Samarinda— Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Timur April 2020 sebesar 109,68 atau turun 2,51 persen dibanding NTP pada bulan Maret 2020.

“Penurunan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang turun dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang meningkat,”ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (4/5/2020).

Menurutnya, It turun 2,43 persen sedangkan Ib naik 0,08 persen terhadap bulan sebelumnya. Peningkatan NTP hanya terjadi pada satu subsektor, yaitu subsektor perikanan (1,29 persen).

Empat subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan -0,30 persen, subsektor hortikultura -1,20 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat -4,97 persen dan subsektor peternakan -1,83 persen.
Jika dihitung per subsektor pertanian tersebut maka Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 102,81,Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 106,90, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 120,05, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 98,58 dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 103,56.
Selanjutnya untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur April 2020 sebesar 111,04 atau turun 2,56 persen dibanding NTUP pada bulan Maret 2020 yang tercatat sebesar 113,95. Hanya terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor perikanan.
Lanjutnya dari 34 provinsi yang dihitung NTP-nya, terdapat 4 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan sisanya mengalami penurunan. Peningkatan NTP paling tinggi terjadi di Provinsi Riau dengan persentase peningkatan 1,66 persen sedangkan penurunan paling tinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat dengan persentase penurunan 3,27 persen.
Sementara dari lima provinsi di pulau Kalimantan, semuanya mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat sedangkan penurunan terendah terjadi di Provinsi Kalimantan Utara.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *