BONTANG — Penyebaran berita bohong alias hoaks terkait wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) marak di media sosial (medsos). Modusnya beragam, mulai dari menyebarkan informasi jumlah yang terinfeksi, nama pasien dalam pengawasan (PDP) dan nama orang dalam pemantauan (ODP). Hingga menyebarluaskan identitas orang yang diduga terinfeksi atau meninggal karena Covid-19 melalui akun medsos.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang, Kalimantan Timur, dr Bahauddin mengingatkan kepada masyarakat setempat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Terutama di tengah pandemi wabah virus Corona atau Covid-19 saat ini. Hendaknya masyarakat tidak mem-posting status atau informasi yang belum tentu kebenarannya.

“Mari bijak bermedia sosial. Jangan asal posting informasi wabah Corona yang belum jelas sumber dan kebenarannya,” katanya di Bahauddin kala Vidcon perkembangan Covid-19 kepad awak media, Kamis (30/4) petang.

Menurut dia, saat ini semua orang tengah gencar melakukan perlawanan terhadap invasi virus Corona. Di tengah situasi yang genting ini, hendaknya masyarakat harus kompak dalam melakukan perlawanan. Bukannya membuat resah dengan menyebarkan berita bohong.

Jika banyak beredar nformasi hoaks ini, menurutnya justru akan menyebabkan gangguan tekanan psikologis bagi masyarakat. Dalam kondisi tertekan, bakal mempengaruhi fungsi fisiologis secara negatif. Atas kecemasan inilah, tubuh akan dipaksa untuk siaga bercampur ketakutan.

“Kalau sudah panik dan ketakutan, maka tubuh rentan dengan serangan penyakit,” katanya.

Sebelumnya, sikap tegas juga disampaikan Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena. Pihaknya, tak segan melakukan proses hukum kepada penyebar hoax berkaitan dengan isu Virus Corona di Bontang. Apalagi bila sampai menimbulkan kepanikan warga Bontang.

“Kalau permasalahan Virus Corona, saya tidak komentar. Tapi jika menyangkut penyebaran hoax terkait isu Virus Corona, kalau memang pelanggaran hukum, dan ada bukti, kita proses,” ungkapnya.

Kepolisian juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, apabila menemukan informasi atau pemberitaan tidak benar atau hoax segera laporkan kepada pihaknya. Polisi tak akan ragu melakukan proses hukum pidana kepada siapa pun pembuat atau penyebar hoax.

“Kita monitor terus (sosial media). Kita bisa take done berita yang mengarah kepada hoax dan sebagainya. Jadi langkah preventif, bisa langsung take done. Selanjutnya baru represif. Sampai saat ini belum ada,” katanya.

Samarinda– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali mencatat penambahan 2 kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 dari Kabupaten Kutai Timur.

“Hari ini penambahan dari Kutim, jadi total pasien positif menjadi 136 kasus,” hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Jum’at (1/5/2020).

Andi merincikan 2 kasus dari Kabupaten Kutim tersebut yaitu pertama KTM 19 laki-laki 52 tahun merupakan ODP sebagai pelaku perjalanan dari Gowa (Sulawesi Selatan). Kasus melakukan isolasi diri di rumah sejak 24 maret 2020, tanggal 20 april dilakukan rapid test dengan hasil reaktif dan kemudian di rawat di ruang isolasi RS Kudungga Sangatta.

Kedua KTM 20 wanita 51 tahun merupakan tracing kontak erat KTM 15 dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan) yang memiliki keluhan pilek dan melakukan isolasi diri dirumah sejak 24 maret 2020, tanggal 20 april dilakukan rapid test dengan hasil reaktif, kemudian kasus dirawat di ruang isolasi RS Kudungga Sangatta.

