDP sejak tanggal 4 April 2020. Ketiga kasus tersebut merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dan masing masing tidak memiliki keluhan. Kasus dirawat di RSUD Abdul Rivai Berau.

Lanjutnya, untuk 2 kasus berikutnya dari Balikpapan, yaitu 1 Kasus seorang perempuan 46 tahun merupakan kontak erat dari BPN 13 yang sebelumnya memiliki keluhan batuk dan juga memiliki hasil Rapid Test positif. Kasus di rawat sejak 7 April 2020 di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan dan 1 Kasus seorang laki-laki 74 tahun merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh tim medis RSUD Kanudjoso Djatiwibowo serta di rawat sejak 7 April 2020 di RSUD Kanudjoso Djatiwiboso Balikpapan.

Sementara 3 kasus berikutnya dari Bontang, 1 kasus seorang laki-laki 43 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang sebelumnya ditetapkan sebagai ODP, tidak memiliki keluhan. Kasus melakukan isolasi diri dirumah sejak 30 Maret 2020, hari ini tanggal 26 April kasus telah di rawat di RSUD Taman Husada.

Selain itu 1 kasus seorang perempuan 25 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta yang sebelumnya ditetapkan menjadi OTG, tidak memiliki keluhan. Kasus melakukan isolasi diri di rumah sejak 4 april 2020, hari ini tanggal 26 april kasus telah di rawat di RSUD Taman Husada dan 1 kasus seorang laki-laki 43 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Gowa yang sebelumnya ditetapkan sebagai OTG, tidak memiliki keluhan. Kasus dirawat sejak 4 April 2020 di RSUD taman Husada Bontang.

Menurut Andi, adanya penambahan 9 kasus positif Covid-19 di Kaltim per hari ini total pasien positif  Kaltim menjadi 44 kasus. Untuk pasien sembuh juga ada tambahan 2 kasus dari Kutim dan Kukar, sehingga total pasien sembuh menjadi 10 orang.

Dirinya juga mengatakan, ada penambahan Pasien Orang Dalam Pengawasan terjadi penambahan ODP sebanyak 102 kasus, sehingga total ODP sebanyak 5.802
Kasus, selesai pemantauan 4.555 kasus dan 1.247 masih dalam proses pemantauan.

Pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebut Andi juga mengalami penambahan sebanyak 8 kasus terdiri dari 4 kasus dimana 3 kasus merupakan kasus konfirmasi hari ini dan 1 kasus seorang laki-laki 52 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Gowa di rawat di RSUD Taman Husada Bontang.

Selanjutnya 1 kasus dari Kutai Kartanegara seorang laki-laki 22 tahun Pelaku perjalanan dari Malang memiliki hasil Rapid Test reaktif. Kasus di rawat di RSUD AM Parikesit.

3 kasus berikutnya seorang laki-laki 30 tahun, 51 tahun, dan 70 tahun, merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dan dirawat di RSUD AW Syahranie Samarinda.

 

Berau – Kelompok ibu rumah tangga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur membagikan masker gratis untuk mencegah pandemi virus Corona atau Covid-19, Rabu (15/4).

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian ibu rumah tangga di Kabupaten Berau kepada kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masker.

Seperti yang dilakukan di pasar Subuh Sanggam Adji Dilayas, satu persatu pedagang buah dan sayur diberi masker kain.

Salah satu relawan Wiwi Amir mengatakan sebelumnya Ia dan kelompoknya telah membagikan masker sekitar 250 lembar.

“Pembagian masker ini sebelumnya sudah kami bagikan ke petugas medis, masyarakat umum dan ojek online,” katanya.

Wiwi mengatakan masker yang Ia bagikan merupakan hasil kreatif kelompok ibu rumah tangga selama pandemi virus Corona.

“Sesuai perhitungan sebanyak 4000 lembar masker kain sudah kami salurkan secara gratis keberbagai kalangan masyarakat,” imbuhnya.

Iapun berharap masker tersebut dapat bermanfaat bagi para pedagang yang menerimanya.

“Kita juga berharap para pedagang dapat menerapkan kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya.

 

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser memutuskan menghentikan sementara kegiatan ibadah berjamaah di masjid, selama masa pandemi virus corona atau COVID-19, dan ketentuan ini juga berlaku bagi pemeluk agama lain selain Islam.

Keputusan itu diambil melalui rapat yang digelar di Kantor Bupati Paser, Rabu 15 April 2020 antara Pemkab Paser dengan MUI, Kemenag, FKUB, Forum Masjid Indonesia, Polres Paser, Kodim 0904 Tanah Grogot dan DPRD.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser Azhar Baharudin mengatakan keputusan ini merupakan bukan keputusan MUI, melaiankan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser.

Azhar meneragkan, untuk mencegah penyebaran virus corona, sementara kegiatan ibadah yang sifatnya mengumpulkan orang banyak, ditiadakan untuk mengurangi resiko penularan virus tersebut.

