Ujoh Bilang – Akses menuju dan ke luar Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), untuk sementara ditutup 14 hari, terhitung mulai Senin, 4 Mei hingga Minggu, 17 Mei 2020 guna mengantisipasi penyebaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Penutupan sementara ini berdasarkan Instruksi Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh Nomor 188.6/4714/DINKES-TU.P/IV/2020,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2B) Kabupaten Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Minggu (3/5/2020)

Penutupan dilakukan untuk menciptakan suasana kondusif karena masyarakat was-was dengan penyebaran COVID-19, sehingga kemudian diterapkan sistem buka tutup sementara sambil melihat situasi dan kondisi yang berkembang.

Sampai sekarang di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia bagian timur ini masih berada do zona hijau alias tidak ada yang positif COVID-19, sehingga Pemkab Mahulu bersama masyarakat sepakat mempertahankan kondisi ini, maka kewaspadaan terus dilakukan.

Meski dilakukan penutupan bagi penduduk yang ingin masuk maupun ke luar, namun bagi armada angkutan barang, material, logistik, maupun kebutuhan pangan pokok bagi masyarakat tetap diperkenankan masuk dengan tetap mengikuti sejumlah prosedur.

Ada sejumlah prosedur yang harus dipatuhi oleh mereka, seperti mengajukan izin masuk dan melalui penyaringan di pintu masuk. Bagi kendaraan yang mengangkut barang, dibatasi maksimal dua orang, yakni sopir dan kernet.

“Sedangkan bagi angkutan perahu bermotor besar, speedboat dan longboat yang membawa barang, dibatasi hanya untuk motoris dan pembantu motoris,” ucap Teguh.

Untuk kapal yang mengangkut barang, lanjutnya, dibatasi hanya nakhoda dan anak buah kapal (ABK), tidak diperkenankan membawa penumpang, untuk perahu ketinting dan sepeda motor pembawa barang, diperbolehkan pengendaranya saja tanpa membawa penumpang.

Bagi kendaraan darat yang sopirnya bukan dari Mahulu berdasarkan KTP, hanya boleh menurunkan barang ke tempat tujuan kemudian diharapkan segera kembali, tidak diperbolehkan menginap di area kampung atau pemukiman penduduk.

Speedboat, longboat, kapal yang motoris/nakhoda dan ABK bukan dari Mahulu, hanya boleh menurunkan ke tempat tujuan, kemudian kembali jika waktunya memungkinkan, namun jika terpaksa menginap, tidak boleh di perkampungan, namun tetap di kapal masing-masing.

Instruksi ini, lanjut Teguh, tidak berlaku bagi penduduk sakit dan petugas kesehatan pendamping baik yang pergi maupun pulang merujuk pasien, namun dengan tetap mengikuti aturan izin ke luar dan masuk Mahulu.

Instruksi ini juga tidak berlaku bagi orang tertentu yang mendapat tugas strategis negara, misalnya petugas perbaikan telekomunikasi atau jaringan internet, instalasi listrik, petugas pengamanan negara dan lainnya, namun harus ada izin tertulis dari bupati.

“Selama masa penutupan sementara ini, masyarakat tetap melakukan pekerjaan, aktivitas pemerintahan dan pelayanan pun tetap berjalan, namun semuanya harus tetap menjalankan prosedur pencegahan penyebaran COVID-19,” katanya. (mg)

Penajam — Semua kepala keluarga (KK) di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang berjumlah 3.179 KK, telah menerima bantuan bahan makanan dari pemkab setempat sebagai dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Bantuan bahan pokok sehari-hari ini diberikan oleh Pemkab PPU sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah atas pandemi yang melanda. Bantuan ini pun sudah kami distribusikan ke masing-masing KK,” ujar Kepala Desa Babulu Darat, Abdul Zais di desanya. Minggu (3/5/2020)

Ia menuturkan bahwa bantuan ini tidak memandang masyarakat mampu atau tidak, namun semua mendapatkannya karena semua warga terdampak pandemi dan membatasi diri tidak ke luar rumah, maka bantuan ini sangat berarti untuk mengurangi warga ke luar rumah.

Bahan makanan yang diberikan ke masing-masing KK tersebut satu peket berisi 10 kilogram beras, 2 kardus mie instan, 1 rak telur ayam (30 butir), 2 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng.