Dengan begitu dari 136 kasus hingga hari ini di Kaltim, Kota Balikpapan masih menjadi kota dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Kaltim yaitu 32 kasus, disusul Kabupaten  Kutim 20 kasus, Kota Samarinda 19 kasus, Kabupaten Berau 19 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Barat 12 kasus, Kota Bontang 10 kasus, Kabupaten  Paser 6 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 3 kasus danKabupaten  Mahakam Ulu belum memiliki kasus konfirmasi positif covid-19

Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 8 kasus yaitu 2 kasus dari Kabupaten Berau dan 2 Kasus dari Kabupaten Kutim dan 4 kasus dari Kota Balikpapan. Dengan begitu total PDP menjadi 552 kasus.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilaporkan bertambah 48 kasus dari total 7.969 kasus, selesai pemantauan 6.755 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.214 kasus.

Selain itu juga terjadi penambahan PDP dengan hasil negatif sebanyak 1 kasus, yaitu dari Kabupaten Kutai Timur, sehingga total negatif menjadi 222 kasus.

Ujoh Bilang, (1/5)- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sedang memproduksi ratusan masker nonmedis berbahan baku kain, rencananya segera dibagikan ke masyarakat secara gratis untuk mencegah penularan COVID-19.

“Di Mahulu saat ini masker terbilang langka. Kalaupun ada, harganya juga lebih mahal ketimbang sebelumnya, makanya kami kemudian memproduksi sendiri dari kain yang nantinya akan dibagikan gratis,” ujar Ketua TP PKK Kabupaten Mahulu Yovita Bulan.

Pembuatan masker berbahan dasar kain dan akan membagikannya secara gratis ke masyarakat, merupakan bentuk kepedulian pihaknya di tengah musibah yang menimpa dunia yang juga berimbas hingga ke Mahulu.

Ia mengaku hampir dua pekan ini pengurus PKK kabupaten membuat masker yang segera dibagikan jika semuanya jadi. Sedangkan ide pembuatannya diawali dari adanya pesanan masker kain oleh Dinas Kesehatan setempat yang kala itu memesan sebanyak 535 lembar.

Dalam memproduksi masker, kaum ibu yang tergabung di lembaga binaannya ini dapat menghasilkan rata-rata 50 lembar. Diharapkan dalam waktu dekat semuanya sudah selesai sehingga siap dibagikan kepada warga di seputar ibu kota kabupaten.

“Membagikan masker secara gratis merupakan pancingan, selanjutnya kami harap pihak lain seperti para pengusaha dan semua elemen dapat turut membantu. Bahkan masyarakat secara mandiri juga bisa membuat masker dari kain yang ada di rumah masing-masing,” katanya.

Pembuatan masker ini dikerjakan sejumlah anggota PKK di kediaman Yovita Bulan. Masing-masing dari mereka mengambil peran seperti ada yang menggunting kain, menjahit, hingga tahap akhir mencuci masker sebelum dibagikan.

Ia juga menyarankan ke masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, termasuk rajin mengkonsumsi sayur maupun buah-buahan agar tidak mudah terserang berbagai penyakit.

“Selaku Ketua PKK di tingkat kabupaten, saya juga menggerakkan kader PKK di lima kecamatan, yakni mengajak ikut ambil bagian mencegah penyebaran COVID-19 dan mengajak partisipasi aktif masyarakat untuk menjahit masker kain sendiri di rumah,” ujarnya. (mg)

Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) segera memasang 100 bilik steriliasi di sejumlah lokasi, antara lain di Kantor Bupati, pasar, terminal, pintu masuk pelabuhan, rumah dinas bupati dan wakil bupati, serta sejumlah lokasi lainnya, guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

“Pemasangan bilik sterilisasi di lokasi tertentu maupun di tempat-tempat umum ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona penyebab COVID-19,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Arnold Wayong dihubungi di Penajam, Jumat (1/5/2020)

Ia melanjutkan bahwa Pemerintah Kabupaten PPU telah lama memesan 100 unit bilik sterilisasi dari Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk dipasang di fasilitas-fasiltas umum.

Namun dari 100 unit yang dpesan itu, baru 48 unit yang datang, sehingga sejumlah 48 unit itu masih diamankan pihaknya, sementara sisanya yang sebanyak 42 unit masih menunggu kapan tiba di PPU.

