Penajam (4/5) – Kondisi 14 orang pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang dirawat di ruang isolasi RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), hingga saat ini dinyatakan terus membaik dan dalam keadaan stabil.

“Ke-14 pasien COVID-19 yang maih menjalani perawatan di rumah sakit, hingga saat ini dalam kondisi baik. Mereka massih menjalani pengobatan dan perawatan insentif di ruang isolasi,” ujar Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung Jense Grace Makisurat dihubungi di Penajam.

Sebanyak 14 pasien yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung tersebut, merupakan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan swab pertama.

Ia menuturkan bahwa semua pasien itu menunggu hasil pemeriksaan swab kedua dari Surabaya, setelah menjalani pengobatan dan perawatan insentif di RSUD sebelum diambil swab kedua beberapa hari lalu.

Dalam kesempatan itu, Grace juga mengimbau kepada masyarakat tidak bersikap berlebihan menghadapi pandemi ini, yakni dengan mengucilkan pasien COVID-19 maupun yang sudah sembuh, karena sebenarnya setiap orang yang sakit membutuhkan bantuan, terutama dorongan mental.

Ia juga berpesan kepada semua warga, terutama yang datang ke RS itu selalu menggunakan masker serta menjaga jarak aman, karena melalui cara-cara tersebut merupakan hal yang dapat memutus rantai penyebaran COVID-19.

Selain adanya 14 pasien positif COVID-19 yang dirawat, lanjut dia, ada satu orang warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), kemudian ada dua orang warga berstatus ODP (orang dalam pemantauan) juga diisolasi di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Namun secara umum kondisi para pasien COVID-19 tersebut sehat, kondisi fisiknya terus membaik, dan jika tidak memiliki penyakit lain, maka potensi kesembuhnya sangat besar.

Ia menuturkan bahwa rata-rata pasien masih berusia muda, kalau usia muda tanpa ada penyakit penyerta, maka potensi sembuh dari COVID-19 sangat besar, sehingga hal itu diharapkan terjadi pada pasien yang ada dalam penanganannya.

“Kondisi semua pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD semakin membaik, tidak ada yang memburuk. Semoga adanya pasien yang sembuh COVID-19 dari rumah sakit ini beberapa hari lalu, bisa menjadi penyemangat bagi mereka untuk sembuh,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Ahmad Babani, pemuda berusia 21, merupakan pasien sembuh pertama dari COVID-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara yang dipulangkan dari RSUD Ratu Aji Putri Botung setelah melalui prosedur pemeriksaan medis. (mg)

BALIKPAPAN – Kota Balikpapan telah ditetapkan sebagai zona merah Covid-19 dengan jumlah penderita yang meningkat setiap harinya.

Menanggapi hal tersebut, Relawan Bantuan Darurat (BANDA) Indonesia melakukan aksi produksi massal gentong air untuk mencuci tangan, Minggu (3/5).

Kegiatan yang didukung oleh PT. TranskonJaya, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( IJTI) KALTIM korda Balikpapan dan PT. Berau Coal tersebut bertujuan untuk membantu pemkot dalam aksi menekan peningkatan dan penyebaran virus Covid- 19.

“Untuk periode awal, Banda Indonesia akan menyesuaikan anggaran kantong relawan dengan memproduksi 150 gentong, dimana gentong yang digunakan adalah bekas wadah kaporit yang dibeli secara urunan dan dipasangi keran setelah dibersihkan,” kata ketua Banda Indonesia, Andreanus Pamudji.

Proses pembuatannya mengerahkan seluruh anggota relawan untuk membersihkan, mengebor dan memasangi keran air.Adapun gentong tersebut dapat menampung hingga 15 liter air.

Selain membuat gentong cuci tangan, para relawan Banda Indonesia juga tetap melakukan penyemprotan disinfektan selama bulan Ramadhan yang dilakukan setelah kegiatan buka puasa.