“Bantuan bahan makanan untuk Desa Babulu Darat, beberapa hari lalu diserahkan oleh Pak Sekda PPU, kemudian kami distribusikan. Pendistribusiannya bukan warga yang datang ke desa atau ke RT, tapi ada tim yang langsung mengantar ke rumah masing-masing warga,” ucap Zais.

Sementara Tohar, Sekda Kabupaten PPU usai menyerahkan bantuan itu mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 dan pembatasan aktivitas seperti saat ini, maka pemda hadir untuk membantu kebutuhan warga melalui penyaluran bahan makanan.

Total bahan makanan yang diserahkan oleh Pemkab PPU mencapai 56.274 paket. Semua paket ini diperuntukkan bagi 56.274 KK yang tersebar di 54 desa/keluarahan pada empat kecamatan di PPU.

Dalam kesempatan itu ia menginstruksikan kepada jajaran mulai RT, desa, dan kelurahan, jika mengetahui terdapat warga yang terlewatkan, atau belum mendapat bantuan karena jumlah pendataan yang begitu banyak, maka diminta segera menyetorkan data susulan agar semuanya dapat bantuan.

Tohar melanjutkan, di tengah kondisi pembatasan aktivitas yang berdampak pada situasi ekonomi yang menurun, Pemkab PPU terus berupaya dan membatu warga melalui penyaluran bahan pokok yang langsung didistribusikan ke seluruh warga.

Proses pendistirbusian terus berlangsung ke desa-desa sampai semuanya kebagian, yakni pendistribusian yang dilakukan oleh Tim Percepatan Penanganan dan Pencegahan COVID-19, tim pendistribusian sembako, relawan, instansi terkait, dan jajaran TNI dan Polri.

“Bahkan distribusi juga dibantu sampai di tingkat bawah, semua mengoptimalkan proses dengan bergotong royong menjalankan giat kemanusian, termasuk sosialisasi prosedur kesehatan selama pandemi dengan harapan dapat menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tuturnya.

KUKAR – Kabupaten Kutai Kartanegara telah terjadi penambahan sebanyak 10 kasus positif covid-19 yang tersebar di  3 kecamtan yakni 3 orang dari kecamatan Tenggarong, 1 orang dari kecamatan Samboja dan 6 orang sisanya dari kecamatan Muara Badak, yang diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Gowa , Sulawesi Selatan dan Magetan, Jawa Timur, Sabtu (02/05/2020).

Diantara 10 kasus tersebut ada 1 kasus dengan kode kukar 4 merupakan seorang wanita berusia 52 tahun yang  diketahui terjangkit oleh suaminya yang memiliki riwayat perjalanan ke Ijtima Ulama Internasional di Gowa Sulawesi Selatan.

Pasien ini tidak menimbulkan gejala covid-19 seperti batuk demam dan sesak nafas, namun setelah dilakukan rapid test dan swab tenggorok hasil keduanya menunjukkan reaktif dan terkonfirmasi positif covid-19, sehingga dipastikan mereka merupakan orang tanpa gejala yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit dapat menularkan virus ke orang lain. Dengan adanya kasus ini maka telah terjadi transmisi lokal di kabupaten Kutai Kartanegara khususnya di kecamatan Muara Badak.

“Dengan adanya pasien yang tertular COVID-19  karena ada riwayat kontak dengan salah satu klaster Gowa, maka dapat dikatakan bahwa di Kutai Kartanegara telah terjadi transmisi lokal khususnya di Kecamatan Muara Badak,” jelas Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dalam keterangan rilis kepada sejumlah wartawan.

Ditambahkan  saat ini masih ada 11 orang lagi yang menunggu hasil tes swab tenggorokan atau PCR dari Litbangkes Kemenkes di Surabaya dan semuanya tengah melakukan isolasi di wisma atlet GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang.

Samarinda— Penularan virus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur semakin memprihatinkan. Update Minggu 3 Mei 2020 terkonfirmasi sebanyak 8 kasus positif  baru.

Dari penambahan 8 kasus tersebut, maka jumlah kasus positif  hingga hari ini berjumlah 162 kasus. Hal ini diterangkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (3/5/2020).