Ia menjelaskan bahwa bilik sterilisasi yang dipesan dari Kota Surabaya telah dilengkapi dengan disinfektan yang aman bagi kulit, tidak seperti di tempat lain yang tidak aman bagi kesehatan.

“Disinfektan yang terdapat dalam bilik sterilisasi yang kami pesan dan dalam waktu dekat akan dipasang di titik-titik keramaian masyarakat ini relatif lebih aman, tidak menimbulkan iritasi bagi kulit karena ini memang direkomendasikan,” ucap dia.

Ia melanjutkan, pemasangan bilik sterilisasi tersebut sekarang belum bisa dilakukan karena masih menunggu teknisi dari Surabaya, termasuk masih menunggu sisa bilik yang belum tiba karena memang pihaknya ingin pengoperasian bilik disinfektan dapat dilakukan secara serentak.

“Untuk yang 48 unit bilik sterilisasi memang sudah tiba di Kantor Kesehatan Kabupaten PPU, namun kami masih menunggu sisa bilik yang lain. Dengan kondisi saat ini, kami tidak bisa menargetkan kapan tibanya, tapi kabarnya sudah berangkat dari Surabaya, semoga dalam waktu dekat barangnya segera sampai,” ucap Wayong. (mg)

 

Penajam (30/4) – Ahmad Babani (21) warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang pernah positif COVID-19 dan sekarang telah dinyatakan sembuh, berharap kepada masyarakat tidak mengucilkan orang yang positif, namun harus membantu untuk mencegah penularan.

“Orang yang positif Corona seperti saya dulu, itu bukan aib, maka saya berharap kepada masyarakat tidak mengucilkan mereka yang saat ini maih positif, PDP, maupun ODP,” ujar Ahmad, pasien sembuh pertama dari COVID-19 di Kabupaten PPU saat dimintai keterangan, Kamis.

Justru orang yang positif maupun yang masih PDP/ODP dan menjalani masa karantina, seharusnya mendapat dukungan dari banyak pihak dan masyarakat sekitar, terutama bantuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti makan dan minum, sehingga mereka tidak ke luar rumah dengan alasan ingin mencari bahan pangan.

Di sisi lain, Ahmad juga memberikan semangat kepada mereka yang dinyatakan positif dan masih menjalani pengobatan, yakni diharapkan tidak khawatir jika dikucilkan warga karena corona saat ini memang menjadi pandemi global.

“Pasien positif virus corona tidak usah khawatir dikucilkan karena mewabahnya bukan di Kabupaten Penajam Paser Utara saja, namun secara nasional dan negara-negara lain pun mengalaminya” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa selain perawatan dan pengobatan yang diberikan dokter selama ia menjalani perawatan, kesembuhannya dari virus ini juga karena kondisi psikis, yakni tidak perlu mersa cemas dan berpikiran negatif, namun harus terus berpikir positif dan memiliki semangat untuk sehat kembali.

Dibutuhkan pula pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan bergizi secara teratur dan banyak mengandung vitamin agar imunitas atau kekebalan tubuh meningkat, sehingga tubuh menjadi kuat agar mampu melawan virus.

Saat ini, Ahmad Babani masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan diawasi petugas kesehatan dari Puskesmas. Pengawasan dilakukan karena jika ada keluhan, maka akan secepatnya ditanggapi oleh tim.

Ia mengaku tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga menyarankan kepada siapapun mengikuti anjuran pemerintah seperti saling menjaga jarak dan tetap di rumah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Sebelumnya, Ahmad Babani menjalani perawatan dan pengobatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten PPU selama 26 hari.

Kemudian ia dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan real-time PCR yang dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada 14 dan 15 April 2020 dengan hasil negatif COVID-19. Sejak saat itu, ia lantas diperbolehkan pulang namun untuk sementara masih dalam pengawasan petugas kesehatan. (mg)