“Untuk masyarakat yang ingin dilakukan penyemprotan gratis, dapat mendaftarkan diri dengan mengikuti prosedur administrasi sesuai permintaan RT dan menghubungi hotline kami di 0812- 1111-17470,” tambahnya.

Lebih lanjut, Banda Indonesia juga melayani penyaluran sembako dari para donatur yang akan disalurkan secara gratis dan diantar langsung ke tempat tujuan yang diinginkan oleh para donatur

“Semoga upaya dari relawan Banda Indonesia dapat membantu Pemkot Balikpapan dalam aksi menekan penyebaran virus Covid- 19,” harapnya. (*)

Tana Paser – Juru bicara (Jubir) Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser, Amir Faisol mengatakan terdapat penambahan 7 orang terkonfirmasi positif COVID-19 hasil swab, dari 39 pasien.

“Ada penambahan 7 orang terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Amir saat konferensi pers di ruang Media Center, Minggu (3/5).

Sebelumnya terdapat 6 pasien terkonfirmasi positif, dengan demikian jumlahnya saat ini sebanyak 13 orang.

Amir mengatakan ketujuh pasien yang baru keluar hasil swabnya ini, merupakan dari klaster peserta Ijtima Gowa(Sulawesi Selatan).

Adapun ketujuh orang tersebut diantara PSR 7 laki-laki 45 tahun, warga Kecamatan Tanah Grogot, suami dari PSR 5.

Selanjutnya yakni PSR 8, seorang perempuan berusia 44 tahun, warga Long Kali. ia adalah istri PSR 3. PSR 9, seorang perempuan 21 tahun, warga Long kali. PSR 9 adalah anak dari PSR 3. PSR 10 laki-laki 18 tahun, warga Long Kali, adalah anak PSR 3. PSR 11 perempuan 30 tahun, warga Long Kali. Ia adalah istri dari PSR 6. PSR 12 laki-laki 37 tahun, warga Tanjung Harapan. Dan PSR 13 laki-laki 56 tahun, warga Kecamatan Pasir Belengkong.

Gugus Tugas meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena ke 13 pasien tersebut sebelumnya berstastus ODP yang sudah diisolasi sejak 12 April, dan 1 diantaranya PDP yang sudah dirawat di RSUD.

“Saat ini semua pasien positif kondisinya stabil,” ujar Amir.

Samarinda–-Jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur terus bertambah setiap harinya. Pada Senin 4 Mei 2020 tercatat sudah 167 kasus yang dinyatakan positif Covid-19.

“Hari ini ada penambahan 5 kasus yang terkonfirmasi positif,”sebut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (4/5/2020).

Terkait tambahan kasus positif Covid-19 di Kaltim, Andi menjelaskan penambahan tersebut terjadi di masing-masing daerah, 1 kasus dari Kabupaten Paser, 1 kasus dari Kabupaten Penajam Paser Utara dan 3 kasus Kota Balikpapan.

Menurut Andi, 1 kasus dari Kabupaten Paser merupakan PSR14 laki-laki 30 tahun merupakan ODP hasil tracing kluster Gowa (Sulawesi Selatan) dengan hasil rapid test reaktif, kasus dirawat di lokasi karantina Kabupaten Paser.

Berikutnya 1 kasus dari Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu PPU 14 wanita 42 tahun merupakan kasus OTG kontak erat PPU 6 hasil tracing dari Kluster Gowa (Sulawesi Selatan) dengan hasil rapid test reaktif. Hingga saat ini kondisi kasus stabil dan melakukan isolasi diri ketat dirumah.

Kemudian 3 kasus dari Kota Balikpapan yaitu pertama BPN 33 laki-laki 18 tahun merupakan PDP dari kluster Magetan (Jawa Timur) dengan hasil rapid test reaktif pada 22 April 2020. Kasus melakukan pengambilan Swab di RST DR R Hardjanto, dan melakukan isolasi ketat di rumah. Sejak kasus terkonfirmasi Covid-19 hari ini kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, kedua BPN 34 laki-Laki 28 tahun merupakan kontak erat BPN 22 kasus di rawat di RST DR R Hardjanto sejak 23 April 2020, dengan hasil rapid test reaktif pada tanggal 22 April 2020.

