Ujoh Bilang, (29/4)- Kedisiplinan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dan kejujuran menceritakan riwayat perjalanan, dinilai menjadi kunci dalam mencegah penyebaran COVID-19, karena pemerintah telah membuat berbagai imbauan dan anjuran untuk penanganan pandemi ini.

“Komitmen seluruh masyarakat menerapkan anjuran pemerintah baik physical distancing, pola hidup sehat, dan lainnya merupakan kunci utama mencegah COVID-19,” ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Rabu.

Hal yang juga tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait dalam mempertahankan zona hijau di Mahakam Ulu, sehingga kawasan perbatasan dengan Malaysia ini masih tetap tidak ada yang positif COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini, lanjutnya, status Mahakam Ulu masih di zona hijau sehingga hal ini harus disyukuri. Namun bagaimana mempertahankan ini, kuncinya ada di masyarakat, yakni kejujuran melaporkan bagi yang baru datang dari luar daerah karena kedisiplinan menjaga daerah tergantung komitmen bersama.

“Masyarakat harus mematuhi aturan yang dikelurkan pemerintah, kemudian perusahan harus sama-sama menjaga supaya tidak mendatangkan orang luar lagi untuk sementara, lantas menjaga karyawannya untuk tidak ke luar masuk ke daerah yang terpapar COVID-19,” ucap Boni.

Meski Mahakam Ulu sampai sekarang tidak ada warga yang positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), lanjut dia lagi, namun ia telah menginstruksikan ke jajarannya untuk selalu siaga penuh.

Untuk itu, kesiapsiagaan pun ditunjukkan dari berbagai komponen mulai dari Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di kabupaten, Puskesmas di setiap kecamatan, aparatur kecamatan, hingga kepala kampung dengan melakukan antisipasi demi mengamankan wilayah masing-masing.

“Diantara giat yang dilakukan masing-masing komponen adalah jika ada pelaku perjalanan dari luar, tim menyediakan tempat karantina di lokasi masing-masing karena pada prinsipnya kita memang harus siap menghadapi segala kemungkinan yang ada,” ucapnya.

Dilanjutkannya, kerja sama seluruh masyarakat untuk terbuka terhadap lingkungan sekitar, yakni melaporkan jika ada masyarakat yang ke luar maupun masuk ke Mahulu tanpa melakukan pemeriksaan di Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Poswasdalkes) di pintu masuk.

Namun untuk angkutan sembako dan material tetap boleh masuk karena daerah ini belum menerapkan ‘lockdown’ sehingga tidak mungkin dilakukan pelarangan angkutan kebutuhan pokok, namun siapa dan apa saja yang masuk harus tetap mengikuti prosedur penanganan COVID-19.

Ia juga mengatakan bahwa berbagai langkah antisipasi telah diambil Pemkab Mahakam Ulu sejak awal Maret lalu, yakni gerak cepat mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19, membentuk Tim Gerak Cepat, membangun Poswasdalkes di lima kecamatan.

“Termasuk pengetatan hingga menyiagakan tenaga kesehatan di Poswasdalkes pada pintu masuk, melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan di sejumlah lokasi, pembagian vitamin untuk meningkatan imunitas, dan pembagian masker ke masyarakat,” ucapnya. (mg)

Penajam – Seorang warga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang sebelumnya positif COVID-19 dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung selama 26 hari, kini dinyatakan sembuh berdasarkan hasil pemeriksaan real-time PCR.

Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) dalam keterangan pers yang diterima wartawan Rabu ini mengungkapkan bahwa ada satu pasien positif yang dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan real-time PCR, yakni hasilnya negatif virus Corona.

AGM yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten PPU ini berharap kesembuhan pasien tersebut bisa menjadi awal yang baik untuk kesembuhan bagi pasien lain yang saat ini masih positif virus Corona.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 itu adalah Ahmad Babani (21 tahun). Pemeriksaan real-time PCR bagi Ahmad Babani terkait COVID-19 dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada 14 dan 15 April 2020 dengan hasil negatif virus Corona.

