SAMARINDA– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur semakin gencar melakukan upaya pencegahan untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.

Pada Bulan April ini, alat untuk pengujian virus Corona (Covid-19) di beberapa rumah sakit rujukan di Kaltim akan segera dioperasionalkan. Alat tersebut berupa Tes Cepat Molekuler (TCM) yang selama ini untuk pemeriksaan pasien tuberculosis (TBC) yang nantinya akan difungsikan untuk mengidentifikasi paparan virus Corona.

“Ada alat lain lagi yang akan di set up di April ini untuk pengujian covid yaitu TCM,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim, Andi M Ishak, di Samarinda belum lama ini.

Menurut Kementrian Kesehatan (Kemkes) terang Andi, akhir April cartride untuk TCM sudah datang dan set up alat akan dilakukan secara online. Dimana TCM pada tahap pertama akan dioperasionalkan di tujuh rumah sakit. Terutama rumah sakit di Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau, Kabupaten Paser dan Kota Bontang.

“Sebenarnya alat PCR ini pengadaan Kemkes sudah ada di AWS selama ini. Tapi untuk pemeriksaaan HIV, sekarang akan di-set up lagi oleh Kemkes untuk pemeriksaan covid. Tapi tidak bulan ini, diutamakan untuk daerah yang kasusnya besar dulu sambil menunggu kedatangan reagennya,” ungkap Andi.

Untuk Kaltim disebutkan Andi, cuma ada satu unit yaitu di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Namun, kondisi pandemi virus corona bisa dioptimalkan untuk pemeriksaan di wilayah Kaltim.

Samarinda—  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Timur memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat tidak mampu dengan mendirikan klinik kesehatan Al Syifa. Di klinik tersebut terdapat 3 dokter umum, beberapa perawat, serta apoteker yang bertugas melayani para pasien.

“Ini kita khususkan untuk masyarakat yang tidak mampu dari kalangan fakir miskin yang mana nanti pengobatannya melalui dokter-dokter itu secara gratis. Mereka tidak dipungut biaya sedikitpun,” ujar ketua Baznas Kaltim Fachrul Ghazi saat ditemui di Kantor Baznas Provinsi Kaltim, Jalan Harmonika, Samarinda, Senin (20/4/2020).

Fachrul Ghazi menjelaskan, para pasien yang berobat di klinik akan mendapatkan penanganan layaknya berobat di rumah sakit pada umumnya. Namun, dokter yang bertugas merupakan dokter umum bukan dokter spesialis.

“Kami hanya dapat melayani penyakit-penyakit ringan saja, kalau seandainya berat kami merekomendasikan rujukan seperti ke RS AWS. Jadi, mereka diperiksa, setelah mereka diperiksa dan diberikan resep, langsung mengambil obatnya di ruang apotek. Tentunya juga secara gratis obat-obatannya,” pungkasnya.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di Klinik Al Syifa, masyarakat hanya perlu menyiapkan data diri seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari ketua RT.

“Yang bersangkutan hanya membawa surat keterangan tidak mampu dari RT. Supaya kami dapat mengetahui bahwa yang bersangkutan berhak untuk kami layani. karena pasien tidak mampu ada dari kalangan duafa, dan fakir miskin, dan juga membawa KTP beserta KK, agar kami juga dapat mendata dimana tinggalnya, apa betul warga Samarinda atau warga luar Samarinda,” terangnya.

Terkait sumber dana, Fachrul Ghazi mengungkapkan, sumber dana berasal dari para muzakir yang menyisihkan rezekinya untuk disumbangkan melalui Baznas. Kemudian disisihkan atau alokasikan dananya ke klinik untuk dibelikan obat dan kebutuhan-kebutuhan pengobatan lainnya,” bebernya.

 

dok. Baznas

Samarinda – Terjadi lonjakan yang signifikan dalam penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kalimantan Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara sedang diusulkan sebagai kota transmisi local penyebaran virus menakutkan ini.

Pelaksana Tuga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan sedang mengusulkan agar Kabupaten PPU menjadi transmisi local penyebaran Covid-19 mengingat jumlah orang yang terkonfirmasi Positif telah lebih dari sepuluh orang.

“Indikasi untuk menjadikan sebagai transmisi local sudah terpenuhi, sudah ada. Sedang kita usulkan sebagai transmisi local kepada Kementerian Kesehatan. Sehingga, penanganannya akan berbeda dengan kabupaten dan kota lainnya yang belum sebagai transmisi local,” ujar Andi, Senin sore (20/4/2020).

Sehari sebelumnya, Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengumumkan calon ibu kota negara tersebut sebagai transmisi lokal di Kaltim selain Kota Balikpapan.

“Kami melaporkan hingga 20 April 2020, terdapat 14 orang terkonfirmasi Positif virus Corona atau Covid-19. Ada tujuh orang dinyatakan positif pada hari Sabtu kemarin dan pada Senin kembali ada penambahan terkonfirmasi Swab sebanyak tiga orang,” ujar Abdul Gafur.

Abdul Gafur juga menyampaikan bahwa Kabupaten PPU menyatakan sebagai daerah transmisi lokal penyebaran Covid-19. Sehingga ia meminta seluruh masyarakat untuk disiplin untuk tetap berada di rumah dan mengenakan masker ketika harus terpaksa ke luar rumah.

Dijelaskannya, pasien yang terkonfirmasi positif tanggal 18 April 2020 lalu adalah pasien berasal dari Desa Girimukti, Kelurahan Nenang, Desa Labangka, Desa Babulu Darat dan Desa Labangka.

Sedangkan untuk pasien yang terkonfirmasi positif tanggal 20 April 2020 dari Kelurahan Nipah-Nipah, Kelurahan Petung, dan dari Desa Sri Raharja.

“Pasien yang terkonfirmasi positif pada hari Sabtu tanggal 18 April kemarin ada dua dari Kecamatan Penajam dan lima lainnya dari Kecamatan Babulu. Sedangkan untuk tiga orang tambahan hari ini konfirmasi positif dua orang berasal dari Kecamatan Penajam dan satu Orang berasal dari Kecamatan Babulu,” jelas Abdul Gafur.