Ketiga kasus terakhir yaitu BPN 35 laki-laki 66 tahun merupakan PDP meninggal yang dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak 23 April 2020. Kondisi kasus memburuk dan dilaporkan meninggal dunia pada 25 April 2020 pukul 16.10 Wita.

“Hingga total pasien Covid-19 yang meninggal saat ini ada 2 orang,” tegasnya

Lanjutnya, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 11 kasus dari terdiri dari Kabupaten Paser 2 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara1 kasus, 2 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau 6 kasus.

Selanjutnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada penambahan 8 kasus dari total 8.157 kasus, selesai pemantauan 7.024 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 1.133 kasus.

Tambah Andi, ada penambahan PDP negatif sebanyak 12 kasus yaitu Kabupaten Berau 1 kasus, Kabupaten Paser 3 kasus dan Kota Balikpapan 8 kasus.

Samarinda—Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Kebijakan itu resmi diundangkan pada 23 April 2020 meliputi 28 pasal.

Seluruh moda transportasi dihentikan pengoperasiannya guna mencegah penyebaran wabah Covid-19. Larangan sementara penggunaan sarana transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mulai berlaku tanggal 24 April 2020 sampai dengan tanggal 31 Mei 2020.

“Dengan adanya aturan turunan tersebut, Pemerintah tetap dengan tegas melarang kegiatan mudik untuk memutus rantai penyebaran Corona  dan Permenhub 25 tahun 2020 diharapkan menjadi acuan Gubernur untuk memberikan pengarahan kepada Bupati dan Walikota,”ucap Menhub ad interim Luhut Binsar Pandjaitan.

Menanggapi hal tersebut Gubernur Kaltim, H. Isran Noor di dampingi oleh Plt. Dinas Perhubungan Prov. Kaltim Hafid Lahiya akan meneruskan kepada Bupati dan Walikota sesuai dengan edaran yang telah diputuskan oleh Kementerian.

“Insya Allah, sesuai arahan Menhub peraturan tentang mudik lebaran dalam upaya pencegahan Virus Corona akan diteruskan ke Bupati dan Walikota serta Kepala Dinas Perhubungan se Kaltim agar segera diimplementasikan,” jelas Isran saat video confrence di ruang kerjanya, Senin(4/5/2020)

Meski begitu, Ia mengakui mudik lebaran bagi warga Kaltim tidak lagi antar pulau karena tidak ada akses menggunakan kapal laut dan pesawat terbang, yang hanya ada mudik dalam daerah saja seperti Samarinda ke Tenggarong, Balikpapan, Bontang, Kutim, Kubar, Paser, Penajam Paser Utara, Berau dan Mahakam Hulu atau sebaliknya.

Diakhir penyampaian sebelum menggelar shalat magrib untuk Waktu Indonesia Tengah (WITA) Isran berharap wabah Corona ini cepat berakhir sehingga masyarakat di seluruh tanah air bisa menyambut Hari kemenangan dengan rasa aman dan tidak was-was.

“Semoga saja Corona dalam bulan Ramadhan ini sudah hilang, sehingga masyarakat bisa menyambut Idul Fitri dengan penuh syukur dan tidak was-was ,”tutup Isran.

 

 

 

 

BERAU – Wakil Bupati Berau, Kalimantan Timur H Agus Tantomo mengrimkan bantuan 4,5 ton ayam potong untuk memenuhi permintaan masyarakat. Ayam potong siap olah tersebut dikirim ke wilayah Kecamatan Pesisir menggunakan truk.

Pengiriman bantuan ayam potong dipantau langsung oleh Wabup H Agus Tantomo dengan didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Berau, Madri Pani di depan halaman rumah jabatannya, Jalan Ramania II, Kecamatan Tanjung Redeb, Minggu (3/5/2020).

Sebelumnya, Wabup sudah menyebarkan bantuan 10 ribu ekor ayam potong siap olah di dalam kota Tanjung Redeb untuk warga yang membutuhkan.

