Penajam- Semua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan penggalangan dana untuk pembelian 200 pakaian sebagai alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, guna menangani pasien yang terjangkit/diduga terjangkit COVID-19.

“Anggota dewan telah melakukan iuran untuk memenuhi kebutuhan APD yang nantinya akan disalurkan kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan PPU,” ujar anggota DPRD Kabupaten PPU Andi Muhammad Yusuf saat dihubungi di Penajam.

Pengadaan APD ini melibatkan seluruh anggota DPRD setempat yang berjumlah 25 orang, karena sebelumnya pihaknya telah sepakat mengumpulkan dana atas nama DPRD untuk membantu tenaga kesehatan berupa pakaian APD.

Dalam kesepakatan pembelian pakaian untuk APD tenaga kesehatan, sekaligus disepakati orang yang menjadi koordinator, selanjutnya koordinator pengumpulan dana pun yang langsung memesan pakaian APD yang dimaksud.

“Bantuan pakaian APD ini diperuntukkan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten PPU,” ujar Andi Muhammad yang juga Ketua Komisi I DPRD PPU ini.

Menurutnya, sebanyak 200 pakaian berupa ADP yang saat ini masih dalam proses pemesanan tersebut, rencananya akan didistribusikan melalui Dinas Kesehatan setempat, sehingga dari Dinas Kesehatan yang mendistribusikan sesuai kebutuhan, karena dinas ini yang mengetahui secara persis berapa kebutuhan per masing-masing Puskesmas.

Iuran sesama anggota dewan ini dilakukan karena pihaknya menyadari bahwa untuk memerangi pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tidak bisa dilakukan sendiri, namun diperlukan banyak pihak untuk bergotong royong melakukannya agar bisa memutus rantai penularannya.

Politikus dari Partai Golkar ini juga menyebut bahwa ADP merupakan salah satu ‘senjata’ yang sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dalam menangani pasien terinfeksi virus Corona, sehingga ADP juga harus dilengkapi agar mereka tidak tertular.

Melalui pakaian ADP yang akan dibagikan, diharapkan dapat membantu kinerja tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan, dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 yang tersebar pada empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Adanya tambahan 200 pakaian APD tentu diharapkan penanganan pandemi virus Corona bisa dilakukan dengan maksimal. Kita semua berharap wabah ini cepat berlalau, maka pola gotong royong ini harus dilakukan oleh berbagai pihak,” tutur Andi Muhammad.

Tana Paser – Pemerintah Daerah Kabupaten Paser mengimbau masyarakat untuk mengakses informasi tentang kasus corona atau COVID-19, melalui situs resmi dari pemerintah.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Paser Akhmad Zulfian mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah adanya hoaks atau kabar bohong, disinformasi atau kesalahan informasi tentang COVID-19 di Kabupaten Paser.

“Supaya tidak salah informasi, masyarakat bisa mengakses situs resmi pemerintah daerah,” kata Zulfian, Senin 13 April 2020.

Masyarakat lanjut Zulfian dapat mengakses situs covid19.paserkab.go.id, yang berisi tentang perkembangan penanganan COVID-19 di Kabupaten Paser.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu benar.

“Apalagi sampai meresahkan masyarakat,” katanya.

Sebelumnya beredar disinformasi tentang 3 warga Paser yang positif Corona, padahal hasil itu baru melalui rapid test atau tes cepat.

Disinformasi itu tersebar di media sosial facebook dan grup Whatsapp, dengan narasi seolah-olah sudah ada kasus positif Corona di Kabupaten Paser.

Kepala Dinas Kesehatan yang juga Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan rapid test bukan merupakan hasil akhir diagnosa.

“Diperlukan hasil laboratorium untuk mengetahui apakah seseorang itu positif Corona atau bukan,” ujar Amir saat memberi keterangan pers, Sabtu lalu.

Amir memastikan hingga saat ini belum ada kasus positif corona. Oleh karena masyarakat diminta untuk tetap tenang, lakukan imbauan pemerintah dalam membatasi aktivitas, jaga pola kesehatan dan imunitas tubuh serta menggunakan masker saat keluar rumah.

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memutuskan meniadakan kegiatan Bazar Ramadan yang rencananya digelar menjelang Idul Fitri 1441 Hijriah mendatang. Keputusan tersebut dibuat akibat wabah virus Corona yang tengah melanda wilayah Indonesia, termasuk Kota Balikpapan.

Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Philipus Rimpa menyebut, keputusan tersebut dibuat setelah ada intruksi dari Walikota Balikpapan. Untuk menghindari kerumunan massa, aktivitas yang biasanya dilakukan saat Ramadhan, diminimalisir intensitasnya.

Akibat pandemi ini juga, kegiatan keagaman yang selalu dilakukan saat Ramadan pun diminta untuk dibatasi agar memutus mata rantai penyebaran. Seperti sholat terawih, buka puasa bersama hingga sahur on the road.

“Bazar Ramadan ditiadakan sesuai kebijakan pemerintah kota. Kita sama-sama berdoa dan berusaha wabah ini secara berakhir,” ujar Philipus saat dihubungi, Rabu (15/4).

Bazar Ramadan merupakan agenda rutin Dinas Perdagangan saat bulan Ramadan. Tujuannya menjamin masyarakat, utamanya menengah ke bawah dapat membeli barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Dinas Perdagangan biasanya bekerjasama dengan Bulog, yang menjual bahan pokok mulai dari beras hingga daging sapi dengan harga 2 kali lebih murah.

Philipus menyebut, peniadaan Bazaar Ramadhan ini sudah disosialisasikan kepada Kecamatan dan Kelurahan.

“Selama ini yang mengadakan pasar Ramadhan adalah kecamatan dan kelurahan. Sudah mulai disampaikan ke 6 kecamatan untuk diteruskan ke masing-masing kelurahan,” ungkapnya. (*)

BALIKPAPAN- Sebentar lagi, Kota Balikpapan akan memiliki satu alat PCR bantuan dari Kementerian BUMN yang akan diserahkan pada Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Kendati kabar baik itu datang, namun ternyata harus ada risiko yang diambil Dinas Kesehatan Kota. Jika PCR datang maka diprediksi kasus positif Covid-19 akan lebih cepat terdeteksi.

Untuk itu, Kepala Dinas Kesahatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty meminta agar masyarakat tidak kaget dalam menyikapi hal ini.

“Jadi jangan kaget memang dengan adanya alat yang misalnya tadinya kita mengumumkan positif setiap beberapa hari sekali, nanti setiap hari bisa jadi kita ketemu kasus positif,” ujar Andi Sri Juliarty.

Jika sebelumnya untuk mengetahui hasil swab test yang menggunakan PCR diperlukan 7-10 hari karena harus mengantre di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Dengan alat PCR yang dimiliki Kota Balikpapan nanti hasil swab test akan bisa diumumkan setiap hari karena hasil akan keluar dalam waktu 6 jam.

“Tetapi kita ambil resiko itu, dalam rangka cepat ditangani daripada kita menunggu lama. Jadi mungkin hasil ini akan diterima lebih, bisa 6 jam hasil sudah keluar,” katanya.

Memang risiko mengenai adanya pengumuman positif atau negatif yang diprediksi akan ada setiap hari telah disadari oleh Gugus Tugas Covid-19 maupun Pemkot Balikpapan.

Namun, resiko itu berani diambil oleh pemerintah dalam rangka melindungi masyarakat demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Ini tidak apa-apa karena lebih cepat kita mengetahui, lebih cepat kita menanganinya, dan artinya akan lebih cepat juga sembuh dan harapan hidup bisa lebih besar,” tandasnya. (*)

Berau – Jelang memasuki bulan suci Ramadan, stok gula di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kosong.

Hal tersebut diketahui usai sidak yang dilakukan Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo bersama Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) ke gudang Bulog dan distributor, Kamis lalu (16/4).

Mengetahui stok gula kosong, wabup Agus Tantomo langsung menghubungi pimpinam Bulog pusat, Budi Waseso.

“Saya sudah hubungi bos Bulog melaporkan stok gula di Berau kosong, katanya gulanya dalam perjalanan dikirim ke Berau,” ujar wabup Agus Tantomo.

Keterlambatan pengiriman stok gula dikatakannnya mengalami hambatan persoalan izin dari kementrian perdagangan (Kemendag).

“Stok gula kosong terjadi dalam skala nasional dan itu dikarenakan sempat ada kendala perizinan yang dialami oleh bulog,” ungkapnya.

“Tapi itu semua sudah selesai dan sudah dimulai pengiriman ke tiap daerah,” tandasnya.

Samarinda— Selang satu hari pasien terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur kembali bertambah 5 kasus. Dengan penambahan tersebut, maka total pasien positif Covid-19 menjadi 59 kasus.

“5 kasus positif hari ini berasal dari, 2 kasus Kota Samarinda, 1kasus  Kota Bontang, 1 kasus Kota Balikpapan dan 1 kasus Kabupaten Kutim,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak saat video conference aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (19/4/2020)

Andi merincikan dari 5 kasus tersebut 1 kasus dari Kabupaten Kutai Timur seorang laki-laki 40 tahun merupakan teman seperjalanan kasus KTM 3 ke India di rawat di RSUD Kudungga Sangatta. Berikutnya 1 kasus dari Kota Balikpapan seorang wanita 58 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta di RST DR R Hardjanto.

Kemudian 1 kasus dari Kota Bontang seorang laki-laki 52 tahun merupakan hasil tracing pelaku perjalanan dari Gowa (Sulawesi Selatan) yang merupakan rekan seperjalanan BTG 4 dan di rawat di RSUD Taman Husada.

Selanjutnya 2 kasus dari Kota Samarinda dimana 1 kasus seorang Laki-laki 41 tahun merupakan hasil tracing kluster Gowa (Sulawesi Selatan) yang menghadiri acara keagamaan di Gowa (Sulawesi Selatan) dan1 Kasus seorang laki-laki 56 tahun merupakan hasil tracing kluster Gowa (Silawesi Selatan), kedua pasien tersebut saat ini di rawat di RSUD AW Syahranie.

“Ini menunjukkan kurangnya disiplin untuk tidak melakukan aktifitas diluar rumah dan perjalanan dari daerah transmisi lokal, sehingga terjadilah tambahan kasus di Kaltim,”katanya

Untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 12 kasus, yaitu 9 kasus dari Kabupaten Berau, 1 kasus dari Kabupaten Penajam Paser Utara, 1 kasus dari Kabupaten  Kutai Timur dan 1 kasus dari Kota Samarinda.

Lalu kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilaporkan terdapat tambahan 43 kasus dari total 6.058 kasus, selesai pemantauan 138 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.049 kasus.

Tambahnya, hasil negatif juga terjadi penambahan sebanyak 3 kasus yaitu 1 Kabupaten Kutai Kartanegara dan 2 kasus dari Kota Balikpapan.

BERAU – Tim gabungan Polres Berau, Satbrimob dan Kodim 0902/TRD kembali melanjutkan kegiatan baksi sosialnya membagikan paket sembako ke masyarakat, Sabtu (18/4/2020).

Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo mengatakan, aksi sosial ini dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Aksi ini kita laksanakan secara bertahap untuk membantu meringankan perekonomian masyarakat ditengah wabah virus corona,” ujar AKBP Edy.

Pembagian paket sembako dilakukan kembali secara serentak di masing-masing Polsek dan Danramil di tiap Kecamatan.

“Serentak dilakukan agar pembagiannya merata,” katanya.

“Kalau ada yang belum kebagian, kami usahakan kita penuhi sesuai data yang diterima,” imbuhnya.

Sebanyak 300 paket sembako dibagikan dengan mendatangi tiap-tiap rumah warga yang sudah didata.