Pemeriksaan klinis yang dilakukan oleh dokter penanggungjawab di RSUD Ratu Aji Putri Botung juga menyatakan kondisi Ahmad Babani sudah sangat baik, kemudian tidak menunjukkan atau tidak terdapat gejala COVID-19.

Sementara itu, hingga Rabu ini Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten PPU juga menerima konfirmasi ada satu warga berjenis kelamin perempuan, berusia 22 tahun yang dinyatakan positif virus Corona tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG).

Warga tersebut diketahui kontak langsung dengan keluarganya yang positif COVID-19 sehingga saat ini dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Sementara keluarganya yang positif COVID-19 itu, kini masih menjalani isolasi di rumah sendiri karena harus mengurus bayi yang masih berusia 14 hari, sementara bayinya negatif virus Corona.

Bupati Penajam Paser Utara kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah agar penyebaran virus corona dapat segera ditekan.

“Bagi yang merasakan ada keluhan sakit segera menghubungi petugas medis di pusat layanan kesehatan terdekat dan sampaikan dengan jujur apa yang dirasakan,” tutur AGM.Rabu (29/4/2020)

Ia mengatakan bahwa masyarakat harus jujur dan menceritakan dengan tim mengenai pernah kontak langsung dengan siapa saja, atau pernah berkunjung ke daerah mana saja untuk membantu penanganan penyebarannya.

“Keterusterangan dari pasien selain untuk memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan diagnosis (identifikasi) dengan tepat, juga untuk melindungi petugas medis dari terpaparnya COVID-19,” ungkap AGM. (mg)

Samarinda—Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur, Rabu, (29/04/2020), menggelar rapat Paripurna Ke-7 dengan agenda Penjelasan Gubernur Kaltim tentang Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun 2019 serta pembentukan Pansus pembahas LKPJ.

Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kaltim, H. Makmur HAPK, didampingi dihadiri 33 Anggota DPRD Kaltim dengan menggunakan lewat Virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.

Dalam kesempatan itu Gubernur Kaltim H. Isran Noor beserta Wakil Gubernur H. Hadi Mulyadi secara bergantian menyampaikan mengenai capaian keberhasilan pembangunan dalam 5 misi Kaltim 2019-2023 “Berani Untuk Kaltim Berdaulat”.

Isran mengungkapkan kondisi makro perkembangan sosial ekonomi Kalimantan Timur pada tahun 2019 berada pada 4,77 persen atau membaik jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 2,67 persen.

Capaian laju pertumbuhan ini telah memenuhi target yang ditetapkan pada dokumen Perubahan RPJMD Kalimantan Timur Tahun 2019-2023 yaitu sebesar 3,5 ± persen.

“Stabilitas ekonomi ini terjaga dengan tekanan inflasi yang lebih rendah ditahun 2019 yaitu mencapai 1,66 persen jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 3,24 persen,” ungkapnya.

hal ini dipengaruhi terutama oleh deflasi yang terjadi pada kelompok transportasi dan komunikasi yang bersumber dari penyesuaian tarif angkutan udara akibat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 mengenai Tarif Batas Atas (TBA) Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri menjadi faktor utama penurunan tekanan Inflasi tarif angkutan udara.

Selanjutnya peningkatan pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan menurunnya tingkat kemiskinan pada tahun 2019 yang mencapai 5,94 persen lebih baik jika dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,03 persen.

“Tingkat pengangguran terbuka tahun 2019 juga mengalami penurunan hingga 6,09 persen jika dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,60 persen,”ucap Isran.

Kemudian Ia menyampaikan substansi dari Rancangan Peraturan Daerah tentang Pelaksanaan APBD tahun 2019, dari segi Pendapatan

Pada tahun 2019 pendapatan daerah ditetapkan dengan target mencapai Rp 11,137 Triliun, sampai dengan 31 Desember 2019 pendapatan daerah mencapai Rp 11,775 Triliun atau mencapai 105,72 persen dari target yang ditetapkan tersebut.

