Ujoh Bilang, (29/4)- Kedisiplinan masyarakat mengikuti anjuran pemerintah dan kejujuran menceritakan riwayat perjalanan, dinilai menjadi kunci dalam mencegah penyebaran COVID-19, karena pemerintah telah membuat berbagai imbauan dan anjuran untuk penanganan pandemi ini.
“Komitmen seluruh masyarakat menerapkan anjuran pemerintah baik physical distancing, pola hidup sehat, dan lainnya merupakan kunci utama mencegah COVID-19,” ujar Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Rabu.
Hal yang juga tidak kalah penting adalah kesadaran masyarakat dan semua pihak terkait dalam mempertahankan zona hijau di Mahakam Ulu, sehingga kawasan perbatasan dengan Malaysia ini masih tetap tidak ada yang positif COVID-19 maupun pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat ini, lanjutnya, status Mahakam Ulu masih di zona hijau sehingga hal ini harus disyukuri. Namun bagaimana mempertahankan ini, kuncinya ada di masyarakat, yakni kejujuran melaporkan bagi yang baru datang dari luar daerah karena kedisiplinan menjaga daerah tergantung komitmen bersama.
“Masyarakat harus mematuhi aturan yang dikelurkan pemerintah, kemudian perusahan harus sama-sama menjaga supaya tidak mendatangkan orang luar lagi untuk sementara, lantas menjaga karyawannya untuk tidak ke luar masuk ke daerah yang terpapar COVID-19,” ucap Boni.
Meski Mahakam Ulu sampai sekarang tidak ada warga yang positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), lanjut dia lagi, namun ia telah menginstruksikan ke jajarannya untuk selalu siaga penuh.
Untuk itu, kesiapsiagaan pun ditunjukkan dari berbagai komponen mulai dari Tim Gerak Cepat (TGC) Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di kabupaten, Puskesmas di setiap kecamatan, aparatur kecamatan, hingga kepala kampung dengan melakukan antisipasi demi mengamankan wilayah masing-masing.
“Diantara giat yang dilakukan masing-masing komponen adalah jika ada pelaku perjalanan dari luar, tim menyediakan tempat karantina di lokasi masing-masing karena pada prinsipnya kita memang harus siap menghadapi segala kemungkinan yang ada,” ucapnya.
Dilanjutkannya, kerja sama seluruh masyarakat untuk terbuka terhadap lingkungan sekitar, yakni melaporkan jika ada masyarakat yang ke luar maupun masuk ke Mahulu tanpa melakukan pemeriksaan di Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Poswasdalkes) di pintu masuk.
Namun untuk angkutan sembako dan material tetap boleh masuk karena daerah ini belum menerapkan ‘lockdown’ sehingga tidak mungkin dilakukan pelarangan angkutan kebutuhan pokok, namun siapa dan apa saja yang masuk harus tetap mengikuti prosedur penanganan COVID-19.
Ia juga mengatakan bahwa berbagai langkah antisipasi telah diambil Pemkab Mahakam Ulu sejak awal Maret lalu, yakni gerak cepat mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19, membentuk Tim Gerak Cepat, membangun Poswasdalkes di lima kecamatan.
“Termasuk pengetatan hingga menyiagakan tenaga kesehatan di Poswasdalkes pada pintu masuk, melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan di sejumlah lokasi, pembagian vitamin untuk meningkatan imunitas, dan pembagian masker ke masyarakat,” ucapnya. (mg)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!