Selain membagikan sembako, petugas juga memberikan imbauan dan edukasi ke masyarajat agar lebih disiplin mematuhi arahan dan anjuran pemerintah mewaspadai virus corona.

“Ada 300 paket sembako yang kita bagikan hari ini,” ujarnya.

“Aksi sosial akan terus kami laksanakan selama pandemi Covid-19,” tandasnya.

Tana Paser – Dari beberapa hasil sampel swab yang telah dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, sebanyak 2 warga Kabupaten Paser dinyatakan positif terpapar virus corona atau COVID-19.
“Kita mendapatkan 2 swab yang kita kirim hasilnya positif,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Paser Amir Faisol saat konferensi pers di ruang Media Center COVID-19, sabtu (18/04/2020).
Kedua pasien tersebut berinisial P1 atau pasien 1 dan P2 atau pasien 2.
P1 memiliki riwayat perjalanan ke Gowa yang tak lain adalah peserta Ijtima’ Ulama, sedangkan P2 memiliki riwayat perjalanan dari Samarinda.
Amir menjelaskan, hasil pasien positif dari BBLK Surabaya tidak dilaporkan langsung ke Pemerintah Daerah, melainkan langsung ke pemerintah pusat di Jakarta.
Dari sana, baru semua data seluruh Indonesia dikumpulkan menjadi satu, untuk disebar ke semua Provinsi dan diteruskan ke Kabupaten/Kota.
Amir mengatakan dalam menyampaikan informasi terkait COVID-19, Gugus Tugas melakukannya secara berjenjang mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi hingga Pemerintah Kabupaten.
“Padahal kami mengikuti SOP. Pada hari ini pukul 16.58, saya baru diizinkan Gugus Tugas Pemprov Kaltim untuk merilis berita ini. Ini menepis anggapan kami lambat memberikan informasi. Memang SOP-nya seperti itu,” jelas Amir.
Menurut Amir, penyampaian informasi pasien positif pasti tetap akan dilakukan namun dalam hal ini bukan perkara cepat atau lambatnya informasi tersebut disampaikan.
“Yang terpenting saat kami menerima mengenai 2 positif, teman-teman kesehatan sudah melakukan tracing (penelusuran kontak pasien) sejak tadi malam,” jelasnya.
Hingga Sabtu ini, di Paser tercatat ada 51 Orang Dalam Pemantauan dan terdapat 10 Pasien Dalam Pengawasan.

PENAJAM– Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Penjam Paser Utara (PPU) terhadap warganya akibat wabah virus corona atau Covid -19. Babinsa Kelurahan Tanjung Tengah, Serda Herry beserta Ketua Rt 06, Wantono Mustofa ikut serta dalam membantu proses penyaluran bantuan sembako dari tim gugus tugas covid-19 dengan System Door To Door, Minggu (19/4/2020)

Dalam keterangannya kepada awak media Serda Herry menuturkan, bantuan ini adalah bentuk perhatian pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sekaligus sebagai upaya melepaskan beban masyarakat dari kesusahan serta mempererat hubungan antara TNI.

“Pemerintah dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” ujarnya

Dengan adanya imbauan Pemerintah agar belajar dan bekerja dari rumah masing-masing, maka Pemerintah memberikan bantuan sembako dengan sistem door to door hal ini sebagai upaya meringankan warga yang terdampak Covid -19.

Adapun bahan sembako yang di berikan kepada warga, sebutnya 10 kg beras, gula pasir 2 kg, minyak makan 1 bks, mie instan 2 dus dan telor 1 piring dan ini diperuntukkan setiap KK yang berdomisili di Kabupaten PPU atau yang sudah menetap lama.

Penyertaan diawali di Rt 06 Kelurahan Tanjung Tengah Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara, tim gugus tugas covid-19 serkahkan bantuan sembako Door To Door kepada Nari (45) ibu rumah tangga,Intan (25) ibu rumah tangga dan Sopyan (50) penjual pentol keliling.