Realisasi pendapatan tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 6,555 Triliun dan Pendapatan dari Dana Perimbangan Rp 5,204 Triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan realisasi sebesar Rp 14,992 Miliar. Komposisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 55,67 persen lebih besar dari Dana Perimbangan sebesar 44,19 persen.

“Hal ini menunjukkan bahwa Kalimantan Timur telah menuju kepada kemandirian fiskal,” ujar orang nomor satu di Bumi Etam tersebut.

Pemerintah Provinsi juga terus berupaya membangun kemandirian fiskal melalui terobosan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu untuk realisasi Belanja Daerah pada tahun 2019 mencapai Rp 11,387 Triliun atau mencapai 88,28 persen terdiri dari Belanja Barang sebesar Rp 2,470 Triliun dan Belanja Modal Rp 1,207 Triliun, belanja Pegawai sebesar Rp 1,993 Triliun, serta belanja lainnya yang mencapai Rp 8,130 Triliun.

Turut hadir Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi, Kepala Dinas Kominfo Diddy Rusdiansyah, Plt. Sekda Prov Kaltim H. M Sa’bani, Kepala Satpol PP Kaltim I Gede Yusa, Kejati Kaltim , Korem 091 ASN , Ketua Pengadilan Tinggi Kaltim, Kodam VI Mulawarman serta Forkopimda.

Tana Paser – Wakil Bupati (Wabup) Paser Kaharuddin menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari PT. Kideco Jaya Agung, di sekretariat Gugus Tugas COVID-19, Rabu (29/4).

Bantuan berupa 2.975 terdiri dari 900 buah baju hazmat, 900 masker N95, 500 masker bedah, 450 gloves, 180 kata mata (google), 90 face protector, dan 45 safety boots.

Bantuan tersebut diserahkan Direktur CSR PT. Kideco Suryanto, disaksikan Pelaksana Tugas Asisten Kesra Setda Paser Hulaimi, Kepala Dinas Kesehatan Amir Faisol dan Kepala Badan Keuangan Aset Daerah Abdul Kadir.

Wabup Paser Kaharuddin mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan Kideco.

“APD ini akan sangat berguna bagi paramedis dalam melaksanakan tugas keseharian menanggulangi corona,” ujar Wabup Paser Kaharuddin.

Kaharudin juga mengapresiasi kepada perusahaan lain yang telah berkontribusi membantu pemerintah dalam penangangan COVID-19, baik bantuan berupa barang maupun uang tunai.

Direktur CSR PT. Kideco Suryanto mengatakan bantuan APD ini terlambat datang dikarenakan terdapat beberapa kendala seperti pembatasan akses transportasi, sulitnya birokrasi pengadaan APD di dalam negeri, hingga membuat Kideco harus mengimpor beberapa barang APD.

“Kideco akan memberikan bantuan lagi setelah barang lolos pemeriksaan BEA cukai di Balikpapan. Semoga bantuan ini akan mempercepat pemulihan COVID-19 di Kabupaten Paser,” ujar Suryanto.

Kideco berharap kerjasama ini dapat terjalin dengan baik, sehingga penanggulangan COVID-19 dapat berjalan dengan baik.
“Kami akan tetap mantau perkembangan pemerintah dalam menanggulangi COVID-19,” ujarnya.

SAMARINDA – Buddhist Centre Samarinda Peduli Covid-19 dengan menyerahkan bantuan Alat Pengaman Diri (APD) kepada Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN).

APD diterima langsung oleh Danrem 091/ASN, Kolonel Inf Cahyo Suryo Putro S.I.P, M.Si bertempat di Hall Makorem Jalan Gajah mada No 11 Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (28/4/2020).

Turut mendampingi Kasi Intel, Kolonel Inf Priyanto Eko Widodo, Kasi Ter Kolonel Arh M. J. Malik, Dandenkes Letkol Ckm H.M. Mursid S.Sos., Karumkit dr. Isriyanto Sp. PD.M.Kes dan Kapenrem 091/ASN Kapten Arh Azrul Azis.