Menurutnya, 8 kasus berasal dari Kabupaten Paser dan Kabupaten Berau. 7 kasus dari Paser yaitu 3 diantaranya orang yaitu PSR 07 laki-laki 45 tahun, PSR 08 laki-laki 56 tahun dan PSR 10 laki-laki 37 tahun merupakan tracing kluster gowa dengan hasil rapid reaktif, kasus dirawat di lokasi karantina Kabupaten Paser.

Kemudian 3 kasus berikutnya PSR 09 perempuan 21 tahun, PSR 12 perempuan 44 tahun serta PSR 13 laki-laki 18 tahun merupakan kontak erat PSR 03 kluster Gowa (Sulawesi Selatan) kasus dirawat di lokasi karantina Kabupaten Paser dan 1 orang yaitu PSR11 perempuan 30 tahun kontak erat PSR 06 kluster Gowa (Sulawesi Selatan), kasus dirawat di lokasi karantina Kabupaten Paser.

1 kasus terakhir dari Kabupaten Berau yaitu BRU 20 laki-laki 53 tahun merupakan tracing dari Kluster Gowa dengan hasil rapid reaktif, keluhan batuk disertai gambaran pneumonia. Kasus dirawat di RSUD Abdul Rivai sejak 18 April 2020.

Sementara terjadi penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 6 kasus dari Kabupaten Paser. Ke 6 kasus tersebut merupakan dari klaster Gowa (Sulawesi Selatan) dan dirawat di lokasi karantina Kabupaten Paser.

Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilaporkan Andi juga ada penambahan 117 kasus dari total 8.149 kasus, selesai pemantauan 7.020 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.129 kasus.

“Pasien PDP negatif tidak ada penambahan dan totalnya tetap 223 kasus”tuturnya.

BONTANG — Kabar baik datang dari Kota Bontang. Pasien 03BTG berhasil sembuh dan pulang ke rumah. Pasien sembuh ini termasuk klaster Gowa (Sulawesi Selatan) yang pertama sembuh di Kota Bontang, Sabtu (2/5) petang. Kini sudah ada dua orang sembuh, 8 orang terkonfirmasi positif.

“Setelah swab kedua dan tiga hasilnya negatif. Jadi 03BTG dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah,” ungkap Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni lewat siaran persnya.

Kondisi 03BTG ini, sejak awal dikonfirmasi positif mendapatkan perawatan di RSUD Taman Husada Bontang, 16 April lalu. Secara umum stabil dan tidak ada keluhan. Tidak ada penyakit penyerta lain (komorbit). Usai mendapatkan hasil rapid tes positif, pasien diarahkan ke RSUD Taman Husada untuk pemeriksaan lanjutan dan langsung diisolasi.

Lalu, untuk kasus 03BTG, laki-laki. Awalnya ditetapkan menjadi status monitoring. Pada 29 Maret diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Enam hari kemudian, 4 April dia ditetapkan menjadi OTG. Itu bertepatan usai diumumkannya satu orang konfirm positif klaster Gowa (Sulawesi Selatan). Dia pun diminta untuk isolasi mandiri.

“Dia ini merupakan klaster Ijtima Ulama Gowa (Sulawesi Selatan). Pernah kontak erat dengan kasus positif klaster Ijtima Ulama, Gowa,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Neni, dua orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga negatif dari hasil swab. “ 8 OTG (Orang Tanpa Gejala) yang sedang dikarantina di RS maupun Hotel GM hasil swab terkonfirmasi negatif sehingga diperbolehkan pulang ke rumah juga,” tambahnya.

Pun, dua Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang sedang di karantina di RS hasil swab terkonfirmasi negatif. Keduanya pun juga diperbolehkan pulang ke rumah.

Di sisi lain, ada pula penambahan orang dalam status monitoring sebanyak 52 orang sehingga total status monitoring 6.746 orang, 5.053 diantaranya selesai monitoring.

Daftar OTG juga bertambah sebanyak 3 orang. Hasil rapid tes reaktif. Ketiganya merupakan pegawai fasilitas kesehatan, saat ini karantina di Hotel GM. Tiga orang pegawai fasilitas kesehatan lainnya juga masuk dalam Orang Dalam Pengawasan (ODP). Dua diantaranya hasil rapid test reaktif dan dikarantina di Hotel GM

“Ada juga 1 orang rapid test non reaktif alias negatif. Ada gejala, ada riwayat perjalanan, saat ini isolasi mandiri,” jelas Neni. (*)