“Untuk mencegah penyebaran corona, menyetop sementara salat 5 waktu di masjid, musola, langgar sam pai ada pengumun resmi dari Pemerintah,” ujarnya.

Untuk sementara ,waktu pelaksaaan ibadah kata Azhar dilakukan rumah masing-masing. Masyarakat diimbau menunda kegiatan hari-hari besar keagamaan.

Dalam pelaksaan ibadah ramdahan masyarakat diharapkan dapat mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 tertanggal 6 April 2020, tentang paduan ibadah Ramadan dan Idul Fitri di tengah wabah pandemi corona. Dalam surat tersebut kegiatan Salat Tarawih, buka bersama, Salat IDul Fitri berjamaan ditiadakan.

Azhar mengajak seluruh umat beragama untuk memantapkan keimanan dan senantisasa berdoa serta memohon amounan kepa Allah agar dapat dihindarkan dari semua bencana.

Sekertaris Daerah Katsul Wijaya mengatakan keputusan yang diambil diharap dapat dipatuhi bersama dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona di Kabupaten Paser.

Katsul mengatakan, saat ini Kabupaten Paser memang belum mendapati kasus posifit corona. Namun, pemerintah melalui Surat Edaran Bupati Paser telah menetakan status tanggap darurat bencana non alam, terkait pandemi corona ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan, meski hingga saat ini belum ada kasus positif corona di Paser, akan tetapi daerah di sekitar seperti PPU dan Provinsi Kalsel, sudah ada kasus positif.

“Jadi Paser ini dikelilingi daearah yang sudah ada kasus positif. Oleh karena itu bentuk pencegahan perlu kita lakukan,” ujarnya.

Dandim 0904 Tanah Grogot Letkol Czi Widya Wijanarko mengatakan untuk mencegah penyebaran virus corona, diperlukan upaya antisipasi dini dan kebijakan tegas terkait pembatasan aktivitas ibadah.

“Sehingga pada saat kami melakukan pemantauan ada dasar hukum kuat. Kami harapkan keputusan ini demi kebaikan kita bersama,” ujarnya.

Samarinda—Di tengah padatnya agenda rapat dan koordinasi dalam menangani pandemi Covid-19, Wakil Gubernur Kaltim, H. Hadi Mulyadi meluangkan waktu untuk menyapa pilar-pilar sosial di kabupaten/kota se Kaltim melalui sambungan video conference, di ruang Heart of Borneo (HoB), Kamis(16/4).

Seperti diketahui, pilar sosial merupakan relawan berbasis masyarakat yang bermitra dengan Kemensos dalam mengimplementasikan berbagai agenda pembangunan kesejahteraan sosial
yang sampai saat ini terdapat 1.007 orang PSM dan 103 TKSK di Kaltim.

Mereka terdiri dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna (KT), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).

Dalam kesempatan itu Hadi Mulyadi sangat mengapresiasi dan terus memberikan spirit atau semangat atas kinerja para relawan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan dampak Covid-19 di Kaltim.

“Tentu ini bukan pekerjaan yang ringan, diperlukan ketulusan dan keikhlasan serta motivasi yang kuat untuk menjalankan tugas yang berat ini,”ucap Hadi di ruang Heart of Borneo (HoB), Kamis(16/4).

Kepada mereka, Wagub juga tak lupa menyampaikan dalam waktu yang tak lama ini akan memasuki bulan suci Ramadhan, agar sabar dalam menghadapi cobaan pandemi ini.

“Semoga para relawan kita diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menjalani ujian ini, yang kita tau bahwa wabah ini tidak hanya menimpa daerah kita tapi seluruh dunia,”tutur mantan legislator Karang Paci tersebut.

Tak lupa, Hadi berpesan agar mereka senantiasa menjalankan protokol kesehatan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim, saya turut mengapresiasi atas kerja keras para relawan dan mudah-mudahan di kesempatan yang lain kita bisa bertatap muka tentunya dalam situasi yang normal,”pungkasnya.

Di akhir video confrence, Hadi mulyadi menyerahkan sebuah kenang-kenangan yang sederhana yakni berupa sarung secara simbolis kepada Kepala Dinas Sosial Kaltim dan nantinya akan di terima oleh para PSM dan TKSK se Kaltim.

SAMARINDA – Dampak mewabahnya Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) di dunia termasuk Negara Indonesia dan Provinsi Kaltim, menimbulkan dampak dalam berbagai sektor, juga berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Kaltim.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim Hj Ismiati mengakui dampak Covid-19 terhadap penerimaan PKB maupun BBNKB di Kaltim besar sekali pengaruhnya.

“Penerimaan PKB baru mencapai 26,72 persen. Sementara penerimaan BBNKB baru 28,62 persen. Penerimaan tersebut secara online atau e-Samsat,” kata Ismiati, Rabu (15/4/2020).

Tidak maksimalnya penerimaan PKB maupun BBNKB, dikarenakan sejak 24 Meret 2020, Tim Pembina Samsat Kaltim, yang terdiri Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ditlantas Polda Kaltim, dan PT Jasa Raharja (Persero) menghentikan sementara semua layanan di Kantor Samsat seluruh Kaltim.

“Penghentian sementara pelayanan Samsat merupakan tindaklanjut dari telegram Kapolri Nomor:ST/967/III/Yan1.1/2020 tertanggal 23 Maret 2020 tentang Penutupan Sementara Pelayanan Satpas Gerai Simling dan Samsat. Sebagai dukungan penuh upaya physical distancing dan social distancing dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Kaltim,” tandasnya.

Adapun layanan samsat yang ditutup sementara lanjut Ismiati, Samsat Induk, Samsat Cabang Pembantu, Samsat Keliling, Samsat Desa dan Samsat Terapung.

Walaupun tutup sementara layanan Samsat, para wajib pajak masih bisa membayarkan PKBnya melalui Samsat Online atau e-Samsat.

“Sebab, selama layanan Samsat ditutup sementara, pemerintah tidak memberikan denda PKB dan denda sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ), ketika jatuh tempo pada periode 24 Maret sampai 30 Juni 2020 atau saat penutupan layanan,” paparnya.

Selain itu, Bapenda Kaltim memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkait pajak kendaraan dengan mengakses simpator.kaltimprov.go.id.

“Di dalam website Bapenda juga bisa dilihat realisasi penerimaan PKB dan BBNKB yang tersaji secara realtime,” jelas Ismiati.

Samarinda— Berdasarkan hasil uji rapid test atau test cepat sebanyak 65 orang di Provinsi Kalimantan Timur dinyatakan reaktif positif Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (15/4/2020).

Dari 65 orang yang test reaktif, Andi menjelaskam tercatat 55 orang diantaranya merupakan kluster Gowa dengan rincian 49 orang adalah yang melakukan perjalanan sebagai peserta Ijtima Ulama dunia di Kabupaten Gowa. Sedangkan 6 orang diantaranya memiliki riwayat kontak erat dengan mereka yang melakukan perjalanan ke Gowa dan 1.585 orang dinyatakan negatif.

Sementara, dari total 2.400 rapid test yang telah disebar di sepuluh Kabupaten/Kota total ada 1.637 rapid test yang telah digunakan.

“Untuk memastikan lagi apakah ke 65 orang itu positif Covid-1900 atau tidak kami masih menunggu hasil uji swab nya dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya,” kata Andi

Pelaksanaan rapid test pertama yang dilakukan Dinkes Kaltim hanya ada 3 daerah yang tidak mengikuti yaitu Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan. Karena tiga daerah tersebut mereka tidak memiliki warga yang melakukan perjalanan pada kegiatan Ijtima dunia di Kabupaten Gowa

Saat ini dari 65 orang yang dinyatakan reaktif Covid-19 tersebut sebagian besar di antara mereka telah berada di rumah sakit rujukan di daerah masing-masing. Namun ada sebagian di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dirinya mengimbau kepada mereka yang dinyatakan reaktif negatif agar dapat melakukan rapid test yang kedua kalinya untuk memastikan yang bersangkutan bebas dari infeksi virus Covid-19.

Tana Paser – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Paser memverifikasi puluhan ribu penerima bantuan sosial atau jaring pengaman sosial, yang terdampak virus corona atau COVID-19.

Kepala Dinsos Paser Haerul Saleh mengatakan sementara ini sudah ada 32 ribu penerima yang masuk dalam data penerima bantuan.

“Saat ini kami masih memverifikasi penerima bantuan. Sementara yang sudah masuk ada 32 ribu,” kata ya saat rapat dengan unsur kepala daerah dan DPRD, Selasa (14/4/2020).

Dari 139 desa dan 5 kelurahan, jumlah 32 ribu tersebut kata Haerul diperoleh sementra dari 120 desa. Dalam memverifikasi, lanjut Haerul, Dinsos Paser telah membuat ketentuan penerima bantuan.

Penerima yaitu warga yang mengalami penurunan pendapatan akibat COVID-19 seperti pedagang keliling, petani, nelayan, supir taksi hingga tukang ojek.

Haerul menjelaskan penerima bantuan tersebut diluar dari kategori warga miskin yang telah mendapat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat.

Ia menilai penyaluran bantuan untuk warga terdampak COVID-19 ini lebih tepat menggunakan metode BPNT, dimana setiap penerima akan mendapatkan kartu yang berisi uang tunai.

Dalam hal ini Dinsos Paser bekerja sama dengan Bank BRI melalui e-warung yang tersebar di 139 desa. “Jadi nanti dengan kartu itu bisa dibelanjakan untuk kebutuhan sembako,” ujar Haerul.

Saat ini Dinsos Paser juga sedang membuat petunjuk teknis penggunaan bantuan agar tepat sasaran.

“Agar bantuan berupa uang nanti dibelikan untuk kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan lain-lain,” imbuhnya.