Bantuan diserahkan sebagai bentuk kepedulian Buddhist Centre Samarinda, untuk peduli Covid-19 kepada Korem 091/ASN yang ikut terjun langsung di lapangan bersama instansi lainnya dalam penanganan Covid–19 atau virus corona di Provinsi Kaltim khususnya Samarinda.

“Bantuan dari Buddhist Centre Samarinda Peduli Covid-19 sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi dalam penanganan Covid-19. Bantuan berupa APD untuk membantu petugas dari Korem 091/ASN yang saat ini terus berjuang bersama instansi terkait lainya dalam penanggulangan Covid-19,” Kata Pandita Hendri Suwito.

Sementara itu, Danrem 091/ASN mengucapkan terima kasih dan apressiasi atas bantuan dari Buddhist Centre Samarinda untuk Peduli Covid-19.

“Saya akan mendistribusikan bantuan ini ke Rumah Sakit Tentara dan Tentara sebagai Tenaga medis dalam penanganan Covid-19 yang ada dilapangan, mari Kita berdoa semoga wabah Covid- 19 ini segera selesai,” pungkasnya.

Penrem 091/ASN

 

 

Samarinda— Angka penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim,  Andi Muhammad Ishak per hari ini Rabu 29 April 2020 bertambah 4 kasus.

“Jadi total positif di Kaltim kini menjadi 119 kasus,” terangnya melalui video conference aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (29/4/2020).

Dirinya menjelaskan bahwa penambahan 4 kasus tersebut berasal dari Kota Samarinda 3 kasus dan Kabupaten Kutai Timur 1 kasus.

Tiga (3) kasus dari Kota Samarinda yaitu 2 Kasus SMD 17 laki-laki 70 tahun dan SMD18 laki-laki 33 tahun merupakan pelaku perjalanan dari Gowa (Sulawesi Selatan) dengan masing- masing memiliki hasil rapid test reaktif. Kasus dirawat di RSUD AW Syahranie sejak 9 april 2020 dan 1 Kasus SMD 19 Laki-laki 25 tahun merupakan kasus dirawat di RSUD ABADI Samboja sejak 13 April 2020, pada tanggal 29 April 2020 kasus di pindahkan dan dirawat di RS Karantina Bapelkes.

Berikutnya 1 kasus dari Kabupaten Kutai Timur merupakan KTM 18 perempuan, 45 kontak erat KTM 13 yang terhubung dengan klaster Gowa yang dirawat sejak 14 april 2020 di RSUD Kudungga Sangatta.

Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 33 kasus yaitu 5 kasus dari Kabupaten Kukar, 1 kasus dari  Kabupaten Paser, 11 Kasus dari Kota Balikpapan, 1 kasus dari Kota Bontang dan Kota Samarinda 15 Kasus, sehingga total PDP pada hari ini 542 kasus.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilaporkan bertambah 73 kasus dari total 7.808 kasus, selesai pemantauan 6.582 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.230 kasus.

Sementara, terjadi penambahan PDP dengan hasil negatif sebanyak 2 kasus, yaitu dari Kabupaten Berau dan Kabupaten Paser, sehingga total kasus negatif menjadi 218 kasus.

 

Samarinda — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengelar Rapat Koordinasi Pokja Daerah Berjarak melalui Video Conference diikuti 34 provinsi se Indonesia, Rabu (29/4/2020).

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, berdasarkan informasi yang sudah terkumpul terkait Gerakan Berjarak, saat ini sudah ada 29 provinsi dan 381 kabuapaten/kota yang bergerak melaksanakan gerakan ini.

“Terus membangun sinergitas dengan kementerian lainnya dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Apabila ingin menyelamatkan kelompok rentan terdampak (KRT), maka perlu adanya data akurat terkait OTG, ODP, dan PDP untuk mengambil kebijakan apa yang tepat diberikan,” ujar Menteri Bintang.

Selain itu, Kemen PPPA juga me-launching Layanan Psikologi untuk Sehat Jiwa (Sejiwa) bekerjasama dengan Himpsi, Kemenkes dan BNPP.

Sementara Deputi Tumbuh Kembang Anak, Lenny R Rosalin mengatakan, selain pemenuhan kebutuhan dasar, kelompok rentan terdampak seperti ibu hamil, ibu menyusui, kelompok anak, penyandangan disabilitas dan lansia, mempunyai kebutuhan spesifik (kebutuhan gender) yang juga merupakan kebutuhan mendasar terkait dengan kesehatan reproduksi, tumbuh kembang, dan kesehatan spefisik lainnya.

“Pada masa Covid-19 ini, banyak keluarga, khususnya keluarga rentan miskin tentu akan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar (sembako) dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan spesifik. Apabila tidak terpenuhi, akan menganggu fungsi reproduksi dan tumbuh kembang,” ujarnya.

Diperlukan bantuan kebutuhan spesifik kelompok rentan terdampak Covid-19, khususnya perempuan dan anak. Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak adalah bantuan yang terdiri dari kebutuhan yang diperlukan oleh anak dan perempuan sesuai dengan kelompok usianya, tidak hanya gizi dan nutrisi untuk proses tumbuh kembangnya (susu, biskuit, multi vitamin, dan lain-lain).

“Tetapi juga kebutuhan untuk perlindungan fisik seperti diapers, sabun antiseptik, pembalut remaja, dan lainnya serta psikisnya seperti berinteraksi, bermain, dan berpendapat,” imbuh Lenny.

Sedangkan, Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan untuk kelempok perempuan dan anak seperti masker, sabun, vitamin, dan susu.

Kemudian, Kaltim telah menyediakan tempat karantina yang tersebar di kabupaten/kota. “Untuk Samarinda RSUD AW Syahrani, RSUD IA Moeis dan Bapelkes Samarinda,” ujarnya.

Selanjutnya, Kota Balikpapan Asrama Haji Batakan. Tempat perawatan PDP dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RSUD Beriman, RS Pertamina, RS Tentara dan RS Siloam. Untuk Kota Bontang dirujuk ke RSU Taman Husada dan Hotel Grand Mutiara. Kabupaten Kukar tempat karantina dirujuk ke RSUD Am Parikesit dan Hotel Grand Elty.

Kabupaten Berau dirujuk ke RSUD Tanjung Redeb dan Hotel Cantyka Swara. Untuk Kabupaten PPU dirujuk ke Rusun Km 1 Penajam dan Wisma PKK. Kabupaten Paser dirujuk ke  RSUD Panglima Sebaya dan Hotel Kyriad Sadurengas. Untuk Kabupaten Kubar dirujuk ke RS Pratama Bigung. Untuk Kabupaten Kutim dirujuk ke Asrama perawat RS Kudungga dan Kabupaten Mahulu dirujuk ke Bumi Perkemahan TMJ.

Berau – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, Kalimantan Timur kembali menyerahkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke masyarakat yang terdampak Covid-19.

Kali ini penyaluran dana BLT sebesar Rp 3,1 Miliar ditujukan kepada warga di wilayah Kecamatan Kelay, Segah, Pulau Derawan dan Maratua.

Dana BLT tersebut diserahkan langsung Bupati Berau, H Muharram kepada Camat dari empat Kecamatan dan UMKM atau IKM, di Aula BPBD, Jalan H Isa I, Kecamatan Tanjung Tedeb, Rabu (29/4).

“Ini masih tahap pertama dan pembagiannya baru sekarang, karena bergantian agar tidak terjadi penumpukan,” kata H Muharram.

“Totalnya ada Rp 3,1 Miliar, itu untuk empat kecamatan dan sudah diserahkan ke masing-masing Camat,” jelasnya.

Sementara UMKM atau IKM yang mendapat bantuan BLT yakni Kecamatan Tanjung Redeb, Derawan dan Maratua.

“Pembagian bantuan ini akan diserahkan ke tiap rumah yang sudah terdaftar agar tidak terjadi kerumunan masa,” ujarnya.

“Saya minta warga di rumah aja, nanti petugas yang datang ke rumah anda menyerahkan bantuannya,” imbuhnya.

Sementara untuk masyarakat yang layak mendapatkan bantuan namun tak menerima, bupati meminta untuk didata ulang.

