BALIKPAPAN – Bulan Ramadan 1441 H tinggal menghitung hari. Kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan saat menjelang Ramadan melakukan ziarah kubur ke makam sanak keluarga yang berpulang lebih dahulu ke sisi Allah Tuhan yang Maha Kuasa.

Namun begitu, hasrat berziarah ini harus ditahan di tahun ini. Pasalnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama mengimbau umat Muslim agar tidak melakukan ziarah kubur. Terlebih, situasi saat ini masih berperang melawan pandemi Covid-19.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota Balikpapan pun mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Balikpapan untuk tidak melakukan ziarah kubur. Hal ini tak lain sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

“Mengingat adanya surat edaran dari Menteri Agama, untuk pasar Ramadan dan kegiatan ziarah kubur sementara kita tiadakan mengingat kondisinya saat ini belum kondusif,” ujar Walikota Balikpapan Rizal Effendi kepada Tribun, Selasa (19/4) kemarin.

Meski sudah ada imbauan dari Pemkot, namun sejumlah warga Kota Balikpapan masih terlihat yang melakukan kegiatan ziarah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU). Seperti halnya yang terlihat di TPU Km 0,5 Jl Soekarno-Hatta, Muara Rapak, Balikpapan Utara.

Alih-alih tradisi rutin tahunan menjadi alasan banyak masyarakat, seperti halnya yang dilakukan Aini, salah satu peziarah. Ia mengaku sudah melakukan tradisi ini turun temurun.

“Karena ini sudah tradisi ya. Keluarga saya mayoritas nyekar di sini. Jadi rasanya ada yang aneh kalau tidak ke makam. Karena harus bersih makam juga,” ujar Aini

Masih kata Aini, setelah membersihkan makam dirinya mengaku langsung pulang ke rumah. Mengurangi penumpukan masyarakat di makam.

Meski mereka datang ke pemakaman namun warga Balikpapan tetap mengindahkan himbauan dari pemerintah yakni tetap menggunakan masker.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *