Samarinda — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengelar Rapat Koordinasi Pokja Daerah Berjarak melalui Video Conference diikuti 34 provinsi se Indonesia, Rabu (29/4/2020).
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, berdasarkan informasi yang sudah terkumpul terkait Gerakan Berjarak, saat ini sudah ada 29 provinsi dan 381 kabuapaten/kota yang bergerak melaksanakan gerakan ini.
“Terus membangun sinergitas dengan kementerian lainnya dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Apabila ingin menyelamatkan kelompok rentan terdampak (KRT), maka perlu adanya data akurat terkait OTG, ODP, dan PDP untuk mengambil kebijakan apa yang tepat diberikan,” ujar Menteri Bintang.
Selain itu, Kemen PPPA juga me-launching Layanan Psikologi untuk Sehat Jiwa (Sejiwa) bekerjasama dengan Himpsi, Kemenkes dan BNPP.
Sementara Deputi Tumbuh Kembang Anak, Lenny R Rosalin mengatakan, selain pemenuhan kebutuhan dasar, kelompok rentan terdampak seperti ibu hamil, ibu menyusui, kelompok anak, penyandangan disabilitas dan lansia, mempunyai kebutuhan spesifik (kebutuhan gender) yang juga merupakan kebutuhan mendasar terkait dengan kesehatan reproduksi, tumbuh kembang, dan kesehatan spefisik lainnya.
“Pada masa Covid-19 ini, banyak keluarga, khususnya keluarga rentan miskin tentu akan fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar (sembako) dan mengabaikan pemenuhan kebutuhan spesifik. Apabila tidak terpenuhi, akan menganggu fungsi reproduksi dan tumbuh kembang,” ujarnya.
Diperlukan bantuan kebutuhan spesifik kelompok rentan terdampak Covid-19, khususnya perempuan dan anak. Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak adalah bantuan yang terdiri dari kebutuhan yang diperlukan oleh anak dan perempuan sesuai dengan kelompok usianya, tidak hanya gizi dan nutrisi untuk proses tumbuh kembangnya (susu, biskuit, multi vitamin, dan lain-lain).
“Tetapi juga kebutuhan untuk perlindungan fisik seperti diapers, sabun antiseptik, pembalut remaja, dan lainnya serta psikisnya seperti berinteraksi, bermain, dan berpendapat,” imbuh Lenny.
Sedangkan, Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan untuk kelempok perempuan dan anak seperti masker, sabun, vitamin, dan susu.
Kemudian, Kaltim telah menyediakan tempat karantina yang tersebar di kabupaten/kota. “Untuk Samarinda RSUD AW Syahrani, RSUD IA Moeis dan Bapelkes Samarinda,” ujarnya.
Selanjutnya, Kota Balikpapan Asrama Haji Batakan. Tempat perawatan PDP dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RSUD Beriman, RS Pertamina, RS Tentara dan RS Siloam. Untuk Kota Bontang dirujuk ke RSU Taman Husada dan Hotel Grand Mutiara. Kabupaten Kukar tempat karantina dirujuk ke RSUD Am Parikesit dan Hotel Grand Elty.
Kabupaten Berau dirujuk ke RSUD Tanjung Redeb dan Hotel Cantyka Swara. Untuk Kabupaten PPU dirujuk ke Rusun Km 1 Penajam dan Wisma PKK. Kabupaten Paser dirujuk ke RSUD Panglima Sebaya dan Hotel Kyriad Sadurengas. Untuk Kabupaten Kubar dirujuk ke RS Pratama Bigung. Untuk Kabupaten Kutim dirujuk ke Asrama perawat RS Kudungga dan Kabupaten Mahulu dirujuk ke Bumi Perkemahan TMJ.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!