“Warga yang merasa tidak mampu tapi belum terdaftar, silahkan ajukan laporan ke RT atau kelurahan untuk didata ulang,” tuturnya.

“Untuk wilayah lain saya harap bersabar karena semuanya masih dalam proses,” pungkasnya.

 

 

Penajam (29/4) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menerapkan protokol terapi terhadap pasien positif Coronavirus 2019 (COVID-19), dalam upaya menyembukan pasien dari penyakit itu.

“Setiap pasien yang positif virus corona dan dirawat di RSUD ini, kami terapkan protokol perawatan terapi pasien,” ujar Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, Jense Grace Makisurat ditemui di Penajam.

Protokol terapi pasien COVID-19 yang diterapkan adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, pengambilan sampel, hingga memberikan antivirus sesuai dengan hasil laboratorium.

“Salah satu terapi yang paling penting dalam rangkaian ini adalah mengajak setiap pasien COVID-19 melakukan olahraga ringan. Hal ini dimaksudkan agar daya tahan tubuh tetap terjaga dan prima sehingga bisa lebih cepat sembuh,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa penerapan terapi tersebut, dilakukan kepada seluruh pasien yang positif virus Corona mulai dari hari pertama masuk RSUD sampai pasien kemudian dinyatakan sembuh dan bersih dari COVID-19.

RSUD Ratu Aji Putri Botung dalam melayani pasien terpapar virus corona, lanjut dia lagi, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, yaitu World Health Organization (WHO).

“Di RSUD Ratu Aji Putri Botung, pasien yang terpapar virus Corona dirawat di ruang isolasi, kemudian pihaknya berupaya meminimalkan mereka berhubungan dengan pasien lain dan pengunjung rumah sakit,” katanya.

Sementara untuk petugas medis RSUD Aji Putri Botung yang terlibat penanganan pasien COVID-19, wajib mematuhi standar pencegahan dan pengendalian infeksi, termasuk di antaranya mengenakan alat pelindung diri saat bertugas.

Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat sebanyak 13 pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Ratu Aji Putri Botung, yakni mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan “swab” pertama.

“Semua pasien ini menunggu hasil pemeriksaan ‘swab’ terakhir dari Surabaya, setelah menjalani perawatan insentif di RSUD. Kami optimis kondisi mereka bisa sembuh, kami sudah berikan antivirus disesuaikan hasil laboratoriumnya, sedangkan jika ada infeksi penyakit lain segera diobati,” ucap Jense Grace.

Selain 13 pasien positif COVID-19, lanjut dia lagi, masih ada satu orang warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), kemudian ada dua orang warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang juga diisolasi di RSUD Ratu Aji Putri Botung. (mg)

SAMARINDA – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak terus mengimbau masyarakat Kaltim untuk bersama-sama melakukan pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya dengan disiplin menjaga jarak.

Andi mengatakan, penularan Covid-19 terus bertambah tidak saja secara nasional juga di Daerah. Guna meminimalisir dan memutus rantai penularannya, maka sangat diperlukan disiplin masyarakat.

“Kunci memutus rantai penularan Covid-19 adalah komitmen mengikuti anjuran Pemerintah,” ucapnya melalui video conference aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (28/4/2020).

Selain disiplin menjaga jarak, masyarakat harus sadar terhadap bahaya wabah ini. Karena, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui secara pasti orang tanpa gejala (OTG).

Karena itu, andi memohon masyarakat dapat melapor jika memang baru datang dari daerah transmisi lokal. Sehingga petugas kesehatan bisa segera melakukan perawatan dan tindakan medis.

Andi meminta jika memang keluar rumah, tetap menjaga jarak dengan orang lain dan tak bersentuhan. Tetap mengikuti arahan pemerintah melakukan physical distancing, jauhi atau hindari kegiatan berkumpul yaitu, bekerja dari rumah, ibadah di rumah dan belajar di rumah.

Dirinya juga meminta masyarakat wajib menggunakan masker ketika keluar rumah, karena dengan masker, masyarakat sudah melaksanakan antisipasi penularan.