“Hari ini ada 4,5 ton ayam potong kita kirim ke wilayah pesisir Berau. Berikutnya akan ada lagi, jadi saya harap warga sabar menunggu giliran,” tuturnya.

Bantuan ayam potong siap olah dari orang nomor dua di Bumi Batiwakkal itu diprioritaskan kepada warga yang kurang mampu dan yang belum sama sekali mendapatkan Bantuan Langsung Tunai atau BLT dari pemerintah.

“Saya khususkan diberikan kepada warga yang kurang mampu dan yang belum terima BLT dari pemerintah,” terangnya.

“Untuk pembagiannya saya sudah koordinasi dengan para kepala kampung yang menerima untuk selanjutnya dibagikan ke warganya,” tandasnya.

Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kini bersikap lebih tegas terhadap semua warga pendatang yang masuk ke wilayah Kutim. Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten  Kutim akan mulai menerapkan aturan wajib karantina bagi semua warga yang masuk ke wilayah Kutim. Aturan ini tidak hanya berlaku kepada warga pendatang luar daerah yang ingin masuk ke wilayah Kutim, tetapi termasuk kepada warga asli Kutim sendiri yang diketahui usai bepergian dari sejumlah daerah di wilayah Kaltim dan luar Kaltim.

Demikian diungkapkan Bupati Kutim, Ismunandar usai memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah Ketua Paguyuban dan Keluarga Adat yang ada di wilayah Kutim, Senin (4/5), di ruang Meranti Kantor Bupati Kutim.

“Saat ini sedang kita siapkan tempat karantina. Rencananya di BPPUTK (Bumi Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani Konservatif, red) kilometer 3 Sangatta Selatan, yang diperuntukkan sebagai tempat karantina bagi warga umum yang masuk ke Kabupaten Kutim. Sementara wadah karantina khusus untuk ASN, disiapkan di Hotel MS Sangatta,” ujar Ismu yang diamini Sekda Kutim, Irawansyah.

Lanjut Ismu, saat ini Kutim sudah masuk zona merah dalam penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), serta diduga kuat telah terjadi transmisi lokal atau penularan langsung antara manusia. Walaupun memang area penularan masih dalam lingkup kontak erat terdekat, yakni keluarga dari pelaku perjalanan sebagai sumber awal penyakit. Namun hal ini juga menjadi perhatian serius pemerintah Kutim, jangan sampai nantinya penyebaran dan penularan COVID-19 di Kutim terjadi semakin tidak terkendali dan sporadis, jika tidak ada upaya pencegahan secara masif dan maksimal sejak awal.

“Kutim kan sekarang masuk zona merah COVID-19. Bahkan diyakini sudah terjadi penularan secara langsung antara orang perorang atau transmisi lokal. Makanya pemerintah berupaya keras agar penularan dan penyebarannya tidak semakin sporadis dan tidak terkendali. Melalui upaya mengkarantina setiap pendatang yang masuk ke wilayah Kabuapten Kutim, saat ini menjadi salah satu alternatif terbaik upaya pencegahan. Tidak pandang bulu, setiap orang yang masuk Kabupaten Kutim, apakah itu masyarakat umum ataupun ASN (Aparatur Sipil Negara, red), langsung kita karantina terlebih dahulu sebelum ke tempat tujuannya,” jelas Ismu.

Tidak hanya menyiapkan wadah atau rumah karantina di wilayah Sangatta, tetapi tempat karantina ini juga disiapkan di masing-masing kecamatan di Kutim. Terutama kecamatan yang memang menjadi akses utama atau jalur perlintasan antar provinsi. Seperti di Kecamatan Kongbeng dan Kecamatan Muara Bengkal yang memang menjadi akses antar kabupaten.

“Hasil koordinasi dengan 18 kecamatan melalui video conference, beberapa waktu lalu, setiap kecamatan wajib memiliki rumah karantina atau isolasi COVID-19. Namun memang kita perkuat di sejumlah kecamatan yang menjadi gerbang masuk Kabupaten Kutim dan jalur lintas provinsi,” ucap Ismu.

Samarinda – Jumlah pasien terkonfirmasi Positif virus korona atau Covid-19 di Kota Samarinda dinilai Wali Kota Samarinda mulai mengkhawatirkan.

Hingga Senin, 4 Mei 2020 jumlah orang yang terpapar virus berbahaya ini di Kota Samarinda telah mencapai 25 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (PDP) berjumlah  1.334 orang dan Pasien Dalam Pengawasan  (ODP) berjumlah 80 orang.

“Untuk itu kami minta jika ada keluarga yang baru pulang dari daerah sumber penyebaran virus korona atau memiliki gejala mirip virus korona, untuk segera melaporkan ke 112,” imbau Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang dalam konferensi pers yang diadakan di rumah jabatan Wako Kota Samarinda Jalan S. Parman, Senin (4/5/2020).

Wali Kota juga berencana menekan angka penyebaran virus korona ini dengan cara melakukan screening pada orang yang ingin memasuki Kota Samarinda. Beberapa titik telah disiapkan, agar penyebaran virus ini dapat ditekan masuk ke dalam kota.

“Beberapa kabupaten dan kota di sekitar Samarinda merupakan transmisi local. Untuk itu kita harus lebih waspada dengan melakukan screening kepada orang yang akan masuk kota,” tegasnya.

Selain screening dilakukan kepada orang yang masuk ke dalam kota Samarinda, screening juga akan dilakukan kepada petugas medis dan para pasien yang ditengarai memiliki gejala dan kontak erat dengan pasien Positif Covid-19.

Dikatakan, Samarinda berpotensi terjadi peningkatan kasus Covid-19 dengan penularan transmisi lokal.

“Penyebaran Covid-19, semakin bertambah dari hari ke hari.  Samarinda yang merupakan Kota transit dari  wilayah Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur , Bontang dan Balikpapan,  sementara daerah -daerah tersebut  merupakan daerah yang sudah memiliki transmisi lokal penyebaran Covid-19,” ungkap Jaang.

Untuk itu wali kota  menghimbau warga Samarinda untuk tidak melakukan mudik Lebaran untuk saat ini mengingat penyebaran virus korona dapat terjadi karena perpindahan orang dari satu tempat dan menulari orang di tempat lainnya.

“Jika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diterapkan maka akan berdampak pada masyarakat terutama sisi ekonomi yang meliputi perekonomian. Kita berharap semua berjalan lancar terutama di bulan Ramadhan saat ini,” harapnya.

SAMARINDA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPPROV) XVI tahun 2020 yang seyogyanya akan digelar medio November 2020 resmi ditunda pelaksanaanya karena Pandemi Virus Corona (Covid 19). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Berau, H. Amiruddin, dalam Rapat Dispora se Kaltim yang dilaksanakan dengan Video Conference Zoom, Senin (4/5/2020).

Rapat yang dipimpin langsung Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin tersebut diikuti seluruh kepala Dispora Kabupaten/Kota se Kaltim dan surat penundaan ke tahun 2021 akan segera disampaikan Bupati Berau kepada Gubernur Kaltim dalam waktu dekat.

“Surat penundaan rencananya akan ditandatangani Bapak Bupati, H Muharram, hari ini (Senin, red) setelah itu akan kami segera sampaikan kepada Gubernur dan Kadispora Kaltim untuk ditindaklanjuti. Penundaan ini sebagai bentuk kepedulian kita semua terhadap keselamatan Atlet, pelatih dan seluruh masyarakat pendukung kegiatan olahraga,”ujarnya.

 

Menanggapi hal tersebut Syirajudin, akan segera menyiapkan jawaban persetujuan penundaan pelaksanaan kepada Bupati Berau, selanjutnya menyiapkan surat kepada TAPD Provinsi Kaltim untuk dapat menganggarkan bantuan pelaksanaan POPPROV ke Tahun Anggaran 2021 melalui mekanisme Bantuan Keuangan.

“Sebagaimana disampaikan Kadispora Berau, Dispora Provinsi akan segera menindaklanjuti beberapa hal terkait penundaan ini, seperti surat jawaban Gubernur kepada Bupati Berau, Surat ke TAPD Kaltim, kemudian selanjutnya kami akan menyiapkan surat kepada Bupati/Walikota se-Kaltim untuk menganggarkan kembali dana keikutsertaan daerahnya dalam Popprov 2021,”ujarnya.

Pada Rapat ini juga disepakati untuk mengubah kembali nomenklatur POPPROV ke nama sebelumnya POPDA, hal ini agar tidak terjadi kesalahan tekhnis dalam proses penganggaran dikarenakan kemiripan nama dengan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Disamping itu, dalam rapat ini juga diputuskan bahwa seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di tingkat Provinsi tidak dilakukan dengan pengumpulan peserta, tapi dengan mekanisme daring (online).

“Dispora Kabupaten/Kota diminta mengirimkan video Baris berbaris dan postur tubuh ke DIspora Kaltim sebagaimana petunjuk tekhnis yang disampaikan untuk di nilai oleh Tim Seleksi Provinsi yang terdiri dari Korem 091/ Aji Surya Nata, Polresta Kota Samarinda, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kaltim,”jelas Kadispora Kaltim.

Sementara untuk seleksi lainnya, seperti wawasan, pengetahuan umum, wawancara dan psikologi akan dilakukan secara daring pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2020. Hal lain yang berbeda dalam pelaksanaan Paskibraka tahun ini adalah pelaksanaan diklat Paskib di Provinsi yang biasanya dilaksankan selama 25 hari dipersingkat waktunya hanya 20 hari.

Sebelum ditutup sejumlah kegiatan lain yang juga dibahas dalam rapat ini diantaranya pelatihan kewirausaan yang melibatkan peserta Kabupaten/Kota untuk magang ke Yogyakarta dan Jawa Timur, Program Pertukaran pemuda Antar Negara, Ship for South East Asian Japanese Youth Program (SSEAYP), dan Kapal Pemuda Nusantara, semua ditiadakan pelaksanaannya. Sementara kegiatan seperti Jambore Pemuda Daerah (JPD) menunggu kepastian dari kementerian pemuda dan Olahraga terkait pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI). (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda—Angka Inflasi Provinsi Kalimantan Timur pada April 2020 sebesar -0,14 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,42 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,96 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (4/5/2020).

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,34 persen. Diikuti kelompok transportasi sebesar -1,24 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,48 persen.

Kemudian kelompok lainnya mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,56 persen. kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuma restoran sebesar 0,05 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,54 persen.

Sementara kelompok yang cenderung stabil adalah Kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,00 persen.

Lanjutnya, pada April 2020 dari 11 kelompok pengeluaran, 4 kelompok memberikan andil inflasi, 3 kelompok memberikan andil deflasi dan 4 kelompok lainnya cenderung stabil. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,01 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,09 persen.

Lalu, kelompok yang memberi andil negatif yaitu : kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,09 persen,diikuti kelompok transportasi sebesar -0,16 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,03 persen.

Kelompok yang cenderung stabil jelasnya adalah Kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga; dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,00 persen.

Jika dirinci menurut kota, pada bulan April 2020, Kota Samarinda mengalami deflasi sebesar -0,28 persen dengan IHK 103,71. Sementara Kota Balikpapan mengalami inflasi 0,02 persen dengan IHK 103,27. Pada bulan April 2020 Inflasi tahun kalender Kota Samarinda sebesar 0,30 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,10 persen. Sedangkan Inflasi tahun kalender Kota Balikpapan sebesar 0,56 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,76 persen.

Tambahnya Pada Bulan April 2020 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-bau sebesar 0,88 persen dan terendah terjadi di Kota Cirebon, Depok dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar -0,92 persen dan terendah di Kota Bogor dan Semarang sebesar